Anda di halaman 1dari 10

Peran Bea Cukai dalam Pembangunan

Nasional dan Perlindungan Masyarakat

Disusun Oleh : Vany Savitry

NIM : 1301000002

Kelas : Kepabeanan dan Bea Cukai


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hidayah-Nyalah
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah Kepabeanan
dan Bea Cukai Bpk. Drs, NursalBaharuddin, BBA. M.Si. sebagai tambahan nilai mata kuliah tersebut.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengambil topic tentang “Peranan Bea dan Cukai dalam
Pembangunan Nasional dan Perlindungan Masyarakat”.
Penulis meminta kepada dosen apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah
ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi lebih baiknya Makalah yang akan datang.

Jakarta, 09 Desember 2015

Vany Savitry

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
I.A LATAR BELAKANG................................................................................................................ 4
I.B RUMUSAN MASALAH........................................................................................................... 5
I.C TUJUAN PENULISAN............................................................................................................. 5
I.D PERATURAN TERKAIT........................................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
II.A PENGERTAN BEA CUKAI...................................................................................................... 6
II.B BEA DAN CUKAI................................................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
III.A FUNGSI BEA CUKAI............................................................................................................ 7
III.B TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BEA CUKAI..................................................................... 7
III.C SISTEM YANG DIGUNAKAN DJBC....................................................................................... 8
III.D SISTEM PENJALURAN......................................................................................................... 8-9
III.E PERAN BEA CUKAI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT.................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP
IV.A KESIMPULAN..................................................................................................................... 10
IV.B SARAN................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 11

BAB I
3|Page
PENDAHULUAN
I.A LATAR BELAKANG

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (disingkat DJBC atau bea cukai) adalah nama dari


sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Pada
masa penjajahan Belanda, bea dan cukai sering disebut dengan istilah douane. Seiring dengan
era globalisasi, bea dan cukai sering menggunakan istilah customs.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah salah satu institusi yang memegang peranan
penting dalam menjaga hak – hak keuangan negara dengan fungsi yang kompleks dan terus
berkembang sejalan dengan semakin tingginya aktivitas perdagangan internasional dan tuntutan
untuk memenuhi kepentingan nasional.
Volume perdagangan yang tinggi dalam era perdagangan bebas membuka peluang bagi
industri dalam negeri untuk mampu bersaing di tingkat internasional sekaligus meningkatkan
tantangan dan persaingan bagi industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar
domestik. Di didi lain, semakin banyaknya aktifitas impor ke dalam negeri khususnya barang
mentah atau barang produksi diharapkan dapat mendorong industri nasional untuk semakin
kreatif dan dan berkembang. Dalam konteks perdaganagan dan daya saing global, peran DJBC
sangat besar, khususnya terkait dengan fasilitasi perdagangan dan pengawasan terhadap hak –
hak keuangan negara serta perlindungan kepada lingkungan hidup, masyarakat yang menjadi
kepentingan nasional.
Era globalisasi dan meningkatnya kejahatan lintas negara menjadi tantangan DJBC untuk
melindungi kepentingan nasional terutama terkait dengan barang – barang yang menjadi
ancaman bagi keamanan nasional. Cita – cita untuk mewujudkan Indonesia yang maju juga
membutuhkan peran DJBC dalam mengoptimalkan dan menghindari kebocoran penerimaan
negara. Lebih dari itu, DJBC juga harus mampu berperan untuk melindungi lingkungan dan
masyarakat dari ancaman barang – barang tertentu melalui instrumen cukai yang juga dapat
memberikan kontribusi dalam penerimaan negara guna menopang pembiayaan nasional.
Saat ini sudah banyak peranan yang dilakukan bea cukai dalam hal Pembangunan
nasional dan perlindungan masyarakat salah satunya yaitu memungut bea masuk dan bea
keluar. Bea cukai itu sendiri saat ini adalah peringkat kedua penyumbang terbesar pendapatan
Negara setelah pajak. Selain hal-hal diatas ada banyak peran bea cukai dalam pembangunan
nasional dan perlindungan masyarakat, hal tersebut akan dibahas dalam makalah ini.

I.B RUMUSAN MASALAH

4|Page
Pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah Apa saja peran
bea cukai dalam pembangunan nasional dan perlindungan masyarakat ?

I.C TUJUAN PENULISAN

Untuk menjelaskan lebih detail tentang Bea Cukai dan perannya dalam pembangunan
nasional serta perlindungan masyarakat, seperti :
Apa itu Bea Cukai ?
Apa Fungsi Bea Cukai ?
Apa saja tugas Bea Cukai ? dll.

I.D PERATURAN TERKAIT

 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN


ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

BAB II
5|Page
LANDASAN TEORI

II.A PENGERTIAN BEA CUKAI

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (disingkat DJBC atau bea cukai) adalah nama dari


sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Pada
masa penjajahan Belanda, bea dan cukai sering disebut dengan istilah douane. Seiring dengan
era globalisasi, bea dan cukai sering menggunakan istilah custom.
Dari segi kelembagaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dipimpin oleh seorang
direktur jenderal yang setara dengan unit eselon 1 yang berada dibawah Kementerian Keuangan
Indonesia, sebagaimana juga Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
dan lain-lain.

II.B BEA DAN CUKAI

Bea adalah pungutan yang dikenakan atas jumlah harga barang barang yang dimasukkan
ke dalam daerah pabean atau dikeluarkan dari daerah pabean. Bea itu sendiri terdiri dari bea
masuk dan bea keluar. Filosofi pemungutan bea masuk adalah untuk melindungi industri dalam
negeri dari limpahan produk luar negeri yang diimpor, dalam bahasa perdagangan sering
disebut tarif barier yaitu besaran dalam persen yang ditentukan oleh negara untuk dipungut
oleh DJBC pada setiap produk atau barang impor. Sedang untuk ekspor pada umumnya
pemerintah tidak memungut bea demi mendukung industri dalam negeri dan khusus untuk
ekspor pemerintah akan memberikan insentif berupa pengembalian restitusi pajak terhadap
barang yang diekspor. Filosofi pemungutan pajak ekspor pada komoditi ini adalah untuk
melindungi sumber daya alam Indonesia dan menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri
dalam negeri.
Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang
menikmati/menggunakan obyek cukai. Filosofi pengenaan cukai adalah dengan cukai
pemerintah berharap dapat menghalangi penggunaan obyek cukai untuk digunakan secara
bebas. Hal ini berarti adanya kontrol dan pengawasan terhadap banyaknya obyek cukai yang
beredar dan yang dikonsumsi. Sisi lain dari pengenaan cukai di beberapa negara maju adalah
membatasi barang-barang yang berdampak negatif secara sosial (pornografi dll) dan juga
kesehatan (rokok,minuman keras dll). Tujuan lainnya adalah perlindungan lingkungan dan
sumber-sumber alam (minuman kemasan, limbah dll), serta mengurangi atau
membatasi konsumsibarang-barang mewah dan sebagainya.

BAB III
PEMBAHASAN
6|Page
III.A FUNGSI BEA CUKAI

Fungsi utama Bea Cukai adalah :


1. Peningkatan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas di bidang
kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran
2. Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik impor dan
ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai serta penerapan sistem
manejemen risiko yang handal
3. Melindungi masyarakat, industri dalam negeri, dan kepentingan nasional melalui pengawasan
dan / atau pencegahan masuknya barang impor dan keluarnya barang ekspor yang berdampak
negatif dan berbahaya yang dilarang dan / atau dibatasi oleh regulasi
4. Melakukan pengawasan kegiatan impor, ekspor dan kegiatan di bidang kpabeanan dan cukai
lainnya secara efektif dan efisien melalui penerapan sistem manajemen risiko yang handal,
intelijen dan penyidikan yang kuat, serta penindakan yang tegas dan audit kepabeanan dan
cukai yang tepat
5. Membatasi, mengawasi, dan / atau mengendalikan produksi, peredaran dan konsumsi barang
tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik dapat membahayakan kesehatan, lingkungan,
ketertiban dan keamanan masyarakat melalui instrumen cukai yang memperhatikan aspek
keadilan dan keseimbangan
6. Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar, dan cukai guna
menunjang pembangunan nasional

III.B TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BEA CUKAI

Tugas dan tanggung jawab bea cukai adalah :


1. Pengamanan dan pemungutan penerimaan negara dari kegiatan impor, ekspor, dan
pemungutan cukai (revenue collection);
2. Melancarkan arus barang dari transaksi perdagangan internasional (trade facilitation);
3. Membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri dan investasi
melalui pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai serta pencegahan unfair trading (industrial
assistance);
4. Menjamin perlindungan kepada masyarakat terhadap akses yang timbul sebagai   akibat dari
masuknya barang-barang pembatasan dan larangan serta narkotika (community protection).

III.C SISTEM YANG DIGUNAKAN DJBC

Rencana kedepannya semua importasi akan diarahkan untuk menggunakan sistem ini
karena pertimbangan keamanan dan efisiensi, sehingga bermunculan warung-
warungEDI (semacam warnet khusus untuk mengurus importasi) disekitar pelabuhan yang akan

7|Page
membantu importir yang belum memiliki modul impor atau tidak secara on-line terhubung
dengan sistem komputer DJBC.
proses pengeluaran barang impor sangat tergantung pada jenis barang impor itu sendiri,
khusus untuk barang impor asal tumbuhan dan hewan akan melalui
pemeriksaankarantina (masa karantina) ini penting untuk mencegah masuknya penyakit dan
hal-hal yang tidak dinginkan dari segi kekarantinaan dan kesehatan seperti pemeriksaan layak
konsumsi atau tidak, masa kadaluwarsa, dsb, untuk daging impor harus ada Certificate of
origin agar diketahui dari mana asalnya, juga umumnya sertikat halal untuk komoditi konsumsi.
Selanjutnya DJBC akan memberlakukan National Single Window (NSW) untuk pelayanan dengan
otomasi. no tipping

III.D SISTEM PENJALURAN

Kiranya perlu pula diketahui sistem penjaluran barang yang diterapkan oleh DJBC dalam
proses impor. Keempat jalur ini awalnya dikategorikan dengan penerapan manajemen risiko
berdasarkan profil importir, jenis komoditi barang, track record dan informasi-informasi yang
ada dalam data base intelejen DJBC. Sistem penjaluran juga telah menggunakan
sistem otomasi sehingga sangat kecil kemungkinan diintervensi oleh petugas DJBC dalam
menentukan jalur-jalur tersebut pada barang tertentu. terdapat 4 (empat) penjaluran secara
teknis. Pada tahun 2007 DJBC telah memperkenalkan Jalur MITA, yaitu sebuah jalur fasilitas
yang khusus berada pada kantor Pelayanan Utama (KPU). Jalur tersebut adalah:

1. Jalur prioritas yang khusus untuk importir yang memiliki track record sangat baik, untuk importir
jenis ini pengeluaran barangnya dilakukan secara otomatis (sistem otomasi) yang merupakan
prioritas dari segi pelayanan, dari segi pengawasan maka importir jenis ini akan dikenakan
sistem Post Clearance Audit (PCA) dan sesekali secara random oleh sistem komputer akan
ditetapkan untuk dikenakan pemeriksaan fisik.
2. Jalur hijau, jalur ini diperuntukkan untuk importir dengan track record yang baik dan dari segi
komoditi impor bersifat risiko rendah (low risk) untuk kedua jalur tadi pemeriksaan fisik barang
tetap akan dilaksanakan dengan dasar-dasar tertentu misalnya terkena random sampling oleh
sistem, adanya nota hasil intelejen (NHI) yang mensinyalir adanya hal-hal yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang.
3. Jalur Kuning, jalur ini diperuntukkan untuk importir dengan track record yang baik dan dari segi
komoditi impor bersifat risiko rendah (low risk) untuk jalur tersebut pemeriksaan dokumen
barang tetap akan dilaksanakan dengan dasar-dasar tertentu misalnya terkena random
sampling oleh sistem, adanya nota hasil intelejen (NHI) yang mensinyalir adanya hal-hal yang
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang.
4. Jalur merah (red chanel) ini adalah jalur umum yang dikenakan kepada importir baru, importir
lama yang memiliki catatan-catatan khusus, importir dengan risiko tinggi karena track record
yang tidak baik, jenis komoditi tertentu yang diawasi pemerintah, pengurusannya menggunakan
jasa customs broker atau PPJK perusahaan pengurusan jasa kepabeanan dengan track record

8|Page
yang tidak baik ( "biro Jasa" atau "calo"), dlsb. Jalur ini perlu pengawasan yang lebih intensif oleh
karenanya diadakan pemeriksaan fisik barang. pemeriksaan fisik tersebut bisa 10%, 30% dan
100%.
5. Jalur Mitra Utama (MITA), jalur ini adalah fasilitas yang saat ini hanya berada pada Kantor
Pelayanan Utama.

III.D PERAN BEA CUKAI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL DAN


PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Berikut ini merupakan contoh dari keberhasilan Bea & Cukai dalam menjalankan
perannya terkait pembangunan nasional dan perlindungan masyarakat, yaitu:
1. Direktorat Bea dan Cukai Tanjung Perak Surabaya berhasil menggagalkan penyelundupan 8
kontainer berisi kayu yang bervariatif senilai Rp 5 M pada 10 Juni 2010 milik 5 eksportir: CV
Kambuna Jaya, CV Jaya Cahaya, CV Tri Wahyu Utama, Citra Adi Buana dan PT Pilar Bumi Agung
dengan tujuan negara Singapura, Cina, dan Taiwan.
2. Bea dan Cukai PPLB Entikong berhasil menggagalkan penyelundupan 8,7 kilogram sabu-sabu
senilai Rp 15,66 M pada 2-3 Mei 2010 milik Aryati Elisabeth dan Lidya Putri yang menggunakan
Bus Bintang Jaya Express dengan tujuan negara Malaysia.
3. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2009, Kantor Bea dan Cukai Banten mencatat sebanyak 425
kasus penyelundupan berhasil digagalkan. Kasus penyelundupan obat dan bahan kimia
sebanyak 150 kasus dan penyelundupan elektronik sebanyak 114 kasus. Selebihnya merupakan
kasus penyelundupan senjata api, alat bantu sex dan narkotika.
4. Bea Cukai Bali menghancurkan cache alkohol sebanyak 2.824 botol senilai Rp. 600 juta (US $
65,200) pada 6 Mei 2010. Dari jumlah botol hancur oleh buldoser adalah 1.539 botol anggur
impor dan minuman keras dan 1.285 botol minuman ilegal yang diproduksi secara lokal yang
berhasil ditahan pada tahun 2009 dan 2010.
5. Ditjen Bea dan Cukai membongkar tindak pemalsuan pita cukai hasil tembakau yang merugikan
keuangan negara sekitar Rp 3,036 miliar pada 22 Juli 2009 di wilayah Ciputat Jakarta. Modus
operandi yang dilakukan AH adalah memproduksi pita cukai palsu dengan cara menjalankan
kegiatan percetakan pita cukai palsu secara tertutup dengan kedok kegiatan penjualan kue
kering.

BAB IV
PENUTUP

IV.A KESIMPULAN

9|Page
Dari beberapa contoh keberhasilan Bea & Cukai dalam hal pengamanan di atas, kita
patut memberikan apresiasi yang positif terhadap kinerja Bea & Cukai. Tugas Bea & Cukai
memang cukup sampai hal penangkapan dan penyimpanan sementara barang bukti terhadap
kasus-kasus penyelundupan, pemalsuan, maupun kasus lain yang melibatkan peran mereka.
Karena ke depannya beberapa kasus memang akan dilanjutkan oleh pihak yang lebih berwenang
seperti kepolisian.
Namun selain itu, Bea & Cukai jelas mengemban tantangan lain dalam menjaga wilayah
kepabeanan Indonesia yang begitu luas. Pemberlakuan beberapa kebijakan seperti zona
perdagangan bebas (FTZ) atau komunitas ekonomi ASEAN akan makin menyulitkan tantangan
tersebut. Saat ini, beberapa kawasan yang telah menjadi FTZ adalah Sabang, Batam, Bintan, dan
Karimun. Jelas bahwa, selain pengamanan wilayah kepabeanan, Bea & Cukai juga harus
mengamankan target penerimaan negara yang telah dibebankan. Penerimaan bagi negara
merupakan unsur penting untuk mendukung pembangunan nasional. Meski salut kepada Bea &
Cukai, bahwa dalam empat tahun terakhir, Ditjen Bea dan Cukai selalu mampu memenuhi target
penerimaan.
Tak ada yang muluk untuk diharapkan terhadap peranan Bea & Cukai ke depan, selain
melanjutkan reformasi birokrasi melalui pengembangan inovasi-inovasi baru untuk
membuktikan bahwa kalau dulu Bea & Cukai menjadi sumber masalah, maka diharapkan
berubah menjadi alternatif untuk memecahkan masalah. Sampai kapanpun, Bea & Cukai tetap
akan menjadi lembaga penting yang dibutuhkan negara Indonesia untuk mendukung
perlindungan masyarakat dan pembangunan nasional.

IV.B SARAN

Untuk dapat membuat masyarakat lebih mengerti mengenai be cukai itu sendiri,
seharusnya ada pengenalan yang lebih mendasar, detail, dan luas mengenai peraturan, tata cara
atau prosedur terkait hal tersebut. Sehingga semakin kecil adanya tingkat kesalahan dan
kecurangan dalam hal bea cukai.
Demikianlah pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada
semua pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
http://ariariandi.blogspot.co.id/2012/05/bea-cukai-terhadap-perekonomian-negara.html
http://beacukai.blogspot.co.id/2013/05/bea-cukai.html
http://bctemas.beacukai.go.id/penjelasan-visi-misi-dan-fungsi-utama-direktorat-jenderal-bea-dan-cukai/
http://nitastory.blogspot.co.id/2010/07/saat-awam-memahami-peran-bea-cukai_17.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_Jenderal_Bea_dan_Cukai

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai