Anda di halaman 1dari 5

ASKEP WAHAM

Pengertian Perubahan Proses Pikir (PPP)


 Keadaan dimana individu mengalami kerusakan/ kelainan/ kekacauan dalam pengoperasian kognitif dan
aktifitas.
Karakteristik PPP
 Perbedaan kognitif
 Defisit memori
 Interpretasi lingkungan tidak akurat
 Kelainan rentang perhatian
 Waham
 Tdk mampu berkonsentrasi
 Disorientasi (waktu/ tempat/ orang
 Tdk mampu membuat keputusan
 Menurunnya kemampuan mendapat ide
 Bingung
Pengertian WAHAM
 Kepercayaan yg salah thd obyek & tdk konsisten dg latar belakang intelektual & budaya (Rawlin,
1993) .
 Suatu sistem kepercayaan yg tdk dapat divalidasi / dipertemukan dg realitas (Haber, 92).
 Keyakinan yg salah/ ide yg tidak dpt diubah dg alasan logis/ kejadian nyata (Cook & Fontaine, 1987)
 Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tdk diyakini oleh orang lain dan
bertentangan dg reaolita normal (Stuart & Sundeen, 1998)
 Keyakinan klien yg tdk sesuai dg kenyataan tetapi dipertahankan & tdk dpt dirubah secara logis oleh orang
lain. (DepKes RI, 1994)
Proses Terjadinya Waham
 Adanya perasaan diancam oleh lingkungan, cemas & merasa sesuatu yg tdk menyenangkan terjadi
 Individu mencoba mengingkari ancaman dr persepsi diri atau obyek realitas dg menyalah artikan kesan thd
kejadian
 Individu memproyeksikan pikiran & perasaan internal pd lingkungan shg perasaan, pikiran &
keinginan negatif/ tidak bisa diterima menjadi bag eksternal.
 Individu mencoba memberi pembenaran / rasional/ alasan interpretasi personal ttg realita pd diri sendiri
atau orang lain
Fase Waham
• Fase Lack of human Need
• Fase lack of self esteem
• Fase kontrol internal eksternal
• Fase environment support
• Fase comforting
• Fase improving
Fase lack of human need
 Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis
Fase lack of self esteem
 Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tinggnya kesenjangan anatara self ideal dengan self reality
Fase kontrol internal dan eksternal
 Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa yng ia katakan adalah kebohongan,
menutupi kekurungan, an tidak sesuai dengan kenyataan
Fase environment support
 Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungan menyebabkan klien merasa di dukung,
lama kelamaan klien meganggpa sesuatu yang dilakatan tersubut sebagai sesuatu kebenaran karean
seringnya diulang-ulang
Fase Comporting
 Klien meras nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama.
 Keyakianan ini sering disertai halusinansi dan klien suka menyendiri.
Fase Improving
 Waham yang muncul sering berkaitan dengan trauma masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi
Jenis Waham
1. Waham Agama ---- Keyakinan klien thd suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tp tidak
sesuai kenyataan.
2. Waham Kebesaran--- Klien yakin scr berlebihan bhw ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan
3. Waham Somatik-----Klien yakin bahwa tubuh & bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit,
diucapkan berulang kali tp tidak sesuai kenyataan.
4. Waham Curiga ----Klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yg berusaha merugikan atau
menciderai dirinya, diucapkan berulang kali tp tdk sesuai kenyataan
5. Waham Nihilistik---- Klien yakin bhw dirinya sdh tdk ada didunia / meninggal,diucapkan berulang kali tp
tdk sesuai kenyataan.
6. Waham Dosa --- Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang tidak dapat
diampuni atau bahwa ia bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik, misalnya kecelakaan
keluarga, karena pikirannya yang tidak baik
7. Waham Kejar --- Klien mempunyai keyakinan ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya
atau mengatakan bahwa ia sedang ditipu, dimata-matai atau kejelekannya sedang dibicarakan.
8. Waham Bizar Siar Pikir / Broadcasting.
Keyakinan Klien bhw orang lain tahu apa yg sedang ia pikir meskipun ia tidak pernah secara nyata
mengatakan pada orang tsb
Prinsip Tindakan Kep. Pd Pasien Waham
 Tetapkan hub. Saling percaya, Identifikasi isi dan jenis waham, Kaji pengertian waham, Kaji intensitas,
frekwensi dan lamanya waham, Identifikasi stressor waham, Tempatkan waham dalam suatu kerangka
waktu, Identifikasi stres terbesar yg dialami baru-baru ini, Hubungkan onzet waham dengan onzet stress,
Jika klien bertanya apakah anda percaya waham tersebut : Katakan bahwa itu pengalaman klien.
Penghambat Keberhasilan Tindakan Kep. Pd Klien Waham
 Cemas dan menghindari klien, Menguatkan waham, Berusaha membuktikan bhwa klien salah, membuat
tujuan yg tdk relaistis, masuk kedalam situasi waham, gagal mengklarifkasi seputar waham, Tidak
konsisten dalam intervensi, Melihat terlebih dulu penyakit baru klien

ANSIETAS
• Kecemasan
adalah perasaan tidak nyaman atau kehawatiran yang samar disertai respons otonom
• Ansietas
adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu, tanpa objek yang spesifik karena
ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman yang baru
Type Kepribadian Pencemas
 Khawatir, tidak tenang, ragu & bimbang.
 Memandang masa depan dg was-was (khawatir)
 Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum (demam panggung)
 Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
 Tidak suka mengalah, suka mengotot
 Mudah tersinggung, dramatisasi

Ansietas Ringan
 Ansietas ringan berhubungan dg ketegangan dlm kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang
menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya

Ciri-Ciri Ansietas Ringan


Respon Fisiologis --- Napas sesekali pendek, Nadi dan tekanan darah naik, Gejala ringan pada lambung, Muka
berkerut dan bibir bergetar
Respon Kognitif --- Lapang persepsi meluas, Mampu menerima rangsangan yang komplek, Konsentrasi pada
masalah, Menyelesaikan masalah secara efektif
Respon Perilaku & Emosi --- Tidak dapat duduk tenang, Tremor halus pada tangan, Suara kadang-kadang
Meninggi

Ansietas Sedang
 Pada tingkat ini individu lebih memfokuskan pada hal yang penting saat ini dan mengesampingkan yag lain
sehingga mempersempit lahan persepsinya.

Ciri-Ciri Ansietas Sedang


Respon Fisiologis --- Sering napas pendek, Nadi ekstra sistole dan tekanan darah naik, Mulut kering, Anoreksia,
Diare/ konstipasi, Gelisah
Respon Kognitif --- Lapang persepsi menyempit, Rangsang luar tidak mampu diterima, Berfokus pada apa yang
menjadi perhatiannya
Respon Perlaku & Emosi ---- Gerakan tersentak-sentak (meremas-remas tangan), Bicara banyak dan lebih cepat,
Susah tidur, Perasaan tidak aman

Ansietas Berat
 Pada tingkat ini lahan persepsi menjadi sangat sempit / sangat menurun, individu cenderung memikirkan
yang kecil dan mengabaikan hal yg lain.

Ciri-Ciri Ansietas Berat


Respon Fisiologis --- Napas pendek, Nadi dan tekanan darah naik, Berkeringat dan sakit kepala, Penglihatan kabur
Ketegangan
Respon Kognitif --- Lapang persepsi sangat sempit, Tidak mampu menyelesaikan masalah

Respon Perlaku & Emosi --- Perasaan ancaman meningkat, Verbalisasi cepat, Blocking

Panik
 Pada tingkat ini lahan persepsi sudah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan
tidak dpt melakukan apa2 walau sudah diberi pengarahan/ bantuan

Ciri-Ciri Panik
Respon Fisiologis --- Napas pendek, Rasa tercekik, Sakit dada, Pucat, Hypotermi
Respon Kognitif ---- Lapang persepsi sangat sempit  terganggu, Tidak dapat berpikir logis
Respon Perlaku & Emosi --- Agitasi, mengamuk, marah, Ketakutan, berteriak-teriak, Kehilangan kendali/ kontrol
diri, Persepsi kacau

PERILAKU KEKERASAN
Asertif/ Pernyataan
 respon marah dimna individu mampu menyatakan atau mengungkapkan rasa marah atau tdk setuju tanpa
menyalahkan atau menyakiti orang lain
Frustasi
 respon yg terjadi akibat individu gagal mencapai tujuan, kepuasan atau rasa aman, krn tujuan tdk
realistis atau hambatan dlm proses pencapaian tujuan.
Pasif
 suatu keadaan dmn individu tdk mampu u/ mengungkapkan perasaan yg dialaminya, u/menghindari
suatu tuntutan nyata
Agresif
 perilaku yg menyertai marah & merupakan dorongan individu u/ menuntut sesuatu yg dianggapnya
benar
Kekerasan/ Amuk
 perasaan marah dan bermusuhan yg kuat disertai hilang kontrol, dmn individu dapat merusak diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan
HALUSINASI
• Gangguan persepsi sensori dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi,
suatu percakapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar (Maramis, 2004)

Illusii
 Panca indera tanpa adanya rangsangan atau stimulus misalnya penderita mendengar suara-suara,
bisikan ditelinganya padahal tidak ada sumber dari suara bisikan itu  disertai adanya OBYEK.

Prinsip Tindakan Kep Halusiansi


1. Tetapkan hubungan saling percaya.
2. Kaji gejala halusinasi, jenis,isi, frekwensi, lama, respon, tahap.
3. Fokus pd gejala & minta klien menjelaskan apa yang terjadi.
4. Idntifikasi apakah sblm nya minum obat/ alkohol
5. Jika klien bertanya, nyatakan secara sederhana bhw anda tidak mengalami stimulus yg sama.

ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI

Isolasi Sosial adl

 Keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dg orang lain disekitarnya.

Tahap Tahap TUMBANG


• Bayi (0 – 12 Bulan)
• Pra Sekolah (1 – 5 Tahun)
• Sekolah (6 – 12 Tahun)
• Remaja (13 – 18 Tahun)
• Dewasa Muda ( 19 – 24 Tahun)
• Dewasa Pertengahan (25 – 65 Tahun)
• Dewasa Akhir ( Lebih 65 Tahun)

RENTANG RESPON BERHUBUNGAN

SOLITUDE (Menyendiri)
 Respon yg dibutuhkan sesorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan
soialnya & suatu cara mengevaluasi diri untuk menetukan langkah selanjutnya.
AUTONOMY
 Merupakan kemampuan individu untuk menentukan & menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan
dalam hubungan social

MUTUALITY (BEKERJASAMA)
 Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tsb mampu untuk saling memberi dan
menerima.

INTERDEPENDEN
 Merupakan kondisi saling tergantung antara individu dg orang lain dalam membina hubungan
interpersonal.

MENARIK DIRI
 Terjadi apabila individu sulit atau tidak dapat mempertahankan hubungan yang intim, dapat juga karena
diisolasi orang lain.

DEPENDENCY (TERGANTUNG)
 Terjadi apabila indiv sangat terganung pada orang lain, karena kurang percaya diri

MANIPULASI

 Terjadi apabila individu sulit mengadakan hubungan yang intim dg orang lain, orang lain dijadikan sbg
objek untuk memneuhi kebutuhan.

CURIGA
 Terjadi apabila indiv gagal mengembangkan rasa percaya (basic trust) dengan orang lain.Tanda: cemburu,
iri hati, berhati-hati, humor kurang, dingin, tanpa emosi.

GANGGUAN KOMUNIKASI
 Adanya bentuk komnikasi verbal maupun non verbal yang bertentangan & dapat menghambat terbinanya
hubungan yang dekat / intim.

LONELINESS (KESEPIAN)
 Indiv merasa sulit untuk merasakan keintiman bila berhubungan dengan orang lain, oleh karena diliputi
oleh perasaan takut & cemas yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai