Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program – program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan. 1) Hubungan Dengan Formulasi Strategi Formulasi strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. 2) Evolusi dan Perencanaan Strategis Tujuannya adalah untuk mengambil pilihan yang sulit diantara program – program alternatif yang ada, bukan eksplorasi angka anggaran, fokus pada program melalui proses analisis dan diskusi informal. 3) Manfaat Perencanaan Strategis - Kerangka kerja untuk pengembangan anggaran. - Alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi korporat. - Mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan jangka panjang. 4) Keterbatasan Perencanaan Strategis Perencanaan bearkhir menjad pengisian formulir latihan birokrasi tanpa pemikiran startegis. Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan startegis yang besar dan mendelagasikan pembuatan rencana strategis kepada staf dari departemen tersebut. 5) Struktur dan Isi Program Hampir di semua organisasi industri, program adalah produk atau keluarga produk ditambah riset dan pengembangan, aktivitas umum administratif, akuisisi. 6) Hubungan Organisasional Proses perencanaan strategis melibatkan manajemne dari unit bisnis atu pusat tanggung jawab lainnya dan dibantu oleh staf mereka. B. MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM BARU YANG DIUSULKAN 1) Analisis Investasi Modal Teknik – teknik untuk menganalisis usulan investasi modal adalah berusaha untuk menemukan: Nilai sekarang bersih dari proyek tersebut yaitu kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investasi yang diperlukan. Tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan antara arus kas masuk dan keluar. 2) Organisasi untuk Analisis Satu tim mungkin mengevaluasi usulan yang besar dan luas, proses tersebut mungkin memerlukan waktu setahu atau lebih. Untuk usulan kecil, sejumlah diskusi terjadi antara pengususl dan staf kantor pusat.
C. MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN
Rantai nilai bagi tiap perusahaan merupakan seperangkat aktivitas terkait yang menciptakan nilai dari tiap bagiannya, mulai dari memperoleh bahan mentah dasar untuk komponen pemasok sampai menghasilkan produk siap pakai serta mengantarkannya pada konsumen akhir. Konsep rantai nilai menggarisbawahi tiga bagian: 1. Keterkaitan dengan pemasok, 2. Keterkaitan dengan pelanggan, 3. Proses terkait dalam rantai nilai perusahaaan. Pembiayaan berdasarkan aktivitas (activity-based costing), meningkatnya komputerisasi dan otomatisasi dalam pabrik menimbulkan perubahan penting dalam sistem untuk mengumpulakn dan memanfaatkan informasi mengenai biaya.
D. PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
1. Meninjau dan memperbaharui rencana strategis. Selama satu tahun, keputusan yang megubah rencana strategis dibuat, manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. 2. Memutuskan Asumsi dan pedoman. Rencana strategis yang telah diperbaharuhi memasukkan asumsi-asumsi luas seperti pertumbuhan dalam PDB, pergerakkan musim, tarif upah tenaga kerja, dll. 3. Iterasi Pertama dari Rencana Strategis Menggunakan asumsi tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya membuat “rancangan pertama” dari rencana strategis, yang mungkin memasukkan rencana operasi yang berbeda darin yang dimasukkan dalam rencana sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuat keputusan akhir. 4. Analisis Dalam banyak kasus, jumlah dari rencana unit bisnis mengungkapkan kesenjangan perencanaan, yaitu jumlah dari rencana – rencana individual tidak mencapai tujuan korporat. 5. Iterasi Kedua dari Rencana Strategis Analisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam asumsi dan pedoman yang mempengaruhi semua unit bisnis. 6. Tinjauan dan Persetujuan Akhir Suatu pertemuan dengan pejabat – pejabat senior korporat umumnya mendiskusikan rencana yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga mungkin dipresentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses itu. DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. & Vijaya, Govindarajan. 2009. Managemen Control System.