Anda di halaman 1dari 8

Nama : Vivin Nopiana (061830400306)

Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Utilitas
Dosen Pengampu : Ibnu Hajar, S.T.,M.T.
SOAL
1. Klasifikasi pompa dan kompresor
Klasifikasi Pompa

A. Pompa Positive Displacement


Pompa Positive Displacement bekerja dengan memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju sisi outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis
ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih berat. Dan
juga memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di setiap putarannya.

a. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis reciprocating, sejumlah volume fluida masuk kedalam silinder melalui
valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif
melalui valve outlet pada langkah maju.
Kelebihan Pompa Reciprocating:
- Mempunyai tekanan yang tinggi, sehingga bisa dioperasikan pada sistem dengan head yang
tinggi.
Kekurangan Pompa Reciprocating:
- Aliran tidak kontinyu (berpulsa).
- Aliran tidak steady.
- Apabila perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston, pompa ini hanya
digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak.

b. Pompa Rotary
Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi.
Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Pompa
rotary dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. Gear Pumps
Sebuah pompa rotary yang simpel dimana fluida ditekan dengan menggunakan dua roda gigi.
Prinsip kerjanya saat antar roda gigi bertemu terjadi penghisapan fluida kemudian berputar
dan diakhiri saat roda gigi terpisah sehingga fluida terlempar keluar.
Keuntungan Gear Pumps:
- Self priming (menghisap sendiri).
- Kapasitas konstan pada putaran tertentu.
- Aliran hampir kontinyu.
- Arah pemompaan dapat dibalik.
- Ringan, menghemat tempat.
- Dapat memompa cairan yang mengandung uap dan gas.
Kekurangan Gear Pumps:
- Cairan harus relatif bersih.
- Poros harus diberi seal.
- Clearence antar bagian-bagian yang berputar harus sekecil-kecilnya.
- Tidak diijinkan fluida benda padat.

2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk menghasilkan aliran
fluida sesuai dengan yang diinginkan. Pompa screw ini digunakan untuk menangani cairan
yang mempunyai viskositas tinggi, heterogen, sensitif terhadap geseran dan cairan yang
mudah berbusa. Cara kerja screw pumps adalah zat cair masuk pada lubang isap, kemudian
ditekan di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair masuk
ke ruang antara ulir-ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah lubang pengeluaran.
Keuntungan Screw Pumps:
- Efisiensi total tinggi.
- Kemampuan hisap tinggi.
- Aliran konstan dan lancar.
- Desain sederhana.
- Pompa dapat beroperasi tanpa valve.
Kekurangan Screw Pumps:
- Harga relative lebih mahal.
- Untuk tekanan tinggi, memerlukan elemen pompa yang panjang.
- Desain dilengkapi dengan sebuah screw pemaksa dan gurdi (bor).
- Dilengkapi dengan hopper dengan panjang hingga 3 meter.

3. Vane Rotary Pump


Vane rotary pump memiliki prinsip yang serupa dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secar harmonis menghasilkan tekanan fluida
tertentu. Prinsip kerjanya baling-baling menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal
bila motor diputar. Fluida yang terjebak diantara dua bolang-baling dibawa berputar dan
dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
Keutungan Rotary Vane Pumps:
- Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling-baling.
Kerugian Rotary Vane Pumps:
- Tidak cocok untuk fluida dengan viskositas tinggi.
- Tidak cocok untuk tekanan yang tinggi.

B. Dynamic Pump
a. Pompa Sentrifugal (pompa rotor-dinamik)
Pompa sentrifugal lihat merupakan peralatan dengan komponen yang paling sederhana pada
pembangkit. Tujuannya adalah mengubah energi penggerak utama (motor listrik atau turbin)
menjadi kecepatan atau energi kinetik dan kemudian enegi tekan pada fluida yang sedang
dipompakan. Perubahan energi terjadi karena dua bagian utama pompa, impeller dan volute
atau difuser. Impeller adalah bagian berputar yang mengubah energi dari penggerak menjadi
energi kinetik. Volute atau difuser adalah bagian tak bergerak yang mengubah energi kinetik
menjadi energi tekan.

b. Pompa Aksial
Pompa aksial lihat adalah salah satu pompa yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari
potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak putaran dari
blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya. Prinsip kerja pompa
aksial adalah energi mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak ditansmisikan melalui
poros impeller untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller memberikan gaya
aksial yang mendorong fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja
tersebut
c. Special-Effect Pump
1. Pompa Jet-Eductor (injector)
Pompa Jet-Eductor (injector) adalah sebuah pompa yang menggunakan efek venturi dan
nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi
energi gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di
sisi suction. Prinsip kerja pompa Jet-Eductor menggunakan nozzel yang bekerja sesuai efek
venturi sehingga mengkonversi energi tekan pada fluida menjadi energi gerak dan sisi suction
(hisap) bertekanan rendah dan sehingga fluida dapat mengalir.

2. Gas Lift Pump


Gas Lift Pump adalah salah satu bentuk sistem pengangkatan buatan yang lazim digunakan
untuk mengangkut fluida dari sumur-sumur minyak bumi. Sistem ini bekerja dengan
menginjeksikan gas bertekanan tinggi kedalam anulus (ruang antara tubing dan casing), dan
kemudian kedalam tubing produksi sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang
mengakibatkan berkurangnya berat kolom fluida dan tubing. Sehingga tekanan recervoir
mampu mengalirkan fluida dari lubang sumur menuju fasilitas produksi dipermukaan.
Kelebihan Gas Lift Pump:
- Umur peralatan lebih lama.
- Biaya operasi lebih kecil.
- Gas Lift tidak dipengaruhi oleh desain sumur.
Kekurangan Gas Lift Pump:
- Gas harus tersedia
- Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur dengan jarak jauh.
- Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali diolah sebelum digunakan.

3. Pompa Hydraulic Ram


Pompa Hydraulic Ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower). Prinsip kerja dari Hydraulic Ram adalah dengan menggunakan energi kinetik
dari cairan dan energi tersebut diubah menjadi energi tekan dengan memberikan tekanan
dengan tiba-tiba.
Kelebihan pompa Hydraulic Ram:
- Bisa beropeasi tanpa bantuan energi listrik atau BBM.
Kekurangan pompa Hydraulic Ram:
- Klep pembuangan membuka karena beban klep terlalu ringan
- Klep pembungan menutup karena beban klep berlebihan.
- Perawatan harus rutin.
- Masih tergantung dari keadaan alam yang berubah-ubah.
4. Pompa Elektromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik. Prinsip kerja nya menggerakan fluida dengan gaya
elektromagnetik yang disebabkan medan magnetik yang dialirkan.
Keuntungan pompa elektromagnetik:
- Tidak memiliki bagian yang bergerak, ventilasi, seal dan lainnya.
- Tidak bersuara dan bergetar.
- Kinerjanya tidak habis dimakan waktu.
- Menghasilkan output yang besar dengan input yang kecil.
Kekurangan pompa elektromagnetik:
- Membutuhkan persyaratan yang tinggi.

Klasifikasi Kompresor

1. Kompresor Perpindahan Positif (Positiv Displacement)


Kompresor jenis ini menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume
gas/udara yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh torak atau sudu.
Kompresor ini juga dibagi atas kompresor bolak-balik (reciprocating) dan kompresor putar
(rotary).

2. Kompresor Turbo (Non-Positiv Displacement)


Kompresor ini menaikan tekanan dan kecepatan gas/udara dengan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan oleh
sudu.Beberapa bagian dari konstruksi kompresor udara jenis torak/ piston antara lain meliputi
silinder, kepela silinder, torak/ piston, batang torak, poros engkol, katup-katup, kotak engkol
dan alat-alat bantu.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di
bawah ini:
 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan
dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara
alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas,
sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung
penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara
yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya
bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau
mesin penggerak akan mati secara otomatis.
 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan
yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperature
udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan
dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya
dengan sistem udara atau dengan system air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk
jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4
bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan
ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan
dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat
pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara
bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan
udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
 Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam
rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan
dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga
menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan
dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur
dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding
silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan
dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan
rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya
(mengalirnya) udara.
 Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang
roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka
kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-
roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar
sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada
sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi.
Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya
adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di
dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga
dapat berputar tepat pada dinding.
 Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial.
Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energy
bentuk tekanan.
 Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi
sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu
tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor
radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam
ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan
hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
 Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat
pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar
secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti
kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller.
Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,
pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.

2. Apa perbedaan pompa dan kompresor ?


Jawab :
 Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas.
Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua
karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi mereka terhadap tekanan. cairan
adalah fluida inkompresibel tidak dapat ditekan tidak berubah volumenya jika
mendapat tekanan sementara gas adalah fluida kompresibel dapat di tekan. Kompresor
tidak dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk
mengalirkan gas.
 Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah: Sebuah alat mekanika yang
digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan
sedemikian rupa sehingga sistem fluida (dalam bentuk cairan) itu mempunyai tekanan
yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa.
Mengapa? Karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Fluida yang
dimasud adalah fluida Uncompersible. Sedangkan Kompresor (Compressor) menurut
definisi rekayasa mekanika adalah: Sebuah alat mekanika yang digunakan untuk
mengalirkan gas. Fluida yang dimasud adalah fluida Compersible)
 Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat
system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan
reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan
perpindahan positif. Sedangkan Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan atau
adonan. Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan
tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan
tenaga (energi).

Anda mungkin juga menyukai