Anda di halaman 1dari 4

1.

Performance (Kinerja)

Performance atau Kinerja merupakan Dimensi Kualitas yang berkaitan dengan karakteristik utama suatu
produk. Contohnya sebuah Televisi, Kinerja Utama yang kita kehendaki adalah kualitas gambar yang
dapat kita tonton dan kualitas suara yang dapat didengar dengan jelas dan baik.

2. Features (Fitur)

Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari Karakteristik Utama suatu
produk. Misalnya pada produk Kendaraan beroda empat (mobil), Fitur-fitur pendukung yang diharapkan
oleh konsumen adalah seperti DVD/CD Player, Sensor atau Kamera Mundur serta Remote Control Mobil.

3. Reliability (Kehandalan)

Reliability atau Kehandalan adalah Dimensi Kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan sebuah
produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu.

4. Conformance (Kesesuaian)

Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan. Pada
dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Durability (Ketahanan)

Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti. Durability ini biasanya
diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.

6. Serviceability
Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal ini sering dikaitkan dengan
layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti ketersediaan suku cadang dan kemudahan
perbaikan jika terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service Center) yang mudah
dicapai oleh konsumen.

7. Aesthetics (Estetika/keindahan)

Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi, rasa maupun bau suatu
produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah Ponsel yang ingin dibeli serta suara merdu musik yang
dihasilkan oleh Ponsel tersebut.

8. Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk yang dirasakan oleh konsumen. Dimensi Kualitas
ini berkaitan dengan persepsi Konsumen terhadap kualitas sebuah produk ataupun merek. Seperti
Ponsel iPhone, Mobil Toyota, Kamera Canon, Printer Epson dan Jam Tangan Rolex yang menurut
Kebanyakan konsumen merupakan produk yang berkualitas.

-Biaya Pencegahan (Preventive Cost)

Contoh Biaya yang perlu dikeluarkan

1. Biaya Pelatihan (Training Cost)

2. Proses Capability Studies (Penelitian Kapabilitas Proses)

3. Vendor Survey

4. Quality Planning and Design

- Biaya Penilaian(Appraisal Cost)

Contoh Biaya yang perlu dikeluarkan

1. Segala Jenis Pengujian (testing) dan Inspeksi

2. Pembelian Peralatan Pengujian dan Inspeksi

3. Peninjauan Kualitas dan Audit (Quality Audit and Review)


4. Biaya Laboratorium

- Biaya Kegagalan(Failure Cost)Internal

Contoh Biaya yang perlu dikeluarkan

1. Biaya Scrap dan pengerjaan ulang (Rework)

2. Biaya Perubahan Desain (Design Change)

3. Biaya Kelebihan Persedian (Excess Inventory Cost)

4. Biaya Pembelian Bahan

- Biaya Kegagalan(Failure Cost)Eksternal

Contoh Biaya yang perlu dikeluarkan

1. Biaya Purna Jual / Jaminan (Warranty)

2. Biaya Pengembalian Produk (Return and Recall)

3. Biaya Penangan Keluhan Pelanggan

4. Biaya Ganti Rugi

-Inspection adalah pemeriksaan secara seksama terhadap suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai
dengan standar dan aturan yang telah ditetapkan padanya.Inspeksi atau Inspection adalah menguji
produk-produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai
dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.

Inspection (Inspeksi) diperlukan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
ketentuan dan standarnya sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Selain
mengendalikan kualitas dan menjaga kepuasan pelanggan, Inspeksi juga dapat mengurangi biaya-biaya
manufakturing akibat buruknya kualitas produksi seperti biaya pengembalian produk dari pelanggan,
biaya pengerjaan ulang dalam jumlah banyak dan biaya pembuangan bahan yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

-Qc adalah aktivitas memelihara dan memperbaiki produk dan service Yang menjadi tanggung jawab
seluruh karyawan atau pihak yg terlibat. Tugas QC dalam industri adalah memeriksa secara visual untuk
bisa menguji produk. Pemeriksaan suatu produk dapat berlangsung sebelum, selama dan setelah proses
dalam produksi.

-Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal masing-masing
dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang
berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut
dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control.Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan
operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama
Pengendalian Kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke
pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang
ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.

- Quality Assurance (QA) atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah
“Penjaminan Kualitas”. Istilah “Assurance” atau “Jaminan” menyatakan suatu kepastian ataupun
kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance (QA) menjamin
kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan
standar dan persyaratan yang telah ditentukan.

Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base approach) yang
tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning) hingga tahap
pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan keluhan
pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang
buruk.

Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan,
dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan
dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan
tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan
dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.

- Tqm

Anda mungkin juga menyukai