John Locke adalah fi lsuf dari Inggris dengan pandangan empirisme , Ia sering
disebut sebagai tokoh yang memberikan ti ti k terang dalam perkembangan
psikologi. Menurut empirisme , yang menjadi sumber pengetahuan adalah
empiri, atau pengalaman, baik pengalaman bati niah maupun pengalaman
lahiriah, Pengikut empirisme ti dak puas dengan teori pengetahuan rasionalis,
mereka mencoba untuk mencari teori pengatahuan lainnya yang konsisten
dengan pengalaman manusia dalam kehidupannya sehari -hari. Kaum empiris
berti ti k tolak dari pengalaman alat dria sebagai sumber dan dasar bagi apa yang
kita ketahui.Selanjutnya pengalaman mengajarkan bahwa prinsif-prinsif moral
tertentu dan pengerti an tentang Allah, jauh dari bawaan, berbeda dengan orang
yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu ti dak terdapat ide
bawaan; intelek kita, pada saat pertama keberadaanya. Oleh karena itu ti dak
terdapat ide bawaan ; intelek kita, pada saat pertama keberadaannya adalah
sebuah tabularasa , sebuah kertas bersih yang belum ditulis. Semua tayangan
kita kemudian menemukan diatasnya ( yang bagi Locke adalah ide-ide ) berasal
dari pengalaman.
Locke menjelaskan bahwa pengalaman ada dua yaitu eksternal dan internal.
1. Pengalaman eksternal, yang disebut sensasi, member kit aide-ide yang
seharusnya obyek eksternal , sperti warna, suara, ekstensi, gerak . dll Locke
mengatakan “ seharusnya objek “ karena keberadaan mereka belum terbukti
(Dalam teori pengetahuan terbatas pada pengalaman konten mental, seperti
Locke adalah sangat ti dak mungkin untuk membukti kan keberadaan actual
seharusnya ini objek )
2. Pengalaman internal, yang disebut refl eksi, membuat kita memahami
pengoperasian sangat pada objek sensasi, seperti tahu, ragu, percaya dsb.
Bagi Locke , sensasi dan refl eksi diklasifi kasikan sebagai sederhana dan
kompleks, menurut nya dapat diminimalkan unsure, seperti warna puti h ,
kegendutan atau dikembalikan pada elemen lebih sederhana. Dengan demikian
gagasan mengenai sebuah apel itu kompleks karena merupakan kombinasi dari
ide-ide sederhana warna, bulat, rasa dan sebagainya. Semangat regards pasif
sebagai ide sederhana , ti dak ada yang bias memiliki ide suara, misalnya, jika
ti dak dilengkapi kepadanya. Sebaliknya , semangat akti f tentang ide – ide
kompleks karena dapat mengurangi mereka untuk unsure-unsur yang sederhana
dan dapat membuat ide-ide kompleks baru dari elemen-elemen ini
Selain ide-ide yang rumit, ada jug aide-ide umum, yang dihasilkan dari isolasi
ide sederhana dari kompleks – misalnya , puti h – dan dari ide universal sejauh
ini merupakan karakteristi k umum untuk beberapa sensasi serupa. Maka ide-ide
umum adalah ide abstrak, dan berguna untuk menandakan koleksi sensasi umum
Teori yang sangat penti ng darinya adalah tentang gejala kejiwaan adalah bahwa
jiwa itu pada saat mula-mula seseorang dilahirkan bersih bagaikan sebuah
tabularasa
3. Karya yang fundamental
Dalam Buku Yang berjudul “ essay concerning human understanding “, Locke
menjelaskan terungkapnya bertahap pikiran sadar ini.Berdebat melawan baik
Agusti nian pandangan manusia sebagai awalnya berdosa dan cartesia posisi,
yang menyatakan bahwa orang bawaan tahu dasar proposisi logis. Locke
berpendapat sebuah “ kosong “ pikiran, tabularasa, yang dibentuk oleh
pengalaman ; sensasi dan refl eksi menjadi dua sumber dari semau ide.
Pemikiran mengenai pendidikan adalah garis besar tentang bagaimana mendidik
pikiran ini, ia mengungkapkan keyakinan bahwa pendidikan yang menerbitkan
orang itu atau lebih mendasar bahwa pikiran adalah sebuah “ lemari kosong “
dengan pernyataan, “ . Dalam teori tabularasa yang menyatakan bahwa kita
dilahirkan dengan keadaan jiwa yang bersih , seperti kertas puti h tanpa sifat
dan tanpa idea. Apa yang kita ketahui atau kita pikirkan datang dari
pengalaman. Semua informasi berdasarkan pengalaman, baik melaui alat dria
kita ataupun melalui refl eksi yang seterusnya sampai kepada jiwa kita.Karena
itu locke ada dua sumber pengetahuan , yaitu “ pengindraan “ dan “ refl eksi “.
Pengatahuan pengindraan berhubungan dengan pengalaman lahiriah ,
sedangkan refl eksi berhubungan dengan pangalaman bati niah.
Semua pengetahuan kita kaya dengan gagasan – gagasan ( ide – ide ) yang
kita
peroleh melalui pengalaman dalam kejadian hidup sehari – hari. Pengetahuan
merupakan hasil pengujian terhadap ide . Kemudian ti mbul pertanyaan apakah
antara idea yang satu dengan idea yang lainnya ada persesuaian . Dalam hal ini
ada empat bentuk yang muncul, yaitu :
1) dalam bentuk identi tas atau perbedaan ,
2) dalam bentuk hubungan ,
3) dalam bentuk koeksistensi atau berada bersama-sama ,
4) dalam bentuk kenyataan.