Koten
NIM : PO530333318757
Tingkat : II A
Esherichia coli
Ada dua macam enterotoksin yang diisolasi dari Eschrichia coli yaitu:
Toksin ST adalah asam amino dengan berat molekul 1970 dalton, mempunyai
satu atau lebih ikatan disulfda yang penting untuk mengatur stabilitas pH 7
dan suhu 37oC.
Klasifikasi ilmiah Escherichia Coli
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
B. Morfologi dan Fisiologi Escherichia coli
Bakteri berbentuk batang pendek (coccobacil, negatif gram, ukuran 0,4-0,7 um x 1.4
um, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul). Escherichia coli
merupakan flora normal saluran pencernaan dan merupakan salah satu bakteri yang
menghasilkan indol positif dan tergolong bakteri yang cepat meragi laktosa. Umumnya
tidak menyebabkan hemolisa pada lempeng agar darah.
Aspek Klinis
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat di dalam usus. Tetapi, apabila
bakteri ini berada di luar intestinal atau tempat flora normal yang kurang umum,
bakteri dapat menimbulkan infeksi klinis. Escherichia coli yang berada di saluran
kemih biasa menyebabkan infeksi saluran kemih dengan gejala dysuria (susah buang
air kecil), hematuria (ada darah dalam urin), dan pyuria (ada pus dalam urin). Tetapi
penyakit yang sering ditimbulkan oleh Escherichia coli adalah diare. Escherichia coli
penyebab diare diklasifikasikan menurut sifat dan karakteristik dari virulensinya dan
setiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang berbeda.
Selain diare, penyakit – penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia coli
adalah :
pneumonia,
Sumber Penularan
Bakteri berkembang biak bila ada tempat yang memungkinkan untuk melakukan
perkembang biakan. Tempat kolonisasi bakteri di dalam hospes menentukan apakah
dapat menular atau tidak, jika dapat, secara langsung atau tidak langsung. Jadi
konsep dapat menularnya sebuah infeksi tergantung pada tempat hidup mikroba dari
sumber pembiakan sampai tiba dalam hospes barunya. Untuk berpindah tempat
mikroba membutuhkan reservoir. Reservoir terbagi atas 2 yaitu:
Reservoir Hidup
Reservoir Mati
a. Saluran napas
b. Saluran Cerna
Tempat ini merupakan pintu masuk maupun keluar bagi infeksi yang
terjadi melalui ; secara langsung dari manusia ke manusia, melalui
tangan yang kotor: secara tidak langsung melalui kontak tangan dengan
benda terkontaminasi feaces secara melalui makanan dan minuman,
dapat juga melalui tanah yang terkontaminasi feaces dan dengan
perantara hewan atau tumbuh – tumbuhan.
d. Melalui Parental
Escherichia coli adalah spesies yang paling penting dari genus Escherichia dan
merupakan flora normal yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing, luka,
bakterimia, septisemia dan meningitis serta infeksi gastrointestinal (Gaani A, 2003).
Sehubungan dengan infeksi pada usus dikenal lima jenis Escherichia coli, yaitu:
ETEC mematuhi enterosit usus kecil dan menyebabkan diare berair oleh
sekresi labil panas (LT) dan / atau panas-stabil (ST) enterotoksin ETEC
menyebabkan diare pada anak – anak dan dewasa di daerah tropis dan
subtropics pada Negara yang sedang berkembang. Infeksi ETEC ditandai
dengan gejala demam rendah dan tinja encer.
Menyerang sel epitel kolon, melisiskan yang phagosome dan bergerak melalui
sel dengan nukleasi mikro aktin. Bakteri mungkin bergerak lateral melalui
epitel dengan langsung menyebar dari sel ke sel atau mungkin keluar dan
masuk kembali membrane plasma baso-lateral. EIEC menyebabkan diare mirip
dengan yang disebabkan oleh shigella, baik pada anak – anak maupun orang
dewasa. Tinja agak encer bahkan seperti air, mengandung nanah, lender dan
darah dengan gejala panas dan malaise
Faktor menguntungkan
Faktor merugikan
o Penyebab infeksi saluran kemih pada kira-kira 90 % wanita muda. Gejala dan
tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan piuria, nyeri
pinggang.
