Makalah Manajemen Mutu SPC
Makalah Manajemen Mutu SPC
Rizal Rachman
NPM. 05.2016.1.01122
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. Minto Basuki, M.T
NIP.921029
Semoga dengan adanya Makalah Manajamen Mutu ini kedepannya bisa bermanfaat bagi
kawan-kawan dan mahasiswa khususnya. Namun saya juga menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya demi kesempurnaan Makalah Manajemen Mutu ke
depannya, kritik dan saran sangat saya harapkan. Selebihnya kami mohon maaf apabila ada
penulisan kata yang salah atau kurang berkenan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Rizal Rachman
Manajemen Mutu
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
A. Latarbelakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................................................4
D. Manfaat Pembahasan..........................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5
2.1. Pendahuluan......................................................................................................................................5
2.2. Langkah – langkah Analisa Statistik Pengendalian Proses................................................................5
2.3. Pengujian Keacakan Data..................................................................................................................6
2.4. Pengujian Distribusi Poisson.............................................................................................................8
2.5. Peta Kendali U Terboboti..................................................................................................................8
2.6. Analisa Pada Diagram Pareto..........................................................................................................12
2.7. Analisa Pada Diagram Ishikawa......................................................................................................12
2.8. Analisa Pada Kapabilitas Proses......................................................................................................13
2.9. Biaya Tambahan Akibat Kecacatan Material..................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................................15
3.2. Saran....................................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Dalam memberikan pelayanan jasa dan produksi yang baik perusahaan dituntut untuk
memberikan peningkatan kualitas terhadap konsumen, dalam hal ini perusahaan harus memberikan
Manajemen Mutu
3
kualitas produk dan jasa atau proses kerja yang akan berpengaruh pada peningkatan biaya income
dan outcome perusahaan untuk memberikan kualitas yang baik. Maka perlu adanya pengendalian
proses dan kualitas, oleh karenanya penting untuk memperoleh data akan hal tersebut. Data ini
dapat diperoleh dengan rekam pekerjaan yang telah diselesaikan dengan cara statistik. Oleh karena
hal tersebut perlu dikaji ulang untuk terus menerus memperbarui kualitas – kualitas yang telah
dilakukan. Demi tercapainya kepuasan pelanggan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hasil evaluasi proses welding pada salah satu pembuatan kapal?
Apa faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian pada proses welding dalam
pembuatan kapal?
Bagaimana hasil analisis kapabilitas proses pada proses welding dalam pembuatan
kapal ?
Berapa taksiran biaya tambahan akibat kecacatan yang ditimbulkan dalam
pembuatan kapal?
C. Tujuan Pembahasan
Mengevaluasi proses welding pada pembuatan kapal Chemical Tanker.
Menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian (kecacatan) pada
proses welding dalam pembuatan kapal Chemical Tanker.
Menganalisis kapabilitas proses pada proses welding dalam pembuatan kapal
Chemical Tanker.
Menghitung taksiran biaya tambahan akibat kecacatan yang ditimbulkan dalam
pembuatan kapal Chemical Tanker.
D. Manfaat Pembahasan
Manfaat yang bisa diambil dari tugas ini adalah untuk mengetahui hasil analisa
pengendalian kualitas statistika terhadap proses welding pada pembuatan kapal Chemical Tanker
untuk mencapai sebuah kepuasan pelanggan. Selain itu sebagai aplikasi penerapan ilmu statistika
dalm dunia nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendahuluan
Pengendalian kualitas adalah usaha untuk menjaga kestabilan mutu dan menemukan
faktor-faktor terduga yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi dalam proses produksi sehingga
Manajemen Mutu
4
bila terjadi gangguan dapat segera dilakukan tindakan pembetulan agar biaya yang dikeluarkan
tidak terlalu besar.
• Menaksir P'
pˆ
• Menghitung
• menghitung biaya tambahan dalam pembuatan kapal Chemical Thanker, yang terdiri dari:
Manajemen Mutu
5
3. Biaya Godjing (B3)
Dalam proses ini digunakan elektroda godjing, 1 elektroda maksimum
digunakan untuk luasan 10 x 150 mm dengan harga Rp. 3000/batang
4. Biaya Grenda (B4)
Setelah melalui proses godjing dibutuhkan proses gerenda, material utama untuk
proses ini adalah batu gerenda. Harga 1 batu gerenda adalah Rp. 12.500
5. Biaya Welding
Dalam proses welding digunakan elektroda SMAW, 1 elektroda maksimum
digunakan untuk luasan 5 x 300 mm dengan harga Rp. 7500/batang
6. Biaya Jam Orang (B5)
Biaya jam orang dihitung Rp.30.000/jam
H1: Data jumlah p cacat pada pembuatan kapal Chemical Thanker telah diambil tidak acak
Statistik uji:
Daerah Kritis :
Manajemen Mutu
6
Pada tingkat signifikan 5% H0 ditolak bila r < rbawah atau r > ratas. Nilai r atas dan r bawah diperoleh
dari tabel nilai kritis untuk runtun r dengan n1 dan n2 Jika n1 maupun n2 > 20 maka digunakan
aproksimasi sampel besar
Z
Kesimpulan :
maka disimpulkan data cacat kelas B telah diambil secara acak. Sedangkan untuk cacat
kelas C dan D juga mengalami penerimaan hipotesis nol karena r bawah < r <r atas yaitu 11 < 16 < 24
sehingga disimpulkan bahwa data acat kelas B dan C telah diambil secara acak.
Kelas Cacat B* C* D*
n1 7 14 14
n2 27 20 20
runtun 9 16 16
r bawah - 11 11
r atas - 24 24
Z
hitung -1.69 - -
Z
Tabel 1.96 - -
Chemical Thanker
Manajemen Mutu
7
Pada tingkat signifikan 5% H0 ditolak jika Dhitung > Dan
D
Kelas P- Nilai * Tabel Keputusan
Cacat Value* Absolute
Tabel 4.2 Uji Poisson Untuk Data Cacat Pembuatan Kapal Chemical Thanker
Cacat
B 1 3 3/6*100%=50%
C 2 2 2/6*100%=33%
D 3 1 1/6*100%=17%
Jml 6 6 100%
28 Agustus 2008
(3 dari 4 sambungan dinyatakan cacat
Manajemen Mutu
8
9 Februari 2009 (8 dari
14 sambungan dinyatakan cacat)
Perbaikan III
12 Februari 2009
5 Maret 2009
cacat)
Perbaikan V
23 dan 24 Juni 2008
Proses Terkendali
Manajemen Mutu
9
2.6. Analisa Pada Diagram Pareto
Pareto
• Porosity adalah pori- pori didalam las atau dipermukaan las disebabkan karena logam cair
terbentuk gas.
• Pada film tampak sebagai bintik-bintik hitam yang berbentuk bulat
• Cacat ini disebabkan faktor lingkungan dan material
• Cacat terbesar adalah porosity sebesar 47.2%
Manajemen Mutu
10
2.8. Analisa Pada Kapabilitas Proses
18.7
Davis. R. Boothe
Z 0.996 2.68
0.893
3
3
Montgomery
3
0.2 5.610687023
Cp
0.39
2.9. Biaya Tambahan Akibat Kecacatan Material
Biaya Penyimpangan film (B1)
Harga 1 film 4x15 inch adalah Rp.
27.500. Jumlah film yang seharusnya digunakan adalah 262 tetapi sampai akhir pembuatan kapal
digunakan 385 film sehingga terjadi penyimpangan sebesar 123 film.
B1 = (385- 262) x Rp. 27.500
B1 = 123 x Rp. 27.500
B1 = Rp 3.382.500
Biaya Team Inspektor (B2)
Biaya untuk sekali kedatangan team inspektor per kedatangan adalah sebesar Rp1.250.000.
untuk perbaikan cacat pemanggilan team inspektor dilakukan per 20 film yang diperbaiki.
Jadi selama perbaikan pemanggilan team dilakukan sebanyak kali. Sehingga biaya
pemanggilan team iinspektor adalah sebesar Rp 8.750.000 ( B2 = 7 x Rp 1.250.000 ).
Biaya Godjing (B3)
Manajemen Mutu
11
Dalam proses ini digunakan elektroda godjing, 1 elektroda maksimum digunakan untuk
luasan 10 x 150 mm dengan harga Rp.3000/batang. Dari 262 sambungan terdapat 84 cacat
yang harus diperbaiki, setelah diperbaiki terdapat 37 yang cacat sehingga harus diperbaiki
sampai akhirnya di acc. Total sambungan yang digodjing ada 121 sambungan. Rata-rata
perbaikan untuk 1 sambungan memerlukan 1-2 elektroda godjing. Sehingga biayanya
minimal antara Rp. 363.000 (121x1xRp. 3000) sampai Rp 762.000 (121x2x3000).
Biaya Gerenda (B4)
Harga 1 batu gerenda adalah Rp. 12.500. Rata-rata 1 kali perbaikan menghabiskan
maksimal 1 batu gerenda sehingga biaya untuk proses grinding adalah B4 = 121xRp.12.500 =
Rp. 1.512.500.
Biaya Welding(B5)
Dalam proses welding digunakan elektroda SMAW, 1 elektroda maksimum digunakan
untuk luasan 5 x 300 mm dengan harga Rp. 7500/batang Rata-rata elektroda yang digunakan
adalah 2-3 sehingga biayanya antara Rp.1.815.000 (121x2x7500) sampai Rp.2.722.500
(121x3x7500).
Biaya Jam Orang (B6)
Biaya jam orang dihitung Rp.30.000/jam
Biaya jam orang dihitung dari rincian berikut:
1. Rata-rata biaya godjing untuk sekali perbaikan adalah 30 menit
2. proses gerending juga tidak jauh berbeda dengan godjing yaitu rata-rata 30 menit.
3. Setelah itu dilakukan proses welding yang memakan waktu lumayan lam yaitu rata-rata 1
jam
4. Untuk gerending final membutuhkan rata-rata 20 menit sehingga untuk sekali
perbaikan membutuhkan waktu 2 jam 20 menit,
5. jika dihitung biaya jam orang adalah Rp. 70.000 untuk sekali perbaikan sedangkan
perbaikan yang harus dilakukan ada 121 sehingga biayanya menjadi B5 = 121 x Rp.70.000
= Rp.8.470.000.
Biaya keseluruhan dihitung dari
Jadi taksiran maksimal biaya tambahan dalam salah satu pembuatan kapal Chemical Thanker.
adalah sebesar Rp. 25.599.500.
Manajemen Mutu
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Proses terkendali secara statistik setelah beberapa hasil welding dilakukan perbaikan yaitu
hasil welding pada pengamatan pada tanggal 9 januari, 17 januari, 20 juni, 9 agustus, 28
agustus tahun 2008 serta pengamatan pada tanggal 9 dan 12 februari tahun 2009.
2. Ketidaksesuaian yang terjadi pada cacat porosity disebabkan oleh material yang tidak
diopen, mesin yang tidak dikalibrasi, metode yang salah dan lingkungan yang lembab.
Namun yang paling menjadi akar penyebab adalah material dan lingkungan yang lembab
sehingga sebelum proses welding dilakukan material dan metode harus dipastikan kering.
3. Proses belum kapabel karena nilai kapabilitasnya < 1 yaitu sebesar 0.8933.
4. Biaya tambahan yang diperlukan dalam salah satu pembuatan kapal Chemical Thanker
meliputi biaya film, team inspektor, biaya godjing, biaya gerending, biaya welding dan
biaya jam orang yaitu sebesar Rp. 25.599.500.
5. Berdasarkan analisis pareto diketahui cacat porosity paling banyak terjadi sehingga harus
memperoleh perhatian lebih oleh welder agar tidak terulang pada pembuatan kapal yang
lain. Selain itu Untuk memenuhi tantangan kualitas yang dihadapi industri yaitu
meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya kualitas yakni biaya pemeriksaan dan
pemeliharaan, maka pengendalian kualitas statistik sangat berperan dalam tantangan yang
di hadapi para pelaku bisnis di dunia industri untuk mengevaluasi kinerja suatu proses.
3.2. Saran
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan perlu adanya koreksi dan perbaikan terus menerus
dari tahun ketahun pada proses dan kualitas pengerjaan dan produksi yang dihasilkan, oleh sebab itu
dengan adanya statistika pengendalian proses (Statistical Proses Control (SPC)) sangat memiliki
peran penting didalam perusahaan khususnya untuk menjamin mutu kepada pelanggan. Dimana ini
akan meningkatkan persentase kepuasan pelanggan terhadap pengerjaan dan hasil produksi
perusahaan tersebut.
Manajemen Mutu
13