Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN MENTAL PADA PASIEN PRE OPERASI

DISUSUN OLEH :

1. Risa Dwi Aprillya (06)


2. Yulianingsih (07)
3. Zumrotun Nursaida (08)
4. Devi Febriani (09)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

D III KEPERAWATAN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERSIAPAN MENTAL PADA PASIEN PREOPERASI

Pokok bahasan               : Menurunkan kecemasan pasien dan pre operasi


Sub Pokok Bahasan       : Persiapan mental pada pasien sebelum preoperasi
Sasaran                           : Pasien dan keluarga
Waktu                            : 15 menit
Hari/tanggal                   : Selasa, 07 Januari 2020
Tempat                           : Ruang Melati
Penyuluh : Risa Dwi Aprillia
Devi Febriani

I. Latar Belakang

            Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada  integritas


seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologis maupun psikologis. Setiap
pasien pre operasi akan mengalami reaksi emosional berupa kecemasan. Penyebab
kecemasan pasien sebelum operasi diantaranya takut nyeri, takut idak bangun karena dibius
dan takut menghadapi ruang operasi, peralatan dan petugas operasi.Oleh karena itu pasien
dan keluarga perlu mendapat penyuluhan tentang prosedur masuk ruang operasi dan urutan
kegiatan selama diruang operasi.

II. Tujuan Instruksional


a. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien tidak lagi cemas/takut untuk
masuk ruang operasi dan menghadapi operasinya begitu pula dengan
keluarganya.
b. Khusus:
Setelah mengikuti proses penyuluhan klien dan keluarga diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian preoperasi
2. Menyebutkan macam-macam kecemasan yang dialami pasien preoperasi.
3. Mengetahui persiapan mental pada pasien preoperasi
4. Menyebutkan cara mengatasi kecemasan pre operasi
III. Materi Bahasan
1. Pengertian preoperasi
2. Macam-macam kecemasan yang dialami pasien preoperasi.
3. Persiapan mental pada pasien preoperasi.
4. Cara mengatasi kecemasan

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon peserta Waktu


1 Pendahuluan :
1. Menyampaikan salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalan 2. Mendengarkan 2 menit
3. Kontrak waktu 3. Memberikan
4. Menjelaskan tujuan respon
5. Apersepsi
2 Penjelasan Materi :
1. Pengertian preoperasi Mendengarkan dan 10 menit
2. Macam-macam kecemasan memperhatikan
yang dialami pasien
preoperasi.
3. Persiapan mental pada pasien
preoperasi.
4. Cara mengatasi kecemasan

1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab


3 2. Menyimpulkan materi pertanyaan
3. Menutup acara dengan 2. Mendengarkan dan 3 menit
mengucapkan salam serta memperhatikan
terimakasih kepada sasaran. kesimpulan
3. Menjawab salam
V.  Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. LCD
VII. Materi
Terlampir
VIII. Pengorganisasian
1. Penyuluh                : Risa Dwi Aprillia
Devi Febriani
2. Fasilitator               : Yulianingsih
3. Moderator              : Zumrotun Nursaida

IX. Evaluasi
1. Prosedur : Post tes
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab
4. Butir pertanyaan
1. Apa pengertian preoperasi?
2. Sebutkan macam-macam kecemasan yang dialami pasien preoperasi!
3. Jelaskan persiapan mental pada pasien preoperasi!
4. Bagaimana cara mengatasi kecemasan?

Lampiran
PERSIAPAN MENTAL PADA PASIEN PREOPERASI

A. Pengertian Preoperasi
           Operasi  merupakan  tindakan  pembedahan  pada  suatu  bagian  tubuh (Smeltzer and
Bare, 2002).
            Preoperatif  adalah  fase  dimulai  ketika  keputusan  untuk  menjalani operasi  atau 
pembedahan  dibuat  dan  berakhir  ketika  pasien  dipindahkan  ke meja operasi ( Smeltzer
and Bare, 2002 ). pasien  preoperasi  akan mengalami  reaksi  emosional  berupa  kecemasan. 
Berbagai  alasan  yang  dapat menyebabkan  ketakutan/kecemasan  pasien  dalam 
menghadapi  pembedahan antara lain :
1. Takut nyeri setelah pembedahan 
2. Takut  terjadi  perubahan  fisik,  menjadi  buruk  rupa  dan  tidak  berfungsi normal
(body image).
3. Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti).
4. Takut/cemas  mengalami  kondisi  yang  sama  dengan  orang  lain  yang mempunyai
penyakit yang sama.
5. Takut/ngeri  menghadapi  ruang  operasi,  peralatan  pembedahan  dan petugas.
6. Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
7. Takut operasi gagal.
       Ketakutan  dan  kecemasan  yang  mungkin  dialami  pasien  dapat mempengaruhi 
respon  fisiologis  tubuh  yang  ditandai  dengan  adanya perubahan-perubahan  fisik  seperti :
meningkatnya  frekuensi  nadi  dan pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol,
telapak tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit
tidur, dan sering berkemih.

