Anda di halaman 1dari 16

ROLEPLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

1. Leni Wahyu Trijayanti (201906042)


2. Ridwan Ahmad Mudzakir (201906046)
3. Siti Marfu’ah (201906064)
4. Tri Susilowati (201906067)
5. Wulan Amirotul Fatimah (201906075)
6. Yayan Afriska M. (201906076)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019/2020

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ronde keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan Model
Asuhan Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, dan metode
pemberian pelayanan keperawatan yang harus ditingkatkan dan dimantapkan.
Ronde keperawatan ditujukan untuk menggali dan membahas lebih mendetail
mengenai masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien sehingga
dengan adanya ronde keperawatan diharapkan dapat memecahan masalah
melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan (Nursalam,
2014).
Ronde keperawatan adalah sarana perawat untuk membahas
masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan,
konsultan keperawatan, serta divisi terkait (medis, gizi, rehabilitasi medik,
dan sebagainya). Ronde keperawatan juga merupakan suatu lahan belajar
bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kognitif, afektif dan
psikomotor. Kepekaan serta berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara
langsung pada kasus nyata. Dalam pelaksanaan ronde juga akan terlihat
kemampuan perawat dalam melaksanakan kerjasama dengan tim kesehatan
yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam, 2011).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Pelaksanaan ronde keperawatan menjadikan mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah pasien dengan berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :

2
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data pada klien
3) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien dan berbasis pada hasil penelitian
terkini.
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja ronde.
6) Menumbuhkan kemampuan berdiskusi dengan tenaga kesehatan
lainnya.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien :
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga
mempercepat masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
3) Memenuhi kebutuhan pasien
1.3.2 Bagi Perawat :
1) Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat.
2) Meningkatkan kerjasama antar tim
3) Menciptakan kerja perawat profesional.
1.3.3 Bagi rumah sakit:
1) Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu
melibatkan pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan lainnya dalam
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu ronde
keperawatan dilaksanakan oleh perawat primer dan kepala ruangan,
perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2016).
Krakteristik ronde keperawatan antara lain :
a. Pasien dan keluarga dilibatkan secara langsung.
b. Pasien merupakan fokus kegiatan.
c. PA,PP, dan konselor melakukan diskusi bersama.
d. Kepala ruang memfasilitasi kreatifitas.
e. Kepala ruang membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
f. Tim Kesehatan.

2.2 Tujuan Ronde Keperawatan


1) Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan, berpikir kritis, dan
diskusi.
2) Tujuan khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sitematis
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

4
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.3 Manfaat Ronde Keperawatan
1) Masalah paien dapat teratasi.
2) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3) Terciptanya komunitas keperawatan yang professional.
4) Terciptanya kerjasama antar tim kesehatan.
5) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
2.4 Kriteria Pasien Ronde Keperawatan
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2) Pasien dengan kasus baru atau langka
2.5 Peralatan
1) Sarana diskusi: buku, pulpen
2) Status/dokumentasi keperawatan dan inform consent
3) Materi yang disampaikan secara lisan

5
2.6 Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
Penetapan Pasien
Tahap
Praronde
Persiapan Pasien :
- Inform consent
- Hasil pengkajian/validasi
- Mencari literatur

Penyajian Masalah
Tahap
Pelaksanaan
Ronde
- Diagnosis keperawatan
- Data yang mendukung
- Menentukan prioritas masalah
- Intervensi yang sudah dilakukan
- Hambatan yang ditemukan

Karu, PP, PA dan Tim Medis lain


melakukan validasi Data

Lanjutkan diskusi di nurse station

Tahap Pasca Justice oleh PP, PA dan tim medis lain


ronde

Evaluasi

Lanjutkan diskusi kesimpulan dan


rekomendasi

Keterangan :
1. Praronde
a. Menentukan kasus dan topic (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka).
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur

6
d. Mempersiapkan pasien :inform consent dan pengkajian
e. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung asuhan
keperawatan.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
dan atau telah dilaksanankan, memilih prioritas dan segala hambatan
yang terjadi. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
b. Kepala ruang, Perawat Primer, Perawat Associete dan tim medis lain
melakukan validasi ke ruangan pasien.
c. Kepala ruang, Perawat Primer, Perawat Associate dan tim medis lain
melakukan diskusi di nurse station tentang kondisi pasien.
3. Pasca ronde
a. Pemberian justifikasi oleh perawat primer, perawat associete dan
tenaga medis lain tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan
c. Kesimpulan dan rekomndasi penegak diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.

