Makalah Manajemen Kesehatan Me
Makalah Manajemen Kesehatan Me
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Monitoring, pengendalian, dan evaluasi atau monev merupakan suatu fungsi
dari manajemen yang harus menjadi pendukung kompetensi seorang manajer
kesehatan. Monev diperlukan untuk meniali hasil akhir dari suatu program atau
kegiatan pelayanan yang dilakukan. Sementara pelaporan merupakan suatu sarana
untuk pemberian informasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan program.
Seorang manajer kesehatan dan para supervisor perlu melakukan monev
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan di tempatnya bekerja, namun seringkali
karena keterbatasan-keterbatasan yang ada maka evaluasi biasa difokuskan pada
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program pokok dari manajer tersebut.
Monev sesungguhnya merupakan bagian dari fungsi pengawasan dan berkaitan erat
dengan modul-modul lain yang menguatkan pelaksanaan semua fungsi manajemen,
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Tidak
menutup kemungkinan pada pelaksanaan setiap fungsi manajemen tersebut sudah
ditemukan penyimpangan yang segera perlu diperbaiki/ diluruskan, maka modul ini
sangat penting dikuasai manajer untuk menunjang pelaksanaan tugas
kepemimpinan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan oleh penulis, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu monitoring, pengendalian, dan evaluasi dalam kedokteran gigi?
2. Apa saja tujuan dari monitoring, pengendalian, dan dan evaluasi dalam
kedokteran gigi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditarik tujuan penulisan dari
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu monitoring, pengendalian, dan evaluasi dalam
kedokteran gigi
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari monitoring, pengendalian, dan dan
evaluasi dalam kedokteran gigi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Monev
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk membandingkan antara
kerangka perencanaan suatu pengkajian dan atau diseminasi dengan pelaksanaan
di lapangan serta luaran yang diperoleh (Holloway, 1997).
B. Tujuan Monev
Tujuan monitoring dan evaluasi adalah untuk tercapainya derajat kesehatan
gigi dan mulut siswa yang optimal. Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut
yang optimal berdasarkan Indonesia sehat tahun 2010 adalah 100% murid SD/MI
telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut (Dep. Kes. R.I., 2003).
Tujuan penting dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) adalah
untuk mengidentifikasi keberhasilan dan permasalahan tentang program kesehatan
gigi dan mulut yang sedang terjadi sedini mungkin. Dengan monev, efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan suatu kegiatan dapat dicapai. (Sugiyono, 2004).
D. Komponen Monev
1. Input
Input merupakan komponen yang terlibat dalam pelaksanaan
program UKGS. Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana
di sekolah meliputi guru olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih
tentang kesehatan gigi dan mulut,serta tenaga pelaksana di puskesmas
meliputi dokter dan perawat gigi/ tenagakesehatan lain yang telah dilatih
(Dep. Kes. R.I., 1996).
Tenaga pelaksana UKGS dari sekolah yaitu :
a. Kepala Sekolah / Guru SD
Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data
(screening) yaitu pemeriksaan seluruh murid secara berkala.
2) Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan
tentangkesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.
3) Pembinaan dokter kecil.
4) Latihan gosok gigi.
5) Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan
bilamenemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.
6) Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam
kesehatanlingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan
sekolah.
7) Membantu guru dalam sikat gigi bersama
b. Dokter kecil
Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani
untuk diperiksa giginya.
2) Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3) Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi
(klinik gigi). Tenaga dari Puskesmas yaitu :
a. Kepala Puskesmas
Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.
2) Sebagai pembimbing dan motivator.
3) Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan
mulut.
b. Dokter gigi
Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.
2) Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana
kegiatan, memonitoring program, dan evaluasi.
3) Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati
II dan Dati I
4) Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat
gigi,UKS, guru SD, dan dokter kecil.
5) Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawat
gigi.
c. Perawat gigi
Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan
SD.
2) Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
3) Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk
menyampaikanrencana kepada pelaksana terkait.
4. Dampak (Impact)
Impact adalah hasil jangka panjang yang diperoleh dari suatu
program. Salah satu contohnya adalah penilaian survei perubahan status
kesehatan gigi dan mulut dari murid yang telah mendapat penyuluhan
program UKGS. Penilaian bisa diperoleh dari :
a. Oral Hygiene Index – (OHI-S)
b. DMF-T
c. Periodontal index
3. Laporan
Langkah selanjutnya dari evaluasi adalah proses pelaporan. Proses
pelaporan bertujuan untuk memberikan informasi hasil program yang
dijalankan dengan menerapkan standar yang telah ditentukan
sebelumnya. Kemudian hasil dari pelaksanaan program disajikan dalam
bentuk laporan yang akan dinilai keberhasilannya. Laporan berisi
informasi mengenai pemberitahuan tentang capaian suatu kegiatan.
Selain itu pelaporan juga menjadi sarana pertanggungjawaban dari
kegiatan yang telah dilakukan.
Bagian dari laporan yang perlu ditulis adalah:
a. Kepala
Bagian kepala laporan melingkupi judul laporan yang ditulis di tengah
menggunakan huruf capital
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh laporan meliputi :
1) Pendahuluan, yang berisi penjelasan secara umum, tujuan, ruang
lingkup, dan sistematika laporan.
2) Materi laporan, yang berisi kegiatan yang telah dilaksanakan,
faktor yang mempengaruhi, hambatan yang dihadapi, dan hal lain
yang sekiranya perlu dilaporkan.
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan.
4) Penutup, yang merupakan bagian akhir dari laporan yang juga
berisi harapan maupun permintaan arahan.
Bagian penutup laporan meliputi,
a) Tempat dan tanggal pembuatan laporan.
b) Jabatan pejabat pembuat laporan.
c) Nama lengkap pejabat pembuat laporan.
d) Tanda tangan pejabat pembuat laporan.
e) Lampiran (bila ada)
Berisi lampiran hasil kegiatan yang dapat berupa formulir, data
maupun dokumentasi kegiatan yang dapat menjadi penunjang
laporan.
Laporan hasil evaluasi pada program kesehatan gigi contohnya adalah
laporan pada kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Susun
perencanaan program evaluasi yang akan dilaksanakan pada kegiatan
UKGS. Kemudian, lakukan tahap pelaksanaan rencana evaluasi yang sudah
disusun sebelumnya. Selanjutnya, analisis data yang ada pada kegiatan
evaluasi UKGS tersebut. Analisis data yang ada agar dapat dinilai
keberhasilan program yang dijalankan. Laporan ditulis untuk menjadi
informasi dan pemberitahuan serta pertanggungjawaban pelaksanaan
program sehingga dapat dinilai keberhasilannya dan dapat diketahui langkah
selanjutnya yang akan dilakukan setelah kegiatan evaluasi dilaksanakan.
F. Tahapan-Tahapan UKGS
Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkan
keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:
1. UKGS Tahap I (paket minimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum
terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh
guru sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 1994 (BukuPendidikan Kesehatan).
b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat
gigimasal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai
pasta gigiyang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
c. Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah
masing- masing.
2. UKGS tahap II ( paket standar UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah
terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket
standar UKS yaitu UKGS tahap II meliputi seluruh paket minimal UKS
atau UKGS tahap Iditambah dengan:
a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi
(terintegrasi)
b. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti dengan
pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal
c. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
d. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai
dengankelas VI (care on demand )
e. Rujukan bagi yang memerlukan
3. UKGS tahap III (paket optimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah
terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai.
UKGS tahap IIImemakai sistem inkremental dengan pemeriksaan ulang
setiap 2 tahun untuk gigi tetap. Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap
III meliputi seluruh paketstandar UKS atau UKGS Tahap II ditambah
dengan pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan
(treatment need ).
BAB III
KESIMPULAN
Monitoring merupakan tindakan mengumpulkan dan menganalisis informasi
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan secara sistematis dan
berkelanjutan. Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan
pengungkapan permasalahan kinerja program untuk memberikan umpan balik
pada program.
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk :
1. Mengkaji kegiatan apakah telah sesuai dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah
3. Mengetahui kemajuan kegiatan
4. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa
menyimpang dari tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Anonym., 2012, Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas,
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Dunn, W.N., 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, edisi ke-2, Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Holloway, I., 1997, Basic Concepts for Qualitative Research, Oxford : Blackwell
Nazir, A., Zakiyah, W., dan Winarso, U. T., 2013, Panduan Penerapan Sistem
Informasi Desa (SID) dan Monitoring Partisipatif, Merapy Recovery
Respone, Yogyakarta, hal. 136-148.
Sugiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.