Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI MLONGGO

(12-21 Oktober 2017)

 Cross sectional:
(data belum ada)
definisi: waktu terjadinya data sama dengan waktu pengambilan data

 Cohort:
(data sudah ada)
2 macam cohort: prospektif, retrospektif
Kohort Prospektif : Rancangan penelitian kohort prospektif apabila paparan
atau faktor risiko diukur pada waktu penelitian, kemudian di follow up untuk
mengetahui efek dari paparan dimasa datang. Lamanya follow up berdasarkan
perkiraan lamanya efek akan terjadi. Biasanya penelitian ini dilakukan bertahun-
tahun.
Kohort Retrosfektif : Pada rancangan penelitian kohort retrospektif faktor
risiko dan efek/penyakit sudah terjadi dimasa lampau sebelum dilakukan
penelitian

Kenapa pada judul ditulis 2 penjelasan waktu?


Ex: analisa dan evaluasi penyebab berat bayi rendah bulan jan-sep 2017 di kec.
mlonggo, kab. jepara periode 14-21 okt 2017
Karena untuk patokan data yang digunakan  data sudah ada, pake metode
cohort retros

Kemauan: keinginan yang dimiliki seseorang (?)


Kemampuan: potensi yang dimiliki seseorang

Pemberdayaan masyarakat:
suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi,
dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
Pemberdayaan  berasal dari diri orang tsb sendiri, yang tidak mau menjadi
mau  agar ada peran aktif
Pengetahuan/pendalaman materi  untuk menumbuhkan pemahaman dari
yang tidak tahu menjadi tahu

Evaluasi  ilmu manajemen


 Definisi evaluasi:
Proses penilaian pencapaian target dan tujuan pada waktu tertentu
 Menurut Suchman, evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai bebarapa kagiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainaya tujuan.

 Menurut Abdul Basir evaluasi adalah proses pengumpulan data yang


deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan
bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki
pendidikan.

 Menurut Mehrens dan Lehman, evaluasi dalam arti luas adalah suatu
proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

 Menurut Oemar Hamalik, evaluasi adalah proses berkelanjutan tentang


pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess)
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system
pengajaran

Analisa  proses untuk menyelidiki suatu masalah


Tujuan manajemen: agar efisien dan efektif
Tiap langkah harus ada hasil  hasil diisi output  output = tujuan khusus
Output dipindah ke tujuan khusus di bab I, harus terukur

Kalo uda ada tujuan khusus, dipindah ke P1.


Hanya pada saat dipindah di P1 dilengkapi satu per satu.
Ex: tujuan A, maka tujuan A itu nama kegiatan nya apa
Sehingga akan ketemu  nama kegiatan, tujuan A, sasaran, lokasi, biaya berapa,
pelaksana siapa, metode apa, materi apa  ada di P1

Untuk sampai P1 butuh input: Man, money, machine, method


P2: langkah-langkah, output
P3: dinilai kalo sudah dikendalikan tapi nilai masih ga sama, gapapa (?)
Kalo uda punya P1- P2-P3 = sudah punya sistem
Pendekatan sistem bukan metode untuk pengambilan data, tapi untuk
pengumpulan data

Macam pengumpulan data?


Berdasar waktu: cross-sec, cohort
Berdasar populasi: simpe random sampling

BBDM  seven jumps


 CDR (Case Detection Rate)
Proporsi jumlah pasien baru kusta yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien
baru yang diperkirakan ada di wilayah tersebut (WHO, 2010)

 Endemik
“The constant presence of a disease or infectious agent within a given geographic
area or population group; may also refer to the usual prevalence of a given disease
within such an area or group.”

Adanya suatu penyakit atau agen infeksi dalam wilayah geografis atau kelompok
populasi tertentu (Porta M, editor. 5th ed. New York: Oxford University Press;
2008. Dictionary of Epidemiology)

 Epidemik
“the occurrence in a community or region of cases of an illness, specific health-
related behavior, or other health-related events clearly in excess of normal
expectancy.”

