Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI AWAL POTENSI EKSTRAK ETANOL RIMPANG

JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) SEBAGAI OBAT


OSTEOPOROSIS
Aqnes Budiarti1), Devi Nisa Hidayati2), Nur Aini3)
1)
Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hasyim
2)
Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hayim
3)
Program S1, Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hasyim

INTISARI

Berkurangnya kepadatan tulang merupakan indikasi terjadinya osteoporosis. Studi


osteoporosis dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh pemberian suatu senyawa terhadap
peningkatan kepadatan tulang tikus terovariektomi yaitu tikus yang telah diangkat ovariumnya.
Ovariektomi menyebabkan terjadinya defisiensi hormon estrogen yang juga berfungsi untuk
memelihara kepadatan tulang. Senyawa yang dapat meningkatkan kepadatan tulang berpotensi
sebagai obat osteoporosis.
Rimpang jahe merah mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai
fitoestrogen yaitu senyawa yang memiliki efek estrogenik sehingga dapat menggantikan fungsi
estrogen. Flavonoid mudah larut dalam etanol sehingga senyawa ini diekstraksi menggunakan
etanol. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kepadatan tulang tikus
terovariektomi oleh pemberian ekstrak etanol rimpang jahe merah (EERJM).
Penelitian ini bersifat eksperimental terhadap tikus betina galur Wistar dengan desain
penelitian posttest only controlled group design. Perlakuan diberikan selama 30 hari dan uji
kepadatan tulang menggunakan metode radiografi Dual X-Ray. Data berupa nilai kepadatan
tulang dianalisis secara statistik ANOVA satu jalan dilanjutkan uji Tukey. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian EERJM dosis 500 dan 1000 mg/kgBB mampu meningkatkan
densitas tulang tikus terovariektomi.
Kata kunci : kepadatan tulang, tikus terovariektomi, jahe merah, osteoporosis

ABSTRACT
Reduced bone density is an indication of osteoporosis. The study of osteoporosis is
conducted by measure the influence of triggering compound to the enhancement of bone density of
ovariectomized rat that have been lifted ovaries. Ovariectomy caused rats have been deficiency of
estrogen hormone whose function to maintain bone density.Compound that can increase bone
density has the potential as osteoporosis drug.
Red ginger rhizome contains flavonoid compound as phytoestrogen whose estrogenic
effect that can replace the function of estrogen. Flavonoid is easy to be solved in ethanol so that
was extracted using ethanol. The purpose of this study was to measure the enhancement of bone
density of ovariectomized rats due to the trigger of ethanol extract of red ginger (EERJM).
Research was conducted experimentally to the female Wistar rats by the post test only
controlled group design. Treatment was given for 30 days and the determination of bone density
using Dual X-Ray radiography method. Data of bone density values were statistically analyzed by
One Way ANOVA followed by Tukey test. The results showed that the administration of EERJM
dose 500 and 1000 mg/kg BW enhanced bone density of ovariectomized rat.
Keywords: bone density, ovariectomized rat, red ginger, osteoporosis

PENDAHULUAN wanita pada usia lanjut yang telah


mengalami menopause dimana terjadi
Osteoporosis adalah gangguan
penurunan fungsi indung telur sehingga
kesehatan yang ditandai oleh keroposnya
menyebabkan defisiensi hormon estrogen
tulang. Kondisi ini sering dialami oleh

10
yang juga berfungsi untuk memelihara
kepadatan tulang. Osteoporosis B. Sampel Penelitian
membutuhkan biaya cukup besar apabila Sampel berupa tikus betina galur Wistar
terjadi patah tulang sehingga dapat berjumlah 30 ekor, sehat dan berumur 2-
menurunkan angka harapan hidup (National 2,5 bulan dengan berat 150-200 gram.
Osteoporosis Foundation, 2010). Hewan uji dibagi dalam 6 kelompok
Terapi menggunakan hormon estrogen dengan jumlah minimal per kelompok
yang biasa disebut HRT (Hormon adalah 5 ekor (Federer,1991).
Replacement Therapy) dilakukan untuk
mengatasi gangguan akibat defisiensi C. Bahan dan Alat Penelitian
estrogen. Namun, penggunaan HRT dapat Bahan berupa rimpang jahe merah
menimbulkan pendarahan, ketergantungan hasil budidaya kelompok tani Usaha
serta kanker payudara. Oleh karena itu, Berkah Gunungpati Semarang. Pakan tikus
diperlukan suatu alternatif yang aman dan standar pelet BR-2, etanol 70%
murah sebagai pengganti HRT, salah (PT.Brataco Chemika), CMC-Na (PT.
satunya adalah obat osteoporosis berbahan Brataco Chemika). Ketamin HCl (PT.
aktif fitoestrogen yang merupakan senyawa Erela), NaCl 0,9% (PT Otsuka), Antibiotik
dari tumbuhan yang memiliki aktivitas serbuk Enbatic® (PT Erela), Betadin® (PT
estrogenik (Yildiz, 2005). Mahakam Beta Farma) dan Estradiol
Penelitian tentang efek estrogenik (Sigma).
rimpang tanaman kencur yang merupakan satu Alat berupa timbangan elektrik
famili dengan tanaman jahe merah pernah (OHAUS Adventurer), seperangkat alat
dilakukan oleh Setyaningsih (2016) melalui perkolasi, rotary evaporator (Heidolph),
uji in Silico. Penelitian ini menunjukkan timbangan tikus, papan operasi yang
adanya afinitas yang baik pada reseptor dilapisi alumunium foil, spuit 1 ml,
estrogen β. Menurut Benassayag et.al. (2002) seperangkat alat radiografi, alat-alat gelas
terdapat 4 jenis senyawa fitoestrogen yang dan alat-alat bedah.
terkandung di dalam tanaman antara lain D. Jalannya Penelitian
flavonoid, coumestan, lignan, dan stilbel. 1. Determinasi Tanaman Jahe merah
Rimpang jahe merah mengandung Determinasi tanaman dilakukan di
metabolit sekunder yaitu golongan senyawa Laboratorium Ekologi dan
flavonoid, polifenol, tanin, Biosistematik Jurusan Biologi,
monoterpen/seskuiterpen, dan steroid. Fakultas Matematika dan Ilmu
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Pengetahuan Alam, Universitas
ekstrak etanol rimpang jahe merah (EERJM) Diponegoro.
diduga memiliki efek estrogenik. 2. Pembuatan Ekstrak Etanol Rimpang
Penelitian ini bertujuan untuk Jahe merah
mengetahui adanya peningkatan kepadatan Serbuk rimpang jahe merah sebanyak 1
tulang tikus betina galur Wistar yang kg berkadar air 8,41% diekstraksi
terovariektomi oleh pemberian EERJM. Hasil dengan metode perlokasi di
penelitian diharapkan dapat dijadikan dasar Laboratorium Fitokimia Fakultas
pengembangan produk nutrasetikal untuk Farmasi Universitas Wahid Hasyim.
mencegah osteoporosis. Ekstrak cair rimpang jahe yang
diperoleh dikentalkan menggunakan
METODE PENELITIAN mesin rotary evaporator.
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan
rancangan penelitian posttest only controlled
group design.Variabel bebas berupa dosis E. Uji Kepadatan Tulang
EERJM yaitu 500 dan 1000 mg/kgBB. 1. Penentuan Dosis
Variabel tergantung berupa nilai kepadatan Penelitian efek estrogenik rimpang jahe
tulang femur tikus betina galur Wistar yang merah belum pernah dilakukan
diovariektomi. Variabel terkendali adalah sehingga dalam penentuan dosis,
makanan, minuman, jenis kelamin, galur, penelitian ini mengacu pada penelitian
umur dan berat tikus. fitoestrogenik sebelumnya yang berasal

11
dari biji labu kuning (Lestari et al., kelompok IV sebagai kontrol positif yang
2014). Kelompok kontrol positif diberi diberi estradiol 2µg/hari secara oral,
estradiol dosis 2µg, sedangkan kelompok V diberi perlakuan EERJM
kelompok perlakuan diberi EERJM dosis 500 mg/kgBB, kelompok VI diberi
dosis 500 dan 1000 mg/kg BB. perlakuan EERJM dosis 1000 mg/kgBB.
Semua tikus selain kelompok I mendapat
2. Perlakuan Ovariektomi perlakuan ovariektomi. Hewan uji diberi
Ovariektomi merupakan proses perlakuan sesuai kelompok masing-masing
pemotongan ovarium untuk selama 30 hari. Setelah itu, semua tikus
mengkondisikan tikus terdefisiensi dikorbankan dengan cara dislokasi tulang
estrogen. Ovariektomi dilakukan pada belakang karena diambil sampel tulang
25 ekor tikus kelompok K2, K3, K4, femur (paha atas) bagian kiri maupun
P1 dan P2 dengan cara membius tikus kanan. Sampel tulang di bersihkan dari
menggunakan ketamin sebanyak 0,25 daging yang menempel dengan hati-hati,
ml secara intraperitoneal. Bulu pada kemudian ditempatkan dalam pot plastik
perut tikus dicukur. Daerah operasi yang berisi NaCl fisiologis untuk menjaga
dibersihkan dengan etanol. Satu jaringan tulang agar tetap stabil. Setelah
sayatan melintang peritoneal kecil 0,4- itu dilakukan uji kepadatan tulang.
0,6 cm dibuat dengan pisau bedah pada
bagian tengah perut sedikit ke arah 4. Pengukuran Kepadatan Tulang
kanan. Setelah rongga peritoneum Pengukuran kepadatan tulang dilakukan
dibuka, jaringan adiposa ditarik dengan metode radiografi Dual X Ray.
menjauhi tabung rahim kanan dan Sampel berupa tulang femur atau paha atas
ovarium yang dikelilingi oleh sejumlah karena termasuk tulang penyangga yang
lemak. Ovarium dikeluarkan secara biasanya lebih mudah keropos dan
perlahan. Prosedur ini diulang untuk ukurannya cukup besar sehingga mudah
ovarium kiri melalui sayatan yang diisolasi dan dianalisis.
sama. Setelah mengidentifikasi Tulang femur diambil dengan cara
ovarium dan tanduk rahim, membedah bagian paha lalu dikupas
pemotongan dilakukan di sekitar dagingnya yang menempel. Kemudian
daerah distal tanduk rahim, lalu sampel tulang disimpan dalam pot plastik
ovarium diambil, kemudian tanduk yang berisi cairan NaCl fisiologi untuk
rahim dikembalikan ke rongga menjaga jaringan tulang tetap stabil.
peritoneum. Luka ditutup dalam dua Pengukuran kepadatan tulang
lapisan (otot dan kulit) menggunakan menggunaakan alat densitometer.
jahitan steril. Yodium povidon
diaplikasikan untuk mensterilkan kulit F. Analisis Data
setelah penjahitan. Prosedur aseptik Data berupa nilai kepadatan tulang
tingkat tinggi dipertahankan selama dianalisis secara statistik dengan uji
operasi. Setelah operasi, tikus parametrik One Way ANOVA bertaraf
ditempatkan secara individual dalam kepercayaan 95%. Hasil uji ANOVA
kotak poliuretan selama satu minggu menunjukkan perbedaan yang signifikan,
untuk pemulihan. Kandang oleh karena itu dilanjutkan dengan uji
dikondisikan bersih dan kering Tukey menggunakan Software Statistical
menggunakan serutan kertas yang and Service Solution (SPSS)16.0 for
lembut sehingga tidak melukai bekas Windows.
jahitan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


3. Perlakuan Hewan Uji A. Determinasi Tanaman
Kelompok I sebagai kelompok kontrol Determinasi tanaman menunjukkan bahwa
normal tidak diovariektomi, kelompok II tanaman yang dibudidayakan adalah benar
sebagai kontrol ovariektomi, kelompok III Zingiber officinale Roscoe Var.rubrum
sebagai kontrol negatif yang diberi CMC- (Jahe Merah). Kunci determinasinya
Na 0,5% sehari sekali secara oral, adalah 1b, 2b,3b, 12b, 13b, 14b, 17b, 18b,

