Anda di halaman 1dari 37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yakni penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel

atau lebih.sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan

menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu opini auditor, Kantor

Akuntan Publik, audit report lag sebagai variabel independen dan harga saham

sebagai variabel independen

3.2 Batasan Operasional

Batasan Penelitian yang dibuat oleh peneliti supaya tujuan penelitian ini

dapat tercapai antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2008 sampai dengan tahun 2010

3. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat berpengaruh terhadap harga

saham adalah jenis opini audit, audit report lag dan kantor akuntan publik.

Universitas Sumatera Utara


3.3 Defenisi Operasional

Menurut Erlina (2008) “Defenisi operasional adalah menjelaskan

karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang

menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasikan kedalam penelitian”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independen variabel) merupakan variabel mempengaruhi

variabel-variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Opini auditor (X1)

Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas

laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini opini

auditor diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh auditor

independen terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia(BEI) Pada tahun 2008-2010.dalam penelitian ini

pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok yaitu perusahaan yang

menerima pendapat unqualified opinion diberi kode 1 dan perusahaan yang

menerima pendapat selain unqualified opinion diberi kode 0.

b. Audit report lag (X2)

Menurut Halim (2000), “Audit report lag adalah rentang waktu

penyelesaian, pelaksanaan audit laporan tahunan yaitu sejak tanggal tutup buku

Universitas Sumatera Utara


perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor

independen”.

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal yang penting

dan harus diperhatikan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi tingkat

relevansi dan reabilitas laporan keuangan. Dalam hal ini audit report lag

dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan

tahun buku hingga laporan auditor independen atas laporan keuangan auditor.

Sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No.kep-36/PM/2003,

No.peraturan X.K.2 tentang perubahan peraturan penyampaian laporan

keuangan tahunan yang semula selambat lambatnya seratus dua puluh hari

menjadi selambat lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan

keuangan.

Adapun rentang waktunya dapat dihitung dengan rumus berikut:

Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan.

c. Kantor akuntan publik (X3)

Dalam penelitian ini Kantor akuntan publik diukur dengan melihat KAP

yang mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut. Dimana dalam

penelitian ini ukuran KAP digolongkan menjadi dua macam yaitu perusahaan

yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang

tidak menggunakan jasa KAP non big four diberi kode 0.

2. Variabel terikat (dependent variable), adalah variabel yang dijelaskan atau

yang dipengaruh oleh variabel independen (Erlina, 2008). Dalam penelitian ini

Universitas Sumatera Utara


variabel dependen adalah harga saham, dimana variabel dependen disimbolkan

dengan “Y”. Dalam hal ini harga saham dapat dilihat harga saham pada

closing price.

3.4. Skala pengukuran variabel

Tabel 3.1

Defenisi operasional dan pengukuran variabel

Variabel Indikator Skala Sumber


yang diukur Data
Harga saham Harga pasar perlembar saham pada Rasio Sekunder
periode tertentu
Opini auditor Unqualified opinion/selain unqualified Nominal Sekunder
opinion
Audit report Jumlah hari antara tanggal penutupan Rasio Sekunder
lag tahun buku sampai dengan diterbitkanya
laporan audit
Kantor KAP Big four/ Nominal Sekunder
akuntan non four
publik

Universitas Sumatera Utara


3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan

manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan

sampling menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-

kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2008

sampai 2010 di Bursa Efek Indonesia

2. Perusahaan mempunyai aset lebih dari 500 M

3. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen dalam laporan keuangan

pada tahun 2008-2010

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut diatas maka yang menjadi sampel

dalam penelitian ini berjumlah 34 dari 134 perusahaan yang terdaftar dari tahun

2008-2010 sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 perusahaan.

Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

Kriteria
No Nama Perusahaan S
1 2 3
1 Akasha Wira International Tbk √ √ ─
2 Allbond Makmur Usaha Tbk ─ √ √
3 Aluminindo Light Metal Industry Tbk ─ √ √
4 Aneka Kemasindo Utama Tbk ─ √ √
5 Apac Citra Centertex Tbk ─ ─ ─
6 Aqua Golden Mississipi Tbk ─ √ √
7 Argha Karya Prima Industries Tbk ─ √ √
8 Argo Pantes Tbk ─ √ √
9 Arwana Citra Mulia Tbk √ √ √ 1
10 Asahimas Flat Glass Tbk ─ √ √
11 Asia Pasifik Fiber Tbk ─ √ √
12 Asiaplast Industries Tbk ─ √ √

Universitas Sumatera Utara


13 Astra International Tbk √ √ √ 2
14 Astra Otoparts Tbk √ √ √ 3
15 Barito Pasific Tbk √ √ √ 4
16 BAT Indonesia Tbk ─ √ √
17 Bentoel International Investama Tbk ─ √ √
18 Berlina Tbk √ ─ √
19 Betonjaya Manunggal Tbk ─ √ √
20 Budi Acid Jaya Tbk √ √ √ 5
21 Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ 6
22 Centex (Prefered Stock) Tbk √ ─ ─
23 Centex Saham Seri B Tbk √ ─ ─
24 Citra Tubindo Tbk √ √ √ 7
25 Davomas Abadi Tbk ─ √ √
26 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk ─ √ √
27 Delta Jakarta Tbk √ √ √ 8
28 Delta Dunia Makmur Tbk ─ √ √
29 Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ ─ √
30 Dynaplast Tbk ─ √ √
31 Ekadharma International Tbk √ ─ √
32 Eratex Djaja Tbk √ ─ √
33 Eterindo Wahatama Tbk ─ √ √
34 Ever Shine Tex Tbk √ √ √ 9
35 Fajar Surya Wisesa Tbk √ √ √ 10
36 Gajah Tunggal Tbk √ √ √ 11
37 Goodyear Indonesia Tbk √ ─ √
38 GT Kabel Indonesia Tbk ─ √ √
39 Gudang Garam Tbk √ √ √ 12
40 Gunawan Dianjaya Steel Tbk ─ ─ ─
41 Hanson International Seri B Tbk ─ ─ √
42 Hanson International Tbk √ ─ √
43 Holcim Indonesia Tbk ─ √ √
44 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk ─ √ √
45 Indal Aluminium Industry Tbk √ ─ √
46 Indo Acidatama Tbk ─ √ √
47 Indo Kordsa Tbk ─ √ √
48 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ 13
49 Indofarma Tbk √ − √
50 Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 14
51 Indomobil Sukses International Tbk ─ √ √
52 Indorama Syntetics Tbk √ √ √ 15
53 Indospring Tbk √ √ ─

Universitas Sumatera Utara


54 Intanwijaya International Tbk ─ √ √
55 Intikeramik Alamasri Industry Tbk ─ √ √
56 Itamaraya Gold Industry Tbk √ √ ─
57 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk √ ─ √
58 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk ─ √ √
59 Jaya Pari Steel Tbk ─ √ √
60 Jemblo Cable Company Tbk ─ √ √
61 Kabelindo Murni Tbk √ ─ √
62 Kageo Igar Jaya Tbk √ ─ √
63 Kalbe Farma Tbk ─ √ √
64 Karwel Indonesia Tbk √ ─ √
65 Kedaung Indah CAN tbk √ ─ √
66 Kedaung Setia Industrial Tbk √ ─ √
67 Keramika Indonesia Asosiasi Tbk √ √ √ 16
68 Kertas Basuki Rahmat Ind.Tbk ─ √ √
69 Kimia Farma (Persero) Tbk √ √ √ 17
70 Langgeng Makmur Industri Tbk √ √ √ 18
71 Lion Mesh Prima Tbk ─ ─ ─
72 Lion Metal Works Tbk √ ─ √
73 Malindo Feedmil Tbk √ √ √ 19
74 Mandom Indonesia Tbk √ √ √ 20
75 Mayora Indah Tbk √ √ √ 21
76 Merck Tbk √ ─ ─
77 Mulia Industrindo Tbk ─ √ √
78 Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ 22
79 Multi Prima Sejahtera Tbk ─ √ √
80 Multistrada Arah Sarana Tbk √ √ √ 23
81 Mustika Ratu Tbk √ ─ √
82 Nipress Tbk √ ─ √
83 Nusantara Inti Corpora Tbk ─ √ ─
84 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ─ √ √
85 Pan Brothers Tbk √ ─ √
86 Panasia Filament Inti Tbk ─ ─ √
87 Panasia Indosyntexi Tbk ─ ─ √
88 Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ √ 24
89 Pelat Timah Nusantara Tbk ─ √ ─
90 Polychem Indonesia Tbk √ ─ √
91 Prasidha Aneka Niaga Tbk √ ─ √
92 Prima Alloy Steel Tbk √ √ ─
93 Primarindo Asia Infrastructur Tbk √ √ ─
94 Pyridam Farma Tbk ─ √ √

Universitas Sumatera Utara


95 Ricky Putra Globalindo Tbk ─ √ √
96 Roda Vivatex Tbk ─ √ √
97 Sara Lee Body Care Indonesia Tbk √ ─ √
98 Sat Nusapersada Tbk ─ √ √
99 Schering Plough Indonesia Tbk ─ √ √
100 Sekar Bumi Tbk √ ─ √
101 Sekar Laut Tbk √ ─ √
102 Sekawan Intipratama Tbk √ ─ √
103 Selamat Sempurna Tbk √ √ √ 25
104 Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ 26
105 Sepatu Bata Tbk √ ─ √
106 Siantar TOP Tbk √ √ √ 27
107 Sierald Produce Tbk √ √ √ 28
108 Siwani Makmur Tbk ─ ─ √
109 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ √ 29
110 Sucaco Tbk √ ─ √
111 Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ √ 30
112 Sumi Indo Kabel Tbk ─ √ √
113 Sunson Textile Manifacture Tbk √ ─ √
114 Suparma Tbk ─ √ √
115 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk ─ √ √
116 Surya Intrindo Makmur Tbk ─ √ √
117 Surya Toto Indonesia Tbk √ √ √ 31
118 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk √ ─ √
119 Tembaga Mulia Semanan Tbk ─ √ √
120 Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ 32
121 Tifico Fiber Indonesia Tbk ─ √ √
122 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ─ √ √
123 Tirta Mahakam Resources Tbk ─ √ √
124 Titan Kimia Nusantara Tbk ─ √ √
125 Toba Pulp Lestari Tbk ─ ─ ─
126 Tri Polyta Indonesia Tbk ─ √ √
127 Trias Sentosa Tbk √ √ √ 33
128 Tunas Alfin Tbk ─ √ √
129 Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √
130 Unggul Indah Cahaya Tbk ─ √ √
131 Unilever Tbk √ √ √ 34
132 Unitex Tbk ─ √ √
133 Voksel Electric Tbk ─ √ √
134 Yanaprima Hastapersada Tbk √ ─ √
Sumber:www.idx.co.id, 2011

Universitas Sumatera Utara


3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data-data tersebut

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian adalah laporan auditan perusahaan dari

www.idx.co.id.

3.7 Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara

yaitu melalui studi pustaka dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan

dengan penelitian ini dan dokumentasi penelitian terdahulu sebagai referensi.

Selain itu diperoleh dari media internet dengan mengunduh data yang dibutuhkan

melalui www.idx.co.id.

3.8 Teknik Analisis

Seluruh data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis sehingga

dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistik.

3.8.1 Statistik deskriptif

Universitas Sumatera Utara


Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang tercermin

dari nilai rata-rata (mean), Standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis, san skewness (kemencengan distribusi), sehingga

secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti.

3.8.2 Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang

diteliti terbebas dari gangguan multikolonieritas, autokorelasi,

heteroskedastisitas dan normalitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal

atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Pengujian normalitas ini

dapat dilakukan melalui :

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian,

Universitas Sumatera Utara


dengan hanya melihat histogram dapat membingungkan, khususnya

untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan

adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan

keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:

a. Jika data meyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi

normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis statistik

Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui

analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan membuat hipotesis :

H0= Data residual terdistribusi normal

H1= Data residual tidak terdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik

ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.

b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik

maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


3.8.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen

tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas

dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value dan Variance

Inflation Factor (FIV). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai FIV yang tinggi. Nilai cut-off

yang umum adalah:

1. Jika nilai tolerance>10 persen dan nilai VIF<10,maka dapat

disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance<10 persen dan nilai VIF>10,maka dapat

disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen dalam

model regresi.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lainya. (Ghozali, 2005). Metode

Universitas Sumatera Utara


yang digunakan dalam mengetahui adanya heterokedastisitas dapat

dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya. Heterokedastisitas dapat diketahui dari hasil analisis

dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu,seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis

regresi berganda karena dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat

dan lebih dari satu variabel bebas. Analisis regresi berganda bertujuan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.selain itu

Universitas Sumatera Utara


Analisis regresi berganda menunjukkan arah hubungan variabel dependen

dan variabel independen.

Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai

berikut: Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan :

Y = Harga saham
X1 = Opini Auditor
X2 = Audit report lag
X3 = Kantor akuntan publik
b = Koefisien regresi
a = Konstanta
e = Faktor pengganggu

3.8.3.1 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen

(Ghozali,2005). Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1) Jika prob < 0,05 atau t hitung > t tabel maka variabel X secara

individu (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel Y.

2) Jika prob > 0,05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara

parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Y.

Universitas Sumatera Utara


3.8.3.2 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2005).

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (a)

sebesar 5 persen atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan

hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika

nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini

berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis

ditolak.hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

No Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan
1 Proposal
Penyetujuan
2 Proposal
Penyelesaian
3 Proposal
Penulisan
4 Skripsi
Penyelesaian
5 Skripsi
Ujian
6 komprehensif

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Bab ini akan akan menyajikan analisis terhadap data yang diperoleh

selama penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari tahun 2008-2010 jumlah perusahaan yang

terdaftar di BEI adalah sebanyak 135 perusahaan. Kemudian keseluruhan data

diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan purposive

sampling dan terkumpul jumlah data sebanyak 34 perusahaan. Terhadap ke 34

perusahaan tersebut dilakukan pengujian-pengujian yang meliputi statistik

deskriptif, uji asumsi klasik dan hipotesis penelitian.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari

www.idx.co.id berupa data keuangan perusahaan manufaktur periode 2008-

2010 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis opini audit, audit report lag dan ukuran

KAP sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel

Universitas Sumatera Utara


dependen. Statistik deskriptif variabel dari sampel perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI selama 2008-2010 disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Analisis deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Jenis_Opini 102 .00 1.00 .6961 .46222

Audit_Report_Lag 102 30.00 105.00 73.1373 13.70484

KAP 102 .00 1.00 .6667 .47373

Harga_Saham 102 50.00 274950.00 11349.7843 35259.50681

Valid N (listwise) 102

Sumber: SPSS 17, Data diolah 2012

Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang diolah:

1. Variabel jenis opini audit memiliki nilai minimum 0,nilai maksimum 1

dan rata-rata 0,6961 dengan jumlah sampel 102

2. Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum

105 dan rata-rata 73,1373 dengan jumlah sampel 102

3. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan rata-rata

0,6667 dengan jumlah sampel 102

4. Variabel harga saham memiliki nilai minimum 50, nilai maksimum

274950 dan rata-rata 11349,7843

Universitas Sumatera Utara


4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji non

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :

H0 : data residual berdistribusi normal

Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikansinya > 0,05 maka H0

diterima,sedangkan jika signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.2
Uji normalitas sebelum Data Ditransformasi
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Harga_Saham

N 102

Normal Mean 11349.7843


a,,b
Parameters
Std. Deviation 35259.50681

Most Extreme Absolute .374


Differences
Positive .347

Negative -.374

Kolmogorov-Smirnov Z 3.780

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

b. Calculated from data.


Sumber : SPSS 17 Data diolah 2012

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil pengolahan data tersebut,besarnya nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah 3,780 dan signifikansi pada 0,000 maka disimpulkan

data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05. Data

yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat

melalui grafik histogram dan grafik normal plot data berikut.

Gambar 4.1
Histogram (sebelum data ditransformasi)

Dengan membandingkan data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal, dari grafik diatas dapat disimpulkan

bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram

menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu

menceng ke kiri (Positive skewness).

Universitas Sumatera Utara


Demikian juga dengan hasil iji normalitas dengan

menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat penyebaran

titik-titik agak menjauh dari diagonal sehingga dapat disimpulkan

bahwa data dalam metode regresi tidak terdistribusi normal. Dari hasil

uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram, Kolmogorov-

Smirnov (K-S) dan garis normal plot menunjukkan data tidak

terdistribusi secara normal.

Data tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya

data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat

menyimpang dari nilai data lainya. Ada beberapa cara mengatasi data

outlier,yaitu:

1. Melakukan transformasi data ke bentuk lainya

2. Melakukan trimming, yaitu membuang data outlier

Universitas Sumatera Utara


3. Melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke

suatu nilai tertentu

Dari ketiga cara tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan

transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma

Natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi

asumsi normalitas. Transformasi data ke dalam bentuk Ln

menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasi

sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat

missing values akan diganti dengan data mean (rata-rata). Setelah itu

dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.

