Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY NOTES - [1811-IMK-S01-02]

INPUT-OUTPUT CHANNELS PADA MANUSIA


(Direview oleh: Arfika Nurhudatiana, Ph.D.)

Tujuan Pembelajaran:

Menjelaskan input-output channels pada manusia, yang meliputi visual (vision),

pendengaran (auditory), sentuhan (haptic), dan gerakan (movement).

Dalam interaksi dengan komputer pengguna menerima informasi yang merupakan

output komputer, dan merespon dengan memberikan input kepada komputer. Output

pengguna menjadi input komputer dan sebaliknya.

Input pada manusia umumnya ditangkap melalui indra dan output dikeluarkan melalui
kontol gerak dari effector (bagian tubuh yang menjalankan instruksi dari otak).

Terdapat lima indra: penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan

pengecap. Tiga indra pertama merupakan indra yang paling banyak terlibat dalam IMK.

Selain itu terdapat beberapa effector yang banyak terlibat dalam IMK, seperti anggota
badan, jari, mata, kepala, dan sistem vokal. Dalam berinteraksi dengan komputer, jari

memegang peran utama melalui pengetikan dan kontrol mouse. Seiring


berkembangnya teknologi, penggunaan suara, mata, kepala, dan posisi tubuh dalam

IMK juga terus berkembang.

1. Penglihatan

Penglihatan manusia melibatkan aktivitas kompleks dengan batasan fisik dan


persepsi. Penglihatan merupakan sumber utama informasi bagi rata-rata manusia.

Secara kasar persepsi visual dibagi dua tahap: penerimaan fisik dari stimulus

dunia luar dan pemrosesan dan interpretasi stimulus tersebut. Kedua proses
tersebut seharusnya dipahami dengan baik untuk mengetahui apa yang dapat dan

tidak dapat diterima secara visual oleh manusia, yang nantinya memengaruhi
bagaimana kita merancang sistem komputer.

Halaman | 1
SUMMARY NOTES - [1811-IMK-S01-02]

Mata manusia menerima cahaya dan mengubahnya menjadi energi elektrik. Cahaya

dipantulkan dari objek dan gambarannya difokuskan oleh kornea pada posisi

terbalik pada bagian belakang mata (retina). Retina mengandung dua reseptor, yaitu

batang dan kerucut. Reseptor pada mata kemudian mengubah cahaya tersebut

menjadi sinyal yang dikirimkan ke otak untuk diinterpretasi.

 Persepsi ukuran dan kedalaman

Ketika manusia melihat dua benda yang sama dengan jarak yang berbeda,

benda yang lebih jauh akan terlihat lebih kecil namun persepsi manusia akan

tetap menganggap dua benda tersebut berukuran sama karena dipengaruhi

persepsi kedalaman.

 Persepsi kecerahan (brightness)

Kecerahan merupakan reaksi subjektif terhadap level cahaya yang sangat

dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang dipancarkan sebuah objek (luminance).

Luminance merupakan karakteristik fisik dan dapat diukur menggunakan

photometer. Kontras merupakan fungsi dari luminance sebuah objek dan


luminance latar belakangnya.

 Persepsi warna

Mata manusia hanya dapat melihat panjang gelombang cahaya pada 400-700

nanometer (visible spectrum). Mata manusia mampu menangkap tujuh juta


warna yang terbentuk dari tiga komponen yaitu hue, value, saturation. Hue

merepresentasikan panjang gelombang warna yang berbeda-beda, Value


merepresentasikan gelap terangnya warna, Saturation merepresentasikan

kepekatan warna. Meskipun mata mampu menangkap warna yang banyak,

persepsi rata-rata individu tidak terlatih hanya mampu memebedakan sekitar

10 warna. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terdapat 8% laki-laki dan

1% perempuan dengan buta warna. Kasus paling umum adalah

ketidakmampuan membedakan warna merah dan hijau.

Halaman | 2
SUMMARY NOTES - [1811-IMK-S01-02]

Kegiatan membaca merupakan bagian penting dalam IMK. Hal yang perlu

diketahui adalah kemampuan membaca orang dewasa rata-rata adalah 250

kata per menit. Ukuran font standar antara 9-12 poin dengan spasi

proporsional dan panjang baris antara 58-132 mm dinyatakan cukup mudah

dibaca. Kontras negatif (tulisan berwarna hitam di atas background putih)

lebih mudah dibaca, meski fakta yang ada pembacaan di layar komputer
lebih lambat dibandingkan pada buku.

2. Pendengaran

Telinga manusia menerima suara berupa getaran di udara dan mentransmisi-

kannya pada organ-organ pendengaran lainnya. Beberapa faktor pendengaran

adalah Pitch (getaran frekuensi), Timbre (warna nada), dan Amplitudo (volume
suara). Telinga manusia mempu mendengar suara pada frekuensi 20 Hz-20KHz.

Telinga manusia memiliki kemampuan memfilter suara yang diterima, membuat

manusia mampu mengabaikan background noise dan berkonsentrasi pada suara

yang memiliki informasi penting.

Contoh: pada ruangan yang berisik, kita dapat mendengar nama kita dipanggil.

3. Sentuhan

Stimulus sentuhan diterima melalui kulit. Terdapat 3 reseptor kulit yaitu:

thermoreceptor (mendeteksi suhu), nociceptor (mendeteksi rasa sakit), dan


mechanoreceptor (mendeteksi tekanan). Mechanoreceptor berperan penting untuk

input/output, seperti menekan tombol, meraba huruf Braille, dll. Seluruh bagian
tubuh memiliki reseptor namun beberapa bagian seperti jari dan bibir memiliki

sensitivitas lebih tinggi. Aspek lain dalam persepsi sentuhan adalah kinesthesis.

Kinesthesis adalah pemahaman mengenai posisi tubuh dan anggota tubuh.

Contoh: ketika mengetik, posisi jari, tangan, jarak tubuh dengan keyboard harus

diperhatikan untuk kenyamanan pengguna.

Halaman | 3
SUMMARY NOTES - [1811-IMK-S01-02]

4. Gerakan

Manusia bergerak untuk memberikan respons. Proses ini terbagi menjadi dua

tahapan waktu yaitu waktu reaksi dan waktu pergerakan. Waktu reaksi bervariasi

tergantung kanal sensor di mana stimulus diterima, misal sinyal audio 150ms, sinyal

visual 200ms, dan rasa sakit 700ms. Sementara waktu pergerakan subjektif

terhadap karakteristik manusia (umur, kesehatan). Waktu pergerakan diukur


menggunakan parameter kecepatan dan akurasi, yang umum digunakan dalam

pengukuran IMK.

5. Perasa dan Penciuman

Pada saat ini belum banyak implementasi komersil indra perasa dan penciuman,

namun beberapa penelitian sudah mengembangkannya. Sebagai contoh, alat


deteksi bahaya menggunakan simulasi indra penciuman, aplikasi virtual cocktail yang

mensimulasikan rasa dan bau coktail pada air putih biasa dengan menggunakan

perangkat elektronik, dsb.


__________________
Penulis: Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si.
Sumber Referensi:
1. Dix, A., Finlay, J., Abowd, G. D., & Beale, R. (2004). Human-computer interaction (3rd ed.).
Harlow: Pearson Prentice-Hall.

Halaman | 4

Anda mungkin juga menyukai