KLEBSIELLA Sp
o Kingdom : Bacteria
o Order : Enterobacteriales
o Family : Enterobacteriaceae
o Genus : Klebsiella
-Klebsiella oxytoca
-Klebsiella ozaena
-Klebsiella rhinoscleromatis
Sifat Biakan atau Kultur dari Klebsiella sp tersebut pada media EMB dan Mac
Conkey koloni menjadi merah. Kemudian pada media padat tumbuh koloni mucoid (24
jam). Mudah dibiakan di media sederhana (bouillon agar) dengan koloni putih keabuan
dan permukaan mengkilap
C. Tipe Antigen
Methyl red
Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari beberapa bakteri yang
memproduksi asam kuat sebagai hasil fermentasi dari glukosa dalam media ini, yang
dapat ditunjukkan dengan penambahan larutan methyl red. Hampir semua Klebsiella
sp memproduksi asam yang kuat sehingga pada penambahan larutan methyl red
terbentuk warna merah, kecuali padapneumonia dan oxytoca yang juga dapat
memberikan hasil negative
Voges Proskauer
Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl metyl carbinol dari ferentasi glukosa yang
dapat diketahui dengan penambahan larutan voges proskauer, Klebsiella
ozaenae dan rhinos tidak memproduksi acetyl methyl carbinol sehingga penanaman
pada media ini meberikan hasil negative, berbeda dengan
jenis pneumonia dan oxytoca yang mampu memberikan hasil positif pada media ini.
Fermentasi Karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis
karbohidrat, jika terjadi fermentasi maka media terlihat berwarna kuning karena
perubahan pH menjadi asam.
a. Klebsiella pneumonia
Klebsiella pneumoniae adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang
(basil). Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan
pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen,Klebsiella
pneumoniae merupakan bakteri fakultatifan aerob. Klebsiella pneumoniae dapat
memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella pneumoniae akan
menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumoniae dapat mereduksi nitrat. Klebsiella
pneumoniae banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami
dari Klebsiella pneumoniae adalah di tanah.
Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah
proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia yang
disebabkan oleh Klebsiella pneumoniae dapat berupa pneumonia komuniti atau
community acquired pnuemonia. Pneumonia komuniti atau community acquired
pnuemonia adalah pneumonia yang di dapatkan dari masyarakat. Strain baru
dari Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia nosomikal atau
hospitality acquired pneumonia, yang berarti penyakit peumonia tersebut di dapatkan
saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan. Klebsiella
pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti
alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit kronik paru-
paru.
lobar pneumonia berbeda dari pneumonia lain dalam hal itu dikaitkan dengan
perubahan destruktif di paru-paru. Ini adalah penyakit yang sangat berat dengan
onset yang cepat dan hasil yang sering fatal meskipun pengobatan antimikroba dini
dan tepat.
Pasien biasanya hadir dengan onset akut demam tinggi dan menggigil, gejala
seperti flu, dan batuk produktif dengan sputum banyak, tebal, ulet, dan darah-biruan
kadang-kadang disebut dahak jeli kismis. Sebuah kecenderungan meningkat ada ke
arah pembentukan abses, kavitasi, empiema, dan adhesi pleura. Kebanyakan penyakit
paru disebabkan oleh K.pneumoniae dalam bentuk bronkopneumonia atau
bronkitis. Infeksi ini biasanya didapat di rumah sakit dan memiliki presentasi yang
lebih halus.
Patogenesis pneumonia nosokomial pada prinsipnya sama dengan pneumonia
komuniti. Pneumonia terjadi apabila mikroba masuk ke saluran napas bagian bawah.
