THORACAL
Anatomi Ossa Thoracal
Tulang thoracal merupakan salah satu kelompok tulang pembentuk cavum
thorac, tulang thoracal mempunyai jumlah 12 ruas yang terletak dibawah tulang
servical dan mempunyai bentuk yang khusus yang tidak dimiliki oleh tulang vertebrae
yang lain yaitu pada tranverse prossesus tersambung dengan tulang costae / rib
posisi tiap tulang, untuk itu perlu dipahami tentang landmark anatomi tulang thoracal
d. Apron
mata menjauh dari sumber sinar x, dan mematuhi instruksi yang diberikan
Prosedur pemeriksaan radiografi Ossa Thoracal
a. thoracal antero posterior
1. Posisi pasien
b. Letakkan tangan disamping tubuh sehingga kedua bahu pada satu garis lurus
c. Jika pasien supine, sebaiknya kepala diberi bantalan untuk menghindari kifosis dari torakal
d. Jika tubuh tegak dapat dilakukan dengan berdiri atau duduk dengan tubuh sedapat mungkin
tegak lurus
2. Posisi obyek
a) Atur mid sagital plane pasien tepat pada pertengahan meja pemeriksaan
b) Kaki pasien ditekuk atau difleksikan agar tulang punggung lebih dekat
c) Atur batas atas penyinaran 1,5- 2 inchi diatas bahu, hal ini akan
3. Teknik penyinaran
b. thoracal lateral
1. Posisi pasien
2. Posisi obyek
a) Beri bantalan pada kepala untuk menjaga tulang punggung pada posisi horizontal
b) Kedua kaki ditekuk dengan sandbag dibagian knee sebagai fiksasi dan posisi tangan di depan
tubuh
c) Atur pertengahan bagian setengah belakang thorak pada pertengahan meja pemeriksaan
‘atur tulangbelakang sehingga dalam posisi horizontal atau lurus. Jika tidak dapat lurus dapat
diberi pengganjal softbag pada bagian atas atau bawah dari thorakal
d) Atur batas atas penyinaran 1,5- 2 inchi diatas bahu, hal ini akan membuat T7 berada pada
pertengahan kaset
e) Jika pasien berdiri, posisi true lateral dan tangan dapat diberi tiang pegangan.
3. Teknik penyinaran
c. thoracal oblik
1. Posisi pasien
Pasien tidur diatas meja pemeriksaan dengan posisi lateral recumbent atau berdiri
2. Posisi obyek
a) Posisi PA oblique, pada sisi yang dekat dengan meja, tempatkan lengan tangan lurus
dibelakang tubuh dan kaki lurus. Sisi yang lain, tangan digunakan untuk fiksasi dan kaki ditekuk
agar pasien nyaman
b) Posisi AP oblique, pada sisi yang dekat dengan meja, tempatkan tangan untuk bantalan
kepala dan kaki lurus. Sisi yang lain, tangan ditarik kebelakkang dan kaki ditekuk, telapak kaki
menempel meja, digunakan untuk fiksasi agar pasien nyaman
c) Rotasikan tubuh 20 derajat dari lateral atau MCP membentuk 70 derajat terhadap meja. Atur
tulang punggung pada pertengahan meja
d) Atur batas atas penyinaran 1,5- 2 inchi diatas bahu, hal ini akan membuat T7 berada pada
pertengahan kaset
e) Jika pasien berdiri, tangan yang dekat dengan kaset posisi lurus atau dipinggang dan tangan
yang lain memegangbucky stand sebagai fiksasi
3. Teknik penyinaran
1) Arah sinar (central ray) : vertikal tegak lurus terhadap kaset
2) Titik bidik (central point) : T7, atau sudut bawah dari scapula