Anda di halaman 1dari 21

Preceptor : dr. Yan Edwin Bunde, sp.

THT

Disusun oleh:

Nia Oktriviany-0510128
Fenilia Susanti- 0510131
Lenny Yulianty- 0510139
Rhenata Dylan- 0510149
Elsa Angelie-0510152
 Suara bising di telinga deringan,
dengungan, raungan, atau bunyi klik

 Faktor resiko:
1. Terkena suara keras tanpa proteksi
telinga
2. Pria >> wanita
3. age-related hearing loss  27% pria dan
15 % wanita >45 tahun, 12 % pria berusia
65 - 74 tahun
4. Caucasian >>
5. Post-traumatic stress disorder (PTSD).
 Tinnitus subjektif
 hanya didengar oleh pasien. Tersering.
Penyebabmasalah di telinga luar, tengah
atau dalam, gang. N. cochlearis
 Objective tinnitus
 dapat di dengar oleh pemeriksa ketika
melakukan pekerjaan. Jarang terjadi.
penyebabgang. Pembuluh darah, gang
konduksi tulang telinga dalam, gang
kontraksi otot.
Jarang terjadi, <1% dari semua kasus, biasanya karena:
 vascular abnormalities

- congenital arteriovenous fistula


- acquired arteriovenous shunt
- glomus jugulare
- high-riding carotid artery
- carotid stenosis
- persistent stapedial artery
- dehiscent jugular bulb / a vascular loop such as anterior
inferior communicating artery [AICA]/ posterior inferior
communicating artery [PICA] compressing the auditory nerve
 mechanical disorders

-abnormally patent Eustachian tube


- palatal myoclonus
- temporo-mandibular joint disorder
- stapedial muscle spasticity).
Jaras
pendengaran
DIAGNOSIS
 Hearing (audiological) exam
Pasien duduk di ruang kedap suara memakai
earphone melalui yang akan diputar suara tertentu
ke satu telinga. Kemudian, pasien diminta memberi
tanda bila mendengar suara, dan hasilnya
dibandingkan dengan hasil yang dianggap normal
untuk usianya. Hal ini dapat membantu
menyingkirkan atau mengidentifikasi kemungkinan
penyebab tinnitus.
 Movement
pasien diminta untuk menggerakkan mata, leher,
lengan dan kaki. Jika terjadi perubahan tinnitus
/perburukan gejala mengidentifikasi gangguan
mendasar yang memerlukan perawatan
 Imaging test
CT-scan, MRI
 Berderig (Ringing)
◦ Nada rendah
◦ Nada tinggi : Paparan suara yang sangat keras atau pukulan ke telinga
 hilang setelah beberapa jam. Jangka panjang paparan bising, usia
yang berhubungan dengan gangguan pendengaran atau obat-obatan
dapat menyebabkan terus menerus, bernada tinggi dering di kedua
telinga. Acoustic neuroma dapat menyebabkan terus menerus, nada
tinggi berkemah di satu telinga.
 Berderung (Buzzing)
 Gemuruh (Roaring)
 Mengklik (Clicking) : kontraksi otot di sekitar telinga, dapat berlangsung
dari beberapa detik hingga beberapa menit.
 Siulan (Whistling)
 Desis (Hissing)
 Denyut jantung : masalah pada pembuluh darah (seperti tekanan darah
tinggi, aneurisma atau tumor dapat memperkuat suara detak jantung Anda
di telinga Anda (tinnitus berdenyut)).
 Hindari makanan yg membuat tinitus semakin
parah (kafein, soda, rokok)
 Penghentian & penggantian obat*an
 Suplemen vitamin A, vitamin C,
cyanocobalamin, asam nikotin, magnesium,
zinc, tembaga
 Pembersihan serumen (m↓ gejala tinitus)
 Mengatasi masalah kelainan pembuluh darah
 Penggunaan perangkat yg akan menekan suara bising
(Perangkat ini, yang menghasilkan suara lingkungan
simulasi seperti jatuh hujan atau gelombang laut,
seringkali merupakan pengobatan yang efektif untuk
tinnitus)
 Alat bantu dengar
 Alat masking (ini mengeluarkan suara, terus menerus
yang menekan gejala tinnitus)
 Obat”an (Obat tidak dapat menyembuhkan tinnitus,
namun dalam beberapa kasus mereka dapat
membantu mengurangi keparahan gejala atau
komplikasi)
◦ antidepresan trisiklik (amitriptyline dan nortriptyline) 
tinitus berat (E.S : mulut kering, masalah penglihatan kabur,
sembelit dan jantung)
◦ Clonazepam 0.5 mg sebelum tidur
◦ Alprazolam (Niravam, Xanax) (E.S : rasa kantuk dan mual)
 0.5 mg sebelum tidur selama 2 minggu, peningkatan dosis
2x/hari untuk minggu ke 3 & 4, dosis 3x/hari untuk minggu ke 5
& 6, lalu tapering off secara bertahap untuk mencegah insomnia
 perubahan gaya hidup :
o kurangi ekspos terhadap hal” yg dapat membuat
tinitus lebih parah (suara keras & nikotin)
o Menutupi kebisingan.
Dalam suasana yang tenang, kipas angin, musik lembut
atau radio rendah volume statis dapat membantu
topeng suara dari tinnitus.
o Kelola stres.
Stres dapat membuat tinnitus buruk.
o Kurangi konsumsi alkohol.
Alkohol melebarkan pembuluh darah, menyebabkan
aliran darah yang lebih besar, terutama di daerah
telinga bagian dalam
 Lemas badan
 Stress
 Gangguan tidur
 Gangguan konsentrasi
 Gangguan ingatan
 Depresi
 Gangguan kecemasan
 Memakai pelindung pendengaran
 Mengecilkan volume suara (terutama saat
mendengar mp3, dll)
 Menjaga kesehatan jantung

Anda mungkin juga menyukai