Ada empat rute masuknya mikroba tersebut ke dalam saluran napas bagian bawah
yaitu :
Aspirasi, merupakan rute terbanyak pada kasus-kasus tertentu seperti kasus
neurologis dan usia lanjut
Inhalasi, misalnya kontaminasi pada alat-alat bantu napas yang digunakan pasien
Hematogenik
Penyebaran langsung
Melalui saluran pernafasan bagian atas bakteri masuk ke jaringan paru, terjadi
penghancuran jaringan, terbentuk daerah purulen dan nekrosis parenkim paru, terjadi abses
paru, bronkiektasis, bakteri masuk aliran darah, septicemia, abses liver.
Kapsul memiliki kemampuan untuk mempertahankan organisme terhadap fagositosis
dan pembunuhan oleh serum normal
Galur yang berkapsul lebih virulen daripada galur yang berkapsul ( pada hewan
percobaan)
Tidak ada toksin selain endotoksin yang berperan pada infeksi oportunistik
Galur Klebsiella pneumoniae ada yang memproduksi enterotoksin (pernah diisolasi
dari penderita tropical sprue) toksin ini mirip dengan ST (tahan panas) dan LT (heat-labile
enterotoksin) dari E.coli, kemampuan memproduksi toksin ini diperantarai oleh
plasmid Klebsiella pneumoniae. Menyebabkan pneumonia dapat menginfeksi tempat lain
disamping saluran pernafasan.
Bakteri ini sering menimbulkan pada traktus urinarius karena nosocomial infection,
meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus atau pecandu alcohol. Gejala
pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala demam akut, malaise (lesu), dan
batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah
dan purulent (nanah). Bila penyakitnya berlanjut akan terjadi abses nekrosis jaringan paru,
bronchiectasi dan vibrosis paru-paru
Gejala klinis
Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumoniae adalah napas cepat dan
napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi
pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang
dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5
tahun. Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran
bernapas, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest
indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini
dikenal juga Pneumonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai
gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan,
pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih
atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam, batuk-
batuk, perubahan karakteristik dahak, suhu tubuh lebih dari 38º C. Gejala yang lain, yaitu
apabila pada pemeriksaan fisik ditemukan suara napas bronkhial, bronkhi dan leukosit
lebih dari 10.000 atau kurang dari 4500/uL.
Pada pasien usia lanjut atau pasien dengan respon imun rendah, gejala pneumonia
tidak khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti pusing, perburukan dari penyakit
yang sudah ada sebelumnya dan pingsan. Biasanya frekuensi napas bertambah cepat dan
jarang ditemukan demam.
Pengobatan
Beberapa jenis Klebsiella pneumonia dapat diobati dengan antibiotik, khususnya
antibiotik yang mengandung cincin beta-laktam.
Contoh antibiotik tersebut adalah ampicillin, carbenicillin, amoxiciline, dll. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa Klebsiella pneumonia memiliki sensitivitas 98,4% terhadap
meropenem, 98,2% terhadap imipenem, 92,5% terhadap kloramfenikol, 80 % terhadap
siprofloksasin, dan 2% terhadap ampisilin. Strain baru dan Klebsiella pneumonia kebal
terhadap berbagai jenis antibiotik dan sampai sekarang masih dilakukan penelitian untuk
menemukan obat yang tepat untuk menghambat aktivitas atau bahkan membunuh bakteri
tersebut.
Diagnosa Laboratorium
Pada pemerikasaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih
dari 10.000/µl kadang-kadang mencapai 30.000/µl, dan pada hitungan jenis leukosit
terdapat pergeseran kekiri serta terjadi peningkatan LED. Untuk menentukan diagnosis
etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi.