Tabel 4.3
Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LNHARGASAHAM

N 102
a,,b
Normal Parameters Mean 7.1877

Std. Deviation 2.07436

Most Extreme Differences Absolute .088

Positive .088

Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .893

Asymp. Sig. (2-tailed) .403

a. Test distribution is Normal.

Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas,nilai K-S yang diperoleh

adalah 0,893, dan signifikan pada 0,403. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p > 0,05. Dengan

demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi

normal. Pada histogram,dapat dilihat bahwa distribusi data tidak

menceng (skewness) ke kiri atau ke kanan.

Gambar 4.2
Histogram ( setelah data ditransformasi)

Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.3

Grafik Normal P-Plot (setelah data ditransformasi)

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk membuktikan

apakah variabel bebas dalam penelitian ini dapat saling berintervensi

ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria di nyatakan

variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika:

1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai FIV < 0,10 maka dapat

disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi

Universitas Sumatera Utara


2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai FIV > 0,10 maka dapat

disimpulkan ada multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi

Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas


a
Coefficients

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Jenis_Opini .910 1.099

Audit_Report_Lag .919 1.088

KAP .878 1.139

a. Dependent Variable: LNHARGASAHAM

Sumber: SPSS17 Data diolah 2012

Dari tabel hasil uji multikolinieritas diatas, diperoleh harga VIF

tidak ada yang melebihi nilai 10 dan tolerance < 0,10. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat

masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model

regresi.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah

residu pada model regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila

Universitas Sumatera Utara


bersifat heterogen, menyebabkan model regresi tidak dapat

meramalkan secara akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah

heterokedastisitas digunakan Scatter plot. Kriterianya adalah apabila

titik-titik pada scattter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola

tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari

masalah heterokedastisitas.

Gambar 4.4 Uji heterokedastisitas

Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat di simpulkan bahwa

model regresi tidak terkendala heterokedastisitas, karena titik-titik

pada diagram tersebut tidak membentuk pola tertentu.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Masalah autokorelasi pada umumnya terjadi pada penelitian

yang data nya berkaitan dengan unsur waktu (time series). Penelitian

ini adalah termasuk penelitian yang menggunakan data time series,

yakni data yang diperoleh antara tahun 2008-2010, sehingga peneliti

merasa perlu untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan

terganggu oleh autokorelasi atau tidak

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui masalah

heterokedastisitas adalah apabila harga Dw diantara Du sampai

dengan (4 – Du).

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Data

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .617a .381 .355 1.67129 1.794


a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP
b. Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012

Penelitian ini memiliki 3 variabel independen dan 1 variabel

dependen, nilai DW berdasarkan tabel diatas adalah 1,794. Nilai ini

akan dibandingkan dengan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 102

dan jumlah variabel 3 sehingga k= 3. Berdasarkan harga tersebut

maka didapat nilai Du sebesar 1,613, sehingga dapat ditentukan

Universitas Sumatera Utara


bahwa batas Du adalah 1,613 dan 2,387 (4- Du). Dengan demikian

maka diketahui bahwa nilai DW > 1,613 dan DW < 2,387. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terganggu

oleh autokorelasi.

4.3 Persamaan Regresi

Penelitian ini menggunakan regresi linier, dilakukan dengan metode enter,

semua variabel dimasukkan kemudian akan diregresikan untuk mencari korelasi

variabel dependen dan independen. Dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan

disimpulkan bahwa model regres layak dipakai dalam pengolahan data. Untuk

menguji hipotesis digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data

yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Regresi Data

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000

Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906

Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766

KAP 1.800 .432 .411 4.167 .000

Dependent Variable: LNHARGASAHAM


Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

HS = 5,634+0,051AO+0,004AR+1,800KAP

Maksudnya adalah:

1. Konstanta sebesar 5,634 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel opini

audit,audit report lag dan KAP maka harga sahamnya adalah 5.634

2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel opini audit akan diikuti kenaikan pada

pada variabel harga saham sebesar 0,051 satuan dan variabel lainnya

dianggap konstan.

3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel audit report lag akan diikuti kenaikan

pada variabel harga saham sebesar 0,004 satuan dan variabel lainnya

dianggap konstan

4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran KAP akan diikuti kenaikan pada

variabel harga saham sebesar 1,800 satuan dan variabel lainnya dianggap

konstan

4.4 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) besaran korelasi atau hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dinyatakan kuat apabila

nilai R > 0 atau mendekati 1.

Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel

independennya menjelaskan variabel dependennya, dimana nilai R square adalah

Universitas Sumatera Utara


0 sampai 1. Apabila R square mendekati 1 dapat disimpulkan variabel-variabel

independennya dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

mendeteksi variasi variabel dependennya. Sebaliknya semakin kecil nilai R

square, kemampuan variabel independennya untuk menjelaskan variabel

dependennya semakin terbatas.

Tabel 4.7 Uji Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .617a .381 .355 1.67129 1.794

a. Predictors: (Constant), Audit_Report_Lag, Jenis_Opini, KAP

Dependent Variable: LNHARGASAHAM


Sumber: SPSS 17 Data diolah 2012

Pada tabel model summary diatas nilai R= 0,617, hal ini menjelaskan

bahwa hubungan atau korelasi antara variabel independen dan variabel dependen

kuat karena berada diatas 0,5.

Pada tabel tersebut juga diketahui nilai koefisien determinasi atau adjusted

R square nya 0,355, hal ini berarti bahwa 35,5% variasi atau perubahan dalam

harga saham dapat dijelaskan dengan variasi jenis opini audit, audit report lag dan

ukuran KAP, sedangkan sisanya (64,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Universitas Sumatera Utara


4.5 Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi dan menyatakan bahwa model regresi

diasumsikan tidak terganggu oleh masalah normalitas, multikolinieritas,

heterokedastisitas dan autokorelasi, maka analisis regresi linier dapat dilakukan.

Untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen dalam model regresi, maka dilakukan uji (t test) dan uji (f test).

4.5.1 Uji t (t- test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi konstanta dan setiap

variabel independennya.

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 5.634 1.295 4.350 .000

Jenis_Opini .051 .435 .011 .118 .906

Audit_Report_Lag .004 .015 .029 .298 .766

KAP 1.800 .432 .411 4.167 .000

Universitas Sumatera Utara


Dependent Variable: LNHARGASAHAM
Sumber: SPPS 17 Data diolah 2012
Tabel 4.8 Uji t

Untuk variabel jenis opini audit, dari tabel tersebut dapat dilihat

bahwa t hitung= 0,118 dan t tabel = 1,9835 (data t-tabel df = 102 pada

tingkat signifikansi α = 5 % adalah 1,9835), maka t hitung< t tabel maka

jenis opini audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Signifikansi penelitian menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari

0,05 (0,906>0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga jenis opini

audit tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Untuk variabel audit report lag, t hitung = 0,298, dengan t tabel =

1,9835, maka t hitung< t tabel, maka secara parsial audit report lag tidak

berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga

menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,766> 0,05).

Maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga audit report lag tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Untuk variabel ukuran KAP, t hitung = 4,167, dengan t tabel =1,9835,

maka t hitung> t tabel, maka secara parsial ukuran KAP berpengaruh

terhadap harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05). Maka H1 diterima dan

H0 diterima, sehingga ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap harga

saham

Universitas Sumatera Utara


4.5.2 Uji f (f Test)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen

Tabel 4.9 Uji f

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 70.563 3 23.521 6.332 .001a

Residual 364.038 98 3.715

Total 434.601 101

a. Predictors: (Constant), KAP, Audit_Report_Lag, Jenis_Opini

Dependent Variable: LNHARGASAHAM


Sumber : SPSS 17 Data diolah 2012

Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test diatas, diperoleh f hitung =

6,332 dengan tingkat signifikansi 0,001. f tabel = 2,697 dengan signifikansi

0,05. Dengan demikian jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP

secara simultan berpengaruh terhadap harga saham karena f hitung> f tabel

(6,332> 2,697) dan nilai signifikansi penelitian< tingkat signifikansi

(0,001<0,05)

4.6 Pembahasan Hasil Peneltian

Pada tabel 4.1 telah dijelaskan bahwa variabel harga saham memiliki nilai

minimum 50, nilai maksimum 274950 dan nilai rata-rata 11350. Variabel jenis

opini audit memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan nilai rata-rata 0,696.

Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 30 hari, nilai maksimum 105

Universitas Sumatera Utara


hari dan nilai rata-rata 73,137 hari. Variabel ukuran KAP memiliki nilai minimum

0, nilai maksimum 1 dan nilai rata-rata 0,667 dengan jumlah sampel 102

Nilai adjusted R square adalah 0,355, hal tersebut berarti bahwa 35,5%

variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan dengan variasi jenis

opini audit, audit report lag dan ukuran KAP, sedangkan sisanya (64,5%)

dijelaskan oleh sebab-sebab lainnya.

Berdasarkan pengujian hipotesis, diketahui bahwa jenis opini audit secara

parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham, hal ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh oleh Meiden (2008), dimana dalam hasil

penelitiannya Meiden berhasil membuktikan bahwa opini audit khususnya opini

WTP (unqualified opinion) berpengaruh positif terhadap harga saham, hal tersebut

kemungkinan besar disebabkan karena investor memiliki tingkat keyakinan yang

lebih besar tehadap jenis unqualified opinion.

Untuk variabel audit report lag dalam uji hipotesis dinyatakan secara

parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Audit report lag merupakan

rentang waktu dari tanggal penutupan buku sampai dengan tanggal penyelesaian

audit, semakin singkat rentang waktunya, investor akan semakin cepat untuk

mengambil keputusan untuk melakukan investasi atau tidak. Namun dalam

peneltian ini peneliti tidak menemukan bahwa audit report lag berpengaruh

terhadap harga saham

Untuk variabel ukuran KAP dikatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh

secara parsial terhadap harga saham. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Riyatno (2007), yang inti penelitiannya dapat ditarik

Universitas Sumatera Utara


kesimpulan bahwa secara tidak langsung ukuran KAP berpengaruh terhadap harga

saham. Demikian juga dengan Hussainey (2009) yang menyatakan investor secara

umum memiliki respon positif terhadap laporan keuangan yang diaudit oleh big

four yang notabene akan mempengaruhi harga saham. Hal tersebut semakin

memperjelas penelitian ini bahwa ukuran KAP memiliki hubungan yang kuat

terhadap harga saham, karena KAP big four secara umum dapat melakukan audit

lebih profesional dibandingkan KAP non big four.

Untuk jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan

berpengaruh terhadap harga saham. Rentang waktu penyelesaian audit, jenis opini

terhadap laporan keuangan dan ukuran kantor akuntan publik yang melakukan

audit mampu mempengaruhi investor dalam melakukan kegiatan investasi,

sehingga perlu bagi suatu perusahaan untuk mempertimbangkan variabel- variabel

tersebut ksususnya dalam hal memutuskan auditor independen yang akan

mengaudit laporan keuangannya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung

lebih kecil daripada t tabel, yakni (0,118<1,9835). Dengan demikian maka

hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh signifikan jenis opini audit

terhadap harga saham tidak terdukung

2. Audit report lag tidak berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung

lebih kecil daripada t tabel, yakni (0,298<1,9835). Dengan demikian maka

hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh signifikan audit report lag

terhadap harga saham tidak terdukung

3. Ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham, karena t hitung lebih besar

daripada t tabel, yakni (4,167>1,9835). Sehingga hipotesis 3 yang

menyatakan ukuran KAP berpengaruh terhadap harga saham terdukung

4. Jenis opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan

berpengaruh terhadap harga saham,karena F hitung lebih besar daripada F

tabel, yakni (6,332>2,697). Oleh karena itu hipotesis 4 yang menyatakan jenis

opini audit, audit report lag dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh

terhadap harga saham terdukung

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, dengan itu peneliti

memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Harga saham secara signifikan banyak dipengaruhi oleh aspek-aspek diluar

tingkat probabilitasnya, oleh karena itu bagi pihak manajemen perusahaan hal

ini harus menjadi salah satu pertimbangan untuk dilakukan dalam

meningkatkan harga saham

2. Kepada para auditor disarankan untuk dapat melakukan kegiatan audit lebih

profesional dan efektif sehingga hasil auditnya benar-benar dapat diandalkan

oleh investor untuk mengambil keputusan

3. Kepada para investor disarankan untuk lebih jeli dalam menganalisis laporan

keuangan auditan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi

4. Kepada para peneliti disarankan untuk menggunakan lebih banyak variasi

variabel dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

sehingga hasilnya lebih akurat

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai