Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

"DIAN CENTRE "

"Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan 2"

DISUSUN OLEH :
DIAN NOVIANI
( B1701400)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIII


STIKes MUHAMMADIYAHGOMBONG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karuinia-Nya saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.

Saya juga menyadari dalam proposal ini terdapat banyak kekurangan dan jauh

dari kata sempurna.Maka dari itu, saya berharap adanya kritik dan saran baik dari

dosen pembimbing dan teman-teman lainnya  demi laporan yang saya buat ini,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca.Sekiranya

laporan yang telah saya susun ini dapat berguna baik bagi kami maupun orang yang

membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-yang

yang kurang berkenan.

Gombong, September 2019


BAB I
INFORMASI USAHA
1. 1 Legalitas
Perizinan untuk mendirikan klinik sejak februari 2011 telah terbit aturan baru
tenang BP atau klinik yaitu menurut Permenkes No. 09 Tahun 2014 tentang
klinik. Dalam Permenkes No 9 Tahun 2014,klinik dibagi menjadi 2 yaitu
1. Klinik pratama,merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar (bisa dibentuk oleh perorangan dan badan usaha)
2. Klinik utama,merupakan klini yan menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik (harus berbentuk
badan hukum)

Setiap penyelenggara klinik wajib memiliki izin mendirikan dan izin


operasional. Izin mendirikan diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota
,sedangkan izin operasional diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota atau dinas
kesehatan pemerintah kabupaten/kota. Untuk mendirikan,penyelenggara klinik
harus memenuhi persyaratan.
Untuk mendirikan usaha klinik DIAN CENTRE ini diperlukan kepengurusan
izin usaha, adapun surat perizinan yang perlu diurus yaitu surat izin tempat usaha
(SITU). Biaya perizinan untuk surat izin tempat usaha yaitu sebesar Rp. 200.000.

1. 2 Struktur Organisasi
DIAN CENTRE

Pimpinan Perusahaan : DIAN NOVIANI


Bendahara : Evie
Pemasaran : 1. Dina
2. Yusuf
Produksi : 1. Sintia
2. Ganjar
1. 3 Performa Financial
Hasil kegiatan operasi perubahan yang disajikan dalam bentuk angka-angka
keuangan. Hasil kegiatan periode-periode sekarang harus dibandingkan dengan
kinerja keuangan masa lalu anggaran meraca dan laba rugi dan rata rata kinerja
perusahaan.
Suatu prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Bisa terlibat dalam perubahan-
perubahan pada laporan keuangan dari usaha yang kami rencanakan yang terdiri
dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus
kas.

1. 4 Pengalaman Perusahaan
Untuk pengalaman perusahaan belum ada karena kami masih membuka
peluang perusahaan baru. Tetapi untuk memperoleh kerja klinis yang baik maka
kami rekrut untuk penerimaan/ fasilitas layanan kesehatan sebaik mungkin.
Untuk tenaga kliniknya diperoleh minimimal yang sudah berpengalaman dan
mempunyai keahlian atau sertifikat.
BAB II
PENDAHULUAN
2.1. Deskripsi umum bisnis
Klinik tumbuh kembang merupakan klinik yang menangani anak anak
yang memiliki masalah dalam tumbuh kembang,baik karena kelainan saat lahir
atau kemampuan anak yang lebih dari rata-rata anak lainnya. Klinik ini akan
membantu memantau perkembangan anak dan membantu menstimulasi tumbuh
kembangnya. Dari mulai bayi baru lahir,hingga si kecil berumur 18 bulan atau
lebih.
Klinik tumbuh kembang menjadi salah satu tempat rujukan bagi para
orang tua untuk mencegah juga mengatasi masalah tumbuh kembang anak.
Klinik tumbuh kembang sendiri terdiri dari beberapa bagian,antara lain Dokter
spesialis anak sub ahli tumbuh kembang anak,spesialis syaraf anak,spesialis sub
ahli gizi metabolik,spesialis kesehatan jiwa,psikolog anak,dll.
Klinik tumbuh kembang menyediakan terapis wicara,terapis okupasi,
terapi fisik/fisioterapi. Sebagai bentuk pencegahan,deteksi dini juga bisa
dilakukan sejak bayi dalam kandungan.