12
19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b, 25b, 26b, digunakan sebagai model untuk wanita
27a, 28b, 29b, 30b, 31a, 34a, 35b, 37b, menopause.
38b, 39b, 41b, 45b, 46e, 50b, 51b, 53b, Perlakuan ovariektomi pada hewan uji
54b, 56b, 57b, 58b, 59d, 72b, 73b, 74a, untuk mengkondisikan hewan uji
75b, 76b, 333b, 334b, 335b, 338a, 339b, terdefisiensi estrogen akibat pengangkatan
340b ... Famili 207. Zingiberaceae ...1a, ovarium sebagai organ penghasil hormone
2a, 3b, 4b ... Genus Zingiber ...: estrogen dan diharapkan dapat mewakili
kondisi menopause (Agustini, 2007).
B. Pembuatan Ekstrak Etanol Rimpang Estrogen sendiri memiliki peran yang
Jahe Merah (EERJM) sangat penting dalam memodulasi
EERJM dibuat dengan metode kepadatan tulang (Mc.Dougal et al., 2002).
perkolasi. Metode ini termasuk estraksi Rendahnya kadar estrogen dapat
cara dingin sehingga meminimalkan mempercepat pengeroposan tulang,
kerusakan senyawa aktif yang kerkandung sehingga model hewan terovariektomi
akibat suhu yang tinggi (Depkes RI, 1986). sangat tepat digunakan dalam penelitian
Metode perkolasi mudah dikerjakan dan ini.
hasil ekstrak banyak karena cairan penyari Penelitian ini menggunakan empat
selalu baru sehingga tidak akan terjadi kelompok kontrol dan dua kelompok
penjenuhan antara cairan penyari dan perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari
senyawa aktif. Pemilihan etanol 70% kontrol normal (K1) untuk mengetahui
sebagai cairan penyari karena termasuk densitas tulang pada hewan uji yang tidak
pelarut universal yang mampu menyari mengalami defisiensi estrogen. Kontrol
senyawa yang sifatnya semi polar, polar, ovariektomi (K2) untuk melihat adanya
dan non polar (Voigt, 1994). Dengan penurunan densitas tulang pada hewan uji
demikian, diharapkan kandungan senyawa yang mengalami defisiensi estrogen.
aktif dalam rimpang jahe merah yang Kontrol CMC-Na (ovariektomi+CMC-Na
diduga sebagai senyawa fitoestrogen dapat 0,5%) (K3) untuk membuktikan bahwa
tersari. CMC-Na yang digunakan sebagai
Ekstrak kental yang dihasilkan dalam pensuspensi ekstrak tidak memberikan
penelitian ini sebanyak 170 gram dengan efek terapi. Kontrol positif
rendemen sebesar 17%. Hasil pengamatan (ovariektomi+estradiol 2µg) (K4) estradiol
EERJM secara organoleptis antara lain merupakan obat hormonal di pasaran
berwarna coklat kehitaman, konsentrasi sebagai pembanding efektivitas obat
pekat, memiliki bau khas jahe merah dan sintetis dengan senyawa herbal yang
mudah melekat. EERJM disimpan dalam digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan
wadah tertutup rapat dan terlindung dari kelompok perlakuan terdiri dari perlakuan
cahaya untuk mencegah terkontaminasinya EERJM dosis 500 mg/kgBB (P1) dan
ekstrak oleh mikroorganisme dari udara perlakuan EERJM dosis 1000 mg/kgBB
dan mencegah reaksi degradasi senyawa (P2). Perbedaan dosis digunakan untuk
aktif yang dikatalisis oleh cahaya matahari melihat dosis mana yang lebih baik dalam
yang dapat merusak komponen zat aktif meningkatkan densitas tulang.
(Voigt,1994). Penentuan nilai densitas tulang
menggunakan alat densitometer. Sampel
C. Uji Densitas Tulang tulang femur tikus ditembak dengan sinar
Uji densitas tulang dilakukan untuk X sehingga diperoleh serapan yang
mengetahui efek EERJM dalam kemudian diolah menjadi data nilai
meningkatkan kepadatan tulang tikus yang densitas tulang. Semakin tinggi nilai
mengalami defisiensi estrogen. Semua densitas tulang maka kepadatan tulang
hewan uji yang digunakan dalam semakin baik. Data rata-rata nilai densitas
penelitian ini mempunyai galur yang sama tulang dari masing-masing kelompok
yaitu Rattus novergicus strain wistar. Hal tersaji dalam Gambar 1.
ini bertujuan untuk memperkecil pengaruh Uji Tukey memberikan perbedaan
variasi biologis antara tikus terhadap hasil bermakna (p≤0,05) antara kelompok
penelitian. Tikus betina dipilih karena perlakuan EERJM dosis 500 mg/kgBB
terhadap kelompok kontrol ovariektomi

13
(K2), maupun kelompok perlakuan Hal ini membuktikan bahwa metode
EERJM dosis 1000 mg/kgBB terhadap ovariektomi pada hewan uji sangat tepat
kelompok kontrol ovariektomi (K2). Hasil digunakan untuk menggambarkan kondisi
ini menunjukkan bahwa pemberian menopause pada manusia.
EERJM terbukti mampu meningkatkan Uji Tukey memberikan perbedaan
densitas tulang tikus terovariektomi karena yang tidak bermakna (p≥0,05) antara
pada kelompok kontrol ovariektomi (K2)
Uji Tukey juga memberikan perbedaan dengan kelompok kontrol negatif
bermakna (p≤0,05) antara kelompok (ovariektomi+CMC-Na 0,5%) (K3). Hasil
kontrol normal (K1) dengan kelompok ini menunjukkan bahwa hewan uji yang
kontrol ovariektomi (K2) dengan rata-rata diovariektomi tanpa diberi perlakuan
nilai densitas tulang kelompok K1 lebih dengan hewan uji yang diovariektomi dan
tinggi daripada kelompok K2. Hasil ini diberi perlakuan CMC-Na 0,5%, nilai
menunjukkan bahwa perlakuan densitas tulangnya tidak jauh berbeda.
ovariektomi terbukti mampu menurunkan Artinya CMC-Na 0,5% tidak memiliki
kadar estrogen sehingga menyebabkan efek dalam meningkatkan densitas tulang.
penurunan densitas tulang pada hewan uji.

2
Rata-rata nilai densitas

1,527
1,423 1,338 1,364
1,5 1,218 1,271
(g/cm3)

0,5

0
K1 K2 K3 K4 P1 P2

Keterangan :
K1: kontrol normal
K2: kontrol ovariektomi
K3: kontrol negatif (ovariektomi+CMC-Na 0,5%)
K4: kontrol positif (ovariektomi+estradiol 2µg)
P1 : perlakuan (ovariektomi+EERJM dosis 500 mg/kgBB)
P2 : perlakuan (ovariektomi+EERJM dosis 1000 mg/kgBB)

Gambar 1. Perbandingan Rata-rata Nilai Densitas Tulang Femur Tikus.

Perbedaan bermakna (p≤0,05) terlihat densitas tulang femur kelompok perlakuan


antara kelompok K2 terhadap kelompok EERJM dosis 500 mg/kgBB (P1) masih
kontrol positif (ovariektomi+estradiol 2µg) dibawah rata-rata nilai densitas tulang femur
(K4). Hasil tersebut membuktikan bahwa kelompok kontrol positif (K4). Sedangkan
pemberian estradiol mampu mencegah antara kelompok kontrol positif (K4)
osteoporosis. Potensi penggunaan EERJM terhadap kelompok perlakuan EERJM dosis
dalam meningkatkan densitas tulang 1000 mg/kgBB (P2) tidak menunjukkan
dibandingkan dengan pemberian estradiol perbedaan yang bermakna sehingga dapat
terlihat dari hasil uji Tukey, kelompok dikatakan bahwa EERJM dosis 1000
kontrol positif (OVX+estradiol 2µg) (K4) mg/kgBB mempunyai efek peningkatan
berbeda bermakna (p≤0,05) dengan densitas tulang yang sama dengan
kelompok perlakuan EERJM dosis 500 pemberian estradiol 2µg.
mg/kgBB (P1). Hasil ini menunjukkan Kemampuan EERJM dalam
bahwa pemberian EERJM dosis 500 meningkatkan densitas tulang diduga berasal
mg/kgBB tidak lebih efektif dari pemberian dari kandungan etil p-metoksisinamat yang
estradiol 2µg karena memang rata-rata nilai termasuk golongan flavonoid dan

14
merupakan salah satu golongan senyawa Modulators of Steroid Action in
fitoestrogenik. Hasil uji secara in silico yang Target Cells. J. Chromatogr. B 777:
dilakukan oleh Setianingsih (2016) 233-248.
membuktikan senyawa etil p- Depkes R.I., 1986, Sediaan Galenik,
metoksisinamat mampu berikatan dan Departemen Kesehatan Republik
memiliki afinitas yang baik dengan reseptor Indonesia, Jakarta, 10.
estrogen β. Mekanisme kerja fitoestrogen Federer, W., 1991, Statistic and Society
rimpang jahe merah memodulasi kepadatan Data Collection and Interpretation, 2
nd
tulang kemungkinan sama dengan estrogen. edition, Marcel Dekker, New York,
Estrogen mempengaruhi proses remodeling 201-209.
tulang dengan mengendalikan aktivitas sel Lestari, B., Hanif, N.M., Anggarany, A.D.,
osteoblas maupun osteoklas, termasuk Ziyad,T. Walidah, Z., and Murwanti,
menjaga keseimbangan kerja dari kedua sel R., 2014, Potensi Biji Labu Kuning
tersebut melalui pengaturan produksi faktor Sebagai Agen Fitoestrogen pada
parakrin-parakrin (Monroe et al., 2003). Wanita Post Menstrual, Prosiding
Estrogen juga mempengaruhi pembongkaran Elektronik PIMNAS, Ditjen Dikti
tulang dengan cara menghambat Kemendikbud RI.
pematangan osteoklas sehingga bisa Mc.Dougal K.R.M., Peri M.J., Gibson H.I.,
menghambat resorpsi tulang (Arjmandi and Bright J.M.,Colley S.M., Hodgin
Khalil, 2003). J.B., Smithies, O., and Tobias J.H.,
Berdasarkan penelitian ini pemberian 2002, Estrogen Induce Osteogenesis
EERJM pada tikus terovariektomi dosis 500 in Intac Female Mice Lacking ER
mg/kgBB maupun dosis 1000 mg/kgBB Beta, Am. J Physiol Endocrinol
mampu meningkatkan densitas tulang femur. Metab, 283:E 817-823.
Dengan demikian rimpang jahe merah Monroe, D.G., Secreto, F.J., and Spelsberg,
memiliki potensi untuk dikembangkan T.C., 2003, Overview of Estrogen
sebagai pencegah maupun obat osteoporosis Action in Osteoblasts: Role of the
akibat defisiensi estrogen yang biasa Ligand the Receptor and The
dialami oleh wanita menopause. Coregulators. J. Musculoskelet
Neuron Interact, 4, 357-362.
KESIMPULAN DAN SARAN National Osteoporosis Foundation, 2010,
Pemberian ekstrak etanolik rimpang jahe Physician’s Guide to Prevention and
merah dosis 500 dan 1000 mg/kgBB mampu Treatment of Osteoporosis, National
meningkatkan densitas tulang tikus betina Osteoporosis Foundation,
galur wistar terovariektomi Washington, 3.
Setyaningsih, F., 2016, Pengukuran Potensi
DAFTAR PUSTAKA Kandungan Senyawa Kencur
Agustini K., Wiryowidagdo S., and (Kaempferia galanga L.) Sebagai
Kusmana D., 2007, Pengaruh Suplemen Pencegah Osteoporosis
Pemberian Ekstrak Biji Klabet dan Penurun Kolesterol pada Wanita
(Trigonella foenum-graecum L.) Menopause Melalui Uji In Silico,
terhadap Perkembangan Uterus Tikus Skripsi, Universitas Wahid Hasyim,
Putih Betina Galur Wistar Semarang.
Prepubertal, Jurnal Sains dan Voigt R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi
Teknologi Indonesia, 9 : 1 Farmasi, diterjemahkan oleh
Arjmandi B.H., and Khalil D.A., 2003, Soy Soendani Noerono Soewandhi,
Protein has a Greater Effect on Bone Gadjah Mada University Press,
in Postmenopausal Women Not on Yogyakarta, 570-571.
Hormone Replacement Therapy, as Yildiz, F, 2005, Phytoestrogen in Functional
Evidenced by Reducing Bone Foot, Taylor & Francis Ltd., 5: 210-
Resorption and Urinary Calcium 211.
Excretion, J.Clin. endrocinol, Metab,
88: 1048-1054.
Benassayag, C., Perrot-Applanat, M., and
Ferre, F., 2002, Phytoestrogen as

15

Anda mungkin juga menyukai