Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

 R DENGAN GANGGUAN
ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG P. 11 RSJP PROF. Dr.
SOEROYO MAGELANG

Di susun oleh:

Hadi purnomo

Hasan adi muyasa

Lhena nurjanah

M. tri subekti

Nurul wulani

Siska trioktaviani

2A

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON

2011
1.1. Pengkajian
Ruang rawat : P. 11
Tanggal masuk : 28 maret 2011

I. Identitas klien :
Nama : Tn. R
Umur : 28 tahun
Informan :
Tanggal pengkajian : 01 april 2011
No. RM : 67.95

II. Penanggung jawab :
Nama : Tn. G
Alamat : Ds. Pangwangunan, no. 234 cirebon
Pekerjaan : buruh
Hubungan dengan klien : ayah

III. Faktor predisposisi
a. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan
di rawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang yang pertama pada tanggal 12 juni
2009 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak
berhubungan dengan orang lain.
b. Klien tidak minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil
c. Klien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual dan tindakan kriminal
dan klien tidak pernah melakukan penganiayaan.
d. Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami
oleh klien.
e. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Klien mengatakan saya dulu pernah dikucilkan oleh teman- teman saya waktu
SMA.
f. Klien mengatakan malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan.

IV. Pemeriksaan fisik
a. Tanda- tanda vital
TD : 120/ 80 mmHg
N : 86 X/ mnt
S : 37,4° C
P : 20 X/ mnt
b. Ukur
TB : 160 cm
BB : 50 kg
c. Keluhan fisik
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya
dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik
lainnya

V. Psikososial

a. Genogram

Ket:

: yang meninggal

: laki- laki

: perempuan

: klien

Klien belum menikah dan klien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua adiknya,serta
kakaknya. pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, yang dipimpin
oleh ayahnya. Pola asuh klien diperlakukan lembut penuh kasih sayang, klien
tidak pernah mengalami kekerasan dari lingkungannya.
b. Konsep diri
  Citra tubuh
Klien mengatakan: menyukai seluruh bagian tubuhnya.
Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.

  Identitas  diri
Klien berjenis kelamin laki- laki, berusia 28 tahun, belum menikah,
klien anak ke 2 dari 4 bersaudara. Di rumah klien berperan sebagai
seorang anak dan seorang kakak, klien belum memiliki pekerjaan.
Jenjang pendidikan terakhir klien adalah SMP.

  Peran
Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti dan
menuntun adik- adik. Klien belum mendapatkan pekerjaan.

  Ideal diri
Klien mengatakan: ingin segera bekerja untuk membantu kedua orang
tuanya, dan ingin membina rumah tangga, serta ingin cepat sembuh
dari penyakitnya.

  Harga diri
Klien mengatakan: malu apabila bergaul dengan teman dan orang-
orang sekitar, karena belum bekerja.

c. Hubungan sosial
  Orang terdekat
Klien mengatakan: tidak memiliki orang yang berarti dalam hidup, bila
punya masalah,hanya memendam masalah sendiri.

  Peran serta  dalam kegiatan  kelompok/  masyarakat


Klien mengatakan:belum pernah mengikuti kegiatan apapun di
masyarakat, selama di RSJ lebih banyak menyendiri, tiduran dan
jarang mengikuti kegiatan kelompok.´

  Hambatan  dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan: di rumah klien termasuk orang yang pendiam.
Klien mengatakan: malas bicara dengan orang lain, tidak ada teman
dekat dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang
dan ramai.
d. Spiritual
  Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan yakin adanya ALLAH, klien pasrah dengan
keadaannya mungkin sudah ditakdirkan ole allah.

  Kegiatan ibadah
Klien mengatakan: selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan
ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan.

VI. Status mental
1. Penampilan
Klien tampak tidak rapi,baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang,
rambut acak- acakan.

2. Pembicaraan
Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien
tampak tidak mampu memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk
diajak berkomunikasi.

3. Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada
beraktivitas, klien mau beraktivitas apabila dimotivasi.

4. Alam perasaan
Klien tampak sedih.

5. Afek
tidak ada perubahan roman muka pada saat diceritakan cerita lucu yang
membuat tertawa,klien tampak biasa saja.hanya bereaksi bila ada stimulus
emosi yang kuat (afek tumpul).

6. Interaksi selama wawancara
Klien lebih banyak diem, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien
lebih sering menunduk.