2.7 Peran Masing-Masing Anggota Tim


Kegiatan ronde merupakan kegiatan menyelesaikan masalah pasien
oleh perawat dengan melibatkan keluarga pasien, berbagai tim kesehatan
lainnya. Perawat memiliki perannya masing-masing agar kegiatan ronde ini
berjalan lancar.
1. Peran Kepala Ruangan
Sebagai pemimpin dari kegiatan ronde keperawatan
2. Peran Perawat Primer
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan

7
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-maslah pasien yang belum terkaji
g. Memberi justifikasi
3. Peran Perawat Associete

a. Memberi justifikasi
b. Memberi reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan

d. Mengarahkan dan koreksi


e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
4. Dokter
Peran dokter dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
melakukan pemeriksaan pada pasien, mengatakan bagaimana tentang
kondisi yang dialami pasien, dan memberikan terapi.
5. Farmasi
Peran farmasi dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
memahami tentang terapi obat yang akan diberikan pada pasien.
6. Ahli Gizi
Peran farmasi dalam ronde keperawatan adalah sebagai konselor yang
memberikan terapi diit pada pasien.

2.8 Kriteria Evaluasi


a. Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent dan alat lainnya)
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses

8
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
ditentukan.
c. Hasil
1. Pasien puas dengan hasilkegiatan
2. Masalah pasien dapat teratasi
3. Perawat dapat:
- Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas datapasien
- Meningkatkan kemampuan menetukan diagnosa keperawatan.
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

9
Prolog Naskah

Karu : Wulan Amirotul


Perawat Primer : Tri Susilowati
Perawat 1 : Siti Marfuah
Perawat 2 : Leni
Pasien : Yayan Afriska/ Farmasis
Keluarga Pasien : Ridwan Ahmad/ Dokter
Disebuah ruangan WK C, RSUD Soedono R. WK C akan dilakukan ronde
keperawatan. Terdapat pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan adalah
Tn. Yayan, usia 50 tahun dengan diagnose medis Ca. Colon Stadium II, telah
dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi. Tahap pra ronde keperawatan
PP menemui pasien untuk memberikan informed consent.
Di Ruangan Pasien
Susi : Assalamu’alaikum. Perkenalkan saya Ners Susi yang akan merawat
bapak hari ini. Pak, bagaimana keadaannya?
Yayan : Ners Susi saya merasakan nyeri hebat di daerah perut.. Sus, saya tidak
bisa tidur semalaman (wajah tampak letih, menahan nyeri/ sakit).
Susi : Oh, begitu pak nyeri hebat diibagan perut ya pak, begini pak saya mau
meminta persetujuan Bapak dan Mas.
Yayan : Ia, Ners sudah 3 malam ini saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya juga
sering mual-mual ni Ners.. Kalau malam sebentar saja tidurnya.
Ridwan : Persetujuan apa Sus?
Siti : Begini pak, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih
dirasakan bapak maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan.
Ronde keperawatan ini adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum
terselesaikan yang nantinya pemasalahan ini akan diberikan solusi. Tujuan
tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalah yang
masih dirasakan bapak saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada bapak untuk
mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon bapak untuk mengisi
formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Yayan : Oh, gitu.. terus saya harus bagaimana Sus?

