Anda di halaman 1dari 7

Konsep Kimia (KoKim)

Belajar Kimia Bersama

Penurunan Rumus Orde Reaksi

         Blog KoKim - Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa orde reaksi
merupakan pangkat molaritas pada persamaan laju reaksi. Dan itu hanya diperoleh melalui data
eksperimen bukan pada persamaan reaksinya. Sehingga diketahuilah berapa orde reaksi dari
suatu persamaan reaksi suatu zat. Dalam hal ini, akan dijabarkan mengenai penurunan rumus
untuk orde reaksi 1 dan orde reaksi 2.

Reaksi orde satu


Misalnya reaksi A →
B Menurut definisi laju reaksi dapat dituliskan:
r=−d[A]dt
Menurut persamaan laju reaksi, karena reaksi adalah tingkat satu, maka dapat ditulis
r=k[A]
Hubungan antara persamaan laju reaksi dengan definisi laju reaksi dapat ditentukan sebagai
berikut.
−d[A]dtd[A][A]=k[A]=−kdt
Jika diintegralkan maka akan dihasilkan:
∫awalakhird[A][A]ln[A]akhirawal=∫awalakhir−kdt=−kt]akhirawal
Jadi, hubungan yang diperoleh dapat dituliskan sebagai berikut:
ln[A0][At]=kt
dengan :
[A0]= molaritas pada waktu t=0 (M)
[At]= molaritas setelah t=t detik (M)

Reaksi orde dua


Misalnya reaksi A → B
Menurut definisi laju reaksi dapat dituliskan:
r=−d[A]dt
Menurut persamaan laju reaksi, karena reaksi adalah tingkat dua, maka dapat ditulis
r=k[A]2
Hubungan antara persamaan laju reaksi dengan definisi laju reaksi dapat ditentukan sebagai
berikut.
−d[A]dtd[A][A]2∫d[A][A]2∫d[A][A]2=k[A]2=−kdt=∫−kdt=−∫kdt
Jika keadaan awal pada t=0 dan keadaan akhir pada t=t , maka hubungan yang diperoleh
dapat dituliskan sebagai berikut.
1[At]−1[A0]=kt
Waktu paruh (t 12
)
       Waktu paruh merupakan waktu yang diperlukan agar molaritas zat sisa menjadi setengah
molaritas zat awal. Misal mula-mula molaritas zat A adalah a mol, setelah waktu t12, maka
molaritas zat A sisa sebesar 12a mol. Waktu paruh sering digunakan untuk perhitungan dalam
reaksi peluruhan radioaktif. Selain itu dengan mengetahui waktu paruh laju reaksi dapat dicari
dengan lebih cepat.

Untuk reaksi orde satu diperoleh rumus:


ln[A0][At]=kt
Sehingga, pada waktu paruh (t12 ) molaritasnya menjadi [At]=12[A0], dan masukkan ke rumus
di atas:
ln[A0][At]ln[A0]12[A0]ln2t12t12=kt=kt12=kt12=ln2k=0,693k
Jadi, waktu paruh untuk reaksi orde satu dapat dirumuskan sebagai berikut:
t12=0,693k
       Waktu paruh dapat ditentukan dari hubungan persamaan laju reaksi dengan definisi laju
reaksi. Berdasarkan hubungan tersebut dan penjelasan sebelumnya, Untuk reaksi orde dua
diperoleh rumus:
1[At]−1[A0]=kt
Seperti pada reaksi orde satu molaritasnya menjadi [At]=12[A0], lalu masukkan ke rumus di
atas:
1[At]
−1[A0]112[A0]−1[A0]2[A0]−1[A0]1[A0]t12=kt=kt12=kt12=kt12=1[A0]k
Jadi, waktu paruh untuk reaksi orde 2 dapat ditentukan dengan rumus berikut:
t12=1[A0]k
Contoh:
Reaksi penguraian : A → B + C merupakan reaksi orde satu, setelah 20 menit, 40% dari zat A
bereaksi.
a. Bagaimana susunan campuran setelah 40 menit?
b. Setelah berapa menit campuran mengandung ketiga zat tersebut dalam jumlah mol yang sama?

Jawab:
*). Perlu diperjelas ini merupakan reaksi orde satu, sehingga rumus-rumus yang akan digunakan
untuk menjawab soal adalah mengenai orde satu saja.
*). Waktu saat t=20 menit
*). Zat A yang bereaksi hanya 40% jika diasumsikan mula-mula sebanyak A maka 40%A =
0,4A, sehingga
Rumus reaksi orde satu:
ln[A0][At]=kt
Sehingga pada t=20 menit dapat diperoleh:
ln[A0]
[At]lnAA−0,4Aln10A10A−4Aln10A6Aln53k=kt=k×20=20k=20k=20k=f
rac120ln53

a). Pada t=40 menit


ln[A0]
[At]lnAA−xlnAA−xlnAA−xAA−xAA−x9A25xx=kt=(frac120ln53)×4

0=2ln53=ln(53)2=(53)2=259=25A−25x=16A=16A25=0,64A
Zat yang bereaksi setelah t = 40 adalah 0,64 A mol.
Zat A yang tinggal sebanyak = A mol - 0,64 A mol = 0,36A mol
Zat B dan zat C yang terbentuk masing-masing adalah 0,64 A mol.

Susunan campuran dapat ditentukan dengan cara berikut.


Zat A =jumlah mol A yang tinggaljumlah mol
keseluruhan×100%=0,36Amol(0,36A+0,64A+0,64A)mol×100%=0,36Am
ol1,64Amol×100%=21,95%
Zat B dan zat C mempunyai komposisi sama, yaitu 39,03%. Jadi, susunan campuran setelah 40
menit adalah zat A 21,95%; zat B 39,03%; dan zat C 39,03%.

b). Campuran mengandung ketiga zat dalam jumlah mol yang sama, berarti
mol A = mol B = mol C atau
(A−x)Ax=x=2x=12A
Sehingga :
lnAA−xlnAA−12AlnA12Aln2t20t20t20t20tt=(120ln53)×t=(120ln53)×

t=(120ln53)×t=(120ln53)×t=ln2ln53=ln2ln5−ln3=0,6931,609−1,098=
0,6930,511=0,6930,511×20=27,1 menit
atau t=
27 menit 6 detik.
Jadi, campuran mengandung ketiga zat dengan jumlah mol yang sama dalam waktu 27,1 menit.

       Demikian pembahasan materi Penurunan Rumus Orde Reaksi dan contohnya. Silahkan
juga baca materi lain yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Artikel Terkait: laju reaksi


 Hukum Laju Reaksi dan Penentuannya
 Laju Reaksi
 Penerapan Laju Reaksi dalam Kehidupan
 Teori Tumbukan
 Grafik Berdasar Orde Reaksi
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
 Penurunan Rumus Orde Reaksi

Diposting oleh putu darmayasa


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: laju reaksi

2 komentar:

1.

Deni Atmojoo5 Desember 2018 08.11

Top markotop...

Balas
Balasan

1.

1.
1. putu darmayasa6 Desember 2018 03.59

Hallow @Deni,

Terimakasih untuk kunjungannya ke blog kokim ini.

Semoga terus bermanfaat.

2. Balas

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer


Persen Berat (Massa) dan Persen Volume
         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas kelanjutan dari materi konsentrasi
kelarutan yaitu tentang Persen Berat (Massa...


Kegunaan Sel Elektrolisis dalam Kehidupan
         Blog KoKim - Setelah kita mempelajari materi sel elektrolisis dan hukum Faraday pada
elektrolisis, kita akan lanjutkan membahas ...

 Macam-macam Isomer (Keisomeran)

         Blog KoKim - Kalian tentu telah mempelajari senyawa hidrokarbon alifatik seperti
alkana, alkena , dan alkuna. Serta senyawa kimi...

Label
 asam dan basa (10)
 faktor pengaruhi laju reaksi (5)
 golongan utama (10)
 harga entalpi reaksi (4)
 hidrolisis garam (6)
 hukum dasar kimia (6)
 ikatan kimia 1 (4)
 ikatan kimia 2 (6)
 isomer (8)
 karbohidrat (7)
 kegunaan senyawa hidrokarbon (5)
 kelarutan (6)
 kesetimbangan kimia (5)
 kimia unsur (7)
 konsentrasi larutan (5)
 laju reaksi (7)
 larutan elektrolit dan non-elektrolit (5)
 larutan penyangga atau buffer (4)
 lemak (5)
 makromolekul (5)
 minyak bumi dan gas alam (6)
 perhitungan kimia (7)
 pH larutan (5)
 polimer (6)
 protein (8)
 reaksi redoks (3)
 sel elektrokimia (7)
 senyawa benzena (6)
 senyawa hidrokarbon (10)
 senyawa karbon (25)
 sifat koligatif larutan (1)
 sistem koloid (7)
 sistem periodik unsur (spu) (4)
 struktur atom 1 (5)
 struktur atom 2 (8)
 tata nama senyawa dan persamaan reaksi (7)
 teori domain lektron (3)
 termokimia (7)
 titrasi asam basa (2)
 um ugm 2017 (7)
 unsur periode empat (4)
 unsur radioaktif (11)

Mengenai Saya
putu darmayasa
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ►  2017 (15)

 ▼  2016 (234)
o ►  Desember (30)
o ▼  November (27)
 ►  Nov 29 (1)
 ►  Nov 28 (2)
 ►  Nov 27 (1)
 ►  Nov 25 (3)
 ►  Nov 24 (2)
 ►  Nov 20 (2)
 ►  Nov 17 (3)
 ►  Nov 10 (3)
 ►  Nov 07 (3)
 ►  Nov 06 (3)
 ▼  Nov 04 (3)
 Pengaruh Ukuran Partikel pada Laju Reaksi
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
 Penurunan Rumus Orde Reaksi
 ►  Nov 02 (1)
o ►  Oktober (59)
o ►  September (67)
o ►  Agustus (41)
o ►  Juli (10)

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai