Keterangan Keterangan Pengaruh pH terhadap kinerja pertumbuhan dan Judul tingkat kelangsungan hidup benih Clarias gariepinus
International Journal of Research in
Jurnal Biosciences Volume dan Halaman Vol. 4 Edisi 3, hal. 14-20 Tahun 2015 Penulis Uzoka et al. Int. J. Res. Biosciences Reviewer Sukmawati Tanggal 27 April 2020
Abstrak Jurnal Kinerja pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup benih Clarias gariepinus menjadi sasaran berbagai perlakuan pH diselidiki. Suhu media kultur adalah rata-rata konstan (26,5oc) dan kandungan oksigen terlarut tetap sekitar 6.0mg / l. Dalam 48 jam, peningkatan rata-rata panjang antara 0,16 mm dan 2,28 mm tercatat pada pH 5,6,7,8, dan 9. Tidak ada benih yang selamat pada hari ke-2 dalam pH 2,3,10,11 dan 12 yaitu 100% mortalitas 24 jam dari stocking sementara pH4 mencatat angka kematian total setelah 192 jam. Persentase kelangsungan hidup di pH lain bervariasi antara 99,7% (dalam pH7 dan pH8) dan 51,67% (dalam PH5). Pertumbuhan optimal sebesar 92,03% tercatat di PH 7 sementara median letal pH (ML50pH) adalah 4.3 dan 9.2 untuk masing-masing perlakuan asam dan basa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan kondisi pH memiliki efek menekan pada tingkat pertumbuhan Clarias gariepinus. Ini menunjukkan perlunya pemantauan konstan perubahan pH dalam air terutama di operasi budidaya ikan.
Tujuan utama dalam penulitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh pH terhadap kinerja pertumbuhan dan Tujuan Penelitian tingkat kelangsungan hidup benih Clarias gariepinus
Pengujian dilakukan dalam rendaman
plastik berkapasitas 3,5 liter yang diisi hingga 2 liter dengan solusi eksperimental yang baru disiapkan dan diberi label sesuai dengan persyaratan pH untuk pengujian. Setiap bak diisi dengan empat puluh (40) benih panjang tubuh antara 6.90mm dan 7.03mm. Mereka terpapar solusi eksperimental untuk jangka waktu empat belas (14) hari untuk estimasi pertumbuhan. Untuk tingkat kelangsungan hidup, organisme uji diperiksa pada interval 2 jam untuk Subjek Penelitian kemungkinan kematian. Ikan diberi makan selama waktu penelitian ini menggunakan Artemia shell gratis , biasanya digunakan sebagai makanan awal pada awal pemberian makanan eksogen. Panjangnya, diukur sebagai ujung moncong sampai ke ujung sirip ekor, adalah ditentukan sebelum stocking dan pada interval 2 hari, untuk periode studi. Setiap 24 jam medium diperiksa untuk setiap perubahan pH dan disesuaikan jika ada. Metode yang digunakan pada penelitian Metode Penelitian ini adalah metode eksperimental Analisis data Nilai pertumbuhan dan kelangsungan hidup menjadi sasaran analisis varians (ANOVA) dan sarana pengobatan dibandingkan satu sama lain untuk perbedaan yang signifikan (p <0,5). Kinerja Pertumbuhan dan Kematian Tabel 1. menunjukkan respons pertumbuhan frys di berbagai perlakuan pH. Persentase tertinggi peningkatan panjang (92,03%) tercatat di pH 7 sedangkan 77,38% dan kenaikan 56,85% dicatat terhadap pH 5 dan 9 masing-masing. Tabel 2. menunjukkan persentase kematian dan kelangsungan hidup dengan perlakuan pH yang sesuai. 100% kematian dicatat dalam pH 2,3,10,11 dan 12. dua puluh empat (24) jam pasca Hasil Penelitian penyimpanan, sedangkan pH 4 mencatat kematian 100% setelah 192 jam. Data diperoleh pada Gambar 1. menunjukkan rata-rata pH mematikan (ML 50 pH) untuk perlakuan asam sebagai pH 4.3 sedangkan untuk perlakuan basa, ML 50 pH adalah 9,2.
Catatan Kualitas Air
Kandungan oksigen terlarut dari media adalah sekitar 6,0 mg / l selama penelitian. Suhu juga tetap konstan di 26.5 0C.
Diskusi Kematian benih terutama pada pH
ekstrim 4 dan pada pH 10 dicatat dalam penelitian ini dikaitkan dengan respirasi internal yang dipraktikkan oleh peneliti dimana ada kontak langsung antara solusi dan organ-organ internal ikan yang menyebabkan kehancuran segera 24 jam post-stocking dalam pH10 dan 192 jam post-stocking dalam pH4. Penelitian serupa dilakukan pada Clarias gariepinus tukik [16] menegaskan kemampuan tukik C. gariepinus untuk mentoleransi pH ekstrim 4 dan 10. Ini dicapai karena respirasi kulit yang dilakukan oleh tukik yang meminimalkan kontak mereka dengan larutan beracun. Sementara itu Boyd [7] dan Gaunder [11] telah mengamati bahwa asam dan basa titik kematian ikan masing-masing sekitar pH 4 dan 11 dengan reproduksi dan pertumbuhan berkurang meningkatkan keasaman atau alkalinitas. Review/Komentar