Anda di halaman 1dari 6

RADIOLOGI LANJUT

(USG)
FUNGSI USG
Dapat memperkirakan usia kehamilan. Dengan USG usia kehamilan dapat
dengan mudah dihitung berdasarkan ukuran tubuh janin atau bayi, jadi perkiraan
waktu kelahiran nantinya juga lebih mudah untuk ditentukan. Membantu
mengidentifikasi ketika ada kemungkinan mengalami keguguran. Biasanya dapat
dipantau ada tidaknya pendarahan, karena USG dapat memantau secara akurat dan
baik sehingga pendarahan akan cepat teridentifikasi.

KOMPONEN-KOMPONEN USG

Keterangan :
1. Pulse Controls (Pulser)
Pulse Controls memungkinkan operator yang disebut sonographer untuk
menetapkan dan mengubah frekuensi dan durasi dari pulsa ultarasound, serta
mode scan pada pesawat. Perintah dari operator diterjemahkan untuk diubah
menjadi arus listrik yang diterapkan pada kristal piezoelektrik dalam transducer
probe.
2. Central Processing Unit ( CPU )
CPU adalah otak dari pesawat USG.
3. Transducer atau Probe
Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus
sebagai recevier (penerima). Transduser probe bagian utama dari mesin USG,
menghasilkan dan menerima gelombang suara menggunkan prinsip yang disebut
efek piezoetrik.
4. Display
Display merupakan sebuah layar monitor pada komputer yang menunjukkan data
yang diolah dari CPU. Dapat menampilkan gambar hitam-putih atau warna,
tergantung pada model pesawat USG.
5. Keyboard atau Kursor
Pesawat USG memiliki keyboard dan kursor, seperti trackball. Perangkat ini
memungkinkan operator untuk input data,  menambahkan catatan dan mengambil
pengukuran dari data.
6. Disk Storage
Data dan gambar dapat diolah atau disimpan pada disk. Disk dapat berupa hard
disk, disket, compact disc (CD) atau digital video disc (DVD). Biasanya, hasil
USG pasien disimpan pada floppy disk dan diarsipkan dengan catatan medis
pasien.
7. Printer
Printer merupakan peralatan yang digunakan untuk mencetak data atau informasi
dari komputer dengan kertas. Pesawat USG memiliki thermal printer yang dapat
digunakan untuk mencetak gambar dari data yang ditampilkan.

Blok Diagram USG


Keterangan :
 PLN berfungsi sebagai sumber tegangan 220V AC
 Transducer sebagai pemancar sekaligus penerima gelombang suara
 Transmitter/ Receiver sebagai pengirim sinyal ultrasound/ audio
 Amplifier sebagai penguat akhir sinyal yang dihasilkan oleh objek
 ADC mengubah data analog menjadi digital
 Mikrokontroller sebagai otak utama yang mengendalikan seluruh
rangkaian
 Voltage pulse sebagai pengatur tegangan
 LCD berfungsi menampilkan hasil pemeriksaan

Prinsip Kerja USG


Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah
alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini
akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika
sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan
menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor,
kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan
waktu gelombang pantul diterima.

Cara Pengoprasian USG


1.   Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot
up’.
2.   Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan
keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
3.   Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik,
pastikan knob tidak kendor.
4.   Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
-   Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
-   Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
5.   Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan
gunakan probe yang telah dipilih.
6.   Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula
dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D.
7.   Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan
tombol ‘depth &zoom’.
8.   Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan
atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin
ke bawah, semakin dalam.
9.   Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan
dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan
dengan keyboard.
11. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol
‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark
(titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
12. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan
pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu,
panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF
tombol Power

Pemeliharaan USG
1. Cek dan bersihkan seluruh alat
2. Cek tombol-tombol, joystick/track ball
3. Cek probe, monitor, bersihkan bila perlu
4. Cek printer apakah masih berfungsi dengan baik
5. Cek sensitifitas dan brighteness dalam bentuk tampilan dengan
menggunakan probe, adjustment bila perlu
6. Lakukan uji kinerja alat

Kalibrasi USG
A. Persiapan
1. Siapkan USG dan lembar kerja pemeliharaan.
2. Siapkan pula peralatan phantom usg dan Electrical Safety Analyzer beserta
semua kelengkapannya.
B. Pelaksanaan
1. Cek alat dan bahan yang akan digunakan
2. Catat suhu dan kelembaban ruangan yang terbaca pada Thermohygrometer.
3. Pastikan semua terhubung dengan baik (probe yang akan digunakan).
4. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada
lembar kerja.
5. Lakukan pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan Electrical
Safety Analyzer sesuai dengan kelas dan tipe alat.
6. Lakukan kalibrasi usg, sebagai berikut:
a. Gunakan gel penghantar gelombang ultrasonik pada alas phantom USG.
b. Arahkan probe pada alas phantom usg yang telah diberi gel.
c. Atur grey scale agar gambar yang dihasilkan sesuai dari yang tergelap
sampai yang terang.
d. Rekam hasil gambar.
e. Hitung jarak antar bola-bola yang dihasilkan yakni vertical 20 mm distance
dengan toleransi 2% dan horizontal 30 mm distance dengan tolerasi 5%.
f. Dan ukur blind spot apakah masih sesuai.

Anda mungkin juga menyukai