Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS materi segiempat
berbasis pendekatan guided inquiry yang berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP
yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas perangkat
pembelajaran yang dihasilkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation,
dan Evalution. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid ditunjukkan
oleh skor rata-rata penilaian RPP yaitu 4,35 dari skor maksimal 5 termasuk dalam kriteria sangat baik dan skor
rata-rata penilaian LKS yaitu 4,08 dari skor maksimal 5 termasuk dalam kriteria baik. Perangkat pembelajaran
praktis ditunjukkan oleh skor rata-rata respon siswa terhadap penggunaan LKS yaitu 3,89 dari skor maksimal 5
termasuk dalam kriteria baik, skor rata-rata respon guru terhadap penggunaan RPP dan LKS berturut-turut yaitu 4
dan 4,21 dari skor maksimal 5 dengan keduanya memenuhi kriteria baik, serta keterlaksanaan pembelajaran
termasuk dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 88,33%. Perangkat pembelajaran efektif ditunjukkan oleh
ketuntasan hasil tes pemahaman konsep secara klasikal yang memperoleh persentase ≥ 75%yaitu sebesar 87,50%.
Abstract
This study aims to produce learning set that includes Lesson Plan and Student Worksheet for the topic
quadrilateral using guided inquiry approach to orientate on student’s conceptual understanding ability for junior
high school of class VII which are valid, practical, and effective. This study also aims to describe the quality of
learning set based on validity, practicality, and effectiveness. Type of the research was research and development
with ADDIE model consisting of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The result of
this research showed that the learning set was valid shown by the average score of Lesson Plan was 4,35 on scale
5 with “very good” criteria and the average score of Student Worksheet was 4,08 on scale 5 with “good” criteria.
The learning set was practical shown by the average score of student responses to use Student Worksheet was 3,89
on scale 5 with “good” criteria, the average score of teacher responses to use Lesson Plan and Student Worksheet
were 4 and 4,21 on scale 5 with both of them have “good” criteria, and the learning activities included in “good”
criteria with a percentage of 88,33%. The learning set was effective shown by the classical completeness was a
percentage greater than or equal to 75% of 87,50%.
bagaimana cara agar tujuan dapat tercapai, dan 2013 dan sudah mencantumkan komponen-
apa isi materi yang harus dipelajari siswa agar komponen RPP secara lengkap. Namun demikian
mencapai tujuan tersebut (Uno, 2012:84). masih ditemukan RPP dengan langkah-langkah
Salah satu yang dapat dilakukan guru pendekatan saintifik yang belum terlihat jelas di
untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan langkah-langkah pembelajarannya. LKS yang
melakukan perencanaan pembelajaran dalam melengkapi RPP juga belum terlihat jelas
bentuk penyusunan perangkat pembelajaran, yang pendekatan saintifiknya dan dalam proses
memungkinkan siswanya terlibat aktif dalam penemuan konsepnya siswa sudah dituliskan
proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran algoritma/prosedur secara langsung dan runtut
adalah perangkat yang digunakan dalam sehingga siswa hanya sekedar menjawab seperti
mengelola proses pembelajaran (Trianto, menjawab isian singkat yaitu dengan melengkapi
2012:211). Menurut Ibrahim (Trianto, 2012:211) langkah-langkah yang belum lengkap. Selain itu
perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana LKS yang digunakan masih ada yang berupa
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar ringkasan materi dan kumpulan rumus-rumus
kegiatan siswa (LKS), instrumen evaluasi, media bukan langkah-langkah dalam menemukan
pembelajaran, modul dan buku ajar siswa. konsep, sehingga dalam menyelesaikan masalah
Perangkat pembelajaran menurut Permendikbud matematika siswa langsung menerapkan rumus
No 22 Tahun 2016 terdiri atas rencana jadi yang diberikan guru atau yang diperoleh dari
pelaksanaan pembelajaran (RPP) termasuk buku tanpa mengetahui proses penemuan rumus
silabus di dalamnya serta lembar kegiatan siswa tersebut. Hal ini menyebabkan beberapa siswa
(LKS). RPP merupakan panduan langkah-langkah masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah
yang akan dilakukan guru dalam kegiatan matematika karena kurangnya keterlibatkan siswa
pembelajaran (Trianto, 2012:214). Sedangkan dalam menemukan konsep dan kurangnya
LKS berisi panduan yang digunakan siswa untuk pemahaman siswa terhadap konsep yang
melakukan kegiatan penyelidikan atau dipelajari.
pemecahan masalah (Trianto, 2012:222). LKS Berdasarkan hasil penelitian Purwasih
memuat sekumpulan kegiatan yang dilakukan (2015:8) menunjukkan bahwa pembelajaran
siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam matematika dengan menggunakan model inkuiri
upaya pembentukan kompetensi dasar sesuai terbimbing dapat meningkatkan kemampuan
indikator pencapaian kompetensi dasar yang akan pemahaman matematis siswa. Oleh karena itu
ditempuh (Trianto, 2012:223). diperlukan pengembangan perangkat berupa RPP
Berdasarkan hasil observasi terhadap dan LKS yang dapat membantu siswa dalam
perangkat pembelajaran yang ada di MTs mengembangkan kemampuan pemahaman
Muhammadiyah Trucuk menunjukkan bahwa konsep siswa. Dalam hal ini, RPP dan LKS harus
RPP yang digunakan sudah menggunakan memperhatikan karakteristik siswa.
pendekatan saintifik sesuai dengan kurikulum
4
Siswa kelas VII SMP berdasarkan teori hipotesis, siswa merumuskan berbagai
Piaget (Dalyono, 2009:40) sudah memasuki tahap kemungkinan jawaban dari masalah yang
operasional formal dimana siswa sudah mampu dipelajari. Pada tahap mengumpulkan informasi,
menggunakan pola berpikir kemungkinan dengan siswa mencari informasi-informasi yang
membuat hipotesis dari suatu masalah dan dibutuhakan untuk menguji hipotesis/dugaannya.
membuat keputusan terhadap masalah tersebut Pada tahap menguji hipotesis, siswa menentukan
berdasarkan data yang konkret. Salah satu jawaban yang sesuai dengan didukung data yang
pendekatan pembelajaran yang dapat ditemukannya. Pada tahap merumuskan
memfasilitasi siswa SMP dalam tahapan proses kesimpulan, siswa menyimpulkan hasil
berpikir operasional formal adalah pendekatan temuannya yang diperoleh dari hasil pengujian
inquiry. hipotesis.
Menurut Sanjaya (2013:196) pembelajaran
METODE PENELITIAN
berbasis inquiry menekankan pada aktivitas siswa
dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri Penelitian ini merupakan jenis penelitian
dari sesuatu yang dipertanyakan siswa. Salah satu pengembangan yang mengembangkan produk
tipe pembelajaran inquiry adalah guided inquiry. berupa RPP dan LKS pada materi segiempat
Pembelajaran berbasis guided inquiry adalah berbasis pendekatan guided inquiry yang
pembelajaran inquiry yang dipandu dengan berorientasi pada kemampuan pemahaman
petunjuk instruksional yang memungkinkan siswa konsep siswa kelas VII SMP dengan model
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu
melalui berbagai sumber informasi (Kuhlthau, Analysis, Design, Development, Implementation,
2010:2). Langkah-langkah dalam pembelajaran dan Evaluation. Penelitian dilakukan di MTs
berbasis pendekatan guided inquiry meliputi Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2017/2018.
tahap orientasi, merumusakan masalah, Pengambilan data dilakukan mulai dari 31 Maret
mengajukan hipotesis, mengumpulkan informasi, 2018-30 April 2018. Subjek penelitiannya adalah
menguji hipotesis, dan merumusakan kesimpulan siswa kelas VII K MTs Muhammadiyah Trucuk
(Sanjaya, 2013:201-205). Pada tahap orientasi sebanyak 24 siswa.
guru mengkondisikan siswa agar siap Instrumen yang digunakan meliputi
melaksanakan pembelajaran dengan cara instrumen untuk mengukur kevalidan,
menjelaskan topik, tujuan, hasil belajar, pokok- kepraktisan, dan keefektifan perangkat
pokok kegiatan yang akan dilakukan dan pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen
pentingnya topik yang dipelajari. Pada tahap untuk mengukur kevalidan meliputi lembar
merumuskan masalah yaitu membawa siswa pada penilaian RPP dan lembar penilaian LKS.
suatu persoalan yang mengajak siswa untuk Instrumen untuk mengukur kepraktisan meliputi
berpikir dalam menemukan jawaban terhadap angket respon guru terhadap penggunaan RPP
persoalan tersebut. Pada tahap mengajukan dan LKS, angket respon siswa terhadap
5
dikatakan valid jika hasil penilaian RPP dan y = jumlah skor jawaban “ya”
penilaian LKS memenuhi kriteria minimal baik. n= jumlah butir pernyataan =15.
