Dewan Hak Asasi Manusia PBB merupakan organisasi penerus dari Komisi Hak
Asasi Manusia PBB di PBB yang dibentuk pada tanggal 15 Maret 2006. Dewan
Hak Asasi Manusia terdiri dari 47 negara yang dipilih setiap tahun oleh Majelis
Umum dengan masa jabatan tiga tahun. Anggota dipilih sesuai rotasi geografis
menggunakan sistem pengelompokan kawasan PBB. Indonesia merupakan salah
satu anggota dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Indonesia pertama kali dipilih
masuk ke dalam Dewan Hak Asasi Manusia pada tahun 2006-2007 sebagai
founding member. Pada tanggal 17 Oktober 2019 lalu, Indonesia kembali terpilih
sebagai Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk periode 2020-2022 dan kini sudah
kelima kalinya Indonesia terpilih sebagai salah satu anggota Dewan Hak Asasi
Manusia (HAM) PBB. Indonesia merupakan peraih suara tertinggi, selain
Indonesia ada juga Jepang, Korea Selatan, dan Kepulauan Marshall yang turut
masuk ke dalamnya. Ini merupakan sebuah bentuk amanah dan bukti bahwa
masyarakat internasional masih menaruh kepercayaan kepada Indonesia.
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM tak lepas dari para duta
besar(dubes) Indonesia di seluruh dunia dan kerja sama tim dari kementrian luar
negeri. Indonesia akan mulai bertugas di dewan HAM PBB pada tanggal 1 Januari
2020 mendatang, bersamaan dengan beberapa negara lainnya, seperti Afghanistan,
Bahrain, Bangladesh, Fiji, India, Nepal, Pakistan, Filipina, Qatar, Jepang, Korea
Selatan, Marshall Islands. Sejak terpilihnya Indonesia masuk kembali menjadi
anggota Dewan Hak Asasi Manusia, Indonesia memiliki tiga poin yang menjadi
prioritas Indonesia, yakni;