Allethrin merupakan salah satu golongan pyrethroid yang memiliki rumus kimia
C19H26O3. Allethrin merupakan zat aktif yang merupakan senyawa turunan dari
pyrethroid dalam obat nyamuk bakar. Zat ini banyak digunakan dalam racun pembasmi
nyamuk yang memiliki resiko merusak kesehatan. Zat tersebut dapat masuk ke dalam
tubuh melalui tiga cara, yaitu: termakan atau terminum bersama makanan atau minuman,
dihirup dalam bentuk gas dan uap, langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam
aliran darah. Atau terserap melalui kulit dengan tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka
pada kulit.
Allethrin masuk ke dalam tubuh secara inhalasi melalui saluran pernapasan, lalu
masuk ke dalam peredaran darah. Allethrin yang masuk ke dalam peredaran darah akan
dimetabolisme di dalam hepar melalui proses hidrolisis yang melibatkan sitokrom P450.
Allethrin menyebabkan terjadinya penghambatan enzim mikrosom sel hepar dan
menyebabkan peroksidasi lipid hepar. Peroksidasi lipid membran dan sitosol
mengakibatkan terjadinya serangkaian reduksi asam lemak sehingga terjadi kerusakan
membran dan organel sel.
Allethrin jika terakumulasi di dalam tubuh dapat membentuk radikal bebas.
Allethrin yang terhirup akan masuk ke dalam aliran darah lalu menuju ke hati, mengalami
detoksifikasi dan menghasilkan metabolit yang berperan sebagai radikal bebas.
Selanjutnya radikal bebas tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah kembali dan
menuju ke seluruh tubuh termasuk testis. Radikal bebas dapat menimbulkan berbagai
masalah kesehatan termasuk gangguan dalam proses spermatogenesis. Penelitian yang
dilakukan oleh Azab and Sakr, allethrin dapat mengganggu proses spermatogenesis
secara tidak langsung dengan mengurangi diameter tubulus seminiferus dan menurunkan
berat testis pada tikus yang mengakibatkan penurunan produksi sperma tikus yang dapat
dianalogikan pada manusia.
Source : Adnan dan Pagarra, Halifah.2010. Struktur Hewan. Makassar:Jurusan
Biologi.FMIPA UNM.
Ammikhalid. 2010. Analisis Tingkat Peroksidasi Lipid dengan MDA. Available
at: http://analisis_tingkat_peroksidasi_lipid_wordpress.com.Opened :20.02.2012
Source : [Youtube] Osmosis. Oxygen Free Radicals & Cellular Injury – Causes
Symphtoms. https://youtu.be/Q7AZiX6x56l. Diakses pada 4 Desember 2018 Pukul
12.15.
Source: ( Kurniati Reni, Retno Ariani, Liyawati. Pengaruh Pemaparan Pralahir Obat
Nyamuk Elektrik Yang Berbahanaktif D-Allethrin Terhadap Fetus Mencit (Mus
musculus L.). Mulawarman scientifie. Vol 11. Nomer 2, 2012
Spermiogenesis terjadi dalam empat fase: Fase golgi, fase cap, formasi ekor, dan tahap
pematangan. Itu polaritas spermatid simetris radialis meningkat dalam fase Golgi.
Salah satu ujungnya spermatid menjadi wilayah kepala. Golgi peralatan
menghasilkan enzim dalam acrosome. Aksonem juga diproduksi dari distal
centriole selama itu Golgi tahap. Saya t aku s Sebuah pertemuan dari
mitokondria . Itu kondensasi dari DNA menghasilkan secara transkripsi non-
aktif kromatin . Selama itu topi tahap, itu acrosomal topi aku s diproduksi
oleh itu melampirkan dari itu nukleus oleh Golgi aparat. Elongasi dari satu
dari centrioles di sel menghasilkan ekor dari spermatozoa. Itu ekor dari
itu spermatozoa titik menuju itu pusat dari itu lumen. Kemudian,
kelebihan sitoplasma aku s phagocytized oleh Sertoli ' sel s selama pematangan dari
spermatozoa. Spermiasi adalah pelepasan dewasa spermatozoa ke dalam lumen
dari tubulus seminiferus. Itu spermatozoa matang adalah disebut juga sperma
sel. Sejak ekor mereka terdiri dari flagela panjang, spermatozoa adalah motil.