7. Persepsi halusinasi
Klien mengatakan:klien suka mendengar bisikan seperti suara teman nya
menyuruh pergi, biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun.

8. Proses pikir
Pembicaraan klien secukupnya,bahkan sampai memutuskan pembicaraan
atau pergi saat diajak bercakap- cakap.
9. Isi pikir
Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang
asing terhadp diri- sendiri, orang atau lingkungan), Sehingga klien
menolak untuk berhubungan dengan orang lain dan tampak memisahkan
diri dari orang lain.

10. Tingkat kesadaran
Klien sadar sepenuhnya ditandai klien tidak tampak bingung klien bisa
menyebutkan namanya dengan benar, juga bisa membedakan waktu pagi,
siang dan malam serta dapat menyebutkan tempat di mana klien berada

11. Memori
Klien mampu mengingat dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka
pendek dan kejadian saat ini.
a. Jangka panjang
Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang dan
kegiatan yang suka dilakukan di rumah

b. Jangka pendek
Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini.

c. Memori saat ini
klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan
interaksi.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka,
klien juga mampu menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2

13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang ringan misalnya klien memilih
mandi dulu sebelum makan

14. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit

VII. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Klien makan 3X sehari, mampu menghabiskan 1 porsi makan dengan
menu seimbang yang sudah disiapkan dari instalasi gizi (nasi, lauk, sayur,
buah- buahan), klien makan pagi pukul 07.00 WIB, makan siang pukul
12.00 WIB, makan malam jam pukul 19.00 WIB, setelah makan klien
merapikannya sendiri

b. BAB/ BAK
Bila klien ingin BAB/ BAK pergi ke WC tanpa bantuan orang lain, BAK ±
3X sehari dan BAB ± 1X sehari.

c. Mandi
Klien mandi di kamar mandi 2X sehari tanpa bantuan orang lain dan tidak
lupa menggosok gigi, mencuci rambut 1 minggu sekali

d. Berpakaian/ berhias
Klien mengganti pakaian 1X sehari dilakukan sendiri walaupaun kurang
rapi
e. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang pukul 11.00- 12.00 WIB dan tidur malam pukul 20.00-
05.00 WIB, aktivitas sebelum tidur klien adalah melamun dan diam , tapi
tidak lupa untuk membaca doa sebelum tidur. Setelah bangun klien
langsung cuci muka dan mandi.

f. Penggunaan obat
Klien mengatakan: minum obat 2X sehari dengan bantuan dari perawat,
setelah minum obat merasa ngantuk dan lemas

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien masih perlu perawatan karena klien masih suka menyendiri. Adapun
sistem pendukung yang dimiliki klien adalah keluarga.

h. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan: ketika di rumah klien tidak suka melakukan kegiatan
apapun,seperti kegiatan rumah tangga sehari- hari.Klien tidak ikut dalam
mengatur keuangan untuk kebutuhan seharinya.

i. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan:jarang keluar rumah, tidak suka berbelanja atau
melakukan perjalanan.´

VIII. Mekanisme koping
a. Mal adaptif: klien mengatakan jika ia mempunyai masalah, klien senang
memendamnya dan tidak mau menceritakannya kepada orang lain

IX. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien mengatakan: tidak mengenal semua teman dan jarang berinteraksi
dengan lingkungan.´

X. Pengetahuan
Keluarga klien mengerti bahwa klien mengalami gangguan jiwa, oleh sebab
itu beliau membawanya ke RSJ.

XI. Aspek medik
Terapi medis:
a). clarpramazine(cpz)
-warna obat orange
-dosis yg diberikan 10 mg/hari
-indikasi:
Untuk penanganan psikotik seperti skizopenia bisa
menimbulkan efek seperti:ansietas dan agitasi,cegukkan yang sulit
diatasi .anak hiperaktif yang menunjukkan aktifitas motorik yang
berlebihan,masalah perilaku berat pada anak yang dikaitkan dengan
perilaku hiperaktif lagi atau menyerang mual dan muntah berat.
-mekanisme kerja:
Mekanisme kerja antipsikatik yang tepat belum dipahami
sebelumnya namun mungkin berhubungan dengan
antiodapaminergik.antipsikotik dapat menyeliat reseptor domain post
maps pada ganglia basal,hipotalamus,sistem umbila batang ptak dan
medula.
-efek samping
Seperti sedasi,sakit kepala, kejang, insomnia, pusing, keletihan,
penglihatan kabur, kegelisahan, ansietas dan depresi
-kontra indikasi
Penyakit hati,penyakit ginjal,kelainan jantung,ketergantungan
obat,penyakit ssp,gangguan kesadaran disebabkan oleh depresi ssp
-manfaat
Memberikan pikiran tenang,perilaku jadi lebih adaktif.

