Anda di halaman 1dari 12

ARAH ALIRAN DAYA

Toni Kusuma Wijaya, ST., M.SI.


Hubungan antara P, Q dan tegangan rel V, atau tegangan yang
dibangkitkan E, sehubungan dengan tanda P dan Q adalah penting dalam
pembahasan aliran daya dalam suatu sistem.

Masalahnya menyangkut arah aliran daya, yaitu apakah daya dibangkitkan


atau diserap jika tegangan dan arus sudah ditetapkan.

Masalah pengiriman daya kepada suatu rangkaian atau penyerapan daya


dari suatu rangkaian tidaklah begitu sulit untuk sistem d.c. Hubungan arus
dan tegangan dapat dilihat seperti pada Gambar 2.9. Untuk arus d.c

Gambar 2.9. Penyajian d.c (d.c reprensentation) pengisian 2


muatan baterai. Jika E dan I kedua-duanya positif atau negatif.
Di mana arus d.c, I mengalir melalui sebuah baterai. Jika I = 10 A,
dan E = 100 V, maka baterai sedang diisi (charged) dengan laju
pengisian 1000 W.

Sebaliknya, dengan panah tetap menunjuk arah yang sama, arus mungkin
saja menjadi I = - 10 A. Maka arah konversional dari arus adalah
berlawanan dengan arah panah, dan baterai sedang melepaskan
muatannya (dis-charging) , jadi menyerahkan energi , dan hasil kali E dan
I adalah sebesar – 1000 W.

,Dengan menggambarkan I mengalir melalui baterai dari terminal positif


ke terminal negatif (Gambar 2.9), berarti baterai sedang di isi. Tapi hal ini
benar-benar demikian hanya jika E dan I positif sehingga daya yang
dihitung sebagai hasil kali E dan I juga positif.

3
Dengan hubungan antara E dan I semacam ini, sudah jelas bahwa tanda
positif untuk daya diberikan kepada pengisian baterai.

Gambar 2.6. Kapasitor sebagai elemen rangkaian pasif yang menarik


arus yang mendahului (a) dan sebagai generator yang mencatu arus yang 4
tertinggal (b).
Jika arah panah untuk I dalam Gambar 2.9 dibalik, pelepasan muatan dari
baterai dinyatakan dengan tanda positif untuk I dan untuk daya.

Jadi diagram rangkaianlah yang menentukan apakah tanda positif untuk


daya berarti pengisian atau pelepasan muatan dari sebuah baterai.

Penjelasan ini mungkin dirasakan kurang perlu, tetapi hal ini justru
memberikan latar belakang yang kuat untuk dapat menginterprestasikan
persamaan-persamaan rangkaian a.c. Dengan benar.

Gambar 2.10 memperlihatkan sebuah sumber tegangan ideal (besarnya


konstan, frekuensinya konstan, dan impedansinya nol) untuk suatu sistem
a.c.

Seperti biasa, tanda-tanda polaritas menunjukan terminal yang positif


selama setengah siklus dimana tegangan sesaatnya positif.
5
Sudah tentu terminal yang ditandai positif tersebut sebenarnya
bertegangan negatif selama setengah siklus berikutnya di mana tegangan
sesaatnya negatif.

Demikian pula, panah menunjukan arah arus selama setengah siklus di


mana arusnya positif.

Gambar 2.10a menunjukan sebuah generator, karena arus positif mengalir


keluar dari terminal yang ditandai positif. Tetapi terminal ini bisa saja
menjadi negatif pada waktu arus mengalir keluar darinya.

6
Pendekatan yang baik untuk memahami persoalan ini ialah dengan
menguraikan fasor I ke dalam komponen yang sejajar dengan fasor E dan
komponen yang berbeda fasa 90° dengan E.

Hasil kali perkalian |E| dan besarnya komponen I yang sejajar dengan sumbu E
adalah P

Hasil perkalian |E| dan besarnya komponen I yang berbeda fasa 90° dengan E
adalah Q.

Jika komponen I yang sejajar dengan sumbu E mempunyai fasa yang sama
dengan E , dayanya adalah daya yang dibangkitkan (generated power) dan
dicatu (delivered) ke dalam sistem.

Karena komponen arus ini selalu mengalir keluar dari terminal bertanda positif
jika terminal itu benar-benar sedang positif (dan menuju ke terminal tersebut
pada saat terminal sedang negatif)

P, yaitu bagian yang nyata dari E I*, adalah positif. 7


Jika komponen arus yang sejajar dengan sumbu E negatif (berbeda fasa
180° dengan E), maka dayanya diserap dan keadaan ini adalah keadaan
untuk motor. P, yaitu bagian nyata dari E I*, adalah negatif.

Hubungan tegangan dan arus dapat saja menjadi terlihat pada


Gambar 2.10b, yang menunjukan sebuah motor. Tetapi daya rata-rata
yang diserap hanya akan terjadi jika komponen fasor I yang sejajar
dengan sumbu fasor E sama fasanya dengan E (dan bukannya berbeda
fasa 180° dengan E)

Sehingga komponen arus ini akan selalu searah dengan jatuh-potensial


(the drop in potensial) . Dalam kasus ini , P, bagian yang nyata dari E I*
adalah positif, P, yang negatif dalam kasus ini akan menunjukan daya
yang dibangkitkan.

8
Untuk menentukan tanda Q, Gambar 2.11 akan sangat membantu. Pada
Gambar 2.11a, daya reaktif positif yang sama dengan | I|² X disuplai
kepada induktor menarik Q yang positif.

I tertinggal 90° dari E, dan Q, yaitu bagian khayal (imaginary) dari E I*


adalah positif .

Pada Gambar 2.11b, Q negatif harus disuplai kepada kapasitor dari


rangkaian, atau sumber emf (E) menerima Q positif dari kapasitor
I mendahului E dengan 90°.

Jika arah panah pada Gambar 2.11a, dibalik, I akan mendahului 90°
terhadap E dan bagian khayal dari E I* akan menjadi negatif.

Kita dapat menganggap bahwa induktor bukannya menyerap Q positif,


tetapi mensuplai Q negatif. Tabel 2.1. memberikan ringkasan dari
hubungan-hubungan yang telah dijelaskan. 9
10
11

Jawaban contoh soal Arah Aliran Daya.docx


TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai