Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL IMUNOLOGI

PERAN STAT3 DALAM MEMIMPIN CROSSTALK ANTARA KANKER


MANUSIA DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Disusun Oleh:

I Ketut Purnama Putra 11194761920199

Sofa Amalia 11194761920226

Wina Annisa 11194761920230

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
rahmat-Nya yang diberikan kepada kami berupa kesehatan rohani dan jasmani
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Imunologi yang berjudul “Peran
STAT3 dalam Memimpin Crosstalk antara Kanker Manusia dan Sistem
Kekebalan Tubuh“, yang dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami banyak menemukan


hambatan, tetapi berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang telah
membantu serta para dosen-dosen farmasi yang telah banyak membantu kami
dengan baik, kami dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam
membuat makalah ini hingga makalah Imunologi ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Tidak lupa kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami mengharapkan
kritik-kritik dan saran-saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya, serta dapat dimanfaatkan
dengan baik untuk menjadi pedoman bagi mata kuliah Imunologi selanjutnya.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Banjarmasin, Mei 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1. Latar Belakang.........................................................................................4

BAB II ISI................................................................................................................5

2.1. Ringkasan Jurnal...........................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7

BAB IV PENUTUP...............................................................................................10

4.1. Kesimpulan..................................................................................................10

4.2. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dan perkembangan kanker manusia secara terus


menerus dan dinamis diatur oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Sebagai titik
konvergen dari beberapa jalur onkogenik, transduser sinyal dan aktivator
transkripsi3 (STAT3) secara konsitusif diaktifkan baik dalam sel tumor
maupun sel imun yang diinfiltrasi tumor. STAT3 yang diaktifkan secara
terus-menerus memicu perkembangan tumor melalui regulasai langsung
ekspresi gen onkogenik. Terlepas dari peran onkogeniknya dalam mengatur
ekspresi gen dalam sel tumor, STAT3 juga membuka jalan bagi pertumbuhan
kanker manusia melalui penekanan kekebalan. STAT3 yang diaktifkan dalam
sel-sel imun menghasilkan penghambatan mediator imun dan promosi faktor
imunosupresif. Oleh karena itu, STAT3 memodulasi interaksi antara sel
tumor dan imunitas inang. Akumulasi bukti menunjukan bahwa menargetkan
STAT3 dapat meningkatkan respons kekebalan anti kanker dan
menyelamatkan lingkungan mikro imunologis yang tertekan pada tumor.
Secara bersamaan, STAT3 telah muncul sebagai terget yang menjanjjikan
dalam imunoterapi kanker.

4
BAB II
ISI

2.1. Ringkasan Jurnal

Judul Peran STAT3 dalam Memimpin Crosstalk antara Kanker


Manusia dan Sistem Kekebalan Tubuh
Publikasi HHS Public Access
Volume & Vol 9, No 1 dan 29
Halaman
Tahun 2019
Penulis Yu Wang, Yicheng Shen , Sinan Wang , Qiang Shen,dan
Xuan Zhou.
Reviewer I Ketut Purnama Putra (11194761920199)
Sofa Amalia (11194761920226)
Wina Annisa (11194761920230)
Tanggal Akses 24 April 2020
Pendahuluan Respon imun anti kanker terhadap tumor, yang terdaftar
sebagai salah satu ciri khas kanker. Aktivasi proto onkegen
dan penindasan gen penekanan tumor didokumentasikan
dengan baik untuk memainkan peraang penting dalam
karsinogenesis. Konsep sel-sel kanker menghindari
kekebalan manusia selama karsinogenesis diterima secara
luas. Konsep bahwa sel-sel kanker menghindari kekebalan
manusia selama karsinogenesis diterima secara luas. Baru-
baru ini, akumulasi literatur mendokumentasikan dengan
baik bahwa transduser sinyal dan aktivator transkripsi 3
(STAT3) adalah mediator penting dari karsinogenesis
melalui penekanan kekebalan tumor yang terkait. Dipicu
oleh sinyal pengaktifan hulu, STAT3 yang diaktifkan
secara konstitusif dalam sel tumor tidak hanya
membatalkan respons imun anti tumor melalui promosi IL-
6, IL-10 atau VEGF yang persisten dalam lingkungan
mikro tumor, tetapi juga secara transkripsi mengaktifkan

5
onkogen kunci yang terlibat yang terlibat dalam penekanan
kekebalan (4-9).
Kajian Teori Tumorigenesis dapat diartikan sebagai respon imun anti
kanker terhadap tumor, yang terdaftar sebagai salah satu
ciri khas kanker. Aktivasi proto-onkogen dan penindasan
gen penekan tumor didokumentasikan dengan baik untuk
memainkan peran penting dalam karsinogenesis Baru-baru
ini, akumulasi literatur mendokumentasikan dengan baik
bahwa transduser sinyal dan aktivator transkripsi 3
(STAT3) adalah mediator penting dari karsinogenesis
melalui penekanan kekebalan tumor yang terkait.
Meskipun semakin banyak bukti menunjukkan peran unik
untuk STAT3 dalam sel kanker dan lingkungan mikro
tumor, masih ada kesenjangan pengetahuan yang masih
mendasari crosstalk antara pensinyalan STAT3 dan
penekanan kekebalan terkait tumor.
Metodologi Dalam penelitian ini dilakukan penargetan terhadap STAT3
Penelitian secara konstitutif yang mana STAT3 tersebut menghasilkan
penghambatan mediator imun dan promosi faktor
imunosupresif. Oleh karena itu, STAT3 memodulasi
interaksi antara sel tumor dan imunitas inang.
Hasil Akumulasi bukti menunjukkan hasil bahwa penargetan
untuk STAT3 mampu dalam meningkatkan respons
kekebalan anti-kanker dan menyelamatkan lingkungan
mikro imunologis yang tertekan pada tumor.

6
BAB III
PEMBAHASAN

Transkripsi STAT dalam sel dan tumor normal transkripsi nya terdiri dari
tujuh anggota ( STAT 1, STAT2, STAT3, STAT4, STAT5a, STAT5b,
danSTAT6) yang dikodekan gen yang berbeda. Motif fungsional keluarga STAT
berisi terminus amino untuk dimerisasi.

Penindasan kekebalan yang didorong oleh STAT3. Peran mendalam


STAT3 dalam lingkungan mikro tumor, terutama dalam sel kekebalan, baru-baru
ini deksplorasi mengenai onkogenesis. Akumulasi bukti menunjukkan bahwa
sinyal penghinaan yang disebabkan oleeh karsinogenesis dapat memicu penolakan
tumor dalam sistem kekebalan tubuh.

STAT3 dan sel T. Limfosit T memainkan peran penting dalam respon


imun adaftif manusia dalam onkogenesis. Oleh karena itu imunoterapi kanker saat
ini telah dirancang untuk meningkatkan reaktivitas sel T terhadap sel-sel tumor,
sebagaimana dibuktikan oleh hasil yang menguntungkan di berbagai kanker
manusia

SEL Th1 dan Th2 sel T helper membantu aktivasi sel hematopoietik lain
yang pernah distimulasi oleh antigen yang disajikan melalui sel antigen presenting
(APC). Namun sel Th tidak terlibat sampai dua set sinyal dari APC diterima.
Sinyal cosmtimulatory pertama adalah stimulasi dengan antigen hadir oleh
molekul hiskompatibilitas utama kelas 2 (MHC-II), diekspresikan pada
permukaan APC. Sinyal kostimulatori kedua dimediasi oleh hubungan antarav
CD80 atau CD86 pada APC dan CD28 pada sel T (88-90). Setelah diaktifkan sel
Th berploriferasi dengan cepat dan menghasilkan sitokin untuk mengatur respon
imun.

Th17 sel. Selain sel kekebalan Th1 dan Th2, bagian kegita dari sel T
helper, sel TH17< baru-baru ini dilaporkan. Sel Th17 dapat dikembangkan dari
sel T CD4 + naif di hadapan TGF – dan IL-17 dan dikelola oleh IL-21 dan IL-23.
Selain itu, sel Th 17 dapat di konversi menjadi sel T regulator, oleh karena itu
mempormasikan imunosupresi terkait tumor.

7
Sel T regulator. Sel T ( Treg) regulator adalah bagian dari sel T CD4+
yang mempertahankan lingkungan imunosupresi pada kanker manusia (6,116-
118). Sel Treg meningkatkan kekebalan anti tumor terutama yang mempengaruhi
aktivitas sel T CD8+ memulai sekresi IL-10 dan TGF. Produkssi TGF pada
gilirannya menginduksi ekspresi kontak Forkhead P3 (FOXF3), mediator
mendasar sel -sel Treg, dan mengubah sel CD4+T NAIF menjadi CD4+ CD25+
FOXF3+ sel Treg. Selain itu, perlu dicatat bahwa sel-sel Treg selektif menumpuk
didalam tumor pada tahap akhir perkembangan tumor dengan demikian secara
luas dianggap sebagai perdiktor yang luar biasa untuk melangsungkan hidup yang
dilemehkan ( 122-124).

Sel CD8+T. Treg dapat menghambat sensi sel T epfektor CD8+ dapat
menghasilkan lebih banyak IFN y dalam lingkungan mikro tumor meningkatkan
kekebalan anti tumor ( 14). Selain itu, IL-10 dan TGF disekreasikan oleh sel regist
dapat menghambat fungsi sel T efektor CD8+ berdasarkan ekpresi berlebih
STAT3. Sebagai akibatnya, loob umpan madu secara ketat dibentuk dan
dipertahankan dalam lingkungan mikro tumor oleh molekul pensinyalan tunggal
untuk memadinsi interaksi antara kanker dan kekebalan anti tumor.

STAT3 dan MDSC. Sel-sel penekanan turunan myloid (MDSC) telah


dikategorikan sebagai bagian sel-sel myolid manusia yang belum matang dengan
fungsi menghambat pada aktifitas sel-sel T CD4+ dan CD8+, serta respon imun
bawaan (134). Untuk melawan kekebalan anti tumor, lebih banyak MDSC
diroduksi dalam darah tepi pasien berbagai jenis kanker (135,135), IL-1.
Akumulasi MDSC secara luas dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk
disuruh keganasan. Sebagai onkogen, STAT3, dilaporkan secara transkripsi
mengatur fungsi MDSC dan diusulkan sebagai modulator utama xpansi MDSC.
Dalam model xenograft, MDCS menghasilkan tingkat STAT3 teraktivasi yang
sangat tinggi dibandingkan dengan myloid yang belum matang pada tikus naif.
Budi daya sel-sel myloid dalam medium yang dikombinsikan sel tumor memicu
expansi MDSC dengan cara yang tergantung STAT3. Menunjukan bahwa
aktivitas STAT3 dalam MDSC adalah hasil dari faktor-faktor yang diturunkan
dari tumor. Sementara itu, STAT3 yang terkuras dapat menghilangkan sel myloid

8
imunosupresip pada sel kanker menghasilkan diperensiasi dan maturasi sel
dentritik dan meningkat secara drasmatis.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Menargetkan STAT3 bukan hanya secara langsung menghambat


pertumbuhan tumor, tetapi juga meningkatkan kekebalan anti-kanker. Oleh
karena itu menjadikan STAT3 target yang menjanjikan dengan potensi
terapeutik untuk terapi kanker yang efektif, yang tampaknya lebih mungkin
dicapai dengan munculnya inhibitor molekul langsung dan / atau nospesifik
kecil yang dikembangkan secara inovatif dari STAT3.

4.2. Saran

Di dalam peneltian selanjutnya mengenai STAT3 alangkah lebih baik


jika penulis menerangkan secara lebih jelas mengenai metode yang dilakukan
dalam penelitian, agar pembaca jurnal penelitian dapat dengan mudah
memahami metode yang digunakan dan menambah pengetahuan
pembacanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wang Y, Shen Y, et. Al., 2019. “The Role of STAT3 in Leading the Crosstalk
between Human Cancers and the Immune System”., HHS Public Access.

11

Anda mungkin juga menyukai