b). Haloperidol (HPD)
- warna obat pink
- dosis yang diberikan 3- 5 mg/ hari
- indikasi:
Penatalaksanaan psikopsus kronik dan akut, pengendalian TIK
dan pengucapan vokal pada gangguan jiwa . penanggulangan dimensia
pada lansia, pengendalian hiperaktivitas dan masalah perilaku berat
pada anak- anak
-  Kontra indikasi:
Penyakit hati, penyakit darah tinggi, epilepsi, kelainan jantung,
ketergantungan obat, gangguan kesadaran, penyakit sindrom saraf
pusat
-  Efek samping:
Mengantuk, penglihatan kabur, mulut kering, kelemahan otot,
konstipasi
-  Manfaat:
Memberikan pikiran tenang, perilaku menjadi lebih adaftif.

c). Trihexypenidil (THP)
- warna obatnya putih
- dosis yang diberikan 2 mg/ hari
- indikasi:
Segala jenis penyakit parkinson, gejala ekstra piramida,
berkaitan dengan obat- obat psikotik
- Kontra indikasi:
No Data Masalah
Hipersensitivitas terhadap obat ini atau pada anti polinergik lain
1 Ds:-klien mengatakan malas
glaukoma sudut tertutup Isolasi sosial: menarik diri
-klien merasa orang lain tidak selevel
- Efek samping:
-klien merasa tidak berguna
Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah,
bingung, agitasi, konstipasi, dilatasi ginjal, retensi urin
Do:-klien merasa terlihat menyendiri
Manfaat:
--klien malas bercakap cakap dengan orang
lain Anti depresi, menetralkan dan menghilangkan efek samping
dari anti spikasi seperti mual.
2. Gangguan konsep diri: HDR
Ds:-klien mengatakan tidak bisa apa apa
-klien merasa dirinya tidak berguna
1.2. Pohon masalah
-klien mengatakan hidupnya tidak berguna

Perubahan sensori persepsi:halusinasi
Do:-kontak mata kurang
-tampak malas malaasan
-tampak mudah tersinggung
Isolasi sosial:menarik diri
3. Gangguan sensori persepsi:
Ds:klien mengatakan mendengar suara halusinasi
bisikan
Ganguan konsep diri: HDR
-klien mengatakan melihat bayangan
bayangan

Do:-bicara sendiri
-tertawa sendiri
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:
-tidak bisa berkonsentrasi saat diajak
1. Isolasi sosial:menarik diri
bicara
2. Gangguan konsep diri:HDR
3. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
tgl No Dx. Perencanaan
. Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Dx
Isolasi sosial TUM : klien dapat
( menarik berinteraksi dengan
diri) orang lain
TUK :
1. Klien dapat 1. Klien 1.1.Bina hubungan
membina menunjukkan saling percaya
hubungan tanda- tanda dengan:
saling percaya -     Beri salam setiap
percaya kepada/ interaksi
terhadap -     Perkenalkan
perawat: nama, nama

1.3. Analisa data
1.4. Rencana asuhan keperawatan
-     Wajah  cerah, panggilan perawat
tersenyum dan tujuan
-      Mau perawat
berkenalan berkenalan
-     Ada  kontak -     Tanyakan dan
mata panggil nama
-     Bersedia kesukaan klien
menceritakan -     Tunjukkan sikap
perasaan jujur dan
-      Bersedia memenepati janji
mengungkapka setiap kali
n masalahn ya berinteraksi
-     Tanyakan
perasaan klien dan
masalah yang
dihadapi klien
-     Buat  kontrak
interaksi yang
jelas
-     Dengarkan  dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien
2. Klien 2. Klien dapat 2.1.Tanyakan pada
mampu menyebutkan klien tentang:
menyebutk minimal 1 -      Orang  yang
an penhyebab tinggal serumah/
penyebab menarik diri tema sekamar
menarik dari : klien
diri -      diri- sendiri -      Orang  yang paling
-      Orang lain dekat dengan klien
-      Lingkungan di rumah/ di ruang
perawatan
-      sApa   yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
-      Orang  yang tidak
dekat dengan klien
di rumah/ di ruang
perawatan
-      Apa   yang
membuat klien
tidak dekat dengan
orang tersebut
-      Upaya   yang sudah
dilakukan agar
dekat dengan
orang lain
2.2. Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri atau tidak
2.3.Beri pujian
terhadaf
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
3. Klien 3. Klien dapat 3.1.Tanyakan kepada
mampu menyebutkan klien tentang:
menyebutk keuntungan -     Manfaat  hubungan
an berhubungan sosial
keuntunga sosial, -     Kerugian menarik
n misalnya: diri
berhubung -     Banyak teman 3.2.Diskusikan
an sosial -     Tidak kesepian bersama klien
dan -     Bisa  diskusi tentang manfaat
kerugian -     Saling berhubungan
menarik menolong sosial dan
diri Dan kerugian kerugian menarik
menarik diri, diri
misalnya: 3.3.Beri pujian
-     Sendiri terhadap
-     Kesepian kemampuan klien
-     Tidak bisa mengungkapkan
diskusi perasaanya
4. Klien dapat 4. Klien dapat 4.1.observasi perilaku
melaksana melaksanakan klien saat
kan hubungan berhubungan
hubungan sosial secara sosial
sosial bertahap 4.2.beri motivasi dan
secara dengan: bantu klien untuk
bertahap -     Perawat berkenalan /
-     Perawat lain berkomunikasi
-     Klien lain dengan:
-     Kelompok -     Perawat lain
-     Klien lain
-     kelompok
4.3.libatkan klien
dalam Terapi
Aktivitas
Kelompok
Sosialisasi
4.4.diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
4.5.beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai
dengan jadwal
yang telah dibuat
4.6.beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya
melalui aktivitas
yang dilaksanakan
5. klien 5. Klien dapat 1.1 Diskusikan dengan
mampu menjelaskan kluen tentang
menjelaska perasaannya perasaannya setelah
n setelah berhubungan sosial
perasaanny berhubungan dengan:
a setelah sosial dengan: -     orang lain
berhubung -     orang lain -     kelompok
an sosial -     kelompok 5.2. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya setelah
berhubungan sosial
6. Klien 6. Keluarga dapat 6.1.Diskusikan pentingnya
mendapat menjelaskan tentang: peran serta keluarga
dukungan -     Pengertian sebagai pendukung untuk
keluarga menarik diri mengatasi perilaku
dalam -      Tanda/   gejala menarik diri
memperlua menarik diri 6.2 Diskusikan potensi
s hubunga -     Penyebab dan keluarga untuk membantu
sosial akibat menarik klien mengatasi perilaku
diri menarik diri
-     Cara  merawat 6.3 Jelaskan pada keluarga
klien menarik tentang:
diri -     Pengertian
6.2.Keluarga dapat menarik diri
mempraktekkan cara -     Tanda/  gejala
merawat klien menarik menarik diri
diri -     Penyebab  dan
akibat menarik
diri
-     Cara  merawat
klien menarik diri

6.4 Latih keluarga cara
merawat klien menarik
diri
6.5 Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
6.6 Beri motivasi keluarga
agar membantu klien
untuk bersosialisasi
6.7 Beri pujian kepada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit
7. Klien dapat 7.1.Klien dapat 7.1 Diskusikan dengan klien
memanfaatkan menyebutkan: tentang manfaat dan
obat dengan baik -     Manfaat kerugian tidak minum
munum obat obat, nama, warna,
-      Kerugian  tidak dosis,cara , efek terapi
minum obat dan efek samping
-     Nama,  warna, penggunaan obat
dosis, efek 7.2 Pantau klien saat
terapi dan efek penggunaan obat
samping obat 7.3 Beri pujian jika klien
7.2.Klien menggunakan obat yang
mendemonstrasikan benar
penggunaan obat yang 7.4 Diskusikan akibat
benar berhenti minum obat
7.3.Klien menyebutkan tanpa konsultasi dengan
akibat berhenti minum dokter
obat tanpa konsultasi 7.5 Anjurkan klien untuk
dokter konsultasi kepada dokter/
perawat jika terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan
Dx Perencanaan
keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: klien memiliki 1. Setelah 3X 1. Bina hubungan saling
konsep diri: konsep diri yang positif interaksi, klien percaya dengan
harga diri menunjukkan menggunakan prinsip
rendah TUK: ekspresi wajah komunikasi terapeutik:
1. Klien dapat bersahabat, rasa -     Sapa  klien dengan ramah
membina senang, ada baik verbal maupun non
hubungan saling kontak mata, mau verbal
percaya dengan berjabat tangan, -     Perkenalkan  diri dengan
perawat mau sopan
menyebutkan -     Tanyakan nama lengkap
nama, mau dan nama panggilan yang
menjawab salam, disukai klien
klien mau duduk -      Jelaskan  tujuan
berdampingan pertemuan
dengan perawat -     Jujur  dan  menepati janji
dan mau -     Tunjukkan sikap empati
mengutarakan dan menerima klien apa
masalah yang adanya
dihadapi. -     Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien
2. Klien dapat 2. Klien 2.1.Diskusikan dengan klien
mengidentifikasi menyebutkan : tentang:
aspek positif dan -     Aspek positif -     Aspek positif yang
kemampuan yang dan dimiliki klien, keluarga,
dimiliki kemampuan lingkungan
yang dimiliki -     Kemampuan  yang
klien dimiliki klien
-      Aspek  positif 2.2.Bersama klien buat daftar
keluarga tentang:
-     Aspek positif -     Aspek positif klien,
lingkungan keluarga, lingkungan
klien -      Kemampuan   yang
dimiliki klien
2.3.Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi penilaian
negatif
3. Klien dapat menilai 3. Klien mampu 3.1.Diskusikan dengan klien
kemampuan yang menyebutkan kemampuan yang dapat
dimiliki untuk kemampuan yang dilaksanakan
dilaksanakan dapat 3.2.Diskusikan kemampuan yang
dilaksanakan dapat dilanjutkan
pelaksanaannya
4. Klien dapat 4. Klien dapat 4.1.Rencanakan bersama klien
merencanakan membuat aktivitas yang dapat
kegiatan sesuai kegiatan harian dilakukan sesuai kemampuan
dengan klien :
kemampuan yang a. Kegiatan mandiri
dimiliki b. Kegiatan dengan bantuan
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan kondisi klien
4.3.Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat klien
lakukan
5. Klien dapat 5. Klien dapat 5.1.Anjurkan klien untuk
melakukan melakukan melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai kegiatan sesuai telah direncanakan
rencana yang jadwal yang 5.2.Pantau kegiatan yang
dibuat dibuat dilaksanakan klien
5.3.Beri pujian atas usaha yang
dilakukan klien
5.4.Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang
6. Klien dapat 6. Klien mampu 6.1.Beri pendidikan kesehatan
Dx Perencanaan
keperawata Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
n
Gangguan TUM: klien dapat 1. Klien menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya
sensori mengontrol tanda- tanda percaya dengan menggunakan prinsip
persepsi: halusinas yang kepada perawat: komunikasi terapeutik:
halusinasi dialaminya -     Ekspresi wajah -     Sapa  klien dengan ramah baik
TUK 1: bersahabat verbal maupun non verbal
Klien dapat -     Menunjukkan rasa -     Perkenalkan  nama,  nama
membina hubunga senang panggilan dan tujuan perawat
saling percaya -     Ada  kontak  mata berkenalan
-     Mau berjabat -     Tanyakan nama lengkap  dan
tangan nama panggilan yang disukai
-      Mau   menyebutkan klien
nama -     Buat  kontrak yang jelas
-     Mau  menjawab -     Tunjukkan sikap jujur  dan
salam menepati janji setiap kali
-      Mau   duduk interaksi
berdampingan -     Tunjukkan sikap empati dan
dengan perawat menerima apa adanya
-     Bersedia -     Beri perhatian kepada  klien dan
mengungkapkan perhatikan kebutuhan dasar
masalah yang klien
dihadapi -     Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
-      Dengarkan   dengan  penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
2. Klien dapat 2.1.Klien mampu 2.1.Adakan kontak sering dan singkat
mengenai menyebutkan : secara bertahap
halusinasiny -     Isi 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait
a -     Waktu dengan halusinasinya, jika menemukan
-     Frekuensi klien yang sedang halusinasi:
-     Situasi dan -     Tanyakan apakah  klien
kondisi yang mengetahui sesuatu
menimbulkan -     Jika  klien menjawab ya,
halusinasi tanyakan aaaaapa yang sedang
dialaminya
-     Katakan bahwa  perawat
2.2.Klien mampu percaya klien mengalami hal

memanfaatkan memanfaatkan pada keluarga tentang cara


sistem pendukung sistem pendukung merawat klien dengan harga
yang ada yang ada di diri rendah
keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan
dukungan selama klien di
rawat
6.3.Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah
menyatakan perasaan tersebut, namun perawat sendiri
dan responnya saat tidak mengalaminya (dengan
mengalami halusinasi: nada bersahabat tanpa menuduh
-     Marah atau mrnghakimi)
-     Takut -      Katakan  bahwa ada  klien lain
-     Sedih yang mengalami hal yang sama
-     Senang -     Katakan bahwa  perawat akan
-     Cemas membantu klien
-     Jengkel Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalama
halusinasi, diskusikan dengan klien:
-     Isi,  waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam atau sering
dan kadang- kadang)
-      Situasi  dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2.3.Diskusikan dengan klien apa yang
dirasakan jika terjadi halusinasi dan
beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya
2.4.Diskusikan dengan klien apa yang
dilakukan untuk mengatasi
perasaan tersebut
2.5.Diskusikan tentang dampak yang
akan dialaminya apabila klien
menikmati halusinasinya
3. Klien dapat 3.1.Klien mampu 3.1.Identifikasi bersama klien cara atau
mengontrol menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasiny yang biasanya halusinasi (tidur, marah, menyibukkan
a dilakukan untuk diri, dll)
mengendalikan 3.2.Diskusikan cara yang digunakan klien:
halusinasinya -     Jika  cara  yang digunakan
3.2.Klien mampu adaptif beri pujian
menyebutkan cara -      Jika   cara  yang digunakan
baru mengontrol maladaptif diskusikan kerugian
halusinasi cara tersebut
3.3.Klien mampu dapat 3.3.Diskusikan cara baru untuk memutus/
memilih dan mengontrol timbulnya halusinasi:
memperagakan cara -     Katakan pada  diri- sendiri
mengatasi halusinasi bahwa ini tidak nyata (³saya
3.4.Klien mampu tidak mau lihat pada saat
melaksanakan cara halusinasi itu terjadi)
yang telahdipilih -     Menemui orang lain ( perawat/
untuk mengendalikan teman/ anggota keluarga) untuk
halusinasinya menceritakan tentang
3.5.Klien mampu halusinasinya
mengikuti terapi -     Membuat  dan  melaksanakan
aktivitas kelompok jadwal kegiatan sehari- hari
yang telah di susun
-     Memninta  keluarga/ teman/
perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi
3.4.Bantu klien memilih cara yang sudah
dianjurkan dan latih untuk
mencobanhya
3.5.Beri kesempatan untuk melakukan cara
yang dipilih dan dilatih
3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
atau dilatih, jika berhasil beri pujian
3.7.Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi
4. Klien dapat 4.1.Keluarga menyatakan 4.1 buat kontrak dengan keluarga untuk
dukungan dari setuju untuk mengikuti pertemuan (waktu, tempat dan topik)
keluarga dalam pertemuan dengan 4.2 diskusikan dengan keluarga (pada saat
mengontrol perawat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
halusinasinya 4.2.Keluarga mampu -     pengertian halusinasi
menyebutkan pengertian, -     tanda  dan gejala  halusinasi
gejala, proses terjadinya -     proses terjadinya  halusinasi
halusinasi dan tindakan -     cara  yang dapat  dilakukan  klien
untuk mengendalikan dan keluarga untuk memutus
halusinasi halusinasi
-     obat- obatan halusinasi
-     cara  merawat anggota  keluarga
yang halusinasi di rumah (bderi
kegiatan, jangan biarka sendiri,
makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat-
obatan dan cara pemberiannya
untuk mengatasi halusinasi)
-     beri informasi waktu kontrol ke
rumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi di rumah
5     klien dapat 5.1 Klien mampu 5.1.Diskusikan dengan klien
memanfaatkan menyebutkan: tentang manfaat dan kerugian
obat dengan -     Manfaat  minum tidak minum obat, nama,
baik obat warna, dosis, cara, efek terapi
-     Kerugian tidak dan efek samping penggunaan
minum obat obat
-      Nama,   warna, 5.2.Pantau klien saat penggunaan
dosis, efek terapi obat
dan efek samping 5.3.Beri pujian jika klien
obat menggunakan obat tanpa
5.2 Klien mampu konsultasi dengan dokter
mendemonstrasikan 5.4.Anjurkan klien untuk konsultasi
penggunaan obat yang kepada dokter/ perawat jika
benar terjadi hal- hal yang tidak
5.3 Klien mampu diinginkan
menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter

SP

Isolasi sosial Pasien Keluarga

SP I p SP I k
1.Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan masalah
isolasi sosial pasien yang dirasakan keluarga
2. Mengidentifikasi keuntungan dalam merawat pasien
berinteraksi dengan orang 2. Menjelaskan pengertian,
lain tanda/ gejala isolasi sosial
3. Mengidentifikasi kerugian yang dialami pasien beserta
tidak berinteraksi dengan proses terjadinya
orang lain 3. Menjelaskan cara- cara
4. Melatih pasien berkenalan merawat pasien isolasi
dengan 1 orang sosial
5. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP II k
kegiatan harian 1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara
SP II p merawat pasien dengan
1. Memvalidasi masalah dan isolasi sosial
latihan sebelumnya 2. Melatih keluarga melakukan
2. Melatih pasien berkenalan cara merawat langsung
dengan 2 orang atau lebih kepada pasien isolasi sosial
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP III k
kegiatan harian 1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas di
SP III p rumah termasuk minum
1. Memvalidasi masalah dan obat  (discharge  planning)
latihan sebelumnya 2. Menjelaskan  follow  up
2. Melatih pasien berinteraksi pasien setelah pulang
dalam kelompok
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Waktu Dx Implementasi Evaluasi
keperawatan
1 SP I: S:
1. Mengidentifikasi penyebab -      mengucapkan selamat  pagi
isolasi sosial pasien -     Klien  mengatakan  namanya
2. Mengidentifikasi keuntungan bapak ³R´
berinteraksi dengan orang lain -      Klien   mengatakan  malu
3. Mengidentifikasi kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
berinteraksi dengan orang lain -     Klien  mengatakan saya  dulu
4. Melatih pasien berkenalan pernah dikucilkan oleh teman-
dengan 1 orang teman saya waktu SMA
5. Membimbing pasien O:
memasukkan dalam jadwal -     Klien dapat  menyebutkan
kegiatan harian penyebab menarik diri
-     Klien  mampu  menjawab
pertanyan dengan singkat
-     Klien  mengulurkan tangan
sambil menyebutkan namanya
-     Klien  masih terlihat  penolakan
saat berinteraksi dengan
perawat
-      Kontak   mata  kurang
A:
SP I belum tercapai
-     Klien  dapat  membina  hubungan
saling percaya
-     Klien belum  mampu
menyebutkan keuntungan
berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
-     Klien  belum mampu
berinteraksi dengan orang lain
Pp:
-     Lanjutkan SP I
    Mengidentifikasi
keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
    Mengidentifikasi kerugian
tidak berinteraksi dengan
orang lain
    Melatih  pasien berkenalan
dengan 1 orang
     Membimbing  pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Pk:

1.5.Implementasi dan evaluasi
-     Menganjurkan klien untuk
berinteraksi dengan orang lain.

1 SP I S:
1. Mengidentifikasi keuntungan -     Mengucapkan selamat siang
berinteraksi dengan orang lain -     Klien mengatakan namanya
2. Mengidentifikasi kerugian tidak bapak ³R´
berinteraksi dengan orang lain -      Klien  mengatakan malu
3. Melatih pasien berkenalan bertemu dengan orang lain
dengan 1 orang
4. Membimbing pasien O:
memasukkan dalam jadwal -     Kontak  mata masih kurang
kegiatan harian -     Klien lebih banyak  menunduk
-     Klien mampu  menyebutkan
penyebab menarik diri
-     Klien mampu  menyebutkan
keuntungan dan kerugian dalam
berinteraksi dengan orang lain
A:
-     SP I tercapai sebagian
-     Klien belum dapat  berkenalan
dengan 1 orang
Pp:
-     Lanjutkan SP I
    Melatih pasien
berkenalan dengan 1
orang

