Bismillahirrohmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya yang senantiasa selalu menyertai seluruh tugas dan tanggungjawab,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah untuk matakuliah agama
sesuai dengan ketentuan dan waktu yang ditentukan walau masih sangat
sederhana.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
melengkapi nilai tugas kelompok agama. Adapun kendala-kendala yang sering
penyusun hadapi dalam penyusunan laporan ini. Namun berkat berbagai pihak,
penyusun dapat laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan sebagai acuan penyusun untuk bisa melangkah
lebih maju lagi di masa depan..
Akhir kata, Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat
bermanfaat untuk semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................1
C. TUJUAN................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi, dan
segala sesuatu yang ada di antara keduanya. Salah satu ciptaan Allah itu adalah
manusia, yang diberi keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melebihi
jenis makhluk lain yang sama-sama menjadi penghuni bumi. Kemampuan berpikir
itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud atau
hakikat dirinya dan tidak semata-mata dipegunakan untuk memikirkan segala
sesuatu di luar dirinya. Demikianlah kenyataannya bahwa manusia tidak pernah
berhenti berpikir, kecuali dalam keadaan tidur atau sedang berada dalam situasi
diluar kesadaran. Manusia berpikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat
ditangkap oleh pancaindera bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah
kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan wujud
atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih lebih banyak yang tidak
menaruh perhatian untuk memikirkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kajian tentang hakikat manusia?
2. Bagaimana asal usul kejadian manusia?
3. Apa saja potensi potensi manusia?
4. Apa saja kelemahan kelemahan manusia?
5. Apa saja sifat-sifat manusia?
6. Apa saja kelebihannya atas makhluk lain?
C. TUJUAN
1. Mememnuhi tugas matakuliah agama
2. Menambah wawasan tentang hakikat manusia dalam
pandangan islam
3. Menambah keimanan kepada Allah
4. Memahami kelebihan dan kekurangan manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk
hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan,
istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,rasa kebapaan dan
sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta,
menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang
dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa
cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk
melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai
akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Makhluk hidup
lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya
sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah
karuniakan kepadanya.
2
atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan
sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah. Namun kebanyakan umat Islam
menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan
dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat baik
pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa
Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan
yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia
juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para
pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga
bumi ini dari kerusakan.
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori
tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi. Evolusi
menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika
Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891
yang disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern
yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo.
Terlepas dari beberapa pendapat diatas, benar atau salah, terbukti atau tidak, mari
kita lihat apa yang ada dalam al qur an.
3
Qs Ali Imran 59 :
ٍ ۬ إِ َّن َمثَ َل ِعي َس ٰى ِعن َد ٱهَّلل ِ َك َمثَ ِل َءا َد َۖم خَ لَقَهُ ۥ ِمن تُ َرا
ُب ثُ َّم قَا َل لَهُ ۥ ُكن فَيَ ُكون
Artinya: “Sesungguhnya misal [penciptaan] ’Isa di sisi Allah, adalah
seperti [penciptaan] Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: "Jadilah" [seorang manusia], maka jadilah dia”.
c. Manusia terbuat dari Tanah liat
Qs Ash-shaaffat 11 :
ِ ۭ ٱست َۡفتِ ِہمۡ أَهُمۡ أَ َش ُّد َخ ۡلقًا أَم َّم ۡن َخلَ ۡقنَ ۚٓا إِنَّا خَ لَ ۡقنَ ٰـهُم ِّمن ِطي ۬ ٍن اَّل ِز
ب ۡ َف
Artinya: “Maka tanyakanlah kepada mereka [musyrik Mekah]: "Apakah
mereka yang lebih kokoh kejadiannya ataukah apa [2] yang telah Kami ciptakan
itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”
d. Manusia terbuat dari tanah lumpur
Qs Al-Hijr 28 :
Qs Ar Rahman 14 :
ۡ َ ص ۡل
َ ق ٱإۡل ِ ن َسـٰنَ ِمن
ِ ص ٰـ ۬ ٍل َكٱلفَ َّخ
ار َ ََخل
Artinya: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”.
Qs Al Mu minun 12-16 :
ار َّم ِكي ۬ ٍن ثُ َّم خَ لَ ۡقنَا ٱل ُّن ۡطفَةَ َعلَقَ ۬ةً فَخَ لَ ۡقنَا ۬ ۡ ۬
ٍ ۬ ثُ َّم َج َع ۡلنَ ٰـهُ نُطفَةً فِى قَ َر َولَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ٱإۡل ِ ن َسـٰنَ ِمن ُسلَ ٰـلَ ٍة ِّمن ِطي ۬ ٍن
ك ٱهَّلل ُ أَ ۡح َسنُ ۡٱلخَ ٰـلِقِينَ ثُ َّم َ َض َغةَ ِعظَ ٰـ ۬ ًما فَ َك َس ۡونَا ۡٱل ِعظَ ٰـ َم لَ ۡح ۬ ًما ثُ َّم أَن َش ۡأنَ ٰـهُ خ َۡلقًا َءاخَ َۚر فَتَب
َ ار ۡ ض َغ ۬ةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل ُم
ۡ ۡٱل َعلَقَةَ ُم
َإِنَّ ُكم بَ ۡع َد َذٲلِكَ لَ َميِّتُونَ ثُ َّم إِنَّ ُكمۡ يَ ۡو َم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة تُ ۡب َعثُون
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati [berasal] dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
[yang disimpan] dalam tempat yang kokoh [rahim]. (13) Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
4
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang [berbentuk] lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(14) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
(15) Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan [dari kuburmu]
di hari kiamat. (16)”.
g. Manusia terbuat dari tanah bumi
Qs An Najm 32 :
َٲس ُع ۡٱل َم ۡغفِ َر ِۚة ه َُو أَ ۡعلَ ُم بِ ُكمۡ إِ ۡذ أَن َشأ َ ُكم ِّمن
ِ ك َو َ َّش إِاَّل ٱللَّ َم َۚم إِ َّن َرب َ ٲح ِ ٱلَّ ِذينَ يَ ۡجتَنِبُونَ َكبَ ٰـ ٓ ِٕٕٮِـ َر ٱإۡل ِ ۡث ِم َو ۡٱلفَ َو
۬
ِ ُض َوإِ ۡذ أَنتُمۡ أَ ِجنَّةٌ فِى بُط
ون أُ َّمهَ ٰـتِ ُك ۖمۡ فَاَل تُ َز ُّك ٓو ْا أَنفُ َس ُك ۖمۡ هُ َو أَ ۡعلَ ُم بِ َم ِن ٱتَّقَ ٰ ٓى ِ ٱ َ ۡر
أۡل
Artinya: “[Yaitu] orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji
yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas
ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia
menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu;
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui
tentang orang yang bertakwa.”
kesah dan gelisah, tergesa-gesa, dan pelit. Beberapa Bentuk Kelemahan Manusia
yang Hidup di Dunia Pada Umumnya :
1. Bodoh
6
Secara umum kita manusia adalah makhluk yang bodoh karena tahu
kebenaran namun enggan untuk menjalankannya. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Ahzab ayat 72 Berikut :
2. Zalim
Manusia kikir karena suka menimbun harta serta malas untuk menafkahkan
hartanya di jalan Allah SWT.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat
100 Berikut :
4. Mengeluh
7
5. Lemah
Manusia adalah makhluk yang lemah karena penuh dengan keterbatasan
Dari kutipan terjemahan ayat-ayat di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
manusia memanglah diberikan kelemahan yang mendasar. Allah SWT
memberikan kita kekurangan agar
kita tidak sombong sehingga kita bisa sadar bahwa diri kita lemah dan kecil di
hadapan Allah
SWT. Tidak sepantasnya kita menyombongkan diri kita sendiri di hadapan orang
lain karena merasa memiliki berbagai kelebihan strategis yang tidak dimiliki oleh
kebanyakan orang.
E. SIFAT-SIFAT MANUSIA
1. Manusia merupakan makhluk yang lemah
Meski terkadang kita lihat ada manusia yang merasa dirinya kuat
dibandingkan dengan orang lain, namun ternyata semua manusia pada dasarnya
sangatlah lemah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 28
Berikut :
2. Mudah Terpedaya
8
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang
lalai, terutama dalam ketaatan kepada Allah karena mementingkan kehidupan
duniawi. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Takasur ayat 1 Berikut :
Ketakutan dalam diri manusia bukanlah dalam perkara ghaib saja, namun
juga berbagai perkara yang berhubungan dengan kehidupan yang mereka jalani
selama di dunia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155
Berikut :
5. Mudah Bersedih
6. Tergesa-Gesa
7. Suka Membantah
Sifat manusia yang lain adalah suka membantah. Tentu saja hal ini banyak
difokuskan bantahan terhadap keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 4 Berikut :
8. Suka Berlebih-lebihan
9
Mengapa Allah dalam beberapa ayat senantiasa mengakhiri dengan kalimat
‘Jangan berlebih-lebihan’? ini karena memang sifat manusia tidak puas dan selalu
ingin lebih dalam segala sesuatu. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Alaq
ayat 6 Berikut :
9. Pelupa
Manusia memang seringkali lupa dengan nikmat yang telah Allah berikan.
Padahal nikmat tersebut sangat jelas di hadapannya, namun tertutup karena sifat
buruknya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 8 Berikut :
Tak hanya senang bersedih, namun manusia juga senantiasa berkeluh kesah
atas kehidupan yang Allah berikan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-
Ma’arij ayat 20 Berikut :
Sifat yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan merupakan sifat yang buruk
adalah kikir dimana ia enggan untuk membagi nikmat yang telah didapatnya
kepada orang lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 100
Berikut :
10
Artinya : “Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu
kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat
kikir”.(QS. Al-Isra 100)
12. Kufur Nikmat
Sifat manusia yang sangat buruk dan telah disebut dalam Al-Qur’an adalah
kufur terhadap nikmat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zukhruf
ayat 15 Berikut :
Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu
memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung
oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan di antara keduanya terletak pada
dimensi pengtahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan. Di sinilah letak kelebihan dan
keunggulan yang di banding dengan makhluk lain. Di banding makhluk lainnya,
manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 70 Berikut :
11
Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusia
beriman dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat.
Ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan tersebut.
1. Aspek kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu tatanan
yang terbaik dan sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan makhluk lain
dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan
manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian pula organ-organ
lainnya.
2. Aspek ilmu
Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam
semesta di sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas pasa naluri dasar
yang tidak bisa di kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia
menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3. Aspek kehendak
4. Pengarahan akhlak
12
Ada manusia yang sebelulmnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan
tertentu dapat menjadi penjahat. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu
lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang
akan datang.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Tetapi terdapat dua sudut pandang
yang dapat digunakan untuk memahami apa hakekat manusia itu, yaitu dari
pandangan umum dan pandangan agama Islam.
B. SARAN
Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa
memahami pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di
dunia pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
1. Dewi
Menurut agama manusai pertama adalah adam sedangkan menurut ilmuwan yaitu
megantropus lalu bagaimana pendapat kalian?
2. Yasinta
Bagaimana cara kita menghindari sifat mengeluh?
3. Anisa Febriani
Hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Allah apa maksudnya?
4. Heni
Kesimpulan terbentuknya manusia terbuat dari?
Jawab
1. Sebagai seorang muslim kita sepatutnya percaya bahwa manusia pertama
adalalah Nabi Adam, karena sudah terjamin dalam Al-Quran. Dimana dalam Al-
Quran sudah tidak diragukan lagi kebenaranya. (Milla)
2. Cara kita agar terhindar dari sifat mengeluh adalah dengan senantiasa bersyukur
atas nikmat yang telah Allah berikan.(Ayu)
3. Artinya bahwa setiap tindakan baik buruknya seriap orang tergantung pada diri
manusia itu sendiri atau dalam kata lain pengendalian diri pribadi.(Andriani)
4. Mengenai proses terbentuknya manusia itu sendiri dalam Al-Quran sudah
dijelaskan dan ada beberapa poin dan kita hanya boleh mempercayainya.(Milla)