10
Siti : Bapak ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Bapak tinggal menyetujui
saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah Bapak Insya’alla akan bisa
diatasi.
Ridwan : Benar begitu Sus?
Siti : Insya’allah mas. Bagaimana, bersedia ya Pak?
Yayan : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Siti : Baik, kalau begitu silakan Bapak atau mas tanda tangan disini.(sambil
memberikan surat izin persetujuan dan balpoint)
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian PP menuju ke ruang
perawat untuk memberikan tugas kepada perawat pelaksana.
Di Nurse Station
Susi : Assalamu’alaikum Ners Siti dan Ners Leni. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana
pasien yang akan kita pilih adalah Tn. Yayan.
Leni : Ia bu, saya rasa memang bagus kalau Tn. Yayan menjadi pasien yang di
ronde kan.
Susi : Maka dari itu, nanti tolong ya Ners Siti dan Ners Leni untuk mengkaji
lebih lanjut masalah yang ada pada Tn. Yayan.
Siti & Leni : Baik Bu.
Kemudian perawat asossiate melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien
Siti : Selamat pagi Pak Yayan? Perkenalkan saya Ners Siti. Disini saya yang
akan merawat bapak pada hari ini bersama teman saya Ners Leni. Bagaimana
kabarnya?
Ridwan : Wah, tidak ada perubahan Ners. Bapak masih merasakan sakit dan tidak
bisa tidur makanan yang diberikan juga tidak di makan
Leni : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, akan melakukan pengkajian pada
bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.
Yayan : Oh, iya silahkan suster
PA 1 dan PA 2 pun melakukan pengkajian kepada Tn. Yayan. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Tn. Agus mengalami nyeri hebat pada daerah sekitar
perut, mual, gangguan sulit tidur, kurang nutrisi, cemas memikirkan
penyakitnya, asites dan efusi pleura. TD: 90/60 mmHg, RR: 30x/mnt, natrium
100 meq/dl, albumin 2,8 gr/dl. Sekarang pasien terpasang cairan infuse NaCl

11
0,9 %. Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian PA 1 dan PA 2
melaporkan hasil pengkajiannya kepada PP.
Di Nurse Station
Leni : Bu, pengkajian sudah kami lakukan.
Susi : Oh, bagaimana hasilnya?
Siti : Ternyata masalah yang didapat pada Tn. Yayan adalah mengalami nyeri
hebat pada daerah sekitar perut, mual, gangguan sulit tidur, kurang nutrisi, cemas
memikirkan penyakitnya, asites dan efusi pleura.
Susi : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
Siti & Leni : Baik Bu..
Perawat primer dan Perawat 1 serta Perawat 2 melakukan validasi data.
Setelah selesai melakukan validasi data, Perawat Primer melakukan kontrak
waktu esok hari untuk ronde keperawatan.
Di ruang pasien.
Susi : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Kita ketemu lagi besok ya Pak,
untuk melakukan ronde keperawatan.
Ridwan : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Susi : Iya, sama – sama, Kami permisi dulu ya..Assalamu’alaikum
Ridwan : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya Jam 7.30 menit di Ruang WK C
Wulan: rekan-rekan sekalian sesuai kontrak kita hari ini kita akan mengadakan
ronde keperawatan pada Tn. Yayan pada jam 10.00. Yang akan melakukan ronde
keperawatan adalah Ners Susi sebagai Perawat Primer. Jam 10.00 tepat di adakan
ronde keperawatan di ruang pasien kamar 21 atas nama Tn Yayan.
Tahap Pelaksanaan Ronde Keperawatan Di Nurse Station
Wulan : Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Mas. Di pagi hari ini, kita
akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan
sebelumnya. Saya perkenalkan dulu Ners Susi ini Perawat Primer sebagai kepala
tim di ruang WK C ini Ners Siti dan Ners Leni. Langsung saja, silahkan Perawat
Primer membacakan data Bapak Yayan
Susi : Baik, terima kasih, Selamat pagi semuanya pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Pak Yayan, usia 50 tahun. Pasien didiagnosis CA.
Colon stadium II, telah dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi. Pasien

