Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah PKKK dosen pengampu Wini Hadiyani,
S.Kp., M.Kep

disusun oleh :
Heni Khoerunnisa 117014

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2020

1
PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama KK : Bpk. A (54 tahun)
2. Alamat : Pondok Asri Cikawao Blok D1-No.6 rt/rw 02/11 Desa Nagrak
3. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Sex Hubungan Keluarga Usia Pendidikan


1. Bapak A L Ayah 54 tahun SMA
2. Ibu D P Ibu 49 tahun SMP
3. Anak H P Anak kandung 21 tahun Mahasiswa
Genogram :

Keterangan:
Ibu D sering mengeluh pusing, kadang-kadang penglihatan kabur dan mudah lelah.

4. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak A adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
kandung.

5. Kewarganegaraan/Suku Bangsa
Keluarga Bapak A berasal dari suku sunda. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa
sunda dan Indonesia.

6. Agama
Islam, keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam. Keluarga
mengikuti pengajian di RW dan RT.

7. Status Sosial Ekonomi


Penghasilan keluarga Bapak sebesar ± 6.000.000 / bulan. Bp.A bekerja sebagai
karyawan BUMN.

8. Aktifitas Rekreasi
Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton televisi
secara bersama-sama. Bapak A jarang berkumpul bersama-sama karena
pekerjaannya. Tidak ada jadwal khusus untuk pergi ke tempat rekreasi khusus.

2
II. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini


Keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa/tahap 6.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat Keluarga Inti
a) Bapak A jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius,
tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak
mempunyai keturunan hipertensi.
b) Ibu D sering mengeluh pusing, kadang-kadang penglihatan kabur dan mudah
lelah. Tekanan darah 160/100 mmHg.
c) Anak H jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun
kebuthan dasar yang lainnya.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga Bapak A, Ibu D memiliki riwayat hipertensi sejak bulan September
2018.
III. Lingkungan
a. Karekteristik Rumah
Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 koridor, 1 ruang
makan, dapur, toilet, teras dan garasi merupakan rumah permanent dan milik sendiri.
Setiap ruangan memiliki jendela sehingga sirkulasi udaranya cukup baik. Lantai
rumah terbuat dari keramik, sumber air adalah air sumur. Sedangkan untuk
pembuangan saluran air dibuatkan pipa menuju selokan yang berada di jalan
sebelum masuk rumah

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Tetangga dari banyak berasal dari daerah seperti Jawa, dan Sunda. Pekerjaan
beragam dari pedagang, pemilik rumah kontrakan, dan karyawan swasta, juga
wiraswasta. Dalam RT dan RW ada kegiatan pengajian dan diikuti warganya..

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga mengatakan pernah tinggal di Cicadas tetapi sekarang sudah merasa
senang dan nyaman tinggal di RT 02/11.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang sering adalah malam hari
Keluarga mengikuti kegiatan pengajian yang ada di lingkungannya terutama Bapak
A. Dalam bertetangga selalu bertegur sapa, saling mengunjungi, dan menjalin tali
silaturahmi.

3
e. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat
dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-
sama. Keluarga dekat dengan praktik dokter, bidan swasta dan jauh dari Puskesmas.

IV. Struktur Keluarga


a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Bapak A
sebagai KK dan atas pertimbangan Ibu D sebagai istri. Anggota keluarga bertemu
setiap hari, waktu yang tersering adalah malam hari dan biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan semua anggota keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu, dalam pengambilan
keputusan yang tersering diambil oleh Bapak A.

c. Struktur Peran Keluaga


Bapak A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan
dalam pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Anak bapak A hanya dua orang
dan satu sudah menikah, tinggal lain rumah dengan keluarga.

d. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam
yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam
keluarga.

V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama.

b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan
tetangga. Ibu D sering mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan rumahnya.
Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di lingkungan
rumahnya.

c. Fungsi Perawatan Keluarga


Keluarga mengatakan Ibu D sering mengalami pusing dan mudah lelah. Ibu D
mengatakan tidak tahu apakah sakit yang dirasakan adalah hipertensi. Apabila ada
salah satu anggota yang sakit, selalu langsung dibawa ke pelayanan kesehatan. Anak
Ibu D mampu merawat Ibu D yang sakit dengan menganjurkan untuk meminum
obat dan istirahat yang cukup. Anak ibu D selalu mengetahui jumlah kalori makanan

4
dan menyarankan untuk diet dengan mengatur jumlah kalori yang masuk, tetapi Ibu
D terkadang tidak mengontrol asupan makanan yang dimakan. Ibu D selalu
membersihkan rumah dan menata perabot rumah tangga, mengatur ventilasi dan
pencahayaan rumah. Ibu D, Bapak A dan anaknya sering berkumpul di ruang tengah
untuk berbincang-bincang agar menjaga keharmonisan keluarga. Keluarga
memanfaatkan puskesmas atau rumah sakit jika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga masuk asuransi kesehatan dan menggunakan kendaraan motor atau mobil
ke pelayanan kesehatan