6
Selanjutnya menghitung ketuntasan hasil juga belum terlihat jelas pendekatan saintifiknya,
tes secara klasikal dengan menggunakan rumus: dan dalam proses penemuan konsepnya siswa
sudah disajikan algoritma/prosedur secara
langsung dan runtut, sehingga siswa hanya
7
(2) menuliskan KI, KD, indikator pencapaian penemuan konsep dengan menggunakan
kompetensi dan tujuan pembelajaran; (3) pendekatan guided inquiry mulai dari orientasi,
menentukan skema pembelajaran; (4) merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
menentukan materi pembelajaran; (5) mengumpulkan informasi, menguji hipotesis, dan
menentukan pendekatan atau mode; (6) merumuskan kesimpulan. Pada bagian akhir
menentukan media/alat, bahan, sumber belajar; kegiatan juga disajikan latihan soal untuk
(7) menentukan langkah-langkah kegiatan mengetahui dan menambah pemahaman konsep
pembelajarn yang disesuaikan dengan pendekatan siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.\
guided iqnuiry; dan (8) menentukan penilaian. Bagian akhir/penutup LKS merupakan
Langkah-langkah pembelajaran dengan daftar pustaka yang berisi sumber referensi yang
pendekatan guided inquiry selanjutnya digunakan untuk menyusun LKS
diintegrasikan sesuai dengan langkah-langkah Selanjutnya penyusunan instrumen
pembelajaran secara umum. Tahap orientasi perangkat pembelajaran berupa lembar penilaian
diintegrasikan pada kegiatan pendahuluan. Tahap RPP dan LKS, angket respon siswa, angket
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, respon guru, lembar observasi keterlaksanaan
mengumpulkan informasi, menguji hipotesis, pembelajaran dan soal tes pemahaman konsep.
merumuskan kesimpulan diintegrasikan pada Lembar penilaian RPP disusun sesuai dengan
kegiatan inti. standar penulisan RPP dalam Permendikbud
Sedangkan penyusunan rancangan LKS Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
meliputi kegiatan menyusun peta kebutuhan LKS, Pendidikan Dasar dan Menengah dan langkah-
menentukan judul-judul LKS, menyusun langkah pendekatan guided inquiry. Lembar
kerangka LKS. penilaian RPP disesuaikan dengan syarat-syarat
Kerangka LKS terbagi atas tiga bagian LKS yang baik menurut (Darmodjo & Kaligis,
yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian 1992) meliputi syarat didaktif, syarat konstruksi,
akhir/penutup. Bagian awal terdiri dari halaman dan tekniks teknis.
sampul, halaman identitas LKS, kata pengantar, Aspek-aspek penilaian kepraktisan RPP
daftar isi, dan fitur LKS. untuk guru meliputi aspek kebermanfaatan dan
Bagian inti LKS berupa kegiatan-kegiatan kemudahan dari segi materi/isi RPP, pemilihan
maupun soal-soal pemahaman konsep siswa yang pendekatan guided inquiry, penggunaan bahasa
disusun sesuai dengan pendekatan guided inquiry. dan tata kalimat serta penggunaan RPP dalam
Pada bagian inti LKS terdiri atas 4 LKS untuk mengelola pembelajaran. Aspek-aspek penilaian
empat pertemuan. Masing-masing LKS memuat kepraktisan LKS untuk guru meliputi aspek
judul LKS, kompetensi dasar, indikator kebermanfaatan dan kemudahan dari segi isi
pencapaian kompetensi dasar, tujuan LKS, pemilihan pendekatan guided inquiry,
pembelajaran, dan petunjuk umum pengerjaan tampilan LKS, penggunaan bahasa dan tata
LKS. Setiap LKS memuat kegiatan-kegiatan kalimat, dan penggunaan LKS dalam
9
pembelajaran. Sedangkan aspek-aspek penilaian produk dilakukan selama 6 kali pertemuan mulai
kepraktisan LKS untuk siswa meliputi aspek dari tanggal 31 Maret 2018-30 April 2018.
kebermanfaatan, kemudahan, dan kemenarikan e. Hasil Tahap Evaluasi
dari segi isi LKS, penggunaan bahasa dan tata Hasil evaluasi berupa hasil analisis
kalimat, tampilan LKS, dan penggunaan LKS kualitas dari perangkat pembelajaran ditinjau dari
dalam pembelajaran. Lembar observasi aspek kepraktisan dan keefektifan.
keterlaksanaan pembelajaran untuk memantau 2. Kualitas Perangkat
dan mengecek kembali pelaksanaan pembelajaran a. Aspek Kevalidan
dengan menggunakan perangkat yang Hasil penilaian RPP oleh validator
dikembangkan. Soal tes pemahaman konsep memperoleh skor rata-rata sebesar 4,35 termasuk
disusun mulai dari menyusun indikator dalam kriteria sangat baik. Hasil penilaian
pemahaman konsep, menyususn kisi-kisi soal, tersebut menujukkan bahwa RPP yang
dan dilakukan pembuatan soal, kunci dan dikembangkan telah sesuai dengan komponen-
pedoman penyekoran. Indikator-indikator yang komponen dan prinsip-prinsip menurut
digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
(2) mengklasifikasikan objek-objek menurut Berikut merupakan rincian dari hasil
sifat-sifat tertentu; (3) memberi contoh dan bukan validasi RPP untuk masing-masing aspek
contoh dari suatu konsep; (4) menyajikan konsep penilaian.
