Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO BENCANA KEBAKARAN

No
Variabel
Gempa Bumi
Keterangan

1.
Bahaya

-Frekuensi
Sering
Terjadi pada musim kemarau

-Intensitas
Tinggi, 1.124 titik api/titik panas
Tersebar di 14 kabupaten/kota

-Dampak
Parah
Berdampak pada kesehatan saluran pernapasan, mengganggu transportasi udara dengan jarak
pandang terjangkau

-Keluasan
luas 25.900 hektar hutan dan lahan terbakar di Kalbar
-

-Durasi
Sering terjadi
-
Pada musim kemarau tahun 2019 terjadi kebakaran hutan dan lahan di provinsi
Kalimantan Barat. Titik panas kebakaran hutan mencapai 1.124 yang tersebar di 14
kabupaten/kota dengan luas 25.900 hektar hutan dan lahan di Kalbar. Kebakaran hutan dapat
disebabkan oleh :

1. Kebakaran yang Disebabkan oleh Alam

Ada beberapa kejadian alam yang bisa menyebabkan kebakaran hutan terjadi. Kebakaran
hutan yang disebabkan oleh faktor alam biasanya tidak menimbulkan dampak luas. Dan
biasanya, kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam tidak menimbulkan kerugian
sebesar kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan manusia. Berikut beberapa kejadian
alam yang bisa memicu timbulnya kebakaran hutan.

 Musim kemarau panjang. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat berakibat naiknya
suhu di berbagai wilayah termasuk hutan. Suhu yang tinggi tersebut dapat memicu
terjadinya kebakaran hutan.
 Sambaran petir. Sambaran petir juga dapat berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.
Perubahan iklim yang terjadi akibat penyebab pemanasan global juga bisa menyebabkan
seringnya sambaran petir itu terjadi.
 Aktivitas vulkanis. Hal ini dapat terjadi di wilayah pegunungan berapi. Wilayah hutan di
gunung berapi dapat terbakar ketika aktivitas vulkanis itu terjadi. Misalkan saja ketika
gunung berapi meletus, lahar dari gunung berapi tersebut mengenai hutan di lingkungan
gunung berapi itu sehingga hutan mengalami kebakaran.
 Ground fire. Ground fire merupakan kebakaran yang terjadi di dalam lapisan tanah.
Musim kemarau berkepanjangan merupakan penyebab dari kebakaran dalam tanah ini.
Biasanya, kebakaran ini terjadi di daerah yang memiliki lahan gambut sehingga lahan
gambut tersebut terbakar ketika suhu udara naik seiring kemarau panjang yang terjadi.

2. Kebakaran yang Disebabkan Kesengajaan Manusia

Bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan merupakan bencana tahunan
yang telah terjadi di Indonesia sejak lama. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah
nyatanya belum mampu mencegah bencana serupa terulang di tahun berikutnya. Beberapa pihak
yang melakukan praktik land clearing dengan tujuan untuk membuat lahan kosong dengan biaya
yang minim dan juga mudah dengan memanfaatkan musim kemarau.

Penyebaran api berlangsung cepat hingga ada beberapa titik api yang hampir memasuki
area pemukiman warga yang tinggal di dekat area lahan. Tidak hanya khawatir dengan
penyebaran api saja tapi juga dampak yang di timbulkan dari kebakaran hutan yang mengganggu
aktivitas masyarakat. Salah satunya adalah kabut asap yang membuat kondisi udara tidak stabil
sehingga menimbulkan penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas). Hal ini yang
mengharuskan pemerintah dan pihak sekolah meliburkan muridnya untuk mengurangi resiko
yang akan mengganggu kesehatan.Selain kesehatan, kabut asap juga berdampak pada
transportasi udara yaitu penerbangan yang dibatalkan karena jarak pandang terbatas.

Adapun beberapa cara yang cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi
kebakaran hutan antara lain:

 Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang dapat memicu
terjadinya kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus diperhatikan ketika kemarau panjang
terjadi.
 Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan.
 Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan.
 Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan. Api unggun harus dipadamkan terlebih
dahulu jika ingin meninggalkan hutan.
 Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.
 Melakukan pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang
tinggi.
 Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan.
 Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil, maka lakukan penyemprotan secara
langsung ke daerah yang terbakar.
 Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air dari udara
menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan.

Anda mungkin juga menyukai