Sejak 2500 tahun yang lalu, manusia sudah mencari tahu apa partikel
terkecil yang ada di alam semesta dan bagaimana bentuknya. Dua orang
filsuf pada zaman Yunani kuno, Democritus dan Leucippus, adalah orang
pertama yang mengemukakan ide mengenai partikel terkecil ini. Mereka
menyebutkan bahwa atom adalah unit terkecil penyusun semua materi
yang ada di sekitar kita. Karena atom adalah unit terkecil, atom tidak bisa
dibagi atau diubah lagi.
Sayangnya, gagasan ini mendapat banyak kritik dari filsuf-filsuf lain. Salah
satunya adalah Aristoteles. Menurut Aristoteles, segala sesuatu yang ada
di dunia ini bisa dibagi, sehingga tidak mungkin ada istilah “atom” yang
artinya “tidak terbagi”. Pendapat Aristoteles ini banyak didukung oleh filsuf-
filsuf lainnya. Akibatnya, gagasan mengenai atom tidak pernah lagi
berkembang selama berabad-abad lamanya.
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Hal ini
sesuai dengan gagasan yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Democritus dan
Leucippus.
2. Dalton mengemukakan model atom pertama yang berbentuk seperti bola pejal.
Dalton mengemukakan bahwa atom berbentuk seperti bola pejal yang sangat kecil
dan setiap unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk membentuk
unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bulat dan
sederhana. Seperti air yang terbentuk dari atom-atom oksigen dan atom-atom
hidrogen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori yang dikemukakan oleh Dalton membangkitkan kembali minat
penelitian terhadap atom. Dikarenakan atom pada saat itu tidak bisa dilihat
secara langsung, para peneliti hanya dapat mengamati sifat -sifat yang
ditimbulkan oleh atom.
Ketika sinar alfa tersebut ditembakkan, ternyata ada sebagian partikel yang
dibelokkan dan bahkan ada partikel yang hampir dipantulkan balik, walau
hanya sebagian. Berdasarkan percobaan tersebut Rutherford kemudian
menduga bahwa dalam lempeng emas tersebut terdapat partikel positif.
Namun, karena hanya sebagian sinar alfa yang dibelokkan dan
dipantulkan, Rutherford berkesimpulan bahwa muatan positif tersebut
terpusat di tengah atom. Partikel bermuatan positif kemudian
dinamakan proton.
Dari percobaan tersebut Rutherford kemudian mengajukan model atom
baru. Menurutnya, atom terdiri atas muatan positif yang berkumpul di
bagian tengah yang disebut sebagai inti atom. Berdasarkan percobaan
tersebut ditemukan bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan. Kemudian elektron-elektron beredar mengelilingi inti
atom dengan jarak yang berjauhan. Rutherford juga mengatakan bahwa
sebagian besar isi atom adalah ruang hampa.
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi.
Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan
energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron
tidak memancarkan atau menyerap energi.
Bohr kemudian mengajukan model atom yang mirip dengan sistem tata
surya, di mana inti atom yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron
yang ada di kulit atom. Persis seperti matahari yang dikelilingi oleh planet-
planetnya.