-     Klien dapat  melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap waktunya jam 09.00
tempatnya di ruangan
Pk:
-     Menganjurkan klien untuk
berhubungan sosial dengan
orang lain (misalnya bercakap-
cakap dengan orang lain
1 SP I S:
1. Melatih pasien berkenalan -     Klien menjawab  wa¶alaikum
dengan 1 orang salam
2. Membimbing pasien -      Klien  mengatakan tidak
memasukkan dalam jadwal mempunyai teman
kegiatan harian -     Klien mengatakan senang bisa
berinteraksi dengan orang lain
-      klien   mengatakan sudah
mempunyai teman yaitu
mas´w´
O:
-     Klien terlihat  menunduk
-     Klien mampu  menyebutkan
penyebab menarik diri
-     Klien mampu  menyebutkan
keuntungan dan kerugian dalam
berinteraksi dengan orang lain
-      Klien  mampu berkenalan
dengan 1 orang
-     Kontak  mata  masih kurang
A:
SP I tercapai
-     Klien dapat  membina  hubungan
saling percaya
-     Klien mampu  menyebutkan
penyebab menarik diri
-     Klien mampu  menyebutkan
keuntungan berhubungan sosial
dan kerugian menarik diri
-     Klien dapat  melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap
Pp:
lanjutkan ke SP II
-     Klien menjelaskan  perasaannya
setelah berhubungan sosial
waktunya jam 09.00, tempatnya
di ruang kamarnya
Pk:
-      anjurkan  klien untuk banyak
bersosialisasi dengan orang lain
1 Sp II S:
1. Memvalidasi masalah dan -     Klien mampu  menyebutkan
latihan sebelumnya penyebab isolasi sosial
2. Melatih pasien berkenalan -      Klien  mampu  menyebutkan
dengan 2 orang atau lebih keuntungan dan kerugian
3. Membimbing pasien berhubungan sosial dengan
memasukkan dalam jadwal orang lain
kegiatan harian -      klien  mengatakan sudah
mempunyai teman yaitu
mas´w´
-      klien   mengatakan senang
setelah berhubungan dengan
orang lain
-     klien  mengatakan sudah
mempunyai teman lagi yang
bernama mas ³ g´
O:
-     klien  mampu
mendemontrasikan berkenalan
dengan lebih dari satu orang
-     klien tampak berinteraksi
dengan mas ³g´
-     klien tampak senang
berinteraksi dengan mas ³g´
-      klien  mempunyai teman  yaitu
mas´w´ dan mas ³ g´
A:
-     Sp 2 tercapai
Pp:
-     lanjutkan ke Sp III
-     Klien  dapat menjelaskan
perasaannya setelah
berhubungan sosial
dengan baik waktunya jam
09.00 tempatnya di ruangan.
Pk:
-     Anjurkan klien  untuk banyak
berkenalan dengan orang lain
dan memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian klien.
Sp III S:
1. Memvalidasi masalah dan -     Klien  mengatakan sudah
latihan sebelumnya mempunyai teman mas ³w´ dan
2. Melatih pasien berinteraksi mas ³A´
dalam kelompok -     klien mengatakan sekarang
3. Membimbing pasien sudah tidak menyendiri lagi
memasukkan dalam jadwal -     Klien  menyatakan senang
kegiatan harian setelah berbincang- bincang
dengan orang lain
-     Klien  mengatakan saya masih
malu untuk berhubungan
dengan orang banyak.
O:
-     klien terlihat  berbincang-
bincang dengan temannya mas
³w´
-     Klien terlihat sangat  ceria
-     Klien terlihat  menolak untuk
berinteraksi secara
berkelompok.
A:
-     SP III belum tercapai
Pp:
-     Lanjutkan SP III,
    Melatih  pasien
berinteraksi dalam
kelompok
Pk:
-     Anjurkan klien  untuk
berkenalan dengan orang lain
sesering mungkin
1 SP III S:
Melatih pasien berinteraksi dalam -     Klien mengatakan masih suka
kelompok merasa malu saat berhubungan
dengan orang lain
-     Klien mengatakan masih suka
tidak percaya diri ketika
berhadapan dengan orang lain
-     Klien mengatakan sudah
mempunyai teman mas ³w´ dan
mas ³A´
-      klien   mengatakan sekarang
sudah tidak menyendiri lagi
-     Klien menyatakan senang
setelah berbincang- bincang
dengan orang lain

O:
-     Kontak  mata  kurang
-     Klien terlihat ragu- ragu dalam
berhubungan sosial
-     Klien mampu  berinteraksi
dalam kelompok, meskipun
masih ragu- ragu
A:
-     SP III tercapai
Pp:
-     Lanjutkan diagnosa 2
Pk:
-     Anjurkan klien untuk lebih
sering berbincang- bincang
dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai