Anda di halaman 1dari 9

Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan

Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

PEDOMAN PELAYANAN USAHA KESEHATAN PERORANGAN


DI UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UPT BLUD Puskesmas Narmada terletak di jalan Raya Sembung, dusun Karang
Kates, desa Mekarsari, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Secara umum UPT
BLUD Puskesmas Narmada merupakan satuan organisasi yang memberikan kewenangan
kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional
pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No
75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan
bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan Perorangan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di UPT BLUD Puskesmas Narmada
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal (SPM).

67
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPT BLUD Puskesmas Narmada
meliputi 11 kegiatan Pelayanan Perorangan :
1. Pelayanan di Loket
2. Pelayanan di Poli Anak
3. Pelayanan di Poli Gigi
4. Pelayanan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak
5. Pelayanan di Poli Umum
6. Pelayanan di Rawat Inap,
7. Pelayanan di Unit Gawat Darurat ( UGD ),
8. Pelayanan di Bersalin,
9. Pelayanan di Nifas
10. Pelayanan di Gizi,
11. Pelayanan di Kesehatan Tradisional
12. Pelayanan di Laboratorium
13. Pelayanan di Farmasi

D. Batasan Operasional
1. Pelayanan Loket meliputi penerimaan pasien dan pelayanan administrasi pasien
baru maupun lama. Erat kaitannya dengan unit Rekam Medik.
2. Pelayanan di Poli Anak meliputi penanganan pasien dengan rentang usia 2 bulan –
18 tahun.
3. Pelayanan di Poli Gigi meliputi penanganan pasien dengan segala keluhan Gigi dan
Mulut.
4. Pelayanan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak meliputi penanganan
a. Bayi dibawah 2 bulan
b. ANC, PNC, KB, Calon Pengantin, dan Kesehatan Reproduksi
5. Pelayanan Poli Umum meliputi penangan pasien dewasa usia minimal diatas 18
tahun.
6. Pelayanan Rawat Inap meliputi penangan pasien – pasien yang membutuhkan
observasi lanjut lebih dari 6 jam.
7. Pelayanan Unit Gawat Darurat meliputi penangan pasien Gawat Darurat yang
memerlukan penanganan cepat.
8. Pelayanan Bersalin meliputi penangan pasien – pasien yang ingin melahirkan,
9. Pelayanan Nifas meliputi penanganan pasien pasca salin dimana petugas
melakukan observasi PNC kurang lebih minimal 24 jam

68
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

10. Pelayanan Gizi meliputi penangan pasien dengan atau akan memiliki dampak
masalah Gizi jika tidak dilakukan penanganan.
11. Pelayanan Kesehatan Tradisional meliputi penangan pasien rujukan poli umum
yang memungkinkan untuk penangan akupuntur dan akupresur.
12. Pelayanan Laboratorium meliputi penangan pemeriksaan laboratorium. Dimana
sebelumnya petugas unit lain berkoordinasi dalam rujukan interen dengan petugas
laboratorium.
13. Pelayanan Farmasi adalah unit yang membantu dalam pengadaan obat dan
distribusi obat ke pasien

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDMdan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di UPT
BLUD Puskesmas Narmada III:
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Penanggung Jawab Pendidikan Pelaksana oleh 1 orang dengan latar
Usaha Kesehatan minimal D III belakang pendidikan Dokter Gigi
Perorangan
Pendidikan Pelaksana oleh 2 orang dengan latar
Pelayanan LOKET minimal D III belakang pendidikan SMA
Pendidikan Pelaksana oleh 1 orang dengan latar
Pelayanan Poli Gigi Minimal D III belakang pendidikan Drg. Dengan 2 orang D
III perawat gigi
Pelaksana oleh 1 orang dokter umum dan 2
Pelayanan Poli Pendidikan
orang perawat latar belakang pendidikan
Anak Minimal D III
Amd. Kep
Pelaksana oleh 2 orang dokter umum dan 2
Pelayanan Poli Pendidikan
orang perawat latar belakang pendidikan
Umum Minimal D III
Amd. Kep
Pelaksana oleh 3 orang dokter umum
Rawat Inap dan Pendidikan
(konsultasi) dan 9 orang perawat latar
UGD Minimal D III
belakang pendidikan Amd. Kep
Pelayanan
Kesehatan Pendidikan Pelaksana oleh 1 orang dengan latar
Tradisional Minimal D III belakang pendidikan Amd. Battra
Komplementer
Pelayanan Pendidikan Pelaksana oleh 21 orang dengan latar
Kesehatan Ibu, Minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan 1

69
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

Anak, dan Keluarga


orang dan 20 orang DIII Kebidanan
Berencana
Pelaksana oleh 6 orang dengan latar
Pendidikan
Pelayanan Gizi belakang pendidikan D4 Gizi 1 orang dan 5
Minimal D III
orang DIII Gizi
Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
Pendidikan
pendidikan S 1 Farmasi, dan 2 orang D3
Minimal D III
Pelayanan Farmasi Farmasi
Pendidikan Pelaksana oleh 1 orang dengan latar
Pelayanan minimal D III belakang Sarjana dan 2 orang dengan latar
Laboratorium belakang pendidikan D III Amd. Ak

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Petugas Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Usaha Kesehatan
1 Perorangan Drg. Joko Susanto
2 Pelayanan LOKET Zulhakim
3 Pelayanan Unit Gawat Darurat Selamet Heriadi, Amd.Kep
4 Pelayanan Poli Umum Dr. Ni Putu Pradnyani
5 Pelayanan Poli Anak Dr. Hasbi Kusuma Negara
6 Pelayanan Poli Gigi Drg. Joko Susanto
7 Pelayanan KIA dan KB Neny Wahdayanti Siagian
8 Pelayanan Persalinan dan PONED Neny Wahdayanti Siagian
9 Pelayanan Rawat Inap H. Sribawa S.kep
10 Pelayanan Gizi Dewi Susetyowati Amd. Gz
11 Pelayanan Farmasi Gloria Rosmary K. S.Fam Apt
12 Pelayanan Laboratorium I Wayan Sujana Ssi
13 Pelayanan Kesehatan Tradisional Wisnu Dewantoro Amd. Battra

C. Jadwal Kegiatan
UPT BLUD Puskesmas Narmada melakukan pelayanan 24 jam dimana melayani UGD,
Rawat Inap dan Besalin serta Nifas.
Untuk Rawat Jalan pelayanan dilaksanakan
a. Senin – Kamis ( 08.00 – 13.30 )
b. Jumat ( 08.00 – 11.00 )
c. Sabtu ( 08.00 – 12.30 )

70
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, UPT BLUD
Puskesmas Narmada III memiliki:
1. Dua (2) unit mobil puskesmas keliling/ambulance
2. Dua (5) unit kendaraan roda dua
3. Perangkat Komputer dan printer masing – masing unit pelayanan
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Usaha Kesehatan Perorangan meliputi pelayanan yang berorientasi pada usaha
kesehatan perorangan.
B. Metode
1. Indikator Input
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana Prasarana

71
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

c. Dana
d. Pedoman kerja / SOP
e. Dukungan administrasi
2. Indikator Proses
a. Pendataan sasaran
b. Perencanaan kegiatan
c. Pelaksanaan kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi kegiatan
e. Pelaporan kegiatan
f. Perencanaan tindak lanjut
3. Indikator Output
g. Pelaporan kegiatan
h. Penilaian kinerja

BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat
dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.
Manajemen logistik Upaya Kesehatan Perorangan UPT BLUD Puskesmas Narmada.
1. Pembeliian / pengadaan barang terkait pelayanan klinis
a. Pengadaan barang untuk pelayanan klinis harus berdasarkan perencanaan yang
baik sehingga sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan prioritas kebutuhan
b. Perencanaan yang diudah dibuat disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan
untuk mendapatkan persetujuan
c. Pengadaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku
d. Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/ laik pakainya peralatan medis
puskesmas :
1) Melakukan inventarisasi peralatan medis
2) Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
3) Melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan
ketentuannya
4) Melaksanakan pemeliharaan
5) Melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi

72
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

6) Memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi, dilakukan kalibrasi sesuai


peraturan perundangan yang berlaku
2. Penyelenggaran pelayanan klinis
Bagian atau Unit Kerja melaksanakan kegiatan proses pelayanan dalam
kondisi terkendali, sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan dilaksanakan sesuai
SK UPT BLUD Puskesmas Narmada tentang Penyelenggaraan Pelayanan

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

A. Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya Kejadian Tidak


Diharapkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi
bukan karena kondisi pasien tetapi oleh karena penanganan klinis ( clinical management).
Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan cedera, maka kejadian ini
disebut dengan Kejadian Tidak Cedera ( KTC)
B. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC) terjadi jika hamper saja dilakukan kesalahan dalam
penanganan klinis, tetapi kesalahan tersebut tidk jadi dilakukan
C. Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis, misalnya tempat tidur yang tidak
dilengkapi dengan pengaman, lantai yang licin yang beresiko terjadi pasien terjatuh,
berpotensi, menimbulkan cedera. Keadaan ini disebut kondisi berpotensi menyebabkan
cedera (KPC).
D. Terdapat kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KTC, KPC,KNC dan resiko dalam
pelayanan klinis yaitu SK Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Narmada tentang
penanganan KTD,KTC,KPC,KNC dan SOP penanganan KTD, KTC, KPC,KNC. Jika terjadi
KTD,KTC, dan KNC dilakukan analisis dan tindak lanjut. Resiko- resiko yang mungkin
terjadi dalam pelayanaan klinis diidentifikasi, dianalisi, dan ditindak lanjuti. Terdapat
kebijakan yaitu SK Pimpinan Puskesmas tentang penerapana manajemen resiko klinis,
pelaksanaan keselamatan pasien harus mengikuti kerangka acuan perencanaan program
keselamatan pasien.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Tenaga Klinis Perlu Melakukan Evaluasi Terhadap Perilaku Dalam Pemberian


Pelayanan Dan Melakukan Upaya Perbaikan Baik Pada System Pelayanan Maupun Perilaku
Pelayanan Yang Mencerminkan Budaya Keselamatan, Dan Budaya Perbaikan Pelayanan
Klinis Yang Berkelanjutan Sesuai Keputusan Pemimpin Upt Blud Puskesmas Narmada

73
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

Nomor: 9 /B.1/Sk/Upt.Blud.Pkm.Nmd/I/2019 Tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan


Klinis Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan budaya keselamatan dan budaya perbaikan yang
berkelanjutan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Budaya mutu dan keselamatan pasien diterapkan dalam pelayanan klinis. Ada
keterlibatan tenaga klinis dalam kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan dalam
penyusunan indicator untuk menilai perilaku dalam pemberian pelayanan klinis dan ide-
ide perbaikan.
B. Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Narmada beserta jajaran berkomitmen
meningkatkan mutu layanan klinis, memfasilitasi, mengalokasikan dan sesuai dengan
ketersediaan angggaran dan sumber daya yang ada dipuskesmas. Terdapat Rencana
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien, Kerangka acuan
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. Program/ kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
C. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam
upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan.
D. Agar pelayanan klinis dapat dikendalikan dengan baik, maka perlu dilakukan
pembakuan standard an prosedur layanan klinis. Standar dan prosedur tersebut perlu
disusun berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, dan bila
memungkinkan berdasarkan bukti ilmiah terkini dan yang terbaik.
E. Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu
layanan klinis yang menjadi sasaran peningkatan layanan klinis. Untuk meningkatkan
keseelamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran-sarsaran
keselamatan pasieen. Indicator peengukuran keselamatan pasien meliputi tidak
terjadinya kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadi kesalahan pemberian obat, tidak
terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan
terjadinya resiko infeksi dipuskesmas, dan tidak terjadinya pasien jatuh.
F. Untuk mengetahui nilai keberhasilan pencapaian mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien, maka perlu ditetapkan target ( batasan ) yang harus dicapai untuk tiap-tiap
indicator yang dipilih dengan acuan yang jelas. Untuk monitor mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien, perlu dilakuakn pengukuran-pengukuran dengan indicator yang
telah ditetapkan secara periodic, dianalisis, untuk menentukan strategi dan rencana
perbaikan mutu layanan klinis

74
Pedoman Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan
Nomor : 3/B.1/PD/UPT.BLUD.PKM.NMD/I/2018
Terbit : 12 Januari 2018
No.Revisi :1
Mulai Berlaku : 12 Januari 2018
Halaman : 1-9

G. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien hanya dapat
terlaksana jika ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab dalam upaya tersebut.
Penanggung jawab pelaksanaan dapat dilakukandengan membentuk timpeningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas, yang mempunyai program
kerja yang jelas. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim.
H. Hasil evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien perlu dikomunikasikan untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan
keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Hasil evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien perlu dikomunikasikan untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan
keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.

BAB V
PENUTUP

Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja.
Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang
ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni petugas
puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa, padukuhan, posyandu,
sekolah dan lain-lain. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya
kesehatan perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan
masyarakat). Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM
pengembangan.

PEMIMPIN UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA

Dr. I DEWA GEDE NGURAH AGUNG


Pembina Tk I IV/b
NIP. 19650428 199603 1 003

75

Anda mungkin juga menyukai