VI. Stres dan koping Keluarga


a. Stresor Jangka pendek
Ibu D sering mengalami pusing dan mudah lelah sehingga kadang-kadang sampai
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

b. Stresor jangka Panjang


Anak ibu D mengkhawatirkan jika pusing kambuh lagi.

c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Bila sakit ibu D kambuh keluarga biasannya membelikan obat diwarung dan
memintanya untuk banyak beristirahat. Pekerjaan sehari-hari dibantu anggota
keluarga yang lain.

d. Strategi Koping Yang Digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya. Ibu D mengatakan kalau sudah capek istirahat saja.

e. Strategi Adaptasi Disfungsional


Ibu D mengatakan bila lagi kesal langsung saja bicara pada anggota keluarga agar
mereka tahu kekesalannnya dan kadang-kadang diam saja tidak mau
mengungkapkan bila dianggap tidak penting.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap Ibu D tetap sehat dan berharap Ibu D dapat menjaga pola makannya
serta petugas kesehatan dapat memberi pelayanan kesehatan dengan baik.

5
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Ibu D
a. Tanda vital
Suhu 36,8 0 C
Nadi 75 x/mnt
RR 18 x/mnt
TD 160/100 mm Hg
b. Fisik
1. Kepala Rambut sebagian sudah beruban, bersih
2. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan
penurunan penglihatan.
3. Telinga Simetris, tidak ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
keluhan penurunan pendengaran
4. Hidung Tidak ada sekret, mengeluh sering pilek, hidung terasa gatal
5. Mulut dan gigi Tidak ada keluhan, gigi geraham sudah tanggal
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada/ thorax Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
sesak dan nyeri. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.
Mengatakan kadang batuk berdahak
8. Abdomen Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran hepar
9. Ektremitas Nyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan
otot
5555 5555
5544 5544
c. Status
mental dan cara
berbicara
1. Status emosi Sesuai tidak berlebihan
2. Orientasi Sesuai
3. Proses Baik
berpikir
4. Gaya bicara Tenang

Denah Rumah

6
Halaman
Dapur Kolam ikan
belakang

Toilet
Kamar
Ruang Keluarga
Kamar

Kamar Halaman depan

Format Pengkajian Keluarga Mandiri


Nama KK : Bapak A (54 tahun)
NO KRITERIA YA TIDAK PEMBENARAN
1 Keluarga menerima petugas kesehatan 
2 Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai 
rencana
3 Keluarga menyatakan masalah kesehatan secara benar 
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai 
anjuran
5 Keluarga melaksanakan perawatan sederhana sesuai 
anjuran
6 Keluarga melaksanakan tindakan pencegahan secara 
aktif
7 Keluarga melaksanakan tindakan promotif secara aktif 

Kesimpulan:

Keluarga Bapak A berada pada tahap


kemandirian tingkat 4

Keterangan :
Untuk kesimpulan kategori Keluarga Mandiri dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria
diatas, masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan
pengelompokan sebagai berikut :
Kemandirian 1: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 2
Kemandirian 2: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
Kemandirian 3: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6

7
Kemandirian 4: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

Analisa data

No. Data Penyebab Masalah Keperawatan


1. Data subyektif: Ketidakmampuan Manajemen kesehatan
- Keluarga mengatakan keluarga merawat dalam keluarga tidak efektif
kurang memahami cara mengenal masalah
merawat. anggota keluarga dengan
hipertensi
- Keluarga mengatakan
makanan Ibu D sama
dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Ibu D tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Ibu D mengatakan
khawatir tensinya semakin
tinggi
- Keluarga kurang
memahami cara mengenal
masalah Ibu D yang
khawatir tensinya akan
bertambah tinggi

Obyektif:
- Keluarga tampak bingung
dengan penyakit yang
diderita Ibu D
- TD: 160/100 mmHg N :
75 x/mnt RR : 18 x/mnt

Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga


Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Rasa takut menyebabkan
Aktual nilai 3 peningkatan Td yang dapat
memperburuk keadaan
8
Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Pemberian penjelasan yang
Sebagian nilai 1 tepat dapat membantu
menurunkan rasa takut

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 0,6 Penjelasan dapat membantu


Cukup nilai 2 mengurangi rasa takut
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 0,5 Keluarga menyadari dengan
Masalah ada dan perlu segera mematuhi diet yang
ditangani nilai 1 dianjurkan dapat mengurangi
rasa khawatir
Skore 3,1

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi

9
RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Keluarga
Manajemen Tupan : Setelah 1. Berikan 1. Asupan garam
kesehatan keluarga dilakukan penjelasan pada yang tinggi dapat
tidak efektif kunjungan rumah keluarga tentang mengganggu
berhubungan 3x diharapkan ibu diet yang sesuai keseimbangan
dengan D mampu untuk penderita natrium alami
ketidakmampuan melakukan senam hipertensi yaitu yang ada dalam
keluarga merawat hipertensi diet rendah tubuh. Kadar
dalam mengenal garam, rendah natrium dalam
masalah anggota Tupen : Setelah lemak dan tubuh bisa
keluarga dengan diberikan kolesterol meningkat,
hipertensi penyuluhan sehingga
selama 30 menit menyebabkan
diharapkan retensi natrium,
keluarga mampu kemudian hal ini
memberikan dapat
perawatan pada meningkatkan
ibu D dengan tekanan yang
kriteria hasil : diberikan oleh
1. Adanya usaha aliran darah
untuk tidur terhadap dinding
sesuai pembuluh darah.
kebutuhan
2. Periksa secara 2. Anjurkan pada 2. Pengelolaan
teratur keluarga untuk hipertensi harus
kepelayanan mengkonsumsi dilakukan dengan
kesehatan makanan sesuai komprehensif
3. Ungkapan Ibu dengan diet bukan hanya
D tidak takut hipertensi kuratif saja harus
4. Wajah Ibu D didukung dengan
tampak relaks asupan yang tidak
mengakibatkan
perburukan
kondisi.

3. Anjurkan pada 3. Tekanan darah


keluarga untuk mereka secara
jadwal tidur Ibu alami naik dan
D turun dalam pola
berputar selama

10
sepanjang hari.
Cenderung naik
di tengah hari dan
mencapai angka
terendah di
tengah malam,
saat waktunya
mencapai tidur
dalam.

4. Anjurkan kepada 4. Resiko berbahaya


keluarga yang mungkin
memeriksakan ditimbulkan
Ibu D secara hipertensi,
teratur alangkah baiknya
mencegah
daripada
mengobati
dengan
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah
untuk deteksi dini
hipertensi

5. Latih dan ajarkan 5. Latihan dan olah


senam hipertensi raga pada usia
lanjut dapat
mencegah atau
melambatkan
kehilangan
fungsional,
bahkan latihan
yang teratur dapat
mengurangi
morbiditas dan
mortalitas yang
diakibatkan oleh
penyakit
kardiovaskuler

11
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA

Diagnosis Implementasi Evaluasi TT/Tgl


Keperawatan Waktu
Manajemen - Menganjurkan pada keluarga S: Keluarga mengatakan sudah 18/06/20
kesehatan keluarga untuk jadwal tidur Ibu D memahami tentang cara merawat Pk.11.30-
tidak efektif - Menganjurkan kepada keluarga dengan hipertensi dan 12.00
berhubungan keluarga memeriksakan Ibu mengetahui cara melakukan senam WIB
dengan D secara teratur hipertensi
ketidakmampuan - Melatih dan mengajarkan
keluarga merawat senam hipertensi O: Keluarga dapat mengungkapkan
dalam mengenal kembali cara merawat keluarga
masalah anggota hipertensi dengan pola tidur dan
keluarga dengan kontrol teratur.
hipertensi Td sebelum senam : 140/90 mmHg
Nadi sebelum senam: 76 x/menit
Td setelah senam : 130/90
Nadi setelah senam : 80 x/menit
Heni
A: Tujuan tercapai sebagian, pasien
mengerti dan dapat melakukan
gerakan senam

P: Lanjutkan Intervensi

Manajemen - Memberikan penjelasan pada S : Keluarga pasien mengatakan sudah 19/06/20


kesehatan keluarga keluarga tentang diet yang memahami tentang cara merawat Pk. 09.30-
tidak efektif sesuai untuk penderita keluarga dengan hipertensi dengan 10.00
berhubungan hipertensi yaitu diet rendah memperhatikan diet dan kontrol WIB
dengan garam, rendah lemak dan teratur makanan yang disajikan
ketidakmampuan kolesterol untuk ibu D
keluarga merawat - Menganjurkan pada keluarga
dalam mengenal untuk mengkonsumsi O : pasien mampu melakukan senam
masalah anggota makanan sesuai dengan diet hipertensi
keluarga hipertensi hipertensi Td sebelum senam : 130/90 mmHg
- Melatih dan mengajarkan Nadi sebelum senam : 78 x/menit Heni
senam hepertensi Td setelah senam : 110/80 mmHg
Nadi setelah senam : 88 x/menit

A : Pasien dan keluarga mengerti diet


untuk penderita hipertensi, tujuan
tercapai sebagian

P : Lanjutkan intervensi

12
Lampiran Implementasi Hari Kedua

Penkes Hipertensi

Pemeriksaan tanda-tanda vital

13

Anda mungkin juga menyukai