Anda di halaman 1dari 34

Drs. H. Teguh Sarwono, M.Si.

(Kepala Bagian Assessment dan Pengembangan Pegawai)

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal


Kementerian Agama RI
2014
INTRODUCTION

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


SATUAN/UNIT KERJA PELAKSANA


Menteri Agama
Drs. H. Lukman Hakim
Menteri Agama
Saifuddin

Prof. Dr. H. Nur Syam.,


Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal
M.Si

Kepala Biro Kepegawaian Dr. H. Mahsusi, M.M.


Kepala Biro
Kepegawaian Kabag Assessment & Drs. H. Teguh Sarwono,
Pengembangan Pegawai M.Si

Kasubbag I: Assessment H. Wildan Hasan


Kabag Assessment Jabatan Struktural Syadzili, S.Th.I., M.Ed
dan Pengembangan
Pegawai
Kasubbag II: Assessment
Syahrudin, S.Ip., M.M.
Jabatan Fungsional
Kasubbag I: Kasubbag II: Kasubbag III:
Kasubbag III: Drs. H. Helmi Hazin,
Assessment Jabatan Assessment Jabatan Pengembangan
Struktural Fungsional Pegawai Pengembangan Pegawai M.M.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


DASAR HUKUM
(Pendukung)


 UU No. 5/2014 tentang Aparat Sipil  Permen PAN-RB No. 13/2014 tentang
Negara Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan
 PP No. 16/1994 Jo. PP No. 40/2010 Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan
tentang Perubahan Atas PP No. 16/1994 Instansi Pemerintah
tentang Jabatan Fungsional PNS  Perka BKN No. 23 Tahun 2011 tentang
 PP No. 100/2000 Jo. PP No. 13 Tahun 2002 Pedoman Penilaian Kompetensi Pegawai
tentang Perubahan Atas PP No. 100/2000 Negeri Sipil
tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan  Perka BKN No. 7 Tahun 2013 tentang
Struktural Pedoman Penyusunan Standar
 Keppres No. 87/1999 tentang Rumpun Kompetensi Manajerial PNS
Jabatan Fungsional PNS  Perka BKN No. 8 Tahun 2013 tentang
 PMA No. 10/2010 jo. PMA 80/2013 Pedoman Perumusan Standar Kompetensi
tentang Perubahan Kedua Atas PMA No. Teknis PNS
10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan  SE Men PAN-RB No. 16 tahun 2009
Tata Kerja Kementerian Agama tentang Tata Cara Pengisian Jabatan
Struktural yang Lowong secara Terbuka
di lingkungan Instansi Pemerintah

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


DASAR HUKUM
(Utama)

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Latar Belakang KMA 207/2013

 Implementasi RB bidang SDM
Aparatur melalui penerapan
asesmen untuk jabatan eselon
II, III, IV, V, dan pemangku
jabatan fungsional
 Pengangkatan PNS dalam
suatu jabatan melalui asesmen
akan memaksimalkan
efektifitas dan efisiensi TUSI
sehingga mampu
meningkatkan kinerja.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Tujuan KMA 207/2013

 sebagai acuan dalam penyelenggaraan
asesmen kompetensi Kemenag
 menjamin keseragaman dalam
pelaksanaan asesmen kompetensi di
lingkungan Kemenag secara tertib,
transparan, objektif, & akuntabel
 mewujudkan PNS Kemenag yang
memiliki profil kompetensi sesuai
dengan SKJ yang dipersyaratkan
 menjamin mutu pelaksanaan asesmen
kompetensi Kemenag yang reliabel
dan akuntabel.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Ruang Lingkup KMA 207/2013

 Penyiapan dan Pengembangan
Sistem Asesmen Kompetensi
 Pelaksanaan Asesmen
Kompetensi.
 Database dan Penggunaan
Hasil Asesmen Kompetensi.
 Penjaminan Mutu dan
Evaluasi Asesmen
Kompetensi.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Kata Kunci KMA 207/2013

STANDAR KOMPETENSI JABATAN
ASESMEN KOMPETENSI
• Proses membandingkan antara kompetensi • Persyaratan kompetensi minimal yang harus
jabatan yang dipersyaratkan dengan dimiliki oleh seorang PNS di lingkungan
kompetensi yang dimiliki oleh pemegang Kementerian Agama dalam melaksanakan
jabatan atau calon pemegang jabatan. tugas jabatannya.

KAMUS KOMPETENSI INSTRUMEN


• kumpulan kompetensi yang meliputi nama • Alat ukur yang digunakan untuk menguji
kompetensi, batasan, dan level kompetensi kompetensi PNS yang dinilai.
yang digunakan di lingkup Kementerian ASESE
Agama.
• PNS di lingkungan Kementerian Agama
PROFIL KOMPETENSI yang akan dinilai kompetensinya dalam
penyelenggaraan asesmen kompetensi.
• Gambaran kemampuan & karakteristik yg
dimiliki oleh setiap PNS Kemenag berupa ASESOR
pengetahuan, keterampilan, & sikap perilaku
yg diperlukan dalam pelaksanaan tugas • seorang yang memiliki kemampuan dan
jabatannya secara profesional, efektif, & wewenang untuk menilai kompetensi PNS
efisien, serta dgn membandingkannya yang dinilai dalam penyelenggaraan asesmen
dengan SKJ-nya. kompetensi.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


MEMAHAMI KOMPETENSI
 Karateristik individu (kompetensi perilaku individu) yang membedakan karyawan yang memiliki kinerja sangat baik dengan
karyawan yang memiliki kinerja
 Kompetensi teknikal adalah syarat awal untuk menduduki suatu posisi (penting bagi pekerjaan), namun kompetensi perilaku
yang membuat seseorang menjadi karyawan, manager maupun pemimpin yang memilki kinerja sangat baik..

Karakteristik Kompetensi
informasi yang dimiliki
seseorang dalam area Kompetensi
spesifik tertentu TEKNIKAL Penting
PENGETAHUAN tapi tidak
kecakapan seseorang Lebih mudah untuk cukup
KETRAMPILAN untuk menampilkan
tugas fisik atau tugas
dikembangkan & untuk
diamati
mental tertentu berhasil

Perilaku yg disesuaikan Insan Kemenag


dgn ekspektasi dari perlu menguasai
dirinya & kelompok Kompetensi
sosial
PERAN SOSIAL Sikap-sikap, nilai-nilai
TEKNIKAL &
PERILAKU
NILAI DIRI atau gambaran
tentang diri sendiri
Kompetensi Karakteristik
mendasar
PERILAKU
SIFAT karakteristik fisik & respon
yang penting
untuk
MOTIF yang konsisten terhadap
situasi atau informasi
Lebih sulit untuk
dikembangkan
keberhasilan

sesuatu yang secara


konsisten dipikirkan
dan diinginkan, yang
Ilustrasi kompetensi = menyebabkan
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Gunung Es tindakan seseorang
Konsep Kompetensi


THE ICEBERG MODEL

SKILL
Visible Skill
Knowledge Self - Concept

Trait,
Motive
Hidden
Self - Concept Attitudes, Values
Trait
Motive

KNOWLEDGE

Surface:
Core
Most easily
Personality :
developed
Most Difficult
to develop
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Sumber: Lyle M. Spencer, Phd Signe M. Spencer, Competence at Work Models for Superior Performance
Kompetensi VS Kinerja

 Menurut Spencer and Spencer, (1993 : 9) Kompetensi adalah
sebagai karakteristikyang mendasari seseorang dan berkaitan
dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya
 (an underlying characteristic’s of an individual which is causally
related to criterion – referenced effective and or superior
performance in a job or situation).
 Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi
adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat
kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.
 Causally Related memiliki arti kompetensi adalah sesuatu yang
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja.
 Criterion Referenced mengandung makna bahwa kompetensi
sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik, diukur dari
kriteria atau standar yang digunakan.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Kompetensi VS Kinerja

 Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara
(2000 : 67)
“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya”

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


KOMPETENSI VS KINERJA
Hard Competency

PENGETAHUAN

KETRAMPILAN

Karakteristik

SIKAP

Soft Competency

Hasil kerja KINERJA


SUPERIOR
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
KONSEP DASAR PROFICIENCY LEVEL


KEBUTUHAN KOMPETENSI
NO KOMPETENSI V/
I II III IV
Setara

A KOMPETENSI INTI
1 Memilki Integritas 5 4 3 2 1

2 Kepemimpinan 5 4 3 2 1

3 Merangkul Keberagaman 5 4 3 2 1

4 Memprakarsai perubahan 5 4 3 2 1

5 Menjaga Citra Kementerian Agama 5 4 3 2 1

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


KAMUS

 Kamus Kompetensi, yaitu sebuah kamus yang mendefinisikan
seluruh sebutan kompetensi berikut penjelasan dan batasan,
baik yang bersifat umum (soft competency) maupun yang
berupa pengetahuan dan keterampilan fungsional (technical
skill and knowledge, hard competency), yang diperlukan oleh
organisasi dalam menjalankan misi yang diemban untuk
mewujudkan visinya.
 Standar Kompetensi meliputi:
1. Kamus Kompetensi Jabatan;
2. Standar Kompetensi Jabatan.
 Standar Kompetensi menjadi acuan dalam menyusun
instrumen pengukuran kompetensi dan menjadi acuan dalam
penentuan unit kompetensi yang akan diukur dalam
pelaksanaan assessment.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


PENGELOMPOKKAN KOMPETENSI
DALAM STANDAR KOMPETENSI

•Kompetensi Inti
1

•Kompetensi Manajerial
2

•Kompetensi Teknis Pengetahuan


3

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


KOMPETENSI INTI

Kompetensi Inti 1 • Integritas

adalah
“soft competency”
2 • Kepemimpinan

yang wajib dimiliki 3 • Harmonisasi Keberagaman

oleh setiap individu


pegawai 4 • Memprakarsai Perubahan

5 • Menjaga Citra Kementerian

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Kompetensi Manajerial

Kompetensi Manajerial adalah kompetensi yang diperlukan pada
pemangku jabatan manajerial.

 Perencanaan &  Pencarian Informasi (PIN)


Pengorganisasian (PPS)  Pembelajaran Berkelanjutan
 Sikap Profesional (SPF)  Inovasi (INO)
 Pengambilan Keputusan &  Berorientasi pada
Penyelesaian Masalah (PKP) Pelayanan(BPL)
 Berpikir Strategis (BPS)  Koordinasi
 Berpikir Analisis (BAN)  Membangun Hubungan
 Kreatifitas Kerjasama

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Kompetensi Teknis-Pengetahuan

Kompetensi
Memimpin Kelompok (MPK)
Teknis-
Pengetahuan yaitu Kerjasama & Membangun Hubungan
“hard competency” Kemitraan (KSM)
yang diperlukan
pada jabatan Mengembangkan Orang lain (MOL)
tertentu, baik
jabatan yang Komunikasi (KOM)
bersifat managerial,
kepakaran maupun
teknis-operasi Komunikasi Tertulis (KTL)

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


LEVEL KOMPETENSI

Kompetensi Jabatan Kementerian Agama menggunakan 5 level , dgn
makna umum setiap angka level untuk kategori soft competency sbb:
•Mampu membina diri sendiri sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya (
Level 1 mengatasi dirinya )

•Mampu membina orang lain sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya


Level 2 diunit kerjanya

•Mampu membina gugus kerja di tempatnya, sehingga dapat meningkatkan


Level 3 kinerja gugus kerja tsb

•Mampu membina unit Kerja, sehingga dapat meningkatkan prestasi unit kerja
Level 4 ( direktorat , Kanwil )

•Mampu membina organisasi, sehingga dapat meningkatkan prestasi


Level 5 organisasi Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
LEVEL KOMPETENSI
TEKNIS-PENGETAHUAN


Makna umum setiap angka tingkat secara umum utk suatu kompetensi teknis
(Technical Skill and Knowledge) adalah :

Level Mengenal dan mengetahui konsep mendasar /cara kerja tentang pengetahuan atau
1 keterampilan di bidang tersebut.

Level
Menggunakan/ penerapan konsep dasar tersebut dengan arahan
2

Bertindak mampu menerapkannya dann menggunakan sesuai dengan prosedur yang


Level
telah ditetapkan, dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat rutin, namun
3
memerlukan bantuan bila masalah yang dihadapi bersifat istimewa.

Level Berpengalaman dalam menerapkannya, ahli dan diakui dapat mengatasi masalah ,
4 memiliki otoritas bidang tersebut dalam penerapan ,

Sangat berpengalaman, mahir dalam menerapkannya, punya otoritas dalam bidang


Level
tersebut yang diakui dalam lingkup organisasi, dapat mengatasi situasi yang kompleks
5 Biro Kepegawaian Sekretariat
dan mengintegrasikan dengan bidang lainJenderal Kemenag RI, 2014
Pengembangan Sistem Aplikasi

Pengembangan pembangunan sistem aplikasi berbasis jaringan
sistem aplikasi (web based)
asesmen kompetensi
berada di bawah pengumpulan data hasil asesmen kompetensi
pengelolaan dan
pengawasan Bagian pengelolaan aplikasi asesmen kompetensi
Asesmen dan
Pengembangan penyusunan modul penggunaan sistem aplikasi
Pegawai Biro asesmen kompetensi
Kepegawaian pelatihan sistem aplikasi asesmen kompetensi
Sekretariat Jenderal
Kementerian pemeliharaan hardware & web server database
Agama. asesmen
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
Program Prioritas Asesmen

Penyusunan Grand Penyusunan
Penyiapan sarana
Design dan Road standar kompetensi
dan prasarana
Map jabatan

Asesmen pada Asesmen pada calon


calon pejabat kepala madrasah,
struktural eselon III penyuluh agama &
dan eselon IV penghulu

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


TAHAPAN PELAKSANAAN
ASSESSMENT SECARA UMUM

1. Penyusunan kamus kompetensi
2. Penyusunan standar kompetensi jabatan
3. Penyusunan alat ukur assessment
4. Pelaksanaan assessment
5. Laporan individu hasil assessment
6. Data base hasil assessment
7. Profil kompetensi pegawai
8. Pemberian feedback (konseling)
9. Rekomendasi diklat (TNA)
10. Bahan pertimbangan mutasi/promosi dst.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
MEKANISME PELAKSANAAN ASSESSMENT


Pra Assessment;

Pelaksanaan Assessment

Pasca Assessment.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
PRA ASSESSMENT

1. Penetapan tim Assessment;
2. Penyusunan intrumen assessment (Kamus
Kompetensi, SKJ & Alat Ukur);
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan asessment;
4. Penyiapan persyaratan administrasi assesse
5. Penyiapan sarana dan prasarana
pelaksanaan assessment.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


PELAKSANAAN ASSESSMENT

1. Pengumpulan biodata Peserta Assessment
(assessee);
2. Pelaksanaan Assessment sesuai jadwal oleh Tim
Assessment;
3. Proses perekaman data assessee (metode Perekaman
data ditetapkan oleh Tim Assessor);
4. Analisis data dan hasil rekaman; dan
5. Penetapan hasil assessment berupa Laporan
Individu Assessee dan Entry data Base Assessment
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
PASCA ASSESSMENT

 Presentasi hasil assessment oleh Ketua tim assessment
kepada Kepala Biro Kepegawaian;
 Hasil assessment secara tertulis dilaporkan oleh Kepala
Biro Kepegawaian kepada Sekretaris Jenderal untuk
pengambilan keputusan;
 Hasil assessment didokumentasikan, diolah, dan
ditindaklanjuti oleh Kepala Bagian Assessment dan
Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian sesuai
dengan kebijakan pimpinan.
 Hasil assessment bersifat rahasia dapat digunakan oleh
Kepala Biro Kepegawaian untuk melakukan evaluasi dan
penyempurnaan pelaksanaan assessment selanjutnya.
 Pelaksanaan pemberian Umpan Balik Hasil Assessment.
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014
MEKANISME ASSESSMENT KEMENAG
TIM ASSESSMENT
Penyiapan Kamus, SKJ, Alat Ukur

Metode Assessment :
• Simulasi
ASSESSEE • Psikometri ASSESSOR
• Wawancara
• Observasi

Perekaman Data Assessee &


Pengolahan Hasil Assessment

Pelaporan Laporan Individu &


Hasil assessment Entry Data Base Assessment

Profil Rekomendasi Feedback/


Kompetensi konseling

Mutasi/Rotasi/Promosi & Diklat TNA


Kategori Hasil Asesmen

Memenuhi • aspek kompetensi yang dimilik asese memenuhi
Syarat (MS) persyaratan minimal kompetensi jabatan

Masih • terdapat kompetensi yang masih memerlukan


Memenuhi pengembangan untuk dapat memenuhi persyaratan
Syarat (MMS) minimal kompetensi jabatan;

Kurang • kompetensi yang dimiliki kurang memenuhi syarat


Memenuhi minimal kompetensi jabatan & diperlukan pengembangan
Syarat (KMS) dlm waktu yang cukup lama

Tidak • apabila kompetensi yang dimiliki asese tidak memenuhi


Memenuhi persyaratan minimal kompetensi jabatan dan sulit untuk
Syarat (TMS) dikembangkan.

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Penggunaan Hasil Asesmen

menyusun profil kompetensi PNS

Menjadi salah satu informasi bagi


Baperjakat

Menetapkan prioritas pengembangan


kompetensi PNS Kemenag melalui
Diklat

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014


Tidak perlu ‘kagetan’ atau panik, mari


bekerja bersama membangun Asesmen
Kompetensi demi masa depan
manajemen kepegawaian lebih baik
TERIMAKASIH
Wassalam

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI, 2014

Anda mungkin juga menyukai