12
mengeluhkan nyeri hebat, dan mual. Ia juga mengalami asites dan efusi pleura.
Pasien membatasi makan dan minum karena merasa tidak nyaman. Masalah
keperawatan yang perlu dipertimbangkan adalah kelebihan volume cairan
sekaligus kekurangan volume cairan. Dimana tanda adanya kelelbihan volume
cairan dari adanya efusi pleura dan asites, dan tanda kekurangan volume cairan
atau dehidrasi adalah Tekanan Darah 90/60 mmHg, Natrium rendah, albumin
rendah, minum kurang. Dan terdapat masalah nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh. Pasien mengalami sindrom anoreksia kaketsia.
Wulan : Sampai disini ada yang mau ditambahan Ners Siti dan Ners Leni?
Leni : Saya ingin menambahkan sediki bu.. dari hasil pengkajian BMI pasien
14,3. Tekanan darah hari ini 90/60 mmHg, RR 30x/menit, Natrium 100 meq/dl,
abumin 2,8 gr/dl. Sekarang pasien terpasang cairan infuse NaCl 0,9 %.
Siti : Suhunya 38◦C. Kami ingin member intervensi dengan diuretic untuk
mengurangii asites, namun di khawatirkan dehidrasi klien semakin parah. Untuk
masalah nutrisi ahli gizi sudah memberikan TKTP (Tinggi Karbohidrat Tinggi
Protein).
Wulan : Kira-kira apa ada yang ingin ditambahkan lagi?
Semua : Tidak ada bu..
Wulan : Baiklah jika tidak ada yang ingin ditambahkan, kita langsung saja
menuju ruangan pasien untuk memvalidasi data. Tim ronde keperawatan bersama
karu, dokter, ahli gizi, dan farmasist melakukan Validasi Data..
Di Ruangan Pasien…
Wulan : Assalamualaikum.. Selamat pagi Tn.Agus. Gimana keadaannya pagi hari
ini?
Yayan : Selamat pagi Ners. Saya masih merasakan nyeri hebat di sekitar perut
dan mual.
Wulan : Ada keluhan lain pak yang bapak rasakan?
Ridwan : Gini Ners.. Si bapak sudah beberapa hari ini tidak mau makan dan
minum.
Wulan : Baiklah bu.. Laporannya kami terima. Nanti untuk keberlanjutannya
kami informasiikan kembali. Kami permisi dulu ya pak.. Selamat pagi..
Yayan : Iya ners.. Selamat pagi.
Post Ronde Keperawatan di Nurse Station Setelah melakukan Validasi data di
ruangan pasien, Tm Ronde keperwatan akan melanjutkan ke tahap diskusi,
rekomendasi dan kesimpulan di nurse station

13
Wulan : Baik, tadi kita sudah sama-sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul tambahan selain yang telah
diungkapkan tadi?
Semua : Untuk sementara belum ada tamabahan bu.
Wulan : Baik.. mungkin tambahan dari saya, setelah Na+ pasien telah normal bisa
diberikan diuretic untuk mengatasi efusi pleura jika masih ada. Bagaimana dok?
Dokter : Iya betul ya… Dan RRnya meningkat tadi ya.. Berikan O2 ya, terutama
jika SAO2 nya <95%.
Wulan : Oke, baiklah kira-kira apakah ada tambahan lain?
Farmasis : Untuk albuminnya berikan transfusi saja agar peningkatannya lebih
cepat.
Wulan : Baik.. Ada lagi??
Semua : Tidak ada..
Wulan : Baiklah kalau tidak ada kita tutup saja ronde keperawatan hari ini..
Terima kasih kepada Ners Susi, Ners Leni, Ners Siti. Selamat siang.
Assalamalaikum Wr. Wb...
Semua : Iya sama-sama.. Waalaikumsalam Wr. Wb...
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, semua tim ronde
keperawatan kembali menjalani tugasnya masing-masing..

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ronde keperawatan berguna untuk menggali dan membahas lebih

mendetail mengenai masalah keperawatan bersama tim medis lainya dengan

melibatkan pasien dan kelurga dalam memecahkan masalah pasien.

4.2 Saran

Ronde keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yang

bisa diandalkan. Bila perawat menemui kesulitan memecahkan masalah atau

kemajuan kesehatan pasien yang kurang memuaskan, ronde keperawatan ini

merupakan langkah yang tepat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

________. 2016. Managemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.

16

Anda mungkin juga menyukai