Anda di halaman 1dari 10

Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh substansi berbahaya

yang diangkut dalam bentuk kemasan ( annex III )

Substansi berbahaya dan kemasan yang dimaksud adalah substansi yang


masuk dalam criteria IMDG (International Maritime Dangerous Good) code.
Peraturan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencemaran laut oleh
barang-barang yang memiliki sifat berbahaya (baik secara fisis maupun kimia)
sehingga perlu mendapatkan perlakuan-perlakuan khusus. Sebagai
pengimplementasian dari aturan tersebut, maka harus dilakukan beberapa
prosedur sebagai berikut:

Packing :

 Kemasan harus cukup untuk meminimalisasi bahaya yang mungkin


ditimbulkan kepada lingkungan.

Marking and labeling :

 Kemasan yang berisi substansi berbahaya harus dilengkapi dengan


informasi terperinci dan terpasang label bahwa merupakan marine
pollutant.
 Material untuk penandaan dan pemberian label harus bertahan selama
3 bulan pelayaran.

Documentation :

 Semua barang harus dilengkapi dengan sertifikat-sertifikat sebagai


bahan pemeriksaan.

Stowage :

 Semua barang yang berbahaya harus tersimpan dengan aman


sehingga tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan laut dengan
tidak membahayakan kapal dan penumpangnya.

Quantity limitations :

 Pembatasan jumlah substansi yang sekiranya dapat membahayakan


lingkungan laut.
3. Annex III : Prevention of pollution by harmful substances in
packaged form ( 1 july 1992 )

Aturan tambahan ini tidak dilaksanakan oleh semua negar yaitu aturan
standar pengemasan, pelabelan, metode penyimpanan dan dokumentasi atas
limbah berbahaya yang dihasilkan kapal ketika sedang berlayar

A. Pemberlakuan
Annex III ini berlaku untuk semua kapal yang mana sedang
mengangkut bahan – bahan berbahaya dalam kemasan ( Reg. 1.(1) )
dan mulai berlaku dengan resmi 1 July 1992.

1. Harmful substances ( bahan – bahan berbahaya ) adalah semua


bahan yang diidentifikasikan sebagai pollutant ( penyebab
polisi ) di laut di dalam IMDG – International Maritime
Dangerous Good
2. Packaged from adalah semua bentuk kemasan selain yang
termasuk bagian dari bagian kapal sebagaimana termaksud
dalam IMDG Code
3. Annex III melarang semua bentuk pengangkutan bahan –
bahan berbahaya kecuali dengan mematuhi peraturan dalam
IMDG Code Pengemasan, pemberian tanda pemberian label,
dokumentasi, pemadatan, pembatasan jumlah dan
pengecualan untuk mencegah atau mengurangi dampak
pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
B. Kemasan ( Reg. 2 )
Kemasan yang dipergunakan haruslah sesuai untuk mengurangi
bahaya terhadap lingkungan laut sehubungan dengan sifat bahan
yang dikemasnya.

C. Pemberian tanda dan label ( Reg. 3 )


1. Kemasan yang berisi bahan berbahaya haruslah ditandai
dengan keras dan tegas dengan nama teknis yang tepat ( nama
merek saja tidak boleh ) dan harus dengan tegas dinyatakan
sebagai polutan laut.
2. Cara – cara pemberian tanda dan nama teknis bahan tersebut
secara benar harus masih dapat diidentifikasi / diibaca dengan
jelas hingga kemasan tersebut berada di dalam air / tenggelam
dalam waktu tiga bulan. Untuk hal tersebut harus diingat
ketahanan bahan pembuat label dan permukaan kemasan
tempat ditempelkannya label tersebut.
3. Kemasan yang berisi sedikit saja bahan polutan boleh
dikecualikan dari peraturan tersebut ( lihat IMDG Code )
D. Dokumentasi ( Reg. 4 )
1. Dalam semua dokumen yang berhubungan dengan
pengangkutan bahan berbahaya haruslah ditulis dengan jelas
dan tegas dengan nama teknis yang tepat ( nama merek saja
tidak boleh ) dan harus dengan tegas dinyatakan sebagai
polutan laut.
2. Dokumen pengapalan / pengangkutan yang diberikan oleh
pengirim harus termasuk atau dilengkapi dengan keterangan
bahwa pengangkutan yang ditawarkan telah dikemas, diberi
tanda dan label dengan benar dan sesuai dengan peraturan
untuk meminimalkan bahaya terhadap lingkungan laut.
3. Kapal – kapal yang mengangkut bahan berbahaya harus
memiliki daftar khusus yang meliputi pengaturan dan
pemadatan bahan berbahaya di atas kapal, copy dokumen
yang sama harus disimpan oleh pemilik kapal di darat hingga
muatan tersebut dibongkar.
E. Pemadatan ( Reg. 5 )
Pemadatan yang dilakukan haruslah sesuai untuk mengurangi
bahaya terhadap lingkungan laut tanpa mengecualikan keselamatan
kapal dan awak kapal.

F. Pembatasan Jumlah ( Reg. 6 )


Beberapa bahan berbahaya tertentu untuk alasan teknis dan ilmiah
tidak boleh diangkut atau dibatasi jumlah yang boleh diangkut oleh
satu kapal, dalam pembatasannya harus mempertimbangkan
ukuran, kontruksi dan peralatan suatu kapal pengangkut,
sebagaimana pengemasan dan sifat – sifat bahan berbahaya
tersebut.
G. Pengecualian ( Reg. 7 )
1. Pembuangan ke laut ( jettisoning ) bahan berbahaya dalam
kemasan adalah dilarang, kecuali jika betul – betul diperlukan
dalam rangka mengamankan keselamatan kapal dan jiwa di
laut.

 Isi Annex 4 mengatur tentang regulasi pencegahan pencemaran


oleh kotoran.

Yang dimaksud dengan kotoran (sewage) dikapal adalah segala jenis 


limbah yang berasal dari toilet kapal, tempat buangan air besar, air
buangan dari ruang medis,tempat cuci tangan(westafel) atau bak
cucian,air buangan dari kotoran hewan hidup yang sedang
dimuat,dan air limbah yang bercampur dengan salah satu kotoran
diatas diklasifikasikan sebagai berikut:

1. kotoran yang berasal dari saluran urin, kakus/ toilet


2. kotoran yang berasal dari saluran medis kapal yang berbentuk
cairan
3. kotoran yang berasal dari ruangan binatang hidup
4. kotoran yang merupakan campuran dari salah satu kotoran di
atas
Diberlakukan mulai tanggal 27 September 2003, terdiri dari 11
( sebelas ) Regulations

A. Definisi – definisi ( Reg. 1 )


1. Kapal Baru berarti :

 Pada saat mana penandatanganan pembangunan kapal


dilakukan, atau pada saat peletakan lunas dilakukan atau pada
saat tertentu pada saat pembuatan kapal dimulai pada saat
atau setelah aturan ini mulai berlaku ( 27 September 2003 )
 Penyerahan kapal tiga tahun atau lebih setelah tanggal mulai
berlakunya aturan ini.
2. Existing ship ( kapal yang sudah ada / lama ) ; selain kapal baru.

3. Sewage ( limbah ) berarti :

 Pembuangan dari toilet, urinal ( tempat kencing ) dan saluran –


saluran WC lainnya.
 Pembuangan dari saluran limbah medis ( pispot,
dispensary/obat – obatan ) dll,
 Pembuangan dari tempat – tempat di mana berisi bintang –
bintang hidup atau,
 Semua air pembuangan yang tercampur hal – hal tersebut di
atas
4. Holding tank ( tangki penampungan ) berarti tanki yang
dipergunakan untuk menampung dan menyimpan limbah.

5. Daratan terdekat berarti ; jarak terdekat dari garis dasar yang


mana terdapat pada territorial laut berdasar pada hukum
internasional, kecuali untuk daerah timur laut Australia “daratan
terdekat” di hitung dari garis sepanjang ;
 Lintang 110 00’ S bujur 142o 08’ E
 Ke titik 100 35’ S bujur 1410 00’ E
 Lalu ke titik 100 00’ S bujur 1420 00’ E
 Lalu ke titik 90 10’ S bujur 1430 52’ E
 Lalu ke titik 90 00’ S bujur 1440 30’ E
 Lalu ke titik 130 00’ S bujur 1440 00’ E
 Lalu ke titik 150 00’ S bujur 1460 00’ E
 Lalu ke titik 180 00’ S bujur 1470 00’ E
 Lalu ke titik 210 00’ S bujur 1530 00’ E
 Lalu ke titik 240 42’ S bujur 1530 00’ E
B. Pemberlakuan ( Reg. 2 )
1. Peraturan – peraturan pada Annex ini berlaku untuk :

 Kapal baru berbobot 200 GRT atau lebih,


 Kapal baru kurang dari 200 GRT yang diijinkan mengangkut
lebih dari 10 orang
 Kapal – kapal baru yang tidak memiliki sertifikat ukuran resmi
namun yang diijinkan mengangkut lebih dari 10 orang

Baca juga  Bagian Bagian Kapal beserta Gambar (Terlengkap)

2. Peraturan ini juga berlaku untuk :

 Kapal lama berbobot 200 GRT atau lebih, setelah 10 tahun dari
berlakunya Annex ini
 Kapal lama kurang dari 200 GRT yang diijinkan mengangkut
lebih dari 10 orang, setelah 10 tahun dari berlakunya Annex ini
 Kapal – kapal baru yang tidak memiliki setifikat ukuran resmi
namun yang diijinkan mengangkut lebih dari 10 orang, setelah
10 tahun dari berlakunya Annex ini.
C. Survey – survey ( Reg. 3 )
1. Setip kapal yang diharuskan mematuhi peraturan – peraturan
dalam Annex ini dan dioprasikan baik dari pelabuhan ke pelabuhan
maupun anjungan lepas pantai di bawah jurisdiksi selain Negara
anggota konvensi harus melalui survey ;
a. Initial survey / survey awal sebelum kapal dioperasikan atau
sebelum sertifikat yang berdasarkan aturan 4 Annex ini dikeluarkan,
termasuk didalamnya :

 Ketika kapal dilengkapi dengan sewage treatment plant.


 Ketika kapal dilengkapi dengan system penghancur dan alat
antihama
 ( disinfect )
 Ketika kapal dilengkapi dengan tangki penampung(holding tank
)
 Ketika kapal dilengkapi dengan pipa – pipa pembuangan
limbah kelur.
b. Survey periodic.

2. Administrator harus menyusun parameter / aturan yang jelas


agar kapal – kapal yang tidak diharuskan melakukan survey ini
tetap memenuhi persyaratan aturan ini
3. Survey dilaksanakan oleh fihak lain dengan otoritas dari
administrator.
4. Setelah survey tersebut dilakukan, tidak boleh dilakukan
penggantian bentuk, bahan ataupun susunan peralatan
tersebut tanpa ijin dari administrator.
D. Pengeluaran sertifikat ( Reg. 4 )
1. Sertifikat ISPP ( International Sewage Pollution Prevention
certificate ) – 1973 dikeluarkan setelah survey yang sesuai
dengan persyaratan – persyaratan aturan 3 ini dipenuhi, untuk
kapal yang beroperasi dari pelabuhan ke pelabuhan atau
anjungan lepas pantai, dibawah jurisdiksi Negara anggota
konvensi.
2. Sertifikat yang dikeluarkan tersebut oleh administrator atau
orang atau organisasi yang ditunjuk, dengan tanggung jawab
penuh pihak administrator.
E. Pengeluatan sertifikat oleh Negara lain ( Reg. 5 )
1. Negara peserta konvensi ini atas dasar permintaan
administrator Negara lain melakukan servey terhadap sebuah
kapal, dan apabila hasil servey tersebut memuaskan,
mengeluarkan sertifikat ISPP 1973 berdasarkan Annex ini.
2. SALINAN HASIL SURVEY DAN SALINAN SERTIFIKAT HARUS
SEGERA DIKIRIM KEPADA ADMINISTRATOR YANG MEMINTA
SECEPAT MUNGKIN
3. Sertifikat yang dikeluarkan harus berisi pernyataan bahwa
sertifikat tersebut mempunyai kekuatan yang sama dan sesuai
dengan aturan 4 Annex ini
4. Bagi kapal yang berbendera selain negara anggota konvensi ini,
dilarang diberikan sertifikat ISPP ini
F. Format sertifikat ( Reg. 6 )
Sertifikat ISPP – 1973 harus dibuat dengan bahasa resmi Negara
yang mengeluarkan dengan format sesuai dengan model. Pada
keterangan tambahan aturan ini. Apabila bahasa yang digunakan
bukan bahasa Inggris atau bahasa Perancis, maka harus ada
terjemahan kedalam salah satu bahasa tersebut.

Baca juga  Bagian Bagian Perahu Nelayan

G. Masa berlaku sertifikat ( Reg. 7 )


1. Masa berlaku ditentukan oleh administrator namun tidak lebih
dari 5 ( lima ) tahun kecuali seperti tercantum dalam paragraf 2,
3, 4 aturan ini
2. Apabila sertifikat berakhir masa berlakunya, dan kapal berada
di luar daerah jurisdiksi Negara pemberi sertifikat, maka boleh
dikeluarkan perpanjangan atas sertifikat tersebut, namun
apabila dirasa memang memenuhi syarat untuk itu, dan hanya
untuk menyelesaikan voyage berjalan.
3. Perpanjangan dimaksud tidak boleh lebih dari 5 ( lima ) bulan,
4. Sertifikat yang belum diperpanjang atas dasar paragraf 2
tersebut, bisa ditambahkan masa berlakunya satu bulan dari
tanggal kadalursanya
5. Sertifikat harus dinyatakan tidak berlaku apabila terjadi /
dilakukan perubahan besar pada bahan, kontruksi dan atau
susunan peralatan tanpa ijin administrator, kecuali
penggantian langsung atau pemasangan terhadap alat
tersebut.
6. Sertifikat tidak berlaku apabila kapal berganti bendera, kecuali
sebagaimana dinyatakan pada paragraph 7.
7. Setelah berganti bendera, sertifikat berlaku hingga 5 ( lima )
bulan setelah tanggal kadaluarsa sertifikat tersebut, atau
hingga administrator yang baru mengeluarkan sertifikat
pengganti, mana yang lebih awal.
H. Pembuangan limbah ( Reg. 8 )
1. Kapal tidak boleh membuang limbah ke laut kecuali ;

 Kapal menggunakan alat penghancur dan pembasmi hama


dengan system yang diijinkan administrator berdasar pada
aturan 3 (1) (a) pada jarak lebih dari 4 mil dari daratan terdekat,
atau limbah yang tidak dihancurkan dan tidak diganti hama
pada jarak lebih dari 12 mil dari daratan terdekat.
 Kapal mengoperasikan suatu system pengolah limbah yang
diijinkan oleh administrator, sesuai aturan 3 (1) (A) (i) Annex ini.
2. Untuk limbah dengan campuran sampah yang memerlukan
perlakuan lain, diperlukan yang lebih keras lagi.

I. Pengecualian ( Reg. 9 )
Aturan 8 tersebut tidak berlaku untuk ;

1. Kapal yang membongkar limbah dengan tujuan untuk


mengamankan keselamatan kapal dan semua yang aiatasnya,
dan atau menyelamatkan jiwa dilaut atau,
2. Pembuangan karena kerusakan kapal atau perlengkapannya.
J. Fasisilitas penerimaan ( Reg. 10 )
1. Pemerintah peserta konvensi ini harus menyediakan fasilitas di
pelabuhan – pelabuhan untuk menerima pembongkaran
limbah, tanpa menyebabkan keterlambatan operasi kapal, dan
sesuai untuk kapal yang menggunakan fasilitas tersebut.
2. Pemerintah dari Negara peserta konvensi ini harus menegur
Organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah dalam hal
penyediaan fasilitas ini, apabila didapati ketidaksesuaian
persyaratan fasilitas
K. Koneksi pembuangan / pembongkaran standar ( Reg. 11 )
Description Dimension

Outside diameter 210 mm

Inner Diameter According to pipe outside diameter

Bolt Circle diameter 170 mm

4 holes 18 mm in diameter equidistantly placed on a bolt circle of the above


Slots in flange
diameter, slotted to the flange periphery. The slot width to be 18 mm

Flange thickness 16 mm

Bolts and nuts: Quantity


4, each of 16 mm in diameter and of suitable length
and diameter

4. Annex IV : Prevention of pollution by sewage from ships ( 27


september 2003 )

Aturan ini khusus untuk faecal waters dan aturan kontaminasi yang dapat
diterima pada tingkatan (batasan) tertentu. Cairan pembunuh kuman
(disinfektan) dapat dibuang ke laut dengan jarak lebih dari 4 mil laut dari
pantai terdekat. Air buangan yang tidak diolah dapat dibuang ke laut dengan
jarak lebih 12 mil laut dari pantai terdekat dengan syarat kapal berlayar
dengan kecepatan 4 knot.

Anda mungkin juga menyukai