Bab Ii
Bab Ii
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana,
2014:28). Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada
ini ditujukan pada proses siswa mencari tahu informasi yang belum
diketahuinya sebelumnya.
belum diketahuinya.
2. Kualitas Belajar
yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan keluaran
belajar.
meliputi: (1) Perilaku pembelajaran dosen atau tenaga pendidik guru, (2)
a. Aktivitas Siswa
a. Visual Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya membaca, memerhatikan
gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Listening Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah mendengarkan,
uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
d. Writing Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah menulis cerita,
karangan, laporan, angket, dan menyalin.
e. Drawing Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah menggambar,
membuat grafik, peta dan diagram.
f. Motor Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, dan beternak.
g. Mental Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,
dan mengambil keputusan.
h. Emotional Activities
Aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah menaruh minat,
merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang
dan gugup.
b. Hasil Belajar
seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, di samping diukur dari
hasil belajar, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan
kategori tipe hasil belajar, yakni (1) verbal information, (2) intelektual
skill, (3) cognitive strategy, (4) attitude, dan (5) motor skill. Sementara
lain.
b) Hasil belajar pemahaman, tipe hasil belajar ini lebih tinggi satu
ekstrapolasi.
yang baru.
pemikiran divergent.
seseorang terhadap stimulasi yang dating dari luar. Dalam hal ini
termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab
nilai tersebut.
ketepatan.
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana
3. Model Pembelajaran
operasional di kelas.
digunakan sebagai pedoman dan acuan untuk suatu kegiatan. Bila bentuknya
kegiatan belajar, maka berarti kerangka acuan untuk suatu kegiatan belajar.
Dalam mata pelajaran matematika ada aturan dan aksioma. Aturan dan
aksioma itu menjadikan matematika sebagai landasan menyelesaikan
yaitu fakta, konsep, prinsip, skill dan problem solving. Ruang lingkup yang
matematika yaitu 1). Sintaks, 2). System social, 3). Prinsip reaksi, 4).
matematika secara umum yaitu 1). Rasional teoritik yang logis yang disusun
oleh para pencipta atau pengembangan, 2). Tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, 3). Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat diaksanakan dengan baik dan berhasil, 4). Lingkungan belajar yang
5. Model Kooperatif
siswa bekerja dalam satu kelompok yang heterogen yang anggotanya terdiri
atas 4-6 orang. Dimana heterogen ditinaju dari jenis kelamin, etnis, prestasi
Muhlisrarini. 2014:160)
tidak memahami.
a. Kelebihan
sungguh.
dilapangan.
b. Kelemahan
leluasa.
4) Jika ada siswa yang pemalas atau yang ingin berkuasa dalam
kooperatif tipe TGT sama saja dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD kecuali satu hal, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT
a. Presentasi Kelas
Dengan cara ini siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-
b. Tim
c. Game
Game disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan
dan latihan kelompok. Game dimainkan oleh tiga siswa pada sebuah
d. Turnamen
siswa terbaik pada hasil belajar yang lalu pada meja 1, tiga siswa
memungkinkan siswa dari semua tingkat pada hasil belajar yang lalu
Keterangan:
A-2, A-3, B-2, B-3, C-2, dan C-3 : Siswa berkemampuan sedang
kelompok terdiri dari 4 orang. Sedangkan jika satu kelompok terdiri dari 5
orang, maka A-4, B-4 dan C-4 adalah siswa berkemampuan sedang dan
akan mendapatkan tugas yang berbeda, setelah itu diadakan tahap selanjutnya
Tabel tersebut menunjukkan, apabila pada saat turnamen tiga orang siswa
mendapat poin 60, tengah mendapat poin 40 dan terendah mendapat poin 20.
Apabila pada saat turnamen dua orang siswa memperoleh nilai tertinggi seri
(sama) dan satu siswa memperoleh nilai terendah, maka yang tertinggi
mendapat nilai 50 dan terendah 20. Apabila pada saat turnamen seorang siswa
memperoleh nilai tertinggi dan dua orang siswa memperoleh nilai terendah
(seri), maka yang tertinggi mendapat nilai 60 dan terendah 30. Apabila pada
saat turnamen tiga orang siswa memperoleh nilai seri (sama), maka ketiga
e. Rekognisi Tim
Tim atau kelompok akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-
(GGE)
semua kelompok peserta (Silberman. 2010: 176). Dalam model ini siswa
dituntut aktif untuk saling mengajar antara siswa sehingga membuat proses
pembelajaran menjadi aktif. Selain itu, GGE adalah Suatu format diskusi
siswa yang berbeda. Metode GGE menuntut siswa untuk berfikir tentang
serta melatih tanggung jawab dan kepemimpinan pada diri siswa, siswa juga
akan termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar dan semua siswa akan
topik atau materi yang dapat membuat siswa saling bertukar informasi.
dipelajari.
kelompok yang membahas topik III akan di undi oleh guru untuk
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Matematika
Perbandingan Kualitas Belajar Siswa
Menggunakan Yang
Model Diajar Dengan Menggunakan
Kooperatif
Model Pembelajaran
Aktivitas Kooperatif Tipe GGE Dan
Siswa Selama Model
Aktivitas Pembelajaran
Siswa Selama
Kooperatif Tipe TGT
Proses Pembelajara Proses Pembelajara
Model Pembelajaran Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Kooperatif Tipe GGE
1. Mengajar 1. Mengajar
2. Belajar Tim 2. Pemberian Tugas
3. Tournament Kelompok
4. Rekognisi Tim 3. Berdiskusi Kelompok
4. Presentase
C. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut:
tipe TGT.
tipe TGT.
Keterangan: