Anda di halaman 1dari 6

NAM: MOCHAMAD AXEL

NRP : 174010253

1. PENGERTIAN MAINTANANCE SUPPLIER ?

Pemeliharaan Pemasok digunakan oleh Hutang, Pembelian, Persediaan, dan


Penagihan. Program Pemeliharaan Pemasok dalam A/P dan Pembelian adalah sama.
Pemasok berisi semua perusahaan yang Anda tangani atau 'bayar'; karyawan juga
biasanya dimasukkan ke Pemeliharaan Pemasok untuk menyederhanakan penggajian.

2. PERTIMBANGAN PEMILIHAN SUPPLIER ?

1. Kualitas
Ini merupakan syarat mutlak, ketika memilih supplier Anda harus mengetahui
kualitas dari produk mereka. Sebab jika kualitas bahan dari mereka buruk, maka hal
tersebut juga akan berimbas pada kualitas produk yang Anda hasilkan. Sebaiknya
cermati terlebih dahulu sebelum memilih. Meskipun ada yang menawarkan biaya
yang terjangkau namun apabila kualitasnya tidak bagus, otomatis hal tersebut akan
membuat kualitas produk Anda menjadi juga. Lebih baik mengeluarkan biaya yang
sedikit lebih tinggi namun kualitasnnya terjamin.
Sebagai contoh, pengusaha snack keripik buah, mereka membutuhkan bahan baku
berupa buah yang masih segar. Pilihan supplier untuk bisnis ini ada banyak, mulai
dari mereka yang menyediakan buah-buahan berkualitas tinggi hingga . Sejatinya
kedua jenis bahan baku tersebut dapat digunakan, namun kualitas produk yang akan
dihasilkan tentu saja berbeda.
2. Kuantitas
Setelah memastikan kualitas produk dari supplier yang dipilih, Anda juga perlu
memastikan kesanggupan mereka memproduksi sesuai dengan jumlah yang Anda
inginkan. Pada prakteknya sering  Kebanyakan kasus terjadi ketika supplier merasa
dapat menampung kapasitas produksi sesuai dengan permintaan, padahal alat-alat
yang mereka gunakan kemampuannya terbatas.
Ada banyak supplier dengan kemampuan produksi yang berbeda-beda. Pilihlah
supplier yang mampu menjamin ketepatan waktu dan mengirimkan jumlah barang
sesuai dengan yang pemesanan.
3. Kontinuitas
Proses produksi dalam sebuah bisnis pasti memiliki deadline kerja, oleh karena
itu Anda harus memastikan tidak ada hal yang mengganggu kelancaran produksi
usaha tersebut. Persoalan yang paling sering muncul adalah ketika supplier sewaktu-
waktu mengalami kendala sehingga mereka tidak dapat mengirimkan bahan baku
yang Anda butuhkan. Hal ini pun kemudian berimbas bisnis Anda menjadi tidak
dapat berjalan. Tanggung jawab supplier dalam bentuk kompensasi pun tidak dapat
menggantikan kerugian bisnis Anda yang kehilangan pangsa pasar.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus dapat memprediksi sejak awal
kemampuan supplier tersebut dalam menyediakan bahan secara kontinyu. Sehingga
Anda perlu memperhitungkan faktor-faktor yang memungkinkan menjadi kendala,
seperti jarak, peralatan yang digunakan, jadwal kerja mereka, hingga jumlah tenaga
kerja. Baiknya dalam hal ini Anda juga perlu mempelajari track record dari supplier
tersebut.
4. Harga
Persoalan harga juga perlu diperhatikan. Meskipun supplier memiliki kualitas
yang bagus dan kemampuan untuk memproduksi dalam jumlah tertentu secara
kontinyu, jika biaya di luar kemampuan Anda maka sebaiknya mencari alternatif lain.
Supplier pun pada dasarnya adalah pengusaha juga, sehingga wajar jika suatu saat
harga dari mereka berubah-ubah karena kondisi pasar yang tidak stabil.
Ada banyak pilihan supplier, rata-rata mereka yang baru memulai bisnis akan
terkendala dengan harga yang ditawarkan oleh supplier di luar kemampuan. Untuk
para pemula sebaiknya memilih supplier yang biayanya lebih terjangkau, namun
kualitasnya tidak kalah bagus.