dalam berbagai bentuk representasi matematis; Tabel 4 Hasil Validasi RPP
(5) mengaitkan berbagai konsep dalam
matematika; (6) menggunakan, memanfaatkan,
dan memilih prosedur yang sesuai.
c. Hasil Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan meliputi kegiatan
menyusun dan mewujudkan perangkat
pembelajaran yang berupa RPP dan LKS, Aspek pemilihan pendekatan dan metode
menyusun instrumen penilaian produk, validasi pembelajaran yang digunakan termasuk dalam
perangkat pembelajaran dan revisi produk. kriteria baik dengan skor rata-rata sebesar 4 dari
materi segiempat baik dari segi bahasa maupun mengukur, memperkirakan, memprediksi,
membandingkan, mengklasifikasikan, melakukan
dari segi penyajian materi yang dilengkapi
eksperimen, menganalisis, menyimpulkan, dan
dengan adanya ilustrasi atau gambar. Kegiatan di
mengomunikasikan (Kuslan & Stone, 1968:138).
dalam LKS diawali dengan kolom “Are You
LKS yang dihasilkan dengan pendekatan guided
Ready” yaitu penyajian masalah atau informasi
inquiry dalam penelitian ini juga memuat
pengantar tentang penerapan materi segiempat
beberapa aktivitas ilmiah sesuai dengan
dalam kehidupan nyata. Masalah atau informasi
pembelajaran inquiry menurut Kuslan & Stone
pengantar yang disajikan merupakan contoh
(1968:138) seperti mengamati, mengukur,
penerapan materi pembelajaran dalam kehidupan
membandingkan, mengklasifikasikan, melakukan
sehari-hari siswa sehingga siswa mudah
percobaan, menganalis, menyimpulkan dan
memahaminya (Cahyani, 2014:50)
mengomunikasikan. Beberapa aktivitas ilmiah
12
pembelajaran sesuai dengan desain awal yang terhadap penggunaan LKS sebesar 3,89 dari
telah dirancang, (2) menyusun instrumen untuk skor maksimal 5 dengan kriteria baik.
menilai kualitas perangkat pembelajaran, (3) Sedangkan persentase keterlaksanaan
validasi, dan (4) revisi. pembelajaran sebesar 88,33 % dengan
d. Tahap Implementation kriteria baik.
Tahap implementasi merupakan tahap uji c. Ditinjau dari aspek keefektifan, perangkat
coba perangkat pembelajaran yang telah pembelajaran yang dihasilkan dapat
dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. dinyatakan efektif. Hasil penelitian
Uji coba ini dilakukan pada tanggal 31 Maret menunjukkan bahwa ketuntasan hasil tes
2018-30 April 2018 dengan subjek secara klasikal memperoleh persentase
penelitiannya adalah 24 siswa kelas VII K di ≥75%yaitu sebesar 87,50%
MTs Muhammadiyah Trucuk.
Saran
e. Tahap evalution
Berdasarkan hasil penelitian yang
Tahap ini dilakukan kegiatan analisis
dilakukan, saran-saran yang dapat disampaikan
untuk mengetahui kualitas perangkat
peneliti adalah sebagai berikut.
pembelajaran yang dikembangkan dari aspek
1. Bagi pembaca yang tertarik melakukan
kepraktisan dan keefektifan.
penelitian dapat mengembangkan perangkat
2. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan
pembelajaran pada pokok bahasan geometri
memenuhi kualitas baik ditinjau dari aspek
lain dengan pendekatan guided inquiry
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
ataupun dengan variasi pendekatan dan model
a. Ditinjau dari aspek kevalidan, perangkat
pembelajaran lainnya.
pembelajaran dapat dinyatakan valid. Hasil
2. Perlunya perencanaan alokasi waktu yang
penilaian RPP diperoleh skor rata-rata 4,35
lebih detail
dari skor maksimal 5 dan memenuhi
3. Akan lebih baik jika perangkat pembelajaran
kriteria sangat baik. Sedangkan hasil
yang dikembangkan dapat diujicobakan
penilaian LKS diperoleh skor rata-rata 4,08
langsung oleh guru yang sudah berpengalaman
dan memenuhi kriteria baik.
mengajar dan sudah banyak memahami
b. Ditinjau dari aspek kepraktisan, perangkat
karakteristik-karakteristik siswa.
pembelajaran dapat dinyatakan praktis.
Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata DAFTAR PUSTAKA
respon guru terhadap penggunaan LKS Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Yrama Widya.
sebesar 4,21 dari skor maksimal 5 dengan
Cahyani, U. A. E. (2014). Pengembangan
kriteria baik. Skor rata-rata respon siswa Perangkat Pembelajaran Matematika dengan
14