Anda di halaman 1dari 6

RADIOLOGI LANJUT I

(PANORAMIC)
PANORAMIC
Panoramic berasal dari kata panorama yang artinya pemandangan yang luas
dan indah , sedangkan panoramic dalam arti radiografi adalah teknik pemeriksaan
untuk mendapatkan gambaran seluruh gigi geligi beserta mandibula (Rahang
Bawah) dan maxilla (Rahang Atas). Alat panoramic ini juga dapat melakukan
pemeriksaan cephalometri yang dapat memberikan gambaran satu sisi tengkorak
tulang wajah.

1. FUNGSI
Panoramic berfungsi menghasilkan sebuah gambaran tomografi yang
memperlihatkan struktur rahang atas dan rahang bawah dari berbagai sudut
sehingga dapat memperlihatkan seluruh jaringan gigi secara keseluruhan dalam
satu film. Sedangkan cephalometric, digunakan untuk melihat tengkorak tulang
wajah akibat trauma suatu penyakit atau kelainan pertumbuhan dan
perkembangan.

2. KOMPONEN ALAT
Keterangan :
a) Tube head sinar-X
Tube head menghasilkan berkas sinar-X yang sempit dengan
penyudutan ke arah atas kira-kira 80 dari bidang horizontal.
b) Kaset film dan kaset carriage (tempat kaset)
Tempat kaset terbuat perisai tembaga, dihubungkan dengan tube
head sehingga dapat bergerak saling berlawanan arah selama eksposi. Hal
ini menghasilkan pergerakan tomografi yang singkron pada bidang
vertikal. Kaset yang digunakan adalah kaset tipis yang fleksibel atau kaset
yang kaku dengan dilengkapi screen, biasanya ukuran kaset 5 x 12 inchi
atau 6 x 12 inchi.
c) Hand grips
Hand grips digunakan untuk pegangan tangan pasien dan untuk
mengurangi pergerakan pasien pada pesawat panoramik posisi berdiri
(stand up unit).
d) Cermin
Digunakan untuk membantu memposisikan pasien tegak lurus dengan
Tube sinar x
e) Penopang dagu
Digunakan untuk meletakkan dagu pasien agar tidak bergerak.
f) Bite Block
Berfungsi mengganjal gigi seri atas dan bawah
g) Head Suport
Digunakan untuk menopang kepala pasien agar kepala pasien nyaman
dan tidak bergeser pada saat perekaman.
h) Perekaman Hasil Pembacaan Tube Head Sinar-X
Digunakan untuk merekam hasil pembacaan/Pemeriksaan Tube Head
Sinar-X

3. BLOK DIAGRAM

Keterangan :
1) PLN, sebagai penyedia listrik utama pada alat
2) PS (Power Supply), sebagai penyuplai arus listrik untuk control panel
3) Auto trafo, berfungsi secara otomatis menaikkan tegangan untuk proses
foto sinar-x.
4) HTT (High Tension Transformer), berfungsi membangkitkan tegangan 60-
90 kV untuk menghasilkan sinar-x
5) Sinar x, berkas yang dihasilkan dari tegangan tinggi untuk proses foto.
6) Control panel, berfungsi sebagai input pada microcontroller
7) Microcontroller, berfungsi mengontrol gerak motor
8) Driver motor, berfungsi mengubah digital menjadi analog agar terjadi
gerak mekanis motor, sehingga tube head berputar.
9) Tube head, tempat keluarnya berkas sinar-X untuk proses foto.
10) Motor, berfungsi menggerakkan perputaran tube head.
11) Kaset film, berfungsi melindungi film baik yang sudah di ekspose ataupun
belum.
12) Pembaca kaset film, berfungsi sebagai media untuk melihat hasil foto.
CARA KERJA BLOK DIAGRAM
a. Pada awalnya pesawat dihubungkan dengan sumber listrik maka pertama
kali auto trafo langsung mendapatkan supply. Kemudian dari auto trafo
diteruskan ke trafo filamen dan mengakibatkan terjadinya pemanasan pada
filamen, pada saat itu juga HTT mendapatkan tegangan dari auto trafo dan
menyebabkan terjadinya beda potensial antara anoda dan katoda.

b. Kemudian setting timer dan tegangan pada control panel. Disini timer
berfungsi sebagai pengatur lamanya proses foto.

c. Kemudian data tersebut akan diproses oleh mikrokontroler yang


selanjutnya akan mengubah data digital menjadi analog di driver motor,
sehingga motor bergerak, dan arah rotasi serta kecepatan motor
dikendalikan.

d. Pada saat ditekan tombol start pada control panel, maka pintu focusing cup
akan terbuka dan akan terjadi emisi electron antara anoda dan katoda
sehingga terjadilah X-ray, saat itu juga motor bekerja sehingga
menyebabkan tabung X-ray berputar 180°. Kemudian terjadilah X-ray
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Gambar hasil Panoramic Gambar Hasil Cephalometri


4. PRINSIP KERJA ALAT
Saat pemeriksaan, pasien harus dalam keadaan diam. Ketika pemeriksaan
dimulai, tube head sinar x dan tempat kaset bergerak bersamaan dan saling
berlawanan. Celah sempit pada tube head akan mengeluarkan sinar x yang
akan menembus dagu pasien dan mengenai film yang berputar. Proses ini
berlangsung selama kurang lebih 30 detik.

5. CARA PENGOPRASIAN ALAT


a) Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
b) Berikan pakaian atau pelapis tubuh berbahan timbal kepada pasien agar
bagian tubuh tidak terpapar radiasi.
c)  Intruksikan pasien untuk meletakan dagu pada chin rest sehingga posisi
kepala dari pasien menjadi simetris serta mengigit bite block tepat antara
gigi seri atas dan bawah.
d) Untuk menjaga agar tetap nyaman berdiri, instruksikan pasien untuk
memegang hand grip.
e)  Kaset dan tube harus tepat segaris dengan kepala pasien, untuk memenuhi
hal tersebut, naikan atau turunkan kepala tube sampai angka pada skala di
chin rest sesuai dengan skala unit.
f) Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi
dilakukan, terutama :
1) Tube head akan mengelilingi pasien
2) Selama proses foto tidak di perkenankan bergerak sedikitpun karena
akan mempengaruhi hasil foto.
3) Lidah di posisikan berlawanan dengan langit-langit rongga mulut
g) Jika sudah siap, atur timer pada control panel dan tekan tombol start untuk
memulai proses foto.

Anda mungkin juga menyukai