Kejadian pada suatu komunitas atau daerah terjadinya penyakit, perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan atau kejadian yang berhubungan dengan keseharan
lainnya yang melebihi ekspektasi. (Porta M, editor. 5th ed. New York: Oxford
University Press; 2008. Dictionary of Epidemiology)
dr. Bambang

CATATAN dr. BAMBANG:


“Kalo dr bambang tu sukanya latar belakang nya jgn jauh2 misal prevalensi di asia
dunia gitu, dia sukanya deket2 misal jepara di dusun apa gitu2”  semakin sempit
“terus dr bambang ga suka di latar belakang banyak ...adalah, ...merupakan. Latar
belakang itu isinya kenapa kok km nglakuin itu di desa itu di tempat itu gitu”

BAB I

Latar belakang  isinya gejala dan tanda  di manajemen disebut fakta  penentu
tujuan
Latar belakang ga perlu pake dari WHO yang dunia, langsung aja indonesia-jepara-
pakis aji-desa  harus pake fakta/evidence based, kayak dari data dinkes
Fakta: data yang objektif dan terukur, sudah terjadi
Latar belakang itu miliknya judul, jadi latar belakang = judul
Tidak perlu memasukkan data diluar kabupaten jepara (ex: WHO, Asia)
Kalo pengen nulis data diluar judul, taruh di tinjauan pustaka
Jangan nulis penutup latar belakang “Berdasarkan uraian diatas, salah satu
cara……..”  karena itu tujuan, jadi ditulis di tujuan, jangan di latar belakang.

Beda etiologi & faktor risiko?


Etiologi  sudah pasti dapat menyebabkan penyakit
Faktor risiko  belum pasti

Poster  bisa dalam bentuk bagan

BAB II

Pelaksanaan
Harus lengkap, tidak boleh loncat-loncat, harus terperinci
(ex: mempersiapkan alat dan bahan, berupa timbangan, midline, dsb  disebutin
satu-satu)
Pelaksanaan = SOP
Pembuatan SOP  mempersiapkan sasaran atau target pembuatan SOP untuk siapa,
persiapkan alat dan bahan

BAB III – IV

BAB 3 isinya apa? Hasil pengamatan, fakta


Hasil pengamatan asalnya dari mana?
Sumber data, data sekunder  sesuai penangkapan pelaksana

Beda BAB 3 sama BAB 4?


BAB 3: Hasil mentah sebelum interpretasi (ex: An. A dari 10 soal benar 8)
BAB 4: Interpretasi (ex: Hasil tes An. A meragukan karena benar 8 dari 10 soal)

Data kuantitatif
Cara menganalisis: deskriptif
Ex: menggunakan ukuran pemusatan (central tendency  mean, median,
modus), dengan tabulasi silang (anak yang suka sarapan ada 8, yang ga suka
sarapan ada 4, nanti analisis hubungan nya dengan analisis x2 terus di cek P nya
berapa signifikan ga)

Data kualitatif
Cara menganalisis: content
Ex: tujuan menulis adalah untuk menyampaikan pesan dan informasi, tujuan
untuk menyampaikan pesan dan informasi adalah agar orang lain mengetahui.
Jadi, tujuan nulis adalah agar orang lain tau.
Indikasi orang lain tau adalah

BAB V

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang menimbulkan


rasa ketidakpuasan  harus ada ketiganya.

Data harapan: dapet dari tujuan, sasaran


Data kenyataan: dapet dari hasil
Data ketidakpuasan:
Ketidakpuasan  akibat dari kenyataan yang sifatnya negatif menurut persepsi
pelaku manajemen

Ex:
Harapan: kalo di IGD maunya kerja lege artis
Kenyataan: kalo lagi heacting di IGD ternyata ga pake handscoen
Ketidakpuasan: menimbulkan infeksi di pasien
Maka, Anda harus cari data kejadian infeksi, karena masalah yang timbul harus
ada dasar fakta/nyata nya.

Cara analisis masalah:


Yang memungkinkan risiko tertular?
Deskripsi kontak serumah bisa karena apa aja yang nyebabin dia kena?
Meningkatkan risiko atau tidak?
Identifikasi gimana kontak itu berjalan
Outcome  menemukan penderita baru
Output bagaimana kontak itu berjalan

Masalah ga boleh sama dengan latar belakang


Diagnosis ga boleh sama dengan keluhan utama

Anda mungkin juga menyukai