Anda di halaman 1dari 6

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 480

Artikel Penelitian

Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminth pada Sayuran


Selada (Lactuca sativa) yang Dijual di Pasar Tradisional dan
Pasar Modern di Kota Padang

Verdira Asihka, Nurhayati, Gayatri

Abstrak
Penyakit kecacingan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis, termasuk
Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit ini, salah satunya yaitu memakan
sayuran mentah yang tidak dicuci bersih seperti selada atau kol yang sering dijadikan lalapan. Daun selada berposisi
duduk sehingga dapat kontak langsung dengan tanah. Keadaan ini memungkinkan STH (Soil Transmitted Helminth)
yang berada ditanah akan mudah menempel pada daun selada. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya STH pada selada yang dijual di pasar tradisional dan modern di Kota Padang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak Bulan September-
Desember 2013. Penelitian ini berjenis deskriptif menggunakan metode sedimentasi. Hasil yang peneliti dapatkan dari
penelitian ini adalah ditemukan STH positif pada 32 dari 44 sayuran selada dari pasar tradisional di Kota Padang
dengan persentase 73%. Tiga dari 5 sayuran selada dari pasar modern di Kota Padang dinyatakan positif dengan
persentase 40%. Jenis STH terbanyak yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah telur Ascaris sp (79%), larva
Trichostrongylus orientalis (16%) dan telur cacing tambang (5%). Jadi, Terdapat kontaminasi STH pada selada yang
dijual di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota Padang.
Kata kunci: Soil Transmitted Helminth, sayuran selada, pasar tradisional, pasar modern

Abstract
Worm disease is still a health problem in the tropics, including Indonesia. Many factors contribute to the high
incidence of this disease, one of which is eating unwashed raw vegetables such as lettuce or cabbage cleaner is often
used as vegetables. Lettuce sitting position so that it can direct contact with the ground. This situation allows STH (
Soil Transmitted Helminths ) that are ground will easily stick to the leaves selada. Purposes of researchers conducted
this study was to determine the presence or absence of STH on lettuce sold in traditional markets and modern in the
city of Padang. This research was conducted in the Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, University of
Andalas since Month from September to December 2013. This study was descriptive using sedimentation method.
Researchers get results of this study were found positive on STH 32 of 44 lettuce from traditional markets in the city of
Padang with a percentage of 73%. Three of 5 lettuce of the modern market in Padang tested positive with a
percentage of 40%. Most types of STH that researchers have found in this study are the eggs of Ascaris sp (79%),
Trichostrongylus orientalis larvae (16%) and hookworm eggs (5%). So, There STH contamination on lettuce sold in
traditional markets and modern markets in Padang.
Keywords: Soil Transmitted helminths, lettuce, traditional markets, modern market

Affiliasi penulis : Fakultas Kedokteran Universita Andalas PENDAHULUAN


Korespondensi :Verdira Asihka, email: averdira@yahoo.com,
Penyakit kecacingan sampai saat ini masih
Telp: 085274717223
merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 481

tropis, terutama yang disebabkan oleh nematoda usus Faktor lain yang mempengaruhi angka
yang ditularkan melalui tanah atau sering disebut Soil kejadian penyakit kecacingan adalah lingkungan yang
1
Transmitted Helminthes (STH). Terdapat beberapa menyokong untuk perkembangan STH yaitu kondisi
11
jenis nematoda usus yang termasuk kedalam STH tanah yang gembur dan lembab.
yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing Berdasarkan survei awal dengan cara
tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator menanyakan kepada pedagang selada di pasar di
americanus), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan Kota Padang tentang daerah asal selada yang dijual,
2
beberapa spesies Tricostrongylus. didapatkan suatu kesimpulan bahwa terdapat
Penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan beberapa daerah perkebunan penghasil selada, yaitu
kondisi kesehatan, gizi dan produktivitas penderita Bukittinggi, Alahan Panjang dan Padang Panjang.
sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan Kondisi perkebunan yang jauh dari sumber air dan
kerugian, karena adanya kehilangan karbohidrat, tempat BAB, membuat petani BAB ditengah
protein dan darah yang pada akhirnya dapat perkebunan, sehingga tanah tercemar oleh feses yang
menurunkan kualitas sumber daya manusia. Akibat mengandung telur cacing. STH akan berkembang biak
pada anak dapat menimbulkan gangguan tumbuh dengan baik pada tanah gembur dan lembab. Selada
kembang dan penurunan konsentrasi belajar sehingga dapat ditanam pada berbagai jenis tanah, namun
akan mempengaruhi peran anak sebagai penerus pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam
2
bangsa. pada tanah gembur, lembab dan mengandung cukup
Angka kejadian tertinggi penyakit ini terdapat bahan organik. Diasumsikan selada dan STH hidup
pada kawasan sub-Sahara Afrika, Amerika, China dan dalam kondisi tanah yang serupa. Daun selada
Asia Timur. Berdasarkan laporan hasil survei berposisi duduk sehingga kontak langsung dengan
10
prevalensi penyakit kecacingan pada 10 propinsi, tanah, Keadaan ini memungkinkan telur STH akan
didapatkan angka kecacingan nasional adalah mudah menempel pada daun selada yang berada
30,35%. Sumatera Barat (82,3%) menduduki peringkat dekat dengan lokasi BAB terutama pada bagian krop
3
kedua setelah Nusa Tenggara Barat (83,6%). terluar dan ujung bagian selada.
Berdasarkan data dari Departemen Parasitologi FKUI Berbeda dengan sayuran lain, selada tidak
mulai 2002 - 2009 angka kejadian penyakit pernah dimasak karena setelah dimasak rasanya
10
kecacingan berbeda-beda di setiap daerah di menjadi agak liat. Hal ini memungkinkan telur STH
Indonesia dan Sumatera Barat menduduki posisi dengan mudah masuk ke dalam tubuh karena selada
4
petama. yang dikonsumsi tidak dicuci bersih
Tingginya angka kejadian penyakit ini Menurut penelitian Nugroho dkk tahun 2010,
dipengaruhi oleh rendahnya tingkat sanitasi pribadi terdapat kontaminasi telur STH sebesar 38,89% pada
(perilaku hidup bersih dan sehat), seperti tidak sayuran kubis/kol (Brassica oleracea) yang digunakan
mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB, sebagai lalapan mentah pada warung makan lesehan
12
tidak menjaga kebersihan kuku, BAB sembarangan di Kota Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.
5
seperti di pantai, sungai, dan di tengah perkebunan, Berdasarkan hasil pemeriksaan telur STH pada
6
perilaku jajan di sembarang tempat, serta memakan lalapan (kemangi, kol, selada dan terong) di pasar
sayuran mentah yang tidak dicuci bersih seperti tradisional, supermarket dan restoran di Medan
7
selada atau kol yang sering dijadikan lalapan. didapatkan hasil bahwa selada yang dijual di pasar
Selada merupakan sayuran yang digemari, tradisional dan supermarket tidak memenuhi syarat
8
terutama selada keriting. Terbukti dari selada yang kesehatan. Ditemukan telur Ascaris lumbricoides pada
mudah ditemukan pada makanan asing seperti salad, selada yang dijual di pasar tradisional dan ditemukan
9
hot dog, hamburger, sandwich. Makanan Indonesia telur Tricuris trichiura pada selada yang dijual di
13
juga banyak menggunakan selada seperti gado-gado, supermarket.
10
lalapan nasi goreng, dan lalapan pecel lele.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 482

METODE Berdasarkan tabel 1, dari 44 sampel yang


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium diperiksa ditemukan STH positif sebanyak 32 (73%)
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. dan STH negatif sebanyak 12 (27%).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang telah
dilaksanakan pada September - Desember 2013. Tabel 2. Distribusi Frekuensi STH pada Sayuran
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Selada yang Dijual di Pasar Modern di Kota Padang
simple random sampling. Jumlah sampel dalam Hasil pemeriksaan Frekuensi %
penelitian ini adalah 49 selada, 44 berasal dari pasar + 2 40
tradisional dan 5 berasal dari pasar modern. Khusus - 3 60
untuk pasar tradisional dibuat mapping pedagang Jumlah 5 100
terlebih dahulu. Semua populasi diinput kemudian
dilakukan pelotingan untuk penentuan sampel. Bagian Berdasarkan tabel 2, dari 5 sampel yang
selada yang diteliti adalah 5 krop dari bawah. Bahan diperiksa ditemukan STH positif sebanyak 2 (40%)
yang digunakan adalah selada keriting dan larutan dan STH negatif sebanyak 3 (60%).
NaOH 0,2%. Alat yang digunakan adalah tabung
sedimen, pipet tetes, centrifuge, rak tabung, Tabel 3. Persentase Jenis STH yang Terdapat pada
mikroskop, obyek glass, ember, dan pinset. Prosedur Sayuran Selada yang Dijual di Pasar Tradisional di
kerja dimulai dengan merendam selada dalam larutan Kota Padang
NaOH 0,2% selama 30 menit. Kemudian selada Jenis Frekuensi %
diangkat dan air sisa rendaman dimasukkan ke dalam Telur Ascaris sp 30 79
tabung sedimentasi kemudian diamkan selama 1 jam. Telur Cacing tambang 2 5
Setelah itu, ambil endapan sebanyak 10-15 ml lalu Larva Trichostrongylus 6 16
dicentrifuge dengan kecepan 1500 rpm selama 5 orientalis
menit. Kemudian lakukan pemeriksaan mikroskopis
Jumlah 38 100
dengan perbesaran 10-40 kali. Identifikasi STH
dilakukan dengan menyesuaikan bentuk STH yang
Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa jenis
ditemukan dengan bentuk pada atlas parasitologi.
STH terbanyak yang ditemukan pada sampel di pasar
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
tradisional di Kota Padang adalah telur Ascaris sp
dengan frekuensi 30 (79%), telur cacing tambang
HASIL sebanyak 2 (5%) dan larva Trichostrongylus orientalis
Berdasarkan hasil penelitian tentang sebanyak 6 (16%).
pemeriksaan Soil Transmitted Helminth (STH) pada
sayuran selada yang dilakukan di Laboratorium Tabel 4. Persentase Jenis STH yang Terdapat pada
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Sayuran Selada yang Dijual di Pasar Modern di Kota
didapatkan hasil sebagai berikut : Padang
Jenis Frekuensi %
Tabel 1. Distribusi Frekuensi STH pada Sayuran Telur Ascaris sp 2 100
Selada yang Dijual di Pasar Tradisional di Kota Telur Cacing tambang - -
Padang Larva Trichostrongylus - -
Hasil pemeriksaan Frekuensi % orientalis

+ 32 73 Jumlah 2 100

- 12 27
Jumlah 44 100 Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa hanya telur
Ascaris sp yang ditemukan pada sampel yang dijual di

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 483

pasar modern. Tidak ditemukan cacing tambang terhadap desinfektan kimiawi serta terhadap
maupun Trichostrongylus orientalis seperti yang rendaman sementara di dalam berbagai bahan kimia
ditemukan pada sampel dari pasar tradisional. seperti NaOH yang digunakan pada penelitian ini.
Selain itu, telur dapat hidup berbulan-bulan di dalam
PEMBAHASAN air selokan dan tinja.
Berdasarkan tabel 1, ditemukan STH positif Telur Ascaris sp yang ditemukan pada
pada selada dari pasar tradisional sebanyak 32 (73%) penelitian ini tidak bisa dipastikan adalah spesies
dari 44 selada yang diperiksa. Tingginya persentase Ascaris lumbricoides. Genus ascaris terdiri dari
ini dapat dipengaruhi oleh kontaminasi pasar. Selada beberapa spesies yaitu Ascaris lumbricoides dengan
di pasar tradisional diletakkan terbuka di baki sayur, di hospes definitifnya adalah manusia, Ascaris suum
atas meja, atau kantong plastik besar atau karung, yang lazim terdapat pada babi namun terkadang dapat
dan tidak jarang terletak sembarangan. Faktor lain menyebabkan creeping eruption pada manusia dan
yang mempengaruhi keberadaan STH pada selada Ascaris vitulorum yang terdapat pada sapi, kambing
2
seperti penggunaan pupuk organik yang berasal dari maupun domba. Telur dari spesies Ascaris tersebut
ternak hewan sebagai media penyuburan sayuran. tidak dapat dibedakan melalui pemeriksaan langsung
Sama halnya seperti pada manusia, jika kotoran dengan mikroskop karena mempunyai rentang ukuran
ternak tersebut mengandung telur STH, maka dengan yang sama dan bentuk yang sama.
mudahnya telur STH yang ada di dalam kotoran ternak Kemungkinan telur ascaris yang ditemukan
yang digunakan sebagai pupuk akan berpindah ke pada penelitian ini adalah telur Ascaris lumbricoides,
daun selada yang kontak langsung dengan tanah. atau Ascaris suum, atau Ascaris vitulorum, bahkan
Berdasarkan tabel 2, ternyata masih juga mungkin berasal dari Toxocara canis atau
ditemukan STH pada selada dari pasar modern Toxocara cati. Toxocara canis biasanya terdapat pada
meskipun persentasenya lebih rendah daripada di anjing dan Toxocara cati terdapat pada kucing. Kedua
pasar tradisional. Berdasarkan pengamatan, selada di spesies ini berasal dari famili yang sama dengan
pasar modern diletakkan di lemari berpendingin. Ascaris lumbricoides yaitu famili Ascaridida. Bentuk
Keberadaan STH pada selada dari pasar modern telur toxocara mirip dengan bentuk telur Ascaris
mungkin dapat disebabkan karena teknik pencucian lumbricoides setelah dibuahi karena kedua spesies ini
selada yang tidak tepat. Selada yang dijual di pasar berasal dari famili yang sama dan genus berbeda.
modern terlihat lebih bersih dan tidak ada tanah Namun keduanya tetap dapat menyebabkan gejala
maupun pasir yang menempel karena sudah dicuci klinis pada manusia jika terinfeksi dalam jumlah
2
terlebih dahulu. Kemungkinan selada dicuci sekaligus banyak dan daya tahan tubuh rendah.
dalam jumlah yang banyak pada sebuah ember. Hal Telur cacing tambang hanya ditemukan pada
ini memungkinkan tanah atau pasir terlepas dari daun 2 dari 44 selada. Frekuensi yang sedikit ini dapat
selada namun STH dapat tetap terselip dan menempel disebabkan karena faktor jenis tanah dan suhu.
diantara lembaran daun selada. Teknik pencucian Berbeda dengan STH lainnya, telur cacing tambang
sayuran yang benar adalah sayuran dicuci pada air dapat tumbuh optimum pada lingkungan yang
kran yang mengalir, dicuci lembar perlembar, mengandung pasir karena pasir memiliki berat jenis
kemudian dicelupkan sebentar ke dalam air panas yang lebih besar dari pada air sehingga telur-telur
atau dibilas dengan menggunakan air matang akan terlindung dari sinar matahari. Suhu juga
sehingga STH yang mungkin melekat dapat terbuang merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
14
bersama aliran air tersebut. telur cacing tambang. Suhu optimum pertumbuhan
Berdasarkan tabel 3, jenis STH yang ditemukan cacing tambang yaitu 35˚C, namun suhu daerah
pada selada dari pasar tradisional adalah telur Ascaris perkebunan selada lebih dingin yaitu berkisar antara
sp, telur cacing tambang dan larva Trichotrongylus 15˚C-25˚C sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
orientalis. Dominasi telur Ascaris sp pada penelitian ini telur cacing tambang. Namun beberapa telur cacing
disebabkan oleh sifat dari telur Ascaris sp yang tahan tambang mempunyai kemampuan adaptasi tinggi

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 484

sehingga dapat tetap bertahan meskipun KESIMPULAN


15
perkembangannya tidak optimal. Berdasarkan penelitian ini, penulis dapat
Telur cacing tambang pada penelitian ini menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
dapat berasal dari cacing tambang pada manusia yaitu 1. STH postif pada selada dari pasar tradisional yaitu
Necator americanus dan Ancylostoma duodenale, 32 dengan persentase 73%.
karena bentuk telur keduanya tidak dapat dibedakan 2. STH postif pada selada dari pasar modernl yaitu 2
melalui pemeriksaan langsung dengan mikroskop, dengan persentase 40%
tetapi dapat dibedakan dengan cara Harada-Mori. 3. Sebagian besar dari STH yang ditemukan pada
Selain itu, telur cacing tambang dapat juga dapat penelitian ini adalah telur ascaris sp kemudian
berasal dari cacing tambang pada kucing dan anjing menyusul larva Trichostrongylus orientalis dan telur
yaitu Ancylostoma braziliense, cacing tambang.
2
Ancylostomaceylanicum dan Ancylostoma caninum.
Jenis STH lain yang ditemukan pada selada UCAPAN TERIMA KASIH
dari pasar tradisional yaitu larva Trichostrongylus Penelitian ini dapat berlangsung berkat
orientalis. Telurnya jarang ditemukan karena telur bimbingan dari dari staf Laboratorium Parasitologi
2
akan menjadi larva dalam waktu 24 jam. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Berdasarkan tabel 4, hanya telur Ascaris sp
yang ditemukan pada selada dari pasar modern. Tidak DAFTAR PUSTAKA
ditemukan telur cacing tambang dan larva
1. Depkes RI. Pedoman Umum Program
Trichostrongylus oriental karena, selada yang dijual
Nasional Pemberantasan Cacingan di
dipasar modern diletakkan pada lemari berpendingin
Era Desentralisasi. Jakarta: Depkes RI;
khusus. Telur cacing tambang berkembang pada suhu
2004.
35˚C, sehingga tidak akan berkembang jika diletakkan
2. Supali T, Margono SS, Abidin SAN.
pada suhu dingin begitu juga dengan larva
Nematoda usus. Dalam: Sutanto I,
15
Trichostrongylus oriental. Memang sangat kecil
Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar
kemungkinan ditemukannya telur cacing tambang dan
S.Ked). Cetakan ke-4. Jakarta: Balai
larva Trichostrongylus oriental dengan jumlah sampel
penerbit FKUI; 2008. hlm.6-29.
yang sedikit yaitu hanya 5 selada dari pasar modern.
3. Direktorat Jendral Pemberantasan
Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian
Penyakit Menular-Penyakit Lingkungan.
sebelumnya yang dilakukan di Medan tahun 2012.
Profile PPM-PL tahun 2004. Dalam:
Pada penelitian tersebut dilakukan pemeriksaan telur
Salbiah. Hubungan karakteristik siswa
cacing pada selada yang dijual di pasar tradisional,
dan sanitasi lingkungan dengan infeksi
supermarket dan restoran di Kota Medan dengan hasil
cacingan siswa sekolah dasar di
positif ditemukan telur STH. Diduga akibat kontaminasi
Kecamatan Medan Balewang.Tesis.
juga berasal dari teknik pecucian kurang tepat. Telur
2008.
Ascaris lumbrocoides adalah yang paling banyak
4. Antara. Cacingan, Sumatera Barat
13
ditemukan.
nomor satu tingkat nasional (diunduh
Penelitian ini dapat menjelaskan kepada kita
pada 25 Juni 2013). Tersedia dari URL:
bahwa selada sangat berpotensial untuk penularan
HYPERLINK
penyakit yang disebabkan oleh STH. Maka dalam hal
http://www.antaranews.com/berita/2795
ini sangat diperlukan upaya pencegahan. Untuk
30/cacingan-sumatera-barat-nomor-
menghindari agar STH yang terdapat pada sayuran
satu-tingkat-nasional. 2011.
selada tidak masuk ke tubuh, maka tindakan preventif
5. Fitri J, Saam Z, Hamidy MY. Analisis
yang dapat dilakukan yaitu pencucian selada dengan
Faktor-faktor Risiko Infeksi Kecacingan
air mengalir karena dapat menghilangkan STH yang
Murid Sekolah Dasar di Kecamatan
16
menempel pada daun selada sebanyak 94%.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 485

Angkola Timur Kabupaten tapanuli oleracea) warung makan lesehan


Selatan Tahun 2012. Jurnal Ilmu Wonosari Gunungkidul Yogyakarta
Lingkungan. 2012; 6(2):146-161. tahun 2010. Jurnal Fakultas Kesehatan
6. Winita R, Mulyati, Astuty H. Upaya Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan.
Pemberantasan Kecacingan di Sekolah 2010; 4(1): 67-75.
Dasar. Jurnal Makara. 2012; 16(2):65- 13. Purba SF, Chahaya I, Marsaulina I.
71. Pemeriksaan Escherichia coli dan larva
7. Gillespie SH, Piarson RD. Principles cacing pada sayuran lalapan kemangi
and practice of clinical parasitology. (Ocimum basilicum), kol (Brassica
USA: British Library; 2001. hlm. 561-6. oleracea L. var.capitata. L.), Selada
8. Lingga L. Cerdas memilih sayuran. (Lactuca sativa L.), Terong (Solanum
Jakarta: AgroMedia pustaka; 2010. hlm. melongena) yang Dijual di Pasar
30. Tradisional, Supermarket dan Restoran
9. Haryanto E, Suhartini T, Rahayu E, di Kota Medan tahun 2012. Medan,
Sunarjono H. Sawi dan selada.Cetakan Universitas SumateraUtara. Tesis.
ke-7. Jakarta: Penebar Swadaya; 2007. 2012.
10. Sunardjono H. Bertanam 30 jenis 14. Depkes RI. Kumpulan Modul Kursus
sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya; Hygiene Sanitasi Makanan & Minuman,
2010. hlm. 87-92. Depkes RI, Jakarta; 2010.
11. Pracaya. Bertanam sayur 15. Sandjaja B. Helmintologi Kedokteran.
organic.Cetakan ke-2. Jakarta: Penebar Jakarta: Prestasi Pustaka; 2007.
swadaya; 2010. hlm. 63-5. 16. Yuwono A. Efektifitas Teknik Pencucian
12. Nugroho C, Djanah SN, Mulasari SA. terhadap Penurunan Jumlah telur
Identifikasi kontaminasi telur nematoda Nematoda Usus pada Sawi. Semarang,
usus pada sayuran kubis (Brassica Universitas Diponegoro; 2009.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)

Anda mungkin juga menyukai