Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TUMBANG KUNYI
Jl. Kapios RT.III Kel. Tumbang Kunyi Kec. Sumber Barito kode Pos 73891

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Pukesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerja dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung melainkan juga keluar gedung dengan
mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Pendekatan keluarga yang di maksud
merupakan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Kunjungan kepada keluarga atau intervensi PIS-PK merupakan kegiatan tindak
lanjut dari Pendataan Pendekatan Keluarga. Intervensi PIS-PK merupakan kegiatan
promosi kesehatan sebagai upaya peningkatan promote dan preventif kepada
masyarakat.
Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS – PK)
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar gedung puskesmas.
Pelaksanaan PIS-PK merupakan kegiatan terintegrasi dari semua program yang ada di
Puskesmas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, P2P dan Promkes.
Melalui kunjungan keluarga oleh Tim Puskesmas dan Pustu sekaligus dapat
memberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan yang ada di setiap
anggota keluarga sehingga tujuan pencapaian Indeks Keluarga Sehat tercapai.
Pelaksanaan kegiatan ini sudah dimulai dari tahun 2019 yang di danai dari Bantuan
Operasional Puskesmas hingga saat ini tahun 2020.
Kegiatan intervensi di lakukan kepada keluarga yang memiliki masalah kesehatan
sesuai dengan permasalahan yang ada pada 12 indikator keluarga sehat.
Permasalahan keluarga dengan masalah gizi meliputi masalah keluarga yang memiliki
balita tidak pernah di pantau pertumbuhannya, balita gizi kurus dan sangat kurus, Ibu
hamil KEK, Ibu Hamil Anemia, Ibu menyusui tidak ASI Eksklusif, anggota keluarga
dengan Hipertensi dan anggota keluarga dengan TBC.

B. Landasan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Minimal Bidang
Kesehatan
4. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025
5. Undang - Undang Nomor  36 Tahun 2009  tentang Kesehatan
6. Undang - Undang Nomor  23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
9. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan
Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular.
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit.
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan
Dana 
21. SPT : 094.11/268/2020
SPPD : 094.11/269/2020
094.11/269.1/2020

C. Maksud & Tujuan


1. Tujuan
Tujuan umum kegiatan intervensi PIS-PK ini adalah untuk meningkatkan
pencapaian Indeks Keluarga Sehat di wilayah kerja Pustu Batu Makap
2. Maksud
a. Menurunkan angka kematian ibu dan anak.
b. Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita.
c. Menurunkan angka penderita hipertensi yang tidak berobat teratur.
d. Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada keluarga dengan menggunakan
air bersih dan jamban sehat.
e. Merubah perilaku anggota rumah tangga untuk menjadi keluarga sehat.

II. Kegiatan yang dilaksanakan


Tim dari Puskesmas melaksanakan kegiatan intervensi keluarga PIS-PK di Desa Batu
Makap pada tanggal 23 Maret 2020 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
A. Sasaran
Keluarga yang telah memiliki hasil IKS tidak sehat dengan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga tidak menggunakan KB, pertumbuhan balita tidak terpantau, anggota
keluarga ada yang merokok serta keluarga belum menggunakan jamban sehat. Oleh
tenaga Puskesmas dan Pustu dikunjungi kembali dan dilakukan intervensi sesuai dengan
indikator masing-masing keluarga di Desa Batu Makap.
B. Kegiatan yang dilakukan
Tim dari Pustu dan Puskesmas melaksanakan kegiatan intervensi keluarga PIS-PK
berupa :
1. Memberikan salam kepada keluarga yang dikunjungi
2. Memberitahukan maksud dan tujuan kedatangan tim
3. Melakukan pemeriksaan tekanan darah anggota keluarga yang berusia >15 tahun
4. Memberikan intervensi sesuai dengan indikator yang bermasalah pada keluarga yang
bersangkutan dengan cara :
 Pada keluarga yang belum menggunakan KB, tim pis-pk menanyakan kembali
apakah ibu atau bapak menggunakan KB atau belum. Setelah itu dilakukan
pemberian informasi mengenai jenis-jenis KB, dampak positif dan negatif
penggunaan, pentingnya menggunanakan KB pada keluarga serta menanyakan
KB apa yang akan digunakan oleh bapak/ibu setelah mengetahuinya.
 Pada keluarga yang belum memantau pertumbuhan balitanya, oleh tim pis-pk
menanyakan kembali apakah balita telah ditimbang di posyandu terakhir pada
bulan maret. Jika belum dilakukan penimbangan berat badan serta pengukuran
tinggi balita. Setelah itu dilakukan pemberian informasi mengenai pentingnya
pematauan pertumbuhan balita serta mengajak ibu bapak untuk memantau
pertumbuhan anak dengan memberikan makanan yang bergizi serta menerapkan
PHBS pada keluarga.
 Pada keluarga yang memiliki anggota keluarga merokok maka tim pis-pk
memberitahukan mengenai dam pak negatif dari merokok serta kandungan dari
rokok itu sendiri. Serta memberikan konsultasi mengenai cara untuk mengurangi
rokok dan berhenti merokok.
 Pada keluarga yang belum menggunakan jamban sehat maka tim menanyakan
kembali apakah keluarga telah memiliki jamban sehat jika ya maka tim bersedia
untuk melihat langsung jamban sehat milik keluarga. Jika belum maka tim
memberikan advokasi mengenai pentingnya menggunakan jamban sehat dalam
keluarga.

III. Hasil yang dicapai


A. Hasil Kegiatan

HASIL INTERVENSI KELUARGA BERDASARKAN PERMASALAHAN YANG


DIDAPATKAN DARI PENDATAAN PIS-PK DESA BATU MAKAP

Sasaran
Indikator yang
No Sasaran yang IKS Lama IKS Baru
Bermasalah
dikunjungi
1 Keluarga
mengikuti program 58 45 0,44% 0,57%
KB
2 Pertumbuhan
17 15 0,17% 0,38%
Balita terpantau
3 Anggota keluarga
tidak ada yang 97 30 0,33% 0,40%
merokok
4 Keluarga
menggunakan 56 27 0,51% 0,71%
jamban keluarga

Rencana Tindak Lanjut


1. Data hasil kegiatan ini dilanjutkan dengan mengupdate data ke aplikasi PIS-PK
secara online dan manual terhadap keluarga yang telah memiliki perubahan perilaku
pada masing-masing indikator yang bermasalah
2. Setelah pengentrian data maka akan menghasilkan perubahan nilai IKS dari yang
sebelumnya dan selanjutnya akan menjadi bahan untuk pelaksanaan intervensi
selanjutnya pada keluarga yang memiliki permasalahan kesehatan

IV.Kesimpulan dan saran


A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan intervensi keluarga PIS-PK yang dilaksanakan di Desa Batu
Makap terdapat 4 indikator yang bermasalah dengan mengalami peningkatan antara
hasil IKS lama dan IKS baru. Adapun kendala yang dihadapi yaitu cuaca yang tidak
mendukung saat kegiatan seperti hujan, ketidakadaan anggota keluarga saat dikunjungi
serta data penduduk dari kecamatan yang belum terupdate yang menjadi pembanding
dalam pengukuran IKS beberapa indikator.
B. Saran
Perlunya kerjasama lintas sektor dalam kegiatan intervensi PIS-PK sehingga
masyarakat mengetahui pentingnya perubahan perilaku kesehatan mereka. Perlunya
data yang riil mengenai jumlah KK di tiap desa atau kelurahan secara keseluruhan
sehingga dapat memaksimalkan dalam pelaksanaan kegiatan intervensi PIS-PK.

Yang membuat laporan

1. Peralia Listari, Amd.Kep :

2. Keriadi, Amd.Kep :

3. Heldi Midun, S.Kep :

Anda mungkin juga menyukai