Anda di halaman 1dari 4

gkan dari segi teknis dan ekonomis

seperti misal didaerah ruas tengah badan kapal


(parallel midle body) yang sering menggunakan
sistem konstruksi memanjang sedangkan bagian
ujung belakang dan depan kapal (aft and fore
end parts) menggunakan konstruksi melintang
dengan alasan bahwa dibagian ujung-ujung
kapal beban momen lengkung sudah mengecil
serta mempermudah proses pengerjaan untuk
bentuk permukaan lambung yang umumnya lebih
komplek terlebih dilengkapi dengan bulbous bow.
Pada umumnya sistem kombinasi diaplikasikan
pada bagian struktur tengah kapal dimana pada
bagian alas dan geladak menggunakan sistem
memanjang sedangkan bagian sisi lambung kapal
menggunakan sistem melintang. Pada dasarnya
pemilihan bentuk sistem konstruksi ditentukan
oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan
dengan kekuatan memanjang serta dasar-dasar
pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi
kapal. Ukuran setiap elemen struktur kekuatan
kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama
kapal seperti diatur dan telah ditentukan dalam
peraturan klasikasi. Ukuran panjang kapal dan
sistem konstruksi telah diatur dalam peraturan
klasikasi kapal. Di Negara Inggris peraturan ini
termuat dalam Rule LR (Lloyd’s Register) yaitu
Rules and Regulations for The Classication of
Ships, Part4, Ch.1 (2016) [2], dimana ukuran
setiap elemen konstruksi baik sistem Longitudinal
framing maupun Transverse framing ditentukan
berdasarkan ukuran panjang kapal yaitu kapal
dengan panjang dibawah 295 feets (L<90 m) dan
panjang diatas 295 feets (L≥90 m).
gkan dari segi teknis dan ekonomis
seperti misal didaerah ruas tengah badan kapal
(parallel midle body) yang sering menggunakan
sistem konstruksi memanjang sedangkan bagian
ujung belakang dan depan kapal (aft and fore
end parts) menggunakan konstruksi melintang
dengan alasan bahwa dibagian ujung-ujung
kapal beban momen lengkung sudah mengecil
serta mempermudah proses pengerjaan untuk
bentuk permukaan lambung yang umumnya lebih
komplek terlebih dilengkapi dengan bulbous bow.
Pada umumnya sistem kombinasi diaplikasikan
pada bagian struktur tengah kapal dimana pada
bagian alas dan geladak menggunakan sistem
memanjang sedangkan bagian sisi lambung kapal
menggunakan sistem melintang. Pada dasarnya
pemilihan bentuk sistem konstruksi ditentukan
oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan
dengan kekuatan memanjang serta dasar-dasar
pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi
kapal. Ukuran setiap elemen struktur kekuatan
kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama
kapal seperti diatur dan telah ditentukan dalam
peraturan klasikasi. Ukuran panjang kapal dan
sistem konstruksi telah diatur dalam peraturan
klasikasi kapal. Di Negara Inggris peraturan ini
termuat dalam Rule LR (Lloyd’s Register) yaitu
Rules and Regulations for The Classication of
Ships, Part4, Ch.1 (2016) [2], dimana ukuran
setiap elemen konstruksi baik sistem Longitudinal
framing maupun Transverse framing ditentukan
berdasarkan ukuran panjang kapal yaitu kapal
dengan panjang dibawah 295 feets (L<90 m) dan
panjang diatas 295 feets (L≥90 m).
gkan dari segi teknis dan ekonomis
seperti misal didaerah ruas tengah badan kapal
(parallel midle body) yang sering menggunakan
sistem konstruksi memanjang sedangkan bagian
ujung belakang dan depan kapal (aft and fore
end parts) menggunakan konstruksi melintang
dengan alasan bahwa dibagian ujung-ujung
kapal beban momen lengkung sudah mengecil
serta mempermudah proses pengerjaan untuk
bentuk permukaan lambung yang umumnya lebih
komplek terlebih dilengkapi dengan bulbous bow.
Pada umumnya sistem kombinasi diaplikasikan
pada bagian struktur tengah kapal dimana pada
bagian alas dan geladak menggunakan sistem
memanjang sedangkan bagian sisi lambung kapal
menggunakan sistem melintang. Pada dasarnya
pemilihan bentuk sistem konstruksi ditentukan
oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan
dengan kekuatan memanjang serta dasar-dasar
pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi
kapal. Ukuran setiap elemen struktur kekuatan
kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama
kapal seperti diatur dan telah ditentukan dalam
peraturan klasikasi. Ukuran panjang kapal dan
sistem konstruksi telah diatur dalam peraturan
klasikasi kapal. Di Negara Inggris peraturan ini
termuat dalam Rule LR (Lloyd’s Register) yaitu
Rules and Regulations for The Classication of
Ships, Part4, Ch.1 (2016) [2], dimana ukuran
setiap elemen konstruksi baik sistem Longitudinal
framing maupun Transverse framing ditentukan
berdasarkan ukuran panjang kapal yaitu kapal
dengan panjang dibawah 295 feets (L<90 m) dan
panjang diatas 295 feets (L≥90 m).
Pada dasarnya
pemilihan bentuk sistem konstruksi ditentukan
oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan
dengan kekuatan memanjang serta dasar-dasar
pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi
kapal. Ukuran setiap elemen struktur kekuatan
kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama
kapal seperti diatur dan telah ditentukan dalam
peraturan klasikasi. Ukuran panjang kapal dan
sistem konstruksi telah diatur dalam peraturan
klasikasi kapal. Di Negara Inggris
Pada dasarnya
pemilihan bentuk sistem konstruksi ditentukan
oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan
dengan kekuatan memanjang serta dasar-dasar
pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi
kapal. Ukuran setiap elemen struktur kekuatan
kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama
kapal seperti diatur dan telah ditentukan dalam
peraturan klasikasi. Ukuran panjang kapal dan
sistem konstruksi telah diatur dalam peraturan
klasikasi kapal. Di Negara Inggris
1. Alasan utama pemilihan sistim konstruksi memanjang adalah untuk menahan tegangan lentur
Longitudinal akibat hogging dan sagging. Pada dasarnya pemilihan bentuk sistem konstruksi
ditentukan oleh ukuran panjang kapal karena berhubungan dengan kekuatan memanjang serta
dasar-dasar pertimbangan lainnya seperti fungsi dan misi kapal. Ukuran setiap elemen struktur
kekuatan kapal sebanding dengan ukuran dimensi utama kapal seperti diatur dan telah ditentukan
dalam peraturan klasifikasi. Ukuran panjang kapal dan sistem konstruksi telah diatur dalam
peraturan klasifikasi kapal. Pemilihan sistem konstruksi baik system Longitudinal framing
maupun Transversal framing ditentukan berdasarkan ukuran panjang kapal yaitu kapal dengan
panjang dibawah 300 kaki dan panjang diatas 300 kaki.

2. Hogging dan Sagging menggambarkan bentuk suatu kapal ketika terkena tekanan. Hogging
menggambarkan balok yang melengkung ke atas di tengah, dan Sagging menggambarkan balok
yang melengkung ke bawah.

 Hogging adalah muatan kapal berpusat di bagian ujung-ujung kapal. Hal ini
menyebabkan pusat atau lunas menekuk ke atas.
 Sagging adalah muatan kapal berpusat di bagian tengah-tengah kapal. Hal ini
menyebabkan bagian tengah kapal sedikit menekuk, dan tergantung pada tingkat
lengkungan. Jika kelengkungannya terlalu dalam maka dapat menyebabkan lambung
patah atau retak.
3. Keuntungan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
 Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak terpotong akan memperbesar
modulus penampang melintang kapal.
 Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat dasar ganda berarti akan lebih
kaku konstruksi-konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.
Kerugian dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:

 Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak pada kapal.


 Memperbesar jumlah lubang palka.
 Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran barang.
 Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.

Anda mungkin juga menyukai