B. Persiapan Mental

Persiapn mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan
operasi karena mentakl pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi
fisiknya. Masalah mental yang biasanya mun cul pada pasien pre operasi adalah kecemasan
makan perawat harus mengatasi permasalahan yang sedang dio hadapi klien, perawat perlu
mengkjaji mekanmisme koping yang biasanya digunakan oleh pasien dalam menghadapi
stres. Disamping itu perawat perlu mengkaji hal-ghal yang bisa diguankan untuk membatu
pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan kecem,asan pre operasi, sperti adanya
orang terdekat, tingkat perkembangan pasien, faktor pendukung atau suppirt sisstem.

Untuk mengirasin kecem,asan pasien,perawat dapat menanyakan hal-hal yang terkait


dengan persiapan operasi anatara lain: pengalaman operasi sebelumhya, persepsi paseien dan
keluarga tentang tujuan atau alasan tindakan operasi, penmgatuhan pasien dan keluarga
tentang persdiapan operasi baikn fisik maupun penunjang, pengetahuan pasien dan keluarga
tentang (pre, inbtra, post operasi), tentang situasi atau kondisi kamar operasi, pengetahuan ten
tang latihanlatihan yang harus dijalankan setelah operasi, seperti latihan nafas dalam, batuk
efektif, rom, dll.

Oleh karena itu persaipan mental pasien menjadi hal yang penting diperhatikan da
didukung oleh keluarga dan orang terdekat pasien. Persiapn mental dapat dilakukan dengna
bantuan kelurag dan perawat.

Persiapan mental sangat  diperlukan  karena  kesuksesan  suatu  tindakan  pembedahan 


klien berawal  dari  kesuksesan  persiapan  yang  dilakukan  selama  tahap  persiapan.
Kesalahan  yang  dilakukan  pada  saat  tindakan  preoperatif  apapun  bentuknya dapat 
berdampak  pada  tahap-tahap  selanjutnya,  untuk  itu  diperlukan kerjasama  yang  baik 
antara  masing-masing  komponen  yang  berkompeten untuk  menghasilkan  outcome  yang 
optimal,  yaitu  kesembuhan  pasien  secara paripurna . 

C. Cara Mengatasi Kecemasan

Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :

1. Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapn operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat
mengatasi kecemasan klien.Informasi dapat meliputi apa yang akan dialami klien ,
berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakan dilakukan , siapa dokter penanggung
jawab , apa yang akan dirasakan klien paska tindakan dan apa yang harus dilakukan ,
dan keluarga.
2. Dukungan psikososial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya
mengatasi kecemasan klien.
3. Peran Klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan
bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalami kesulitan dan
membutuhkan bantuan informasi
4. Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien
paca tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan nafas dalam,
latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.
5. Berfikir positif
Satu hal yang bisa membuat rasa cemas semakin memburuk adalah pikiran negatif
tentang kondisi tubuh atau penyakit yang Anda alami tersebut, atau juga bisa aura
negatif dari lingkungan sekitar Anda. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi
rasa cemas menjelang operasi adalah dengan berpikir positif.
6. Tidur yang cukup
Sulit tidur dapat menjadi salah satu gejala cemas menjelang operasi. Untuk
mengatasinya, cobalah untuk mengubah pola tidur Anda beberapa hari sebelum hari-
H. Mulailah untuk tidur cukup setidaknya 7 jam per hari, dan singkirkanlah hal-hal
yang dapat menganggu kualitas tidur Anda.
7. Lakukan hal-hal yang dapat membuat Anda rileks
Tetapi, jika Anda sudah dirawat di rumah sakit, maka Anda bisa melakukan hal-hal
seperti mendengarkan musik instrumen, membaca buku kesayangan, atau mengobrol
dengan orang terdekat Anda. Hal-hal tersebut akan membuat Anda lupa beberapa saat
terkait jadwal operasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
8. Dukungan keluarga
Percayalah semangat Anda untuk sembuh adalah keinginan keluarga Anda juga.
Maka, Anda harus yakin bahwa operasi akan berjalan baik-baik saja dan membuat
hidup Anda lebih sehat. 
9. Berdoa
Carilah ketenangan dengan berdoa. Rasa cemas berangsur akan hilang. Menyerahkan
segala hasil operasi pada kuasa Pencipta yang Maha Baik

Anda mungkin juga menyukai