2.2. Latar Belakang Industri


Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat beresiko bagi
setiap kehidupan anak,maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek
yang mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan,dua peristiwa yang berbeda namun berkaitan dan saling
mempengaruhi. Perkembangan masa awal meliputi beberapa kemampuan
fungsional yaitu kognitif,motorik, emosi,sosial, dan perkembangan pada fase
awal ini akan menentukan perkembangan selanjutnya. Kekurangan pada salah
satu aspek perkembangan mempengaruhi aspek lainnya. Ssalah satu masalah
yang sering terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu
keterlambatan tumbuh kembang/ developmental delay.

Sekitar 1-3% anak usia 0-5 tahun di dunia mengalami developmental


delay. Sementara di Indonesia khususnya di Jakarta,telah dilakukan Stimulasi
Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDDIDTK).
Hasilnya, dari 476 anak yang diberikan SDDIDTK ditemukan 57 (11,9%) anak
dengan kelainan tumbuh kembang (Perna,2013)

Banyak faktor yang dapat menghambat perkembangan motorik


anak,antara lain:

1. Ketidakmatangan syaraf
2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
3. Gangguan sensoris

Pada umumnya keterlambatan pada setiap anak berbeda-beda tergantung


pada proses pertumbuhan dan perkembangan masing-masing. Beberapa teknik
untuk membantu meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional dengan optimal
dengan terapi latihan. Skrining atau pemantauan tumbuh kembang dianjurkan
setiap sebulan sekali.

2.3. Tujuan, potensi, dan visi misi perusahaan


2. 3.1 Tujuan pendirian klinik:

1. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak


2. Menangani anak yang mempunyai masalah dengan tumbuh kembang
atau anak dengan berkebutuhan khusus.

2.3.2 Potensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang


mengalami keterlambatan.

2.3.3 Visi
Menjadikan klinik tumbuh kembang sebagai pusat pelayanan untuk
tumbuh kembang anak yang berkebutuhan khusus

2.3.4 Missi

1. Berkomitmen untuk menyediakan pelayanan dengan kualitas yang


baik oleh para terapis yang telah berpengalaman
2. Pengembangan ilmu dan ketrampilan terapis melalui seminar dan
pelatihan khusus
3. Memberikan edukasi kepada anggota keluarga mengenai proses
terapi dirumah dan lingkungannya
4. Menciptakan hubungan kerja yang baik dan komunikatif antara
terapis,keluarga.
5. Follow up runtin antara orangtua dan terapis untuk membahas
kemajuan anak dan membuat rencana selanjutnya untuk
mendapatkan hasil yang optimum.

2.4. Keunikan Produk


Klinik tumbuh kembang adalah klinik terpadu yang menangani gangguan
tumbuh kembang bagi bayi dan anak dengan program:
1. Tes pertumbuhan dan perkembangan
2. Tes kecerdasan (IQ)
3. Tes untuk mengetahui kesiapan sekolah

Membuat program terapi dalam bentuk latihan dan pengobatan:

1. Terapi untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan seperti


terlambat berguling,duduk,merangkak,berjalan,bicara.
2. Anak hiperaktif yang tidak bisa berkonsentrasi
3. Anak yang mengalami autism
4. Anak yang mengalami gangguan koordinasi dan keseimangan gerak
5. Anak depresi dan susah makan
BAB III
PEMASARAN
3. 1 Riset dan analisis
3.1.1 Strength adalah daya kekuatan dan kemampuan perusahaan yang tidak
dimiliki pesaing, strength bisnis ini antara lain:
1. DIAN CENTRE terpercaya di Purworejo
2. Pelayanan yang baik, ramah
3. Tenaga ahli terpercaya
4. Mempunyai sertifikat para ahli untuk bidangnya tersendiri
5. Menggunakan media online dan internet dalam operasional
pemasaran produknya sehingga dapat menjangkau seluruh Indonesia

3.1.2 Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan dan kekurangan,
weakness binis ini adalah
1. Karena bisnis ini baru akan beroperasi, sehingga belum memiliki
testimonial yang dapat mendukung kepercayaan konsumen dalam
tindakan atau proses pertumbuhan dan perkembangan dalam klinik
maupun home care.
3.1.3 Opportunities adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut
membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi
bisnis ini, oppurtunities bisnis ini antara lain:
1. Adanya peningkatan angka kelahiran bayi di Indonesia
2. Belum tersedianya usaha di sekitar Purworejo tentang tumbuh
kembang.
3. Psikologis ibu yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk
bayinya

3.1.4 Threats adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut


dapat menjadi sesuatu yang dapat menggangu kesejarateraan bisnis ini,
threats bisnis antara lain:
1. Perubahan pasar yang tidak menentu
2. Banyaknya pesaing dalam bisnis ini dalam tumbuh kembang anak
baik dalam bentuk produk maupun hal yang sejenis.
3. 2 Ukuran pasar dan tren
Para ibu-ibu terutama yang memiliki anak bayi atau yang berumur 0-18
bulan. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi
perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat wanita
muslimah untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend
perkembangan pasar ini.Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa
tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena
dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk
minat karena anak merupakan hal yang paling utama.
3. 3 Kompetisi
Terdapat pesaing pada bisnis yang sama dan memiliki fasilitas yang lebih baik
dan sudah terpercaya.
3. 4 Rencana pemasaran
3.4.1 Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan
terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan
cukup matang, akhirnya kami tetapkan sebagai harga awal berikut
adalah tabel harga jasa produk yang ditawarkan.adapun untuk
selanjutnya harga akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
3.4.2 Pelaksanaan Distribusi
Distribusi dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi intensif,
diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-
banyaknya dan lebih mendekati konsumen, sehingga lebih mudah dalam
penjualannya dalam menghasilkan keuntungan yang sebanyak-
banyaknya.

3.4.3 Strategi Promosi


1. Membuat pamphlet-pamflet
2. Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring
social maupun forum
BAB IV
PELAKSANAAN BISNIS
4.1 Lokasi
Rencana lokasi pelaksanaan usaha ini terletak di Desa Butuh, Butuh,
Purworejo. Lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang strategis karena mudah
dijangkau oleh transportasi serta dekat dengan jalan raya.Sehingga dapat
dijangkau dengan mudah.
4.2 Akses Transportasi
Dekat dengan Jalan Raya Provinsi, Jadi para konsumen DIAN CENTRE
dapat dengan mudah mengakses. Untuk transportasinya bisa menggunakan home
care ataupun datang ke kliniknya langsung.
4.3 Kependudukan
Disekitar klinik dan untuk masyarakat luas yang akan menginginkan
anak untuk dideteksi dini pertumbuhan dan perkembangannya.

4.4 Fasilitas Umum


Klinik tumbuh kembang adalah klinik terpadu yang menangani gangguan
tumbuh kembang bagi bayi dan anak dengan program:
4. Tes pertumbuhan dan perkembangan
5. Tes kecerdasan (IQ)
6. Tes untuk mengetahui kesiapan sekolah

Membuat program terapi dalam bentuk latihan dan pengobatan:

6. Terapi untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan seperti


terlambat berguling,duduk,merangkak,berjalan,bicara.
7. Anak hiperaktif yang tidak bisa berkonsentrasi
8. Anak yang mengalami autism
9. Anak yang mengalami gangguan koordinasi dan keseimangan gerak
10. Anak depresi dan susah makan
BAB V
ASPEK PERIZINAN (LEGALITAS)

Menurut PERMENKES NO 09 Tahun 2014 tentang perizinan


Pasal 25
1. Setiap penyelenggaraan Klinik wajib memiliki izin mendirikan dan izin
operasional
2. Izin mendirikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehpemerintah
daerah kabupaten/kota.
3. Izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.