3. STRATEGI SUPPLIER RELATIONSHIP MANAGEMENT ?

Meskipun sebagian besar bisnis memiliki proses untuk mengelola hubungan


pemasok mereka, paling sering masih ada ruang untuk perbaikan. Berikut adalah langkah
untuk mengembangkan dan menetapkan strategi manajemen pemasok yang solid:
1. Pemetaan Nilai (Value Mapping)
Sebagian besar organisasi masih fokus terutama pada inisiatif pemotongan biaya
ketika datang ke SRM. Melalui pemetaan nilai, bisnis dapat berpikir di luar inisiatif
pemotongan biaya dan fokus pada pendorong nilai seperti pertumbuhan pendapatan,
pemanfaatan aset, dan pengurangan risiko. Pemetaan nilai memungkinkan organisasi
untuk mengidentifikasi di mana intervensi diperlukan atau bermanfaat.
Membangun jumlah minimum rasa saling percaya, pengertian, dan rasa hormat
dengan pemasok melalui komunikasi terbuka adalah persyaratan minimum untuk
mendapatkan nilai bisnis yang nyata. Strategi manajemen hubungan pemasok yang
terstruktur dan kuat akan mengekstraksi nilai terbaik untuk semua orang.
2. Pendekatan Atas ke bawah (Top-Down Approach)
Seringkali, tanggung jawab manajemen hubungan pemasok berada di pundak tim
pengadaan saja. Strategi manajemen hubungan pemasok adalah semua tentang
keahlian; itu tidak akan pernah bisa tercapai tanpa melibatkan pemangku kepentingan
internal. Hanya satu individu nakal yang bisa menghancurkan seluruh proses.
Implementasi dimulai dari atas dan bergerak turun melalui jajaran manajer dan
staf. Pendekatan top-down ini memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan
memiliki pemahaman yang jelas tentang manfaat potensial yang dapat diperoleh.
Strategi SRM yang efektif selaras dengan proses, orang, dokumen, dan strategi bisnis
secara keseluruhan.
3. Menghabiskan Optimasi (Spend Optimization)
Sumber strategis telah mencapai titik jenuh di mana pengembalian semakin
berkurang untuk kategori tertentu. Hampir, semua 'buah yang menggantung rendah'
telah dipetik dan karenanya mengekstraksi nilai melalui konsolidasi dan penawaran
menjadi sulit.
Praktik manajemen hubungan pemasok seperti analisis rantai pasokan kolaboratif,
rekayasa ulang proses, manajemen permintaan bersama, inventaris yang berkurang,
dan pemodelan biaya total menghasilkan penghematan biaya dan mengoptimalkan
pengeluaran organisasi.
4. Mitigasi Risiko (Risk Mitigation)
Organisasi dari semua ukuran mengalami gangguan rantai pasokan beberapa
besarnya karena masalah kualitas produk atau layanan, ketergantungan, volatilitas
harga, dan banyak lagi. Namun, bisnis yang memiliki program SRM yang memadai
dapat memprediksi dan mengelola gangguan tersebut dengan lebih baik.
Jenis-jenis risiko pasokan yang dihadapi organisasi bergantung pada kerangka
kerja perusahaan dan pengadaan yang digunakan. Segmentasi risiko pemasok dapat
membantu organisasi mengidentifikasi risiko dan memitigasi risiko secara efektif.
Alat strategis seperti Kraljic Matrix dan Deloitte Priority Model dapat digunakan
untuk mensegmentasikan pemasok berdasarkan risiko yang mereka hadapi dan
profitabilitas yang mereka tawarkan.
5. ROI Positif (Positive ROI)
Sebagian besar tim pengadaan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan
komitmen dan pendanaan untuk strategi SRM mereka. Alasan utama adalah bahwa
mereka mengalami kesulitan dalam membangun kasus bisnis yang menetapkan
manfaat finansial dari SRM.
Tim pengadaan dapat mulai menghitung manfaat dengan memperkirakan dampak
mitigasi risiko, kebocoran nilai karena kontrak yang tidak sesuai, dan menceritakan
kisah pelanggan yang menarik melalui studi kasus. Dengan melibatkan tim keuangan
sejak hari pertama, tim pengadaan dapat menangkap dampak yang dibuat SRM pada
neraca organisasi.

4. KRITERIA SUPPLIER YANG BAIK?

● Memberikan harga terbaik.


● Memberikan barang berkualitas baik.
● Memiliki jenis produk yang lengkap dan banyak pilihan.
● Menyediakan produk yang mengikuti tren
● Memberikan pelayanan yang baik.
● Cara pemesanan mudah.
● Pengiriman tepat waktu
● Cara pembayaran yang mudah, cepat, dan aman.

5. MENGAPA HARUS PUNYA KEY SUPPLIER ?

Agar perusahaan:
● Mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah
● Mempercepat masuk pasar
● Membagi resiko ke perusahaan lain

6. PENGERTIAN VISUAL MERCHANDISING ?

Visual merchandising adalah proses menampilkan produk ritel Anda agar dapat
dijangkau pelanggan dengan cepat, bisa ditampilkan atau dipajang secara jelas, dan
menciptakan kemudahan lainnya bagi pelanggan dalam mendapatkan kebutuhan mereka.

7. PENGERTIAN BRAND BUILDING ?

Membangun merek adalah proses menghasilkan kesadaran dan promosi layanan


suatu perusahaan melalui kampanye iklan langsung atau melalui sponsor. Strategi
membangun merek mendekatkan konsumen dengan merek dan memberikan nilai bagi
mereka sehingga mereka dapat mengetahui, merasakan, dan mengalami merek tersebut.

