Anda di halaman 1dari 2

Cara Tuhan menjawab doa kita

Ada seorang tentara Amerika yang melayani Tuhan berdiri di pinggir jalan untuk
mencari tumpangan ke kota Chicago di Illinois. Sebenarnya perbuatan "hitchhiking" ini
melanggar hukum dan sangat berbahaya, tetapi tidak ada alternatif lain bagi tentara ini
kecuali melakukan hal itu.
Tiba-tiba sebuah limousine warna hitam menghampiri tentara itu dan memberikan
tumpangan.
Tentara dan pemilik limousine tersebut saling berkenalan (siapa namanya, asalnya dari
mana, kerja di mana, dsb) dan tiba-tiba Roh Kudus membisikkan dalam hati tentara ini
untuk membagikan berita mengenai keselamatan di alam Kristus kepada pemilik
limousine ini. Tentara itu menolak bisikan Roh tersebut, karena pikirnya, masakan saya
habis melanggar hukum tiba2 memberitakan Kristus, dan terlebih lagi karena tentara ini
TAKUT dipukuli pemilik limousine ini dan diturunkan di tengah jalan.
Tapi bisikan Roh Kudus tersebut sedemikian kuat sehingga tentara ini tidak tahan lagi
dan berkata kepada pemilik limousine ini, "Pak... boleh nggak saya menanyakan masalah
pribadi?"
"Oh, boleh saja," jawab Bapak ini, "Pertanyaan apa?" "Kalau misalnya Bapak meninggal
dunia besok pagi, Bapak kira-kira akan masuk surga atau masuk neraka?" "Kamu tahu
nggak?" jawab Bapak ini, "Sesaat sebelum saya memberimu tumpangan, saya juga tiba-
tiba memikirkan hal itu, dan saya pikir kalau saya mati besok, saya akan masuk neraka."
"Bapak mau nggak saya beritahu caranya masuk surga?" tanya tentara ini. "Oh, tentu saja
mau," jawab Bapak itu.
Tentara itu lalu mulai membagikan berita keselamatan mengenai Yesus Kristus dan
menantang Bapak ini untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Bapak itu bersedia menerima Yesus, dan ia menghentikan mobilnya di
pinggir jalan dan mengajak tentara itu membimbing dia berdoa untuk menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Air mata meleleh di pipi Bapak ini. Ia mengatakan,
"kamu tahu nggak? Malam ini kamu sudah melakukan hal yang sangat besar bagi hidup
saya, saya nggak akan pernah melupakan apa yang kamu sudah lakukan bagi hidup saya
Chicago , ketika tentara ini mohon diri (turun dari mobil), Bapak itu memberikan satu
kartu nama sambil berkata, "Ketahuilah... hari ini anda sudah melakukan hal yang sangat
penting dalam hidup saya. Kapan-kapan kalau main ke Chicago hubungilah saya di
alamat ini." dan tak lama kemudian mereka berpisah.
Waktu lima tahun sudah berlalu dan tentara ini kemudian kembali berkunjung ke kota
Chicago , dan ia ingat akan kartu nama yang diberikan oleh Bapak pemilik limousine ini
kepadanya. Tentara ini ingin tahu kabar mengenai Bapak tersebut, dan ia datang ke
alamat yang tertera di kartu nama tersebut, dan ia sampai ke sebuah gedung pencakar
langit kantor pusat sebuah perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Ia memberikan kartu
tersebut kepada satpam, dan satpam itu sangat terkejut dan bertanya, "Dari mana kamu
dapatkan kartu ini?" Tentara itu menjawab, "Yang empunya kartu itu sendiri yang
memberikannya kepada saya." sehingga satpam itu menjawab, "Kamu naik ke lantai
paling atas, sampai sana belok kiri dan kamu tanya pada sekretaris yang ada di sana ."
Tentara itu naik ke lantai paling atas dan memberikan kartu nama itu kepada sekretaris
yang ada di sana yang juga sangat terkejut, "Dari mana anda dapatkan kartu ini?"
Jawab tentara itu, "Wah... panjang ceritanya... tapi beliau sendiri yang memberikannya
kepada saya." "Bapak ini sekarang tidak ada di sini...apakah anda ingin bertemu dengan
istrinya?" "Boleh", jawab tentara itu, dan ia dipertemukan dengan istri Bapak itu yang
adalah Presiden Direktur dari perusahaan raksasa tersebut. "Dari mana kamu peroleh
kartu ini?" tanya ibu (istri) tersebut.
Tentara itu menceriterakan ihwal pertemuannya dengan Bapak itu dan bagaimana Bapak
itu menerima Yesus sebagai penyelamatnya. Mendengar itu semua meledaklah tangis Ibu
tersebut. Ia menceriterakan bahwa tak lama sesudah menurunkan tentara itu, limousine
tersebut memperoleh kecelakaan yang sangat fatal yang menewaskan Bapak tersebut. Ibu
itu mengatakan bahwa bertahun-tahun ia berdoa supaya suaminya diselamatkan, dan ia
mengira bahwa suaminya meninggal tanpa diselamatkan, sehingga ia begitu marah
kepada Tuhan dan meninggalkan gereja dan pelayanannya.
Apa yang dilakukan oleh tentara itu adalah hal yang paling penting yang pernah terjadi
dalam hidup Bapak itu, tetapi hal yang tidak kalah penting lagi ialah CARA Allah
mengabulkan doa ibu itu.
Ibu itu sadar bahwa Allah BEKERJA di dalam doa2 yang disampaikannya TANPA
memberitahu Ibu tersebut bahwa doanya TELAH DIKABULKAN TUHAN.
Dari kisah ini kita bisa belajar:
HARUSKAH Tuhan itu memberitahu kita apabila Ia bekerja dalam rangka mengabulkan
doa-doa kita?
TIDAKKAH mata iman kita itu bisa melihat bahwa di balik doa
yang SEPERTINYA tidak dikabulkan oleh Tuhan itu TERNYATA Tuhan bekerja untuk
mengabulkan doa2 kita?
Sedemikian cepatnyakah kita MENUDUH bahwa Tuhan itu tidak setia, Tuhan itu
berbohong, Tuhan itu tidak menjawab doa-doa kita, dan Tuhan itu tidak berkenan atas
doa-doa kita?
HARUSKAH Allah itu mengabulkan doa kita dengan cara yang SESUAI dengan cara
yang kita sodorkan kepada Tuhan? Apakah kita sudah sedemikian "dijangkiti" oleh "doa
instan" yang "harus dikabulkan hari ini juga","harus dikabulkan tahun ini juga" dan lain
sebagainya?

Anda mungkin juga menyukai