Daerah penyebaran
Jika bakteri Klebsiella pneumoniae dan Klebsiella oxytoca beserta penyakitnya
tersebar luas di seluruh penjuru dunia, lain halnya dengan Klebsiella
rhinoscleromatis.Bakteri penyebab penyakit rhinoschleroma ini tidak ada di Amerika
Serikat. Ia hanya ada di Eropa timur, Asia selatan, Afrika tengah, dan Amerika latin. Hal
ini terjadi karena bakteriKlebsiella pneumoniae dan Klebsiella oxytoca banyak terdapat di
negara-negara miskin yang mempunyai lingkungan jelek.
Di beberapa bagian dunia, K pneumoniae merupakan penyebab penting pneumonia
komunitas-diakuisisi pada orang tua. Studi yang dilakukan di Malaysia dan Jepang
memperkirakan laju insiden pada orang tua untuk menjadi 15-40%, yang sama dengan, jika
tidak lebih besar dari, yaitu Haemophilus influenzae. Namun, di Amerika Serikat, angka-
angka yang berbeda. Orang dengan alkoholisme merupakan populasi utama di risiko, dan
mereka merupakan 66% dari orang yang terkena penyakit ini. Tingkat mortalitas adalah
setinggi 50% dan pendekatan 100% pada orang dengan alkoholisme dan
bakteremia. Klebsiellae juga penting dalam infeksi nosokomial antara populasi orang
dewasa dan anak.Klebsiellae account untuk sekitar 8% dari semua infeksi yang didapat di
rumah sakit. Di Amerika Serikat, tergantung pada studi ditinjau, mereka terdiri 3-7% dari
semua infeksi bakteri nosokomial, menempatkan mereka di antara 8 patogen atas di rumah
sakit.Klebsiellae menyebabkan sebanyak 14% kasus bakteremia primer, kedua hanya
sebagai Escherichia coli penyebab sepsis gram negatif. Mereka mungkin mempengaruhi
situs tubuh, tetapi infeksi pernapasan.
Pengobatan
Pengobatan tergantung pada sistem organ yang terlibatl. Secara umum, terapi awal
pasien dengan bakteremia mungkin adalah empiris.. Pemilihan agen antimikroba spesifik
tergantung pada pola-pola kerentanan setempat.. Setelah bakteremia dikonfirmasi
pengobatan dapat dimodifikasi.
Pengobatan dengan aktivitas intrinsik yang tinggi terhadap K pneumoniae harus
dipilih untuk pasien sakit parah. Contoh obat tersebut termasuk sefalosporin generasi
ketiga (misalnya, cefotaxime, ceftriaxone), carbapenem,ddengan nama
genaeriknya( imipenem / cilastatin), aminoglikosida (misalnya, gentamisin, amikasin), dan
kuinolon.Obat-obat ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi.
Beberapa ahli menyarankan menggunakan kombinasi dari aminoglikosida dan sefalosporin
generasi ketiga sebagai pengobatan. Lainnya tidak setuju dan merekomendasikan
monoterapi. Aztreonam dapat digunakan pada pasien yang alergi terhadap antibiotik beta-
laktam. Kuinolon juga pilihan pengobatan yang efektif untuk rentan isolat pada pasien,
baik alergi carbapenem atau alergi beta-laktam. Antibiotik lain yang digunakan untuk
mengobati rentan isolat termasuk ampisilin / sulbaktam, piperasilin / tazobactam,
tetrakarsilin / klavulanat, seftazidim, sefepim, levofloxacin, norfloksasin, gaitfloxacin,
moksifloksasin, meropenem, dan ertapenem.
b. KLEBSIELLA OXYTOCA
PENGERTIAN
Klebsiella oxytoca (KO) adalah salah satu dari beberapa bakteri Klebsiella. Bakteri ini
secara alami ditemukan di saluran usus, mulut, dan hidung. Mereka dianggap bakteri usus
sehat di dalam usus Anda. Namun, di luar usus, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi
serius. KO umumnya tersebar di lingkungan perawatan kesehatan. Lingkungan ini
termasuk panti jompo dan unit perawatan intensif. KO dapat menyebabkan infeksi serius.
Salah satu jenis infeksi menyebabkan gejala seperti pneumonia. KO juga dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), infeksi luka, dan banyak lagi. Jenis bakteri dan
di mana ia menginfeksi tubuh Anda menentukan gejala yang Anda alami.
GEJALA
Bakteri harus masuk ke tubuh Anda sebelum infeksi dapat mulai. Luka, kateter, dan
situs jalur intravena (IV) adalah tempat yang umum bagi bakteri KO untuk memasuki
tubuh Anda. Setelah bakteri berada di dalam, mereka dapat berkembang menjadi infeksi.
Gejala-gejala infeksi KO akan tergantung pada bakteri dan situs di mana ia memasuki
tubuh Anda. Misalnya, bakteri yang memasuki saluran udara Anda dapat menyebabkan
infeksi paru-paru. Infeksinya mungkin seperti pneumonia.
Gejalanya meliputi:
1. gejala seperti flu
2. panas dingin
3. demam tinggi
4. napas pendek atau napas pendek
5. batuk dengan lendir
PENYEBAB
Setiap jenis infeksi adalah hasil dari bakteri Klebsiella yang masuk ke tubuh
Anda. Dalam kebanyakan kasus, bakteri ini diambil di lingkungan yang berhubungan
dengan perawatan kesehatan. Pengaturan ini dapat mencakup:
rumah jompo
rumah sakit
unit perawatan intensif
Untuk menjadi sakit karena bakteri ini, Anda harus terpapar langsung ke kuman. Anda
dapat berbagi bakteri melalui kontak orang ke orang. Anda bahkan dapat mengambilnya
dari lingkungan yang terkontaminasi. KO tidak menyebar di udara.
FAKTOR RESIKO
Bakteri KO dianggap organisme oportunistik. Pada orang yang sehat, risiko
infeksi cukup rendah. Pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri
dapat bertahan. Seiring waktu, itu dapat berkembang menjadi infeksi.
Salah satu faktor risiko utama untuk mengembangkan infeksi adalah dirawat di rumah
sakit. Menerima perawatan di rumah sakit atau fasilitas perawatan medis dapat
meningkatkan risiko Anda terkena infeksi.
Faktor risiko lain untuk infeksi KO meliputi:
1. menggunakan antibiotik jangka panjang
2. menggunakan perangkat medis, seperti ventilator
3. memiliki kateter IV
4. memiliki tabung kateter yang berdiam di dalam (mengumpulkan urin)
5. menderita diabetes
6. memiliki masalah dengan alcohol
DIAGNOSA
Infeksi KO didiagnosis dengan sampel darah, lendir, atau urin. Dokter Anda akan
mengambil satu atau lebih sampel dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian.
Sampel akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui keberadaan bakteri dan
dikultur untuk melihat apakah ada bakteri yang tumbuh. Beberapa orang dengan infeksi
KO memerlukan tes tambahan. Tes-tes ini dapat membantu dokter menentukan seberapa
lanjut infeksi tersebut. Jika Anda mengalami infeksi paru-paru atau radang paru-paru,
dokter Anda dapat meminta rontgen dada atau CT scan. Kedua tes pencitraan dapat
mengevaluasi tingkat keparahan infeksi paru-paru. Ini akan membantu dokter Anda
mengetahui perawatan mana yang paling efektif. Dokter Anda juga kemungkinan akan
menguji lokasi yang memungkinkan di mana bakteri bisa memasuki tubuh Anda. Ini
termasuk luka, kateter, atau tabung atau mesin yang ada di dalam. Mengetahui situs infeksi
akan membantu dokter dan tim perawatan Anda mengawasi tanda-tanda tambahan dan
memberikan perawatan pencegahan yang lebih besar.
PENGOBATAN
Pengobatan untuk KO sama seperti infeksi lainnya dan melibatkan antibiotik.
Beberapa jenis KO bisa kebal antibiotik. Itu berarti antibiotik yang paling sering digunakan
tidak akan efektif melawan bakteri.
Dalam hal ini, dokter Anda akan memesan tes laboratorium khusus. Tes-tes ini
membantu dokter Anda mengidentifikasi antibiotik atau perawatan apa yang dapat
membantu menghancurkan bakteri dan menghilangkan infeksi.
Pastikan untuk mengambil antibiotik yang Anda resepkan persis seperti yang
diperintahkan dokter Anda. Jangan berhenti meminumnya sebelum seluruh dosis selesai.
Jika Anda tidak minum semua obat, Anda berisiko terinfeksi ulang atau tidak
menghilangkan infeksi sepenuhnya.
Sering mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman di
lingkungan Anda.
Jika Anda berada di rumah sakit, Anda harus:
1. tanyakan kepada setiap pengunjung yang datang untuk melihat Anda
mengenakan gaun dan sarung tangan jika Anda memiliki jenis KO yang kebal
antibiotik
2. cuci tangan Anda sendiri sesering mungkin
3. simpan gel antibakteri terdekat dan minta semua profesional medis yang datang
ke ruangan untuk menggunakannya
KOMPLIKASI
Orang sehat sering sembuh dari infeksi KO dengan cepat. Orang yang kurang sehat
atau memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah mungkin menghadapi lebih banyak
kesulitan. Misalnya, orang yang minum alkohol banyak mungkin mengalami infeksi yang
berkepanjangan. Demikian juga, orang yang memiliki infeksi lain, seperti infeksi aliran
darah, dapat mengalami infeksi yang lama. Keduanya dapat diobati, tetapi dosis antibiotik
yang diperlukan untuk mengobati infeksi dapat memiliki efek samping yang serius bagi
sebagian orang. Komplikasi jangka panjang tidak umum. Beberapa orang mungkin
mengalami kerusakan paru-paru jika infeksi tidak diobati dengan cepat. Dalam kasus yang
jarang terjadi, infeksi KO bisa mematikan.
Klebsiella oxytoca dan ISK
Kateter biasanya digunakan di rumah sakit atau tempat perawatan jangka panjang.
Beberapa orang mungkin tidak dapat melakukan perjalanan rutin ke kamar mandi. Kateter
adalah cara yang nyaman untuk mengumpulkan urin agar mudah dibuang. Memiliki kateter
menciptakan situs di mana bakteri KO dapat memasuki tubuh. Orang yang memiliki
kateter untuk mengumpulkan urin memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK. Gejala KO ISK
atau infeksi ginjal seperti jenis ISK lainnya. Ini termasuk: demam tinggi panas dingin sakit
punggung muntah sakit perut bagian bawah dan kram buang air kecil yang menyakitkan
urin berdarah
PANDANGAN
Pandangan Anda sangat tergantung pada kesehatan Anda, di mana infeksi dimulai, dan
faktor risiko yang menyulitkan. Kasus KO yang tidak resistan terhadap obat dapat dengan
mudah diobati dengan antibiotik. Kebanyakan orang akan mengalami pemulihan penuh
dalam dua hingga empat minggu. Perawatan mungkin sulit jika infeksi yang Anda miliki
resisten terhadap antibiotik. Menemukan antibiotik atau obat yang akan membantu
menghilangkan infeksi mungkin memerlukan waktu. Demikian juga, jika Anda memiliki
sistem kekebalan tubuh yang terganggu, mengobati infeksi mungkin lebih sulit. Anda
mungkin mengalami komplikasi yang lebih besar, dan pemulihan mungkin lebih lambat.
Saat Anda pulih dan berusaha mengobati infeksi, pastikan untuk mempraktikkan
kebersihan infeksi yang baik. Cuci tangan Anda secara teratur dan minum obat persis
seperti yang diresepkan untuk memiliki kesempatan terbaik dalam mengobati infeksi
dengan benar.