8. BAGAIMANA YANG DIMAKSUD KONSISTENSI BRAND BUAILDING ?

Jika Anda konsisten dalam pendekatan pemasaran merek Anda, audiens Anda
akan merasa lebih mudah untuk mengenal Anda lebih cepat. Ini juga membantu anggota
staf Anda mengetahui tujuan merek Anda dan pesan-pesan utama dari saat mereka
bekerja untuk Anda. Ini memberi mereka kepercayaan diri dan landasan bagaimana
berbicara tentang merek Anda kepada pelanggan.

9. JELASKAN STANDAR VISUAL MERCHANDISING ?

1. Coba Pahami Sudut Pandang Sebagai Pelanggan


Memasarkan atau memajang produk harus sesuai dengan pelanggan yang Anda
targetkan. Misalnya, jika target pasar Anda adalah anak-anak, maka susunlah produk
Anda sesuai dengan derajat mereka.
Coba masuk ke toko ritel Anda sendiri dan anggaplah bahwa posisi Anda berada
di sini untuk berbelanja sebagai pelanggan, kemudian pikirkan apa yang harus Anda
lakukan untuk memetakan di mana dan pengaturan apa yang terbaik bagi pelanggan
sesuai target pasar Anda.
Anda juga dapat mengunjungi berbagai toko ritel lain dan mempelajari apa yang
positif di sana untuk kemudian Anda adopsi.
2. Pertahankan Fokus Display Produk
Buatlah daftar produk sesuai tingkat prioritas dan berbagai kategori yang sudah
dipertimbangkan dan kemudian tampilkan produk-produk tersebut. Usahakan
tampilan depan toko ritel Anda diperuntukkan bagi produk premium Anda yang di
mana akan menarik perhatian pelanggan lebih banyak. Tampilkan produk yang
sekiranya ingin Anda jual dengan kuantitas besar di “jantung” toko Anda.
3. Perhatikan Desain Ruangan Untuk Tampilan Produk
Beberapa penelitian mengatakan bahwasanya ketika Anda hendak menampilkan
produk di toko ritel, setiap desain ruangan untuk penempatan produk harus
dipertimbangkan. Usahakan buat desain ruangan yang menarik dan mencolok bagi
pelanggan.
Setiap produk memiliki sudut pandang tersendiri untuk ditampilkan. Misalnya,
jika Anda ingin menempatkan produk alat pembersih lantai, maka coba letakkan di
lantai area khusus penjualan alat pembersih lantai yang sudah Anda atur agar
pelanggan dapat mencoba atau merasakannya secara nyata.
Contoh lainnya, Jika Anda hendak menjual keramik dinding toilet, maka buat
desain sebuah ruang toilet dengan produk keramik yang akan Anda jual. Sehingga
pelanggan juga akan merasakan produk tersebut secara nyata.
4. Pemosisian Produk
Pemosisian produk menjadi elemen yang sangat penting terkait kepuasan
pelanggan. Pelanggan akan membuat persepsi tentang produk sesuai standar, pola
pikir, dan derajat mereka.
Sebagai contoh, Anda harus memisahkan dan memosisikan produk mana yang
sekiranya bersifat mewah, untuk kebutuhan sehari-hari, dan untuk kebutuhan
kebersihan. Sehingga pelanggan bisa mengakses produk yang mereka inginkan dan
butuhkan dengan mudah.
5. Buat Proposal Presentasi yang Menarik
Mungkin hal ini sempat tidak dipertambangkan secara serius oleh pemilik bisnis
Ritel. Namun presentasi produk Anda untuk calon klien juga berperan penting dalam
strategi visual merchandising. Buat bahan presentasi yang bagus dan atur produk
Anda dengan cara yang diinginkan klien. Tingkatkan presentasi produk Anda dengan
perpaduan warna, foto, dan grafik yang sesuai.
6. Buat User Experience Bagi Pelanggan Anda
Ini akan membuat toko ritel Anda selangkah lebih maju dari toko ritel tradisional.
Penggunaan produk secara langsung akan menciptakan user experience yang
mengarah pada kepuasan pelanggan sehingga pelanggan akan merasa sangat dekat
dengan produk yang Anda tawarkan dan mereka tidak akan ragu untuk membelinya.
Ciptakan suatu lingkungan di mana pelanggan benar-benar merasakan produk
sebelum mereka membeli produk.
Sebagai contoh, Jika pelanggan ingin membeli sofa, tampilkan dan tempatkan
sofa tersebut di suatu ruang di mana pembeli bisa merasakannya dengan nyaman.

10.MENGAPA VISUAL MERCHANDISING HARUS KONSISTEN ?

Karena tujuan pertama dari strategi tersebut adalah memikat pelanggan atau calon
klien sehingga mereka akan membeli produk Anda dan mengingat gaya penjualan ritel
Anda. Tujuan utama kedua adalah untuk membuat tampilan yang berbeda dari kompetitor
Anda dan ini penting untuk memastikan bisnis ritel Anda berjalan secara sustainable.

Anda mungkin juga menyukai