Pasal 26
Untuk mendapatkan izin mendirikan, penyelenggara Klinik harus melengkapi
persyaratan:
a. identitas lengkap pemohon;
b. salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan usaha,kecuali untuk
kepemilikan perorangan;
c. salinan/fotokopi yang sah sertifikat tanah, bukti kepemilikan lain yang
disahkan oleh notaris, atau bukti surat kontrak minimal untuk jangka waktu 5
(lima) tahun;
d. dokumen SPPL untuk Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-UPL untuk
Klinik rawat inap sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; dan il
Klinik yang akan didirikan meliputi pengorganisasian,lokasi, bangunan,
prasarana, ketenagaan, peralatan,kefarmasian, laboratorium, serta pelayanan
yang diberikan;persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan daerah setempat.
e. Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, dandapat
diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan apabila belum dapat memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
f. Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) habis dan pemohon
tidak dapat memenuhi persyaratan, maka pemohon harus mengajukan
permohonan izin mendirikan yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 27
1. Untuk mendapatkan izin operasional, penyelenggara Klinik harus memenuhi
persyaratan teknis dan administrasi.
2. Persyaratan teknis meliputi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana,ketenagaan, peralatan, kefarmasian, dan laboratorium sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 24.
3. Persyaratan administrasi meliputi izin mendirikan dan rekomendasi dari dinas
kesehatan kabupaten/kota.
4. Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan.
Pasal 28
1. Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota harus mengeluarkan keputusan atas permohonan izin
operasional, paling lama 1 (satu) bulan sejak diterima permohonan izin.
2. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penerbitan izin,
penolakan izin atau pemberitahuan untuk kelengkapan berkas.
Pasal 29
1. Apabila dalam permohonan izin operasional, pemohon dinyatakan masih
harus melengkapi persyaratan sesuai ketentuan Pasal 29 ayat (3), maka
Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota harus segera memberitahukan kepada pemohon dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan.
2. Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari sejak pemberitahuan disampaikan, harus segera melengkapi
persyaratan yang belum dipenuhi.

3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pemohon
tidak dapat memenuhi persyaratan, pemerintah daerah kabupaten/kota atau
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan surat penolakan atas
permohonan izin operasional dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari.

Pasal 30

1. Perpanjangan izin operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4)


harus diajukan pemohon paling lama 3 (tiga) bulan sebelum habis masa
berlaku izin operasional.

2. Dalam waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan perpanjangan izin sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diterima, pemerintah daerah kabupaten/kota atau
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota harus memberi keputusan berupa
penerbitan izin atau penolakan izin.

3. Dalam hal permohonan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) ditolak, pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis.

Pasal 31

1. Perubahan izin operasional Klinik harus dilakukan apabila terjadi:

a. perubahan nama;

b. perubahan jenis badan usaha; dan/atau

c. perubahan alamat dan tempat.


2. Perubahan izin operasional Klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dan b dilakukan dengan mengajukan permohonan izin operasional serta
harus melampirkan

a. surat pernyataan penggantian nama dan/atau jenis badan usaha Klinik


yang ditandatangani oleh pemilik;

b. perubahan Akta Notaris; dan

c. izin operasional Klinik yang asli, sebelum perubahan.

3. Perubahan izin operasional Klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c dilakukan dengan mengajukan permohonan izinmendirikan, izin
operasional, serta harus melampirkan:

a. surat pernyataan penggantian alamat dan tempat Klinik


yangditandatangani oleh pemilik; dan izin operasional Klinik yang asli,
sebelum perubahan.

b. Perubahan kepemilikan dan/atau penanggung jawab teknis Klinik harus


dilaporkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota.
BAB VI
MANAJEMEN

SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari


interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah
data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM dapat didefenisikan sebagai
kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. (Pangestu,2007).
Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang
telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi
di masa Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah alat klinis
yang mudah digunakan untuk identifikasi dini bayi dengan keterlambatan
perkembangan(Pawar,2017).Tes ini lebih mengarah kepada perbandingan
kemampuan atau perkembangan anak dengan kemampuan anak lain yang
seumurannya. Tes ini mudah dan cepat karena hanya membutuhkan waktu 15-20
menit, tetapi dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. DDST secara
efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100 persen bayi dan anak prasekolah
yang mengalami keterlambatan perkembangan. Dalam perkembangannya DDST
mengalami beberapa revisi, hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver
II(Sulistyawati, 2014).
Tes Denver II ini terdiri dari 125 item tes yang relevan dengan usia terkait dengan
perkembangan global, dan memiliki empat domain perkembangan: personal sosial
(bergaul dengan orang-orang dan merawat kebutuhan pribadi), motorik halus/adaptif
(koordinasi mata,manipulasi benda-benda kecil dan pemecahan masalah), motorik
kasar (duduk, berjalan,melompat dan gerakan otot besar secara keseluruhan) dan
bahasa (mendengar, memahami,dan menggunakan bahasa). Denver II ini
didistribusikan di setiap domain sebagai berikut: 25 personal sosial, 29 motorik
halus/adaptif, 39 bahasa dan 32 motorik kasar (Abera et al, 2017).Tes DDST II
tampaknya menjadi alat skrining yang saat ini digunakan dan yang paling banyak
diadaptasi, mungkin karena kemudahan administrasi dan faktanya bahwa dapat
dikelola oleh profesional dan paraprofessional (Barlow and Reynolds, 2018).
BAB VII
FINANSIAL

7.1 Prakiraan Biaya Modal

INVESTASI AWAL
Peralatan Biaya
Renovasi Tempat Rp. 5.000.000
Baby walker 2 buah Rp. 2.000.000
Tempat tidur bayi 5 buah Rp. 12.500.000
Kursi Bayi 2 buah Rp. 400.000
Car Seat 1 buah Rp. 1.500.000
Aneka mainan bayi 10 buah Rp. 250.000
Ayunan bayi 2 buah Rp. 1.000.000
Perlengkapan mandi 10 set Rp. 1.000.000
Meja 2 buah Rp. 800.000
Kursi 2 buah Rp. 100.000
Komputer 1 unit Rp. 3.000.000
Biaya Cadangan Rp. 20.000.000
Total Rp. 48.050.000

7.2 Prakiraan Biaya Operasional

BIAYA OPERASIONAL
Nota Rp. 50.000
Plastik Rp. 100.000
Perlengkapan ATK Rp. 50.000
Gaji Karyawan Rp. 5.000.000
Listrik dan Air Rp. 200.000
Komunikasi Rp. 250.000
Transportasi Rp. 500.000
Brosur Rp.300.000
Kartu nama Rp. 150.000
Biaya lain-lain Rp. 200.000
Total Rp.6.800.000
7.3 Analisis Profitabilitas
Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Pada
gilirannya, profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para
investor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan
dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang
rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi
perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas
efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.

7.4 Analisis Break Even Point


Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu
keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila
perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya
tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh
memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya
tetap yang harus di keluarkan.

Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even


point dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk
menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan grafik atau
bagan break even point.
BAB VIII
ASPEK TEKNIS

8.1 Tahap Perencanaan dan Pengembangan


1. Tahap persiapan
Ditentukan market produk/klinik yang akan dibuat klinik pratama atau
klinik utama
2. Persiapan lokasi,fasilitas,dan infrastruktur
3. Sumber daya manusianya
4. Kefarmasiaan
5. Perizinan
6. Menentukan pembiayaan
7. Promosi
8. Akreditasi klinik

Perencanaan berarti memperhitungkan semuapengeluaran dan


pemasukan untuk masa ke depanberdasarkan data sekarang atau data hasil
studi kelayakan. Efisiensi mengandung arti pembiayaan efektif yang berarti
upaya rasionalisasi biaya dengan tujuan agar dengan biaya yang tersedia dapat
dicapai hasil maksimal yang mungkin. Investasi berati “penanaman modal”
dalam hal ini termasuk dana, sumber daya manusia, dan kualitas pelayanan.
Perencanaan strategis harus terukur,teraarah dan mampu
terlaksanakan.Perencanaan strategis merupakan kemampuan teknik mengelola
keuangan,akutansi kebijakan publik,dan pemasaran.
Pengembangan dalam hal untuk pengembangan maka diperoleh cara
untuk melakukan pengembangan dengan cara pengembangan untuk fasilitas
pekerjaan, kemampuan oleh teknisi yang ada pada klinik tersebut dengan cara
mengikutkan ke seminar dan pelatihan pelatihan. Pengembangan untuk
kliniknya yaitu dengan cara berkerja sama dengan dokter spesialis anak dan
klinik klinik yang ada pada daerah tersebut dan dilanjutkan untuk program
home care karena pada masa sekarang ibu ibu banyak dengan karirnya sendiri.
Oleh karena itu program home care tetap berjalan karena untuk deteksi
dininya dapat lebih terbuka.
BAB IX
STRATEGI PANEN

9.1 Transfer Aset


Sebagai wirausahawan yang baik dalam membuka suatu peluang
usaha pasti menginginkan untuk mendapat keuntungan. Jika terdapat
keuntungan maka usaha tersebut akan berkelanjutan. Usaha ini atau klinik ini
akan membuka lowongan pekerjaan baru atau membuka caang untukklinik
tumbuh kembang ini dan akan meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi.

9.2 Keberlanjutan Bisnis


Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha
ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas
pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas jasa yang kami
sediakan. Karena apabila kualitas jasa tidak kami tingkatkan kemungkinan
besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.

Anda mungkin juga menyukai