6. Cari info mengenai berbagai kelainan atau penyakit berkaitan dengan proses reproduksi
beserta gambarnya!
Berikut ini beberapa kelainan sperma yang biasanya dialami oleh para pria yang dianggap
menjadi pemicu infertilitas atau kemandulan seorang pria.
Azoospermia dapat diartikan sebagai tidak adanya benih dalam cairan sperma sehingga sering
disebut sebagai sperma kosong. Pada normalnya seorang pria akan memproduksi cairan semen
(air mani) dan sel sperma sebagai benih untuk pembuahan sel telur tetapi pada penderita
Azoospermia tidak ditemukan sel sperma tersebut.
Azoospermia adalah efek samping yang dilaporkan dari obat androgen karena mereka
menekan pelepasan hipotalamus dari GnRH dan oleh karena itu FSH. Hal ini menyebabkan
azoospermia pada pria dan amenore pada wanita.Azoospermia dapat menjadi kongenital, di
mana ia dapat menjadi manifestasi dari cystic fibrosis karena agenesis vas deferens, di antara
kondisi genetik lainnya.
Sumber : Jurnal :DETEKSI DELESI GEN DAZ (Deleted in AZoospermia) PADA PRIA
AZOOSPERMIA DENGAN METODE PCR (Polymerase Chain Reaction)
2. Oligospermia Atau Sperma Sedikit
Oligospermia adalah masalah kesuburan pria didefinisikan sebagai konsentrasi sperma rendah
ketika ejakulasi . Konsentrasi sperma rendah adalah jumlah sperma dalam ejakulasi biasanya
mililiter atau mL. Seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada
tahun 1999 , jumlah sperma rendah adalah kurang dari 20 juta sperma / mL .
Faktor pemicu kasus oligospermia mencakup paparan panas seperti mandi dengan air sangat
panas, sauna, bekerja di suhu tinggi, demam, pakaian sangat ketat (pakaian dalam), merokok,
minum alkohol, paparan logam, dll. Beberapa peneliti juga percaya bahwa kelebihan penggunaan
laptop (di pangkuan) juga dapat menyebabkan testis panas yang pada akhirnya mengurangi
jumlah sperma dan juga menurunkan kualitas sperma.
Sumber : jurnal : Ekspresi Gen Family Bcl-2 dan Ekspresi Gen Protein Kanal Ion Vdac1 pada
Oligozoospermia
3.Teratozoospermia
Teratozoospermia adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya sperma dengan morfologi
normal <30% hal ini dapat mempengaruhi kesuburan pada laki-laki. Sperma normal memiliki
bentuk kepala oval beraturan dengan ekor lurus panjang di tengahnya. Sperma yang bentuknya
tidak normal (disebut teratozoospermia) seperti kepala bulat, kepala pipih, kepala terlalu besar,
kepala ganda, tidak berekor, dll, adalah sperma abnormal dan tidak dapat membuahi telur. Hanya
sperma yang bentuknya sempurna yang disebut normal. Pria normal memproduksi paling tidak
30% sperma berbentuk normal.
4. Asthenospermia
Nama lain dari penyakit ini ialah Asthenozoospermia yang diartikan sebagai
mobilitas sperma yang lambat. Terdapat ratusan juta sel sperma ketika seorang pria
ejakulasi dan hanya sejumlah sperma saja yang memiliki kecepatan berenang yang
normal dan pada akhirnya hanya satu sel sperma saja yang akan membuahi sel telur
wanita.