Dosen Pengampu :
Lindriani.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Penyusun :
ELMI RANDAN (K. 18.01.008)
SEKOLAHTINGGIILMUKESEHATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga karya makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
jugamengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Danharapankamisemogamakalahinidapatmenambahpengetahuandan
pengalaman bagi kami dan para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Komunikasipadaanakmerupakanbagianpentingdalammembangunkepercaya
an diri kita dengan anak. Melalui komunikasi akan terjalin rasa
percaya, rasa kasih sayang, dan selanjutnya anak akan merasa memilikisuatu
pengharapan pada dirinya. Banyak ahli komunikasi memberikan pengerian
tentang komunikasi seperti komunikasi merupakan pengiriman atau tukar
menukar informasi , ide atau informasi yang disampaikan. Melalui pengertian
tersebut terdapat istilah pertukaran informasi yang berarti dalam komunikasi
melibatkan lebih dari satu orang dalam menyampaikan informasi, atau ide
yang ada. Kemudian dalam praktik keperawatn istilah komunikasi sering
digunakan pada aspek pemberian terapi pada klien, sehingga istilah
komunikasi banyak dikaitkan dengan istilah terapeutik atau dikenal
dengannama komunikasi terapeutik yang menurut Stuart dan Sundeen tahun
1987 merupakan suatu cara untuk membina hubungan yang terapeutik yang
diperlukan untuk pertukaran informasi dan perasaan, yang dapat
mempengaruhi perilaku orang lain, mengingat keberhasilan tindakan
keperawatan tergantung pada proseskomunikasi.
Sedangkan secara umum komunikasi anak merupakan proses pertukaran
informasi yang disampaikan oleh anak kepada oarang lain dengan harapan
orang yang diajak dalam pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi
kebutuhannya. Dalam tinjauan tersebut mampu memenuhi kebutuhannya.
Dalam tinjauan ilmu keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang
membutuhkan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan cara komunikasi baik
secara verbal maupun nonverbal yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada
anak sehingga tujuan komunikasi dapattercapai.
1.2 RUMUSANMASALAH
1.2.1 Komponen dalamKomunikasi
1.2.2 Sikap dalamKomunikasi
1.3 TUJUAN
1.3.1 Menjelaskan Komponen dalamKomunikasi
1.3.2 Menjelaskan Sikap dalamKomunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengirimpesan
Pengirim pesan disini adalah dapat individu dalam hal ini adalah
anak, keluarga atau kelompok yang melaksanakan komunikasi baik
dengan individu (anak) ataupun kelompok lain. Pengirim pesan
disiniadalahseseorangatausumberpesanyangdikomunikasikan.Pengirima
n
pesan di sini adalah seseorang atau sumber pesan yang memberikan
informasi atau ide yang disampaikaan. Pada praktik keperawatan
pengiriman pesan komunikasi dapat terjadi antara anak dengan perawat,
dokter atau petugas kesehatan lainnya serta orang tua.
b. Penerima pesan
Penerima pesan merupakan orang yang menerima berita atau
lambang dapa berupa klien (anak), keluarga atau masyarakat. Penerima
pesandalampraktikkeperawatnanakadalahanakitusendiridanjugabisa
orang tua, mengingat dalam keperawatan anak orang tua itu termasuk
salahsatukomponendalampemberianasuhankeperawatandanterlibat
secaralangsung.
c. Pesan
a. Sikapberhadapan
Berhadapaan merupakan bentuk sikap dimana seseorang langsung
bertatap muka atau berhadapan langsung dengan anak (seseorang yang
diajak komunikasi), sikap ini mempunyai arti bahwa komunikator siap
untuk berkomunikasi.
b. Sikap mempertahankan kontak
Mempertahankan kontak mata merupakan kegiatan yang bertujuan
menghargai klien dan mengatakan adanya keinginan untuk tetap
berkomunikasi dengan cara selalu memperhatikan apa yang
diinformasikann atau disampaikan dengan tidak melakukan kegiatan
yang dapat mengalihkan perhatian dengan lainnya.
c. Sikap membungkut kearahpasien
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memperhatkan posisi
yangmenunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu
dengan cara membungkuk sedikit kearah klien. Cara ini dilakukan
menjaga komunikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Sikapterbuka
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki
tidak melibat, tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi
yang selama proses konikasi sehingga proses keterbukaan diri dalam
komunikasi dapatdilaksanakan.
e. Sikap tetapreleks
Merupakan sikap yang menunjukkan adanya keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam memberi respons pada klien selam
komunikasi. Sikap ini sangat diperlukan sehingga saling memberikan
berbagai informasi yang diharapkan tanpa adanya sebuah paksaan.
Selain beberapa sikap yang ada masih ada beberapa sikap
nonverbal selama komunikasi yang juga masuk dalam kategori sikap,
seperti :1) gerakan mata, gerakan mata ini digunakan dalam
memberikanperhatian. Gerakan mata merupakan cara interaksi yang
tepat, mengingat proses pendidikan dan sosialisasi anak dapatterwujud
pada kontak mata. 2) ekspresi muka, sikap ini termasuk bahasa
nonversal yang banyak dipengaruhi oleh budaya. Percaya atau tidak
dapat interaksi yang mendasar karena dengan sentuhan dapat
memperhatikan perasaan menerima dan mengahargai. Ikatan kasih
sayang ditentukan oleh pendengaran atau suara. Sentuhan merupakn
elemen penting dalam pembentukan ego, perasaan dankemandirian.
Pada komunikasi dengan anak sentuhan merupakan alat yang
sangat penting karena sebagai alat komunikasi dalam memperlihatkan
kehangatan, kasih sayang, yang ada pada kemudian hari (dewasa)
dapatmengembangkannya.
Sikap Kesejatian
Sikap Empati
Sikap Hormat
SikapKonkret
KEMBANG
Pada anak usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu
menguasai sembilan ratus kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti
mengapa apa, kapan, dan sebagainya. Komunikasi pada usia tersebutsifatnya
sangat egosentris,rasa ingin tahunya sangat tinggi, inisiatifnya
tinggi,kemampuanbahasamulaimeningmudahmerasakecewadanrasa
bersalah karena tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada
dirinya, takut terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usia ini
anak masih belum fasih dalam berbicara. (Behrman,1996).
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan
memberi tahu apa yang teriadi pada dirinya, memberi kesempatan pada
mereka untukmenyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan,
menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang
lebihjelas dengan pengarahan yangsederhana, hindarkan sikap mendesak
untuk dijawab seperti kata-kata jawab dong mengalihkan aktivitas saat
komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak
mudah diajak komunikasi, mengatur jarak interaksi di mana kita dalam
berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran
diri di mana kita harus menghindari konfrontasi langsung duduk yang
terlalu dekat dan berhadapan. Secara nonverbal kita selalu memberi
dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak
tanpadisetujuidarianak,salamandengananakmerupakancarauntuk
menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita, dalam
menggali perasaan dan fikiran anak disaat melakukan komunikasi.
Perkembangankomunikasipadaanakusiainidapatdimulaidengan
kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisanyang
besardanapayangdilaksanakanolehanakmencerminkanpikirananakdan
kemampuananakmembacadisinisudahdapatmulai,padausiakedelapan
anaksudahmampumembacadansudahmulaiberpikirterhadapkehidupan.
Komunikasiyangdapatdilakukanpadausiasekolahiniadalahtetap
masihmemperhatikantingkatkemampuanbahasaanakyaitugunakankata
sederhana yang spesifik, jelaskan sesuatu yang membuatketidakjelasan
pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia inikeingintahuan
padaaspekfungsionaldanproseduraldariobjektertentusangattinggimaka
jelaskanartifungsidanprosedurnya,maksuddantujuandarisesuatuyang
ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini
akanmembuatanaktidakmampuberkomunikasisecaraefektif.
a. Teknik Verbal
(1) Pesan“Saya”;
(2) TeknikOrang-Ketiga;
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah
diterima, mengingat anak sangat suka sekalin dengan cerita, tetapi cerita
yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan,
yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.
Gunakan bahasa anak untuk masuk ke dalam area berpikir mereka
sementara menembus batasan kesadaran atau rasa takut anak. Teknik
palingsederhana adalah meminta anak untuk menyebutkan cerita tentang
kejadian yang berhubungan, seperti “berasa di rumah sakit”. Pendekatan
lainnya:
Tunjukkan pada anak sebuah gambar tentang kejadian tertentu, seperti
seorang anak di rumah sakit dengan orang lain di suatu ruangan, dan minta
mereka untuk menggambarkan situasinya; “atau” potong cerita komik, buang
kata-katanya, dan minta anak menambahkan pernyataan untuk ilustrasi
tersebut.
(6) Biblioterapi;
(7) Dreams(mimpi)
Tunjukkandenganseringpikiran-pikirandanperasaanyangtidakdisadari
danditekan.Mintaanakuntukmenceritakantentangmimpiataumimpi
buruk. Gali bersamanya tentang kemungkinan arti mimpi.
(8) “Whatif”Questions(Pertanyaan“Bagaimanajika”);
(10) PermainanPeringkat;
(2) Menggambar
(3) Sulap
(4) Play(Bermain)
8. Kristen M.Swanson(Caring)
2.7.1BiografiKathrynE.Barnard
2.7.3 AplikasiTeoriKathrynE.Barnard
1. Anak(Child )
Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut : perilaku bayi
baru lahir, pola makan dan tidur, tampilan fisik, temperamen dan
kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan petugaskesehatan.
2. Ibu/ pengasuh ( Mother/ caregiver )
KarakteristikibuyangdigambarkanBarnardmeliputi:aspekpsikososial,
perhatian terhadap anak, kesehatan ibu sendiri, pengalaman ibu yang
mengubahkehidupannya,harapanibuterhadapanaknya,danyangpaling
penting adalah pola hubungan orang tua- anak dan kemampuan
adaptasinya.
3. Lingkungan( Environment )
Karakteristik lingkungan aspek lingkungan fisik dan keluarga, keterlibatan
ayah, dan derajat hubungan orang tua untuk menghormati anaknya.
2.7.4 PeranPraktikKeperawatanmenurutKathrynE.Barnard
Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori Kathryn
E.Barnard:
Sebagaimanajer,perawatmengkoordinasikandanmendelegasikantanggung
jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya ketikamemberikan
perawatan pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi, perawat
mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi anakdan
ahli terapi fisik saat mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk
memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak
tersebut, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah, dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan
respon terhadap isyarat bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar
dengan melakukan kolaborasi antar perawat dengan sangibu.
Sehat sakit:
Manusia
Barnardmenjelaskanmanusiaatauhumanbeingdihubungkanpada
kemampuan dalam adaptasi melalui pendengaran, penglihatan dan stimulasi taktil dari lingkungan.
Lingkungan
Sehat
Keperawatan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dapat terjadi bila prosesnya dapat berjalan dengan baik. Proses
komunikasi yang dimaksud di sini adalah pengiriman pesan (informasi), penerus
pesan, pesan itu sendiri, media, dan umpan balik. Sikap dalam Komunikasi
meliputi :Sikap berhadapan , sikap mempertahankan kontak, sikap
membungkutkearah pasien, sikap terbuka,sikap tetap releks. Dalam praktik
keperawatan sikap komunikasi terapeutik itu terdiri dari :sikap kesejatian, sikap
empati, sikaphormat, sikap konkret.
LAMPIRAN