Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayu Sandra Saskia

NPM : 17 10 073 130 666

Jawaban

1. Penyakit Kegawatdaruratan system pencernaan :


1) Apendiksitis
Penyakit pencernaan yang ditandai dengan peradangah pada appendik
atau usus buntu.

2) Kholesistitis akut
Adalah radang kandung empedu yg merupakan imflamasi dinding
empedu nyeri perut kanan atasnyeri tekan dan panas.

3) Pankreatitis Akut adalah peradangan pada pancreas.

4) Perforasi Ulkus Peptikum merupakan keadaan dimana kontinitas


mukosa lambung terputus dan meluas sampai dibawah epitel ,
kerusakan mukosa yg tidak sampai kebawah epitel disebut erosi.

5) Trauma Abdomen yaitu cedera pada perut bisa terdiri dari trauma
tumpul atau tembus.

2. Proses Terjadinya Penyakit :


1) Apendiksitis
Terjadi karna infeksi bakteri, hal pencetus diantaranya adalah
obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks .Obstruksi ini biasanya
disebabkan karna adanya timbunan tinja yg keras (fekalit)
hiperflasia , jaringan limfoid, , tumor appendiks , striktur, benda
asing dalam tubuh dan cacing askaris dapat pula menyebabkan
sumbatan.
2) Kholesititis Akut
Kandung empedu memiliki funsi sebagai menyimpan cairan
empedu dan memekatkan cairan empedu yg ada didalam nya
dengan mengabsorbsi udara dan elektrolit . pada orang normal
cairab empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup
tertutup . system emnpedu dalam empedu bisa terus supersaturasi
progresif perubahan susunan kimia dan endapan tidak tersebut,
perubahan metabolisme oleh perubahan susunan empedu statis
empedu bisa menyebabkan infeksi kandung empedu.
3) Pankreatitis Akut
Dimulai sebagai proses autodigesti dalam kelenjer akibat aktivasi
premature zymogen system saluran, pathogenesis yang pasti tidak
dimiliki tetap dapat memuat udem , keadaan ini akan
menyebabkan perluasan dari proses dalam flamasi keluar pancreas
akan menimbulkan komplikasi,
4) Perfotasi Ulkus Peptikum
Ketidakseimbangan antara kecepatan sekresi dan lambung dan
derajat perlindungan yg diberikan mukosa gastroduodenal dan
netralisasi asam lambung oleh cairan dudodenum , semua darah yg
secara normal terpapar oleh cairan lambung dipasok baik oleh
kelenjar mukusantara lain klenjar ulkus campuran pada esophagus
bawah , sel mucus pada leher kelnjar lambung.

5) Trauma Abdomen
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia
akibat kecelakan lalu lintas atau penganiayan , maka beratnya
trauma merupakan hasil dari interaksi faktor2 fisik dari kekutan
tersebut dengan jaringan tubuh perbedaan pergerakan dari
jsaringan tubuh akan menimbulkan disrupsi jaringan . toleransi
tubuh menahan benturan tergantung beratnya trauma gsya yg ada
akan dapat melewati ketahanan jaringan tersebut .
3. Penatalaksanaan
1) Apendiksitis
1. Sebelum operasi observasi dalam 8-12 jam munculnya keluhan
perlu diobservasi ketat karna tanda dan gejala tanda apendisitis
belum jelas. Pasien diminta tirah baring dan dipuasakan.
Laktasif tidak boleh diberikan bila dicurigai adanya appendik.
2. Antibiotik
Apendisitis ganggrenosa atau apendsitis perforasi memerlukan
antibiotic. Penundaan tindakan bedah sambil memberikan
antibiotic dapay mengakibatkan abses atau perforasi.
3. Operasi
Pembedahaan untuk mnegangkat appendik yaitu appendiktomi
harus segera dilakukan untuk menurunkan resiko perforasi.
Appendiktomi dapat dilakukan dibawah anastesi umum dengan
pembedahaaan abdomen bawah dengan laparoskopi.
Appendikytomi dilakukan dengan dua metode pebedahan yaitu
metode terbuka ( pembedahan konvensial) / atau dengan
laparosjkopi merupakan teknik pembedahan minimal dengan
metode efektif.
4. Setelah operasi
Dilakukan observas tanda tanda vital untuk mengetahui
terjadinya perubahan didsalam . baringakn klien dalam posisi
semi fowler. Klien dikatakan baik apabila dalam 12 jam tidak
ada gangguan.
2) Kholesititis
Penatalaksanaan bergantung pada keparahan penyakitnya da ada
tida nya rumit, pasien rumit diberikan antibiotic untuk
mengendalikan infeksi, beri peristirahatan usus, pemberian hidrasi
secara intravena
1. Pasien muntah bisa diberikan antimetik dan nasrigatik
pengisapan
2. Pemberian cairan intravena
3. Pemberian antibiotic profilaksis
4. Pemberian antimetik
5. Pemberian analgesic
3) Pankreatitis Akut
Resusitasi cairan secara cepat dan adekuat merupakan hal sangat
penting untuk mencegah terjadinya komplikasi sistemik,
pemberian oksigen dan cairan dapat menghilangkan resiko
kegagalan fungsi organ , saturasi oksigen 95% pemberian cairan
intravena (kristaloid dan koloid) dan jumlah cairan yg masuk harus
dimonitor.
4) Perforasi Ulkus Peptikum
Bergantung pada keadaan pasien saat datang. Pasien dengan
perforasi atau pendarahanmemerlukan stabilisasi, endoskopiatau
pembedahan , diberikan cariran resutisasinintravena dan antibiotic
intravena cefotaxim, ampisislin, dan metronidazole, ranitidine.
5) Trauma Abdomen
1. Pre hospital
- Airway
Kontrol tulang belakang , membuka jalan nafas.
- Breathing
Memeriksa pernafasan
- Circulation
Control pendarahan

Penanganan trauma tumpul :

- Stop makanan dan minuman.


- Imobilisasi
- Kirim ke rumah sakit

Penanganan trauma taja :

- Melilitkan kain kasa pada lika


- Bila ada usus atau organ yg keluar , maka organ tersebut
tidak dianjurkan untuk dimasukan kembali kedalam tubuh,
balut dengan kain bersih
- Imobilisasi pasien
- Tidak dianjurkan diber makan dan minum
- Kirim kerumah sakit
2. Hospital
- Bila ada lika tembus periksa lika untuk menetukan
dalamnya luka
- Pemeriksaan rontgen
- Uretrografi
- sistografi

Selesai…..

Anda mungkin juga menyukai