DOSEN PENGAMPU:
Rasdiyanah S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Oleh:
KEPERAWATAN B
AYU SATRIANA
70300117067
2020
STUDY KASUS
Keluarga Bapak A merupakan keluarga dengan anak remaja dan usia sekolah. Bapak A
(40 Tahun) memiliki anggota keluarga yang terdiri atas Ibu D (38 Tahun) dan dua orang anak An. R (Lk,
15 tahun) dan An. P (Pr, 9 Tahun). Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh perawat kesehatan
komunitas keluarga diketahui bahwa anak Bapak A yaitu An. R memiliki kebiasaan merokok dari usia 11
tahun. An. R mengatakan awalnya hanya mencoba tetapi karena pergaulan An. R sudah kecanduan. An.
R mengatakan dalam sehari bisa mengisap rokok sebanyak 1 bungkus. An. R merupakan sering pusing
dan sakit kepala, selain itu An. R sering begadang dan main game hingga larut malam. Bapak A
mengatakan kesulitan menegur An. R karena anaknya sangat keras dan tertutup. Selain An. R, anak
Bapak A yang ke dua yaitu An. P juga memiliki masalah kesehatan yaitu typoid. Berdasarkan hasil
pengkajian An. P sudah 1 minggu yang lalu tdak mengikuti proses belajar disekolah. Ny. D mengatakan
anaknya sering jajan disekolah. Pada saat dilakukan pengkajian disekitar rumah keluarga Bpk. A, tampak
kondisi rumah yang juga kurang terawat, dapur yang sedikit kotor dan hasil wawancara dengan Ny. D air
yang dikonsumsi di rumahnya adalah air mineral yang dijual namun tidak dimasak lagi. Ibu D
mengatakan belum membawa anaknya ke pelayanan kesehatan terdekat karena menganggap demam
sudah sering terjadi pada anaknya.
A. PENGKAJIAN
1. Data umum
- Usia : 40 Tahun
- Suku : Bugis
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Data genogram
Keterangan :
- Jjbjbj = Perempuan
- = Laki-lai
- = Meninggal
Dikeluarga Bpk. A mencari nafkah utama dikeluarga adalah Bpk. R yang bekerja sebagai buruh
Tambang nikel dengan penghasilan 2.0000.000-2.500.000 setiap bulannya. Akibat pekerjaan yang
membutuhkan banyak tenaga dan jauh dari keluarga, sehingga Bpk. A jarang berkumpul dengan
keluarganya dirumah. Ibu D yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian keliling untuk mengumpulkan
dana agar kebutuhannya dan anak-anaknya tercukupi selama Bpk. A belum gajian. Ibu. D
menyatakan merasa cukup dengan gaji Bpk. A yang dapat ditabung untuk memnuhi kebutuhan
keluarga
Jarak antara rumah keluarga Bpk. A dari pelayanan kesehatan berupa pelayanan puskesmas
tidak terlalu jauh sehingga cukup mudah membawa anggota keluarga jika ada yang sakit. Akan
tetapi, Ibu. D jikalau terdapat masalah kesehatan pada An. P dan An. R menurutnya untuk tidak
membawa secara langsung anaknya ke rumah sakit atau puskesmas sebab menurutnya sudah biasa
terjadi pada anaknya.
- Alat trasportasi
Keluarga Bpk. A menggunakan trasnportasi sepeda motor untuk berkendara diluar rumah dan 1
Sepeda yang digunakan oleh ke-2 anaknya kesekolah
- Tipe keluarga
Keluarga Bpk. A termasuk tipe keluaraga besar/extended family. Kleuraga Bpk. R (40 thn) terdiri
dari Bpk. A, Ibu D (38 thn), dan kedua anaknya yang sementara menempuh pendidikan sekolah.
- Aktifitas rekreasi
Kegiatan yang dilakukan keluarga Bpk. A pada aktifitas rekreasi ialah tempat wisata pantai dekat
tempat kerja Bpk. A. Jadwal ditentukan berdasarkan hari libur sekolah anak-anaknya. Terkadang
keluarga Bpk. A melakukan nonton bareng bersama dengan teman kerabat.
Termasuk keluarga dengan anak remaja dan anak sekolah, tugas perkembangan keluarga
dengan anak remaja dan anak seklah yang dilakukan oleh keluarga Bpk. R, ialah :
Tahap keluarga Bpk. A yang belum selesai ialah masalah komunikasi antara orangtua
dan Ank. R. Dikarenakan sikap Ank. R yang keras kepala dan pendiam sehingga membuat Bpk. R
sulit untuk menegur anaknya yang memiliki kebiasaan begadang karena main game setiap hari
serta tak henti-hentinya merokok dan mampu menghabiskan 1 bungkus rokok setiap harinya
- Riwayat keluarga inti
Bpk. A dan Ibu D menikah pada tahun 2004, dan anak pertamanya lahir setahun
kemudian. Ibu D dan Bpk. A baru memutuskan memakai kontrasepsi setelah kelahiran anak ke
dua. Jenis kontrasepsi yang dipilih ialah pil KB.
Riwayat penyakit pada Bpk. A dan Ibu D, tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat
berisiko pada ke-2 anaknya. Bila terdapat dalam keluarga Bpk. A mengalami masalah sakit, maka
masih kurang tindakan untuk mengantar ke pelayanan kesehatan dikarenakan Bpk. A juga jarang
kumpul bersama keluarga akibat merantau dalam pekerjaannya sebagai buruh tambang dan
hanya seorang istrinya Ibu. D yang menjaga ke-2 anaknya.
Tugas sebagai orangtua pada keluarga Bpk. A, sangat memperhatikan ke-2 anak. Apalagi
pada Ank. R (15 thn) difokuskan pada belajarnya serta memfokuskan pada hubungan
perkawinan.
3. Lingkungan
- Karakteristik rumah
Rumah keluarga Bpk. A, merupakan rumah peninggalan orang tau Ibu D yang memiliki
berukuran 10 m2. Karakteristik rumah keluarga Bpk. A : rumah kayu yang sederhana, memiliki
ventilasi yang kurang memadai untuk angin masuk dalam rumah, terdapat dapur yang Nampak
kotor, rumah terlihat tak terawat, terdapat halaman yang sempit, ruang tamu yang sederhana.
- Karakteristik tetangga/komunitas
Bpk. A jarang berkumpul dengan tetangganya akibat merantau jauh yang membuat dia
sibuk bekerja untuk mencari nafkah. Ibu D sendiri sebagai Ibu Rumah Tangga dalam keluarga
terkadang mengikuti pengajian dimasjid bersama dengan ibu-ibu tetangganya, sebelah kanan
rumah keluarga Bpk. A merupakan rumah saudara kandung dari Ibu D. Rumah yang terdapat
disebelah kiri ialah rumah dari saudara Bpk. A. Belakang rumah terdapat air sungai, sedangkan
depan rumah terdapat jalan yang amat sempit. Dalam lingkup kopmunitas tempat tinggal Bpk. R
tersebut memiliki kehidupan yang harmonis bagi tetangganya.
Keluarga Bpk. A sudah menetap dirumah yng sekarang selama 15 tahun peninggalan ibu
dari Ibu D. Rencana keluarga tersebut tidak anak berpindah pada rumah itu malah Bpk. A
memiliki prinsip jikalau uang tabungan sudah mencukupi, maka akan merenovasi rumah itu.
Keluarga Bpk. R, mempunyai 1 sepeda motor dan 1 buah sepeda untuk anaknya kesekolah.
Akan tetapi, anak-anak Bpk. A tidak ada yang aktif untuk mengikuti kegiatan didaerah
setempat. Ank. R lebih memilih bermain game hingga berlarut-larut malam bersama teman-
temannya setiap hari, tidak mau mendengarkan apa yang dinasehati oleh bapaknya sebab sikap
yang dingin (keras) dan pendiam, kecanduan dalam merokok (1 pcs/hari) walaupun sering
pusing dan sakit kepala tetap dilanjutkan. Sedangkan pada Ank. P, sudah seminggu tidak
mengikuti pelajaran sekolah, hal tersebut disebabkan Ank. P memgalami masalah kesehatan
deman Typoid sehingga jarang mengikuti kegiatan-kegiatan dimasyarakat yang ada. Kata Ibu D,
ke-2 anaknya sering boros dalam hal jajan disekolah. Akan tetapi, Ibu D hanya membiarkannya
saja karena sudah terbiasa dengan penyakit anaknya yamg dialami.
Bila terdapat masalah dalam keluarga Bpk. A, keluarga lebih senang menyelesaikannya
dengan anggota keluarga. Amat jarang mendengar kakak dari Ibu D dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang terdapat dalam keluarga. Akan tetapi, dengan adanya konsumsi air dari
luar dan tidak dimasak, tetangga-tetangga dari keluarga Bpk. A biasanya mengusulkan pada Ibu
D agar memasak airnya dulu sebelum diminum. Akan tetapi, dalam hal tersebut jarang Ibu D
lakukan.
4. Struktur keluarga
Pemegang keputusan keluarga ialah Bpk. A sebagai bapak kelurga, tetapi tidak menutup
kemungkinan suatu saat ibu D punya keputusan sendiri, seperti pembelian perabotan rumah
tangga, menjaga anak-anaknya selama Bpk. A pergi bekerja, serta memiliki insiatif sendiri untuk
jarang membawa anaknya kerumah sakit atau pelayanan kesehatan jikalau anaknya terdapat
masalah penyakit. Hal tersebut Ibu D hanya berprasangka bahwa penyakit anaknya sudah biasa
terjadi sehingga membuat Ibu D memiliki insiatif sendiri.
- Struktur peran
Bpk. A
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mecari nafkah untuk kebutuhan
sehari-hari dalam rumah tangga
Ibu D
Ibu D sebagai Ibu rumah tangga dan menyatakan tidak usah bawa kerumah sakit atau
pelayanan kesehatan anaknya jika sakit karena sudah biasa terjadi.
Ank. R
Ank. R mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas sekolahnya. Bpk. A
mengatakan bahwa sulit menegur anaknya sebab karakter Ank. R tersebut keras dan
pendiam.
Ank. P
Ank. P sebagai anak ke-2 keluarga Bpk. A. Ibu D menyatakan bahwa Ank. P keseringan
jajan di sekolah dan tidak pernah kesekolah selama seminggu akibat penyakit demam
Typoid yang dialami oleh Ank. P
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bpk. A adalah sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam
dan tidak berpengaruh pada norma budaya yang berlaku. Penerimaan keluarga terhadap
perawat sangat baik, setiap masalah yang diutarakan dan menerima kehadiran perawat ketika
perawat ingin melakuan asuhan keperawatan keluarga pada Bpk. A.
5. Fungsi keluarga
- Fungsi afektif
Bpk. A menyatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat saling terbuka
dalam menyampaikan pendapat walaupun Ank. R termasuk anak yang keras dan pendiam serta
jarang menyampaikan pendapat
- Fungsi sosialisasi
Hubungan antar keluarga berjalan baik.Hubungan keluarga Bpk. A dengan tetangga juga
tergolong baik. Keluarga Bpk. A tergolong paling lama dalam kompleks wilayah tem[at tinggalnya
itu,
Ibu D menyatakan, jika ada anggota keluarganya yang sakit, maka tindakan insiatif yang
dilakukan ialah hanya membeli obat diwarung saja tanpa membawanya ke pelayanan kesehatan
atau rumah sakit
- Fungsi reproduksi
Dalam keluarga Bpk. A, memiliki dua keturunan anak yaitu Ank. R dan Ank. P. Bpk. R
menyatakan merawat dan memelihara kesehatan anaknya ketika jatuh sakit
- Fungsi ekonomi
Bpk. A sebagai kepala keluarga, bekerja sebagai buruh tambang untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi, Ibu D menyatakan air yang dikonsumsi di rumahnya
adalah air mineral yang dijual namun tidak dimasak lagi
Keluarga Bpk. A mencemaskan pergaulan dan sikap Ank. R yang sudah memasuki
remaja. Ank. R sudah kecanduan dengan rokok, watak yang keras dan pendiam, jarang
mengerjakan tugas sekolahnya, keseringan keluar malam untuk memuaskan dirinya bermain
game hingga berlarut-larut malam bersma dengan teman-temannya.
Ibu D mengeluhkan biaya sekolah ke-2 anaknya yang semakin mahal, terlebih lagi pada
Ank. R yang akan lulus dari SMP dan Ank. P sangat boros ketika jajan disekolah.
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut
dengan jalan berdiskusi antara Bpk. A dan Ibu D. Keluarga meyakini kalau setiap masalah ada
jalan keluarnya, misalnya meminta bantuan dari keluarga dan tetangga yang terdekat.
Ibu D menyatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi kepada Allah S.W.T
tetapi tetap berusaha mengatasi masalah yang ada
- Harapan keluarga
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan keluarga Bpk. A
1. Ibu D menyatakan, Ank. P boros dalam hal jajan disekolah dalam memelihara kesehatan
2. Ibu D menyatakan selama Ank. P sakit demam typoid, keluaraga
selama seminggu tak pernah kesekolah dan saya memiliki
tidak membawanya kepekayanan kesehatan karena sudah
sering terjadi
3. Ibu D menyatakan, belum banyak mengetahui cara
memberikan perawatan keluarga berbaga jenis penyakit.
4. Ibu D menyatakan, jika ada anggota keluarganya yang
sakit, maka tindakan insiatif yang dilakukan ialah hanya
membeli obat diwarung saja tanpa membawanya ke
pelayanan kesehatan atau rumah sakit
5. Ibu D menyatakan akibat ekonomi yang kurang
mencukupi sehingga air yang dikonsumsi di rumahnya
adalah air mineral yang dijual namun tidak dimasak lagi
6. Ibu menyatakan
Data Objektif :
1. Rumah nampak tak terawat
2. Dapur nampak kotor
Data Objektif :
1. Keluarga Bpk. A mencemaskan pergaulan dan sikap Ank. R
yang sudah memasuki remaja
C. SCORING MASALAH
D. DIAGNOSA
DAFTAR PUSTAKA