Anda di halaman 1dari 4

Peran dan Fungsi Komite Sekolah

Lembaga ini memiliki kedudukan yang kuat, karena telah termaktup dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya dalam Pasal 56 ayat (1), (2), (3), dan (4). Pasal 56 (3)
menyebutkan bahwa: ”Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan
dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan”.

Secara terperinci berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 044/U/2002, keberadaan komite sekolah
berperan sebagai berikut:
a. Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di
satuan pendidikan.
b. Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c. Pengontrol (Controlling Agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
d. Mediator (Mediator Agency) antara pemerintah (Executive) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.5

Untuk menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:


a. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu.
b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha) dan pemerintah
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: a).
kebijakan dan program pendidikan; b). rencana anggaran pendidikan dan belanja madrasah (RAPBM); c).
Kriteria kinerja satuan pendidikan; d). criteria tenaga kependidikan; e). hal-hal lain yang terkait dengan
pendidikan.
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan
mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran
pendidikan di satuan pendidikan.6

Dalam era otonomi daerah ini, dimana sekolah memiliki otonomisasi dan ruang gerak yang lebih besar
dalam penyelenggaraan pendidikan. Melalui paradigma Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)
madrasah diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengurus dan mengatur pelaksanaan pendidikan
pada masing-masing madrasah.

Dengan kondisi seperti itu, komite sekolah akan dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang sejalan dengan kondisi dan permasalahan
lingkungan masing-masing madrasah. Komite sekolah dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner
dari kepala madrasah dalam mengadakan sumber-sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan
pengelolaan pendidikan yang dapat mewujudkan fasilitas bagi guru dan siswa untuk belajar sehingga
pembelajaran menjadi semakin efektif.
Adanya sinergi antara komite sekolah dengan madrasah melahirkan tanggung jawab bersama antara
madrasah dan masyarakat sebagai mitra kerja dalam membangun pendidikan. Dari sini masyarakat akan
dapat menyalurkan berbagai ide dan partisipasinya dalam memajukan pendidikan di daerahnya.

Secara lebih rinci, Ace Suryani dan Dasim Budimansyah (2004) yang dikutip oleh Chasbullah melukiskan
beberapa indikator dari peran komite sekolah sebagai berikut:

Peran Komite Fungsi Manajemen Indikator Kerja


sekolah
Sebagai Advisory 1. Perencanaan  Identifikasi sumber daya pendidikan
Agency (pemberi Sekolah dalam masyarakat
pertimbangan)
 Memberikan masukan RAPBS

 Menyelenggarakan rapat RAPBS

 Memberikan pertimbangan perubahan


RAPBS

Ikut mensahkan RAPBS bersama kepala


sekolah
2. Pelaksanaan  Memberikan masukan terhadap proses
Program pengelolaan pendidikan di sekolah

Kurikulum  Memberikan masukan terhadap proses


pembelajaran kepada guru-guru
PBM dan

Penilaian
3. Pengadaan  Identifikasi potensi sumber daya
Sumber Daya pendidikan dalam masyarakat
Pendidikan
(SDM dan  Memberikan pertimbangan tentang
anggaran) tenaga kependidikan yang dapat
diperbantukan di madrasah

 Memberikan pertimbangan tentang


sarana dan prasarana yang dapat
diadakan di madrasah

Memberikan pertimbangan tentang


anggaran yang dapat dimanfaatkan di
madrasah
Sebagai Supporting 1. Sumber Daya  Pemantauan terhadap kondisi ketenagaan
Agency (pendukung) pendidikan di madrasah

 Mobilisasi guru sukarelawan di madrasah

Mobilisasi tenaga kependidikan non guru


di madrasah
2. Sarana dan  Memantau kondisi sarana/prasarana di
Prasarana madrasah

 Mobilisasi bantuan sarana/prasarana di


madrasah

 Koordinasi dukungan sarana/prasarana di


madrasah

Evaluasi pelaksanaan dukungan


3. Anggaran  Memantau kondisi anggaran pendidikan
di madrasah

 Mobilisasi dukungan terhadap anggaran


pendidikan di madrasah

 Koordinasi dukungan terhadap anggaran


pendidikan di madrasah

 Evaluasi pelaksanaan dukungan anggaran


di madrasah
Sebagai Controlling1. Kontrol terhadap  Pengawasan terhadap proses
(pengontrol) Perencanaan pengambilan keputusan di madrasah
madrasah
 Penilaian terhadap kualitas kebijakan di
madrasah
 Pengawasan terhadap proses
perencanaan di madrasah

 Pengawasan terhadap kualitas


perencanan di madrasah

 Pengawasan terhadap kualitas program


madrasah
2. Kontrol terhadap  Pengawasan terhadap organisasi
pelaksanaan madrasah
Program
madrasah  Pengawasan terhadap penjadwalan
program madrasah

 Pengawasan terhadap alokasi anggaran


untuk pelaksanaan program madrasah

 Pengawasan terhadap sumber daya


pelaksanaan program madrasah

 Pengawasan terhadap program partisipasi


madrasah
Mediator Agency 3. Kontrol terhadap  Penilaian terhadap hasil Ujian Nasional
Output Pendidikan
 Penilaian terhadap angka partisipasi
madrasah

 Penilaian terhadap angka mengulang


madrasah

 Penilaian terhadap angka bertahan di


madrasah
1. Perencanaan  Menjadi penghubung antara Komite
sekolah (KM) dengan masyarakat , KM
dengan dewan Pendidikan, serta KM
dengan madrasah

 Identifikasi aspirasi pendidikan dalam


masyarakat

 Membuat usulan kebijakan dan program


pendidikan kepada madrasah
2. Pelaksanaan  Sosialisasi kebijakan dan program
Program pendidikan madrasah terhadap
masyarakat

 Memfasilitasi berbagai masukan terhadap


kebijakan program terhadap madrasah

 Menampung pengaduan dan keluhan


terhadap kebijakan dan program
madrasah

 Mengkomunikasikan pengaduan dan


keluhan masyarakat terhadap instansi
terkait dalam bidang pendidikan di
madrasah
3. Sumber Daya  Identifikasi sumber daya di madrasah

 Identifikasi sumber daya masyarakat

 Mobilisasi bantuan masyarakat untuk


pendidikan di madrasah

Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang

Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com

Anda mungkin juga menyukai