Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
rahmat-Nya yang diberikan kepada kami berupa kesehatan rohani dan jasmani
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Imunologi yang berjudul “Peran
STAT3 dalam Memimpin Crosstalk antara Kanker Manusia dan Sistem
Kekebalan Tubuh“, yang dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami mengharapkan
kritik-kritik dan saran-saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya, serta dapat dimanfaatkan
dengan baik untuk menjadi pedoman bagi mata kuliah Imunologi selanjutnya.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
BAB II ISI................................................................................................................5
BAB IV PENUTUP...............................................................................................10
4.1. Kesimpulan..................................................................................................10
4.2. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
5
onkogen kunci yang terlibat yang terlibat dalam penekanan
kekebalan (4-9).
Kajian Teori Tumorigenesis dapat diartikan sebagai respon imun anti
kanker terhadap tumor, yang terdaftar sebagai salah satu
ciri khas kanker. Aktivasi proto-onkogen dan penindasan
gen penekan tumor didokumentasikan dengan baik untuk
memainkan peran penting dalam karsinogenesis Baru-baru
ini, akumulasi literatur mendokumentasikan dengan baik
bahwa transduser sinyal dan aktivator transkripsi 3
(STAT3) adalah mediator penting dari karsinogenesis
melalui penekanan kekebalan tumor yang terkait.
Meskipun semakin banyak bukti menunjukkan peran unik
untuk STAT3 dalam sel kanker dan lingkungan mikro
tumor, masih ada kesenjangan pengetahuan yang masih
mendasari crosstalk antara pensinyalan STAT3 dan
penekanan kekebalan terkait tumor.
Metodologi Dalam penelitian ini dilakukan penargetan terhadap STAT3
Penelitian secara konstitutif yang mana STAT3 tersebut menghasilkan
penghambatan mediator imun dan promosi faktor
imunosupresif. Oleh karena itu, STAT3 memodulasi
interaksi antara sel tumor dan imunitas inang.
Hasil Akumulasi bukti menunjukkan hasil bahwa penargetan
untuk STAT3 mampu dalam meningkatkan respons
kekebalan anti-kanker dan menyelamatkan lingkungan
mikro imunologis yang tertekan pada tumor.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Transkripsi STAT dalam sel dan tumor normal transkripsi nya terdiri dari
tujuh anggota ( STAT 1, STAT2, STAT3, STAT4, STAT5a, STAT5b,
danSTAT6) yang dikodekan gen yang berbeda. Motif fungsional keluarga STAT
berisi terminus amino untuk dimerisasi.
SEL Th1 dan Th2 sel T helper membantu aktivasi sel hematopoietik lain
yang pernah distimulasi oleh antigen yang disajikan melalui sel antigen presenting
(APC). Namun sel Th tidak terlibat sampai dua set sinyal dari APC diterima.
Sinyal cosmtimulatory pertama adalah stimulasi dengan antigen hadir oleh
molekul hiskompatibilitas utama kelas 2 (MHC-II), diekspresikan pada
permukaan APC. Sinyal kostimulatori kedua dimediasi oleh hubungan antarav
CD80 atau CD86 pada APC dan CD28 pada sel T (88-90). Setelah diaktifkan sel
Th berploriferasi dengan cepat dan menghasilkan sitokin untuk mengatur respon
imun.
Th17 sel. Selain sel kekebalan Th1 dan Th2, bagian kegita dari sel T
helper, sel TH17< baru-baru ini dilaporkan. Sel Th17 dapat dikembangkan dari
sel T CD4 + naif di hadapan TGF – dan IL-17 dan dikelola oleh IL-21 dan IL-23.
Selain itu, sel Th 17 dapat di konversi menjadi sel T regulator, oleh karena itu
mempormasikan imunosupresi terkait tumor.
7
Sel T regulator. Sel T ( Treg) regulator adalah bagian dari sel T CD4+
yang mempertahankan lingkungan imunosupresi pada kanker manusia (6,116-
118). Sel Treg meningkatkan kekebalan anti tumor terutama yang mempengaruhi
aktivitas sel T CD8+ memulai sekresi IL-10 dan TGF. Produkssi TGF pada
gilirannya menginduksi ekspresi kontak Forkhead P3 (FOXF3), mediator
mendasar sel -sel Treg, dan mengubah sel CD4+T NAIF menjadi CD4+ CD25+
FOXF3+ sel Treg. Selain itu, perlu dicatat bahwa sel-sel Treg selektif menumpuk
didalam tumor pada tahap akhir perkembangan tumor dengan demikian secara
luas dianggap sebagai perdiktor yang luar biasa untuk melangsungkan hidup yang
dilemehkan ( 122-124).
Sel CD8+T. Treg dapat menghambat sensi sel T epfektor CD8+ dapat
menghasilkan lebih banyak IFN y dalam lingkungan mikro tumor meningkatkan
kekebalan anti tumor ( 14). Selain itu, IL-10 dan TGF disekreasikan oleh sel regist
dapat menghambat fungsi sel T efektor CD8+ berdasarkan ekpresi berlebih
STAT3. Sebagai akibatnya, loob umpan madu secara ketat dibentuk dan
dipertahankan dalam lingkungan mikro tumor oleh molekul pensinyalan tunggal
untuk memadinsi interaksi antara kanker dan kekebalan anti tumor.
8
imunosupresip pada sel kanker menghasilkan diperensiasi dan maturasi sel
dentritik dan meningkat secara drasmatis.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Wang Y, Shen Y, et. Al., 2019. “The Role of STAT3 in Leading the Crosstalk
between Human Cancers and the Immune System”., HHS Public Access.
11