TESIS
Oleh
MOHAMAD TISNA
NIM : 21140110000013
SemL tangga1 21 Agustus 2017.Tesis ini telall diperbaiki sesuai sTall‐ sttan pcllguJl,
Til■ PenguJl
Ketua Progr脚
Dr.H.Sapiudin Shidiq,M,Ag
卜IIP,196703282000031001
PenguJl I
NaFna :Prof Dr.Ruslnin TLll■langgor,Ll.A
卜IIP :194701141965101001
Peng可 i
9′ %
笏´
ll
卜IIP :195910201986032001
Pengtti Ⅲ
Narna :Dr.H.Sapiudin Shidiq,M,Ag
NIP :196703282000031001
Pembimbing
7/
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
lJIN S idayttu1/Jよ arta
ProE Dr.
NIP.1 504 1982031007
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
NIM。 21140110000013
ABSTRAK
Kata kunci : evaluasi model countenance Stake, RPP, Kurikulum 2013, Pendekatan
Saintifik,
iii
ABSTRACT
IIS XI I MIPA ) XI
67.7 65
67.7 65
74.5
XI IIS 2 71.8 1
PAI PAI
(KKM).
v
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna,
meskipun telah mengerahkan segala kemampuan dan pengetahuan secara maksimal
dan optimal. Karena memang kesempurnaan hanyalah milik zat yang Maha
sempurna. Penulis berharap tesis ini memiliki nilai bagi diri pribadi maupun bagi
para pembaca. Penulis juga sadar bahwa tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan
berbagai pihak tesis ini tidak akan dapat terselesaikan.
Secara khusus ucapan terima kasih yang tak terhingga pula kepada
ayahanda Muyan Almarhum dan Ibunda Mas‟udah, dan mertua kami ayahanda H.
Dasuki dan Ibunda Nurjanah kedua belah pihak sebagai orang tua tercinta yang
selalu memberikan doa restu dan motivasinya untuk penyelesaian tesis. Siti Fajriah,
S.Pd, istri tercinta yang selalu memberikan semangat dan motivasi dan bantuan
vi
yang tiada henti dalam proses penyelesaian tesis ini. Begitu juga dengan dua buah
hati kami tersayang Hilwatul Fauziyah dan Ahmad Hannan Dzahabi yang selalu
memberikan kehangatan kesegaran kembali ditengah kepenatan dan kecapean
dalam penyusunan tesis ini. Drs. H. Muhammad Khotib, Maswati, S.Pd, Isnah,
S.Pd dan Abdul Holir kakak-kakakku terhormat, tercinta dan tersayang selalu
mendukung dan mendoakan hingga selesai penyusunan tesis ini. Serta ponakanku
Ahmad zamaksyari, MA.Pd dan Mifathul Huda, S.Si yang selalu memotivasi agar
selasai tesis ini. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan dalam proses penyelesaian tesis ini.
Akhirnya, peneliti berharap semoga tesis ini dapat dijadikan sebagai acuan
untuk memberikan masukkan kepada guru dalam proses Evaluasi Pelaksanaan
Pendekatan Saintifik Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Semoga budi baik
dan bantuan dari semua pihak kepada peneliti mendapatkan ganjaran kebaikan
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Mohamad Tisna
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
ARAB NAMA Latin KETERANGAN RUMUS*
ا Alif - - -
ة Ba‟ B Be -
ت Ta‟ T Te -
Es dengan titk di 1e60 &
ث Ṡ a‟ Ṡ
atas 1e61
ج Jim J Je -
Ha dengan titik di 1e24 &
ح Ḥa‟ Ḥ
bawah 1e25
خ Kha Kh Ka dan ha -
د Dal D De -
Zet dengan titik di 017b &
ذ Żal Ż
atas 017c
ر Ra‟ R Er -
ز Zai Z Zet -
ش Sin S Es -
ش Syin Sy Es dan ye -
Es dengan titik di 1e62 &
ص Ṣ ad Ṣ
bawah 1e63
De dengan titik di 1e0c &
ض Ḍ aḍ Ḍ
bawah 1e0d
Te dengan titik di 1e6c &
ط Ṭa Ṭ
bawah 1e6d
Zet dengan titik di 1e92 &
ظ Ẓa Ẓ
bawah 1e93
Koma terbalik di
ع „Ain „ „_
atas
غ Gain G Ge
ف Fa F Fa
viii
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ى Nun N En
و Wau W We
ه Ha‟ H Ha
ء Hamzah ‟ Apostrof _‟
ي Ya‟ Y ye
*
Rumus hanya dipergunakan untuk font yang tidak ada di kibor komputer gunanya
untuk mempermudah. Rumus dioperasikan dengan cara mengetik kode yang tersedia lalu
klik alt+x (kode pertama untuk huruf kapital dan kode kedua untuk huruf kecil).
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
َا Fatḥ ah A A
ِا Kasrah I I
ُا Ḍ ammah U U
Contoh:
كتت: kataba dan سئل: su‟ila
2. Vokal Rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ْىَي Fatḥ ah dan ya‟ sakin Ai A dan I
ْىو
َ Fatḥ ah dan wau sakin Au A dan U
Contoh:
كيف: kaifa dan َ = ḥ aula
َحوْل
3. Vokal Panjang
Tanda
Nama Latin Keterangan Rumus
Vokal
ىَب Fatḥ ah dan alif Ā A dengan garis di atas 100 & 101
ىِي Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas 12a & 12b
ىُو Ḍ ammah dan wau Ū U dengan garis di atas 16a & 16b
Contoh:
َقَبل : qāla َقِيْل : qīla dan ُيَ ُقوْل : yaqūlu
ix
C. Ta’ Matrbuṭ ah
1. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭ ah hidup
Ta‟ matrbuṭ ah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥ ah, Kasrah, dan
Ḍ ammah, transliterasinya adalah “T/t”.
2. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭ ah mati
Ta‟ matrbuṭ ah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya adalah “h”.
Contoh:
طلحة : ṭ alḥ ah.
3. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭ ah jika diikuti oleh kata yang menggunakan kata
sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta‟ matrbuṭ ah ditransliterasikan dengan “h”.
Contoh:
روضة األطفبل : rauḍ ah al-aṭ fāl
الودينة الونورة : al-Madīnah al-Munawwarah
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf
kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti keterangan-
keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak menggunakan huruf
kapital kecuali jika terletak di awal kalimat.
Contoh:
وهب هحود إال رسول : Wamā Muhammadun illā rasūl
Abū Naṣ īr al-Farābīl
Al-Gazālī
Syahru Ramaḍ ān al-lażī unzila fīh al-Qur‟ān
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah ................................................................... 8
2. Pembatasan Masalah .................................................................. 8
3. PerumusanMasalah .................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9
xii
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 47
E. Kerangka Konseptual ....................................................................... 50
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tabel 1.1.
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI Sekolah Menengah
Atas Diponegoro 1 Jakarta
TA 2015-2016
No Kelas KKM Nilai Rata-
Rata
1 XI MIPA 1 75 82
2 XI MIPA 2 75 84
3 XI IIS 1 75 80
4 XI IIS 2 75 85
5 XI IIS 3 75 79
6 XI IIS 4 75 78
Sumber : Data Base Nilai Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Diponegoro
1 Jakarta
Meski hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa melebihi nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), namun belum adanya perimbangan nilai rata-rata
siswa. Adapun penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui penyebaran angket
ke siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Diponegoro 1 Jakarta terkait dengan
sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari yang ditampilkan pada tabel
di bawah ini:
Tabel 1.2.
Hasil Survey Awal Tentang Perilaku 30 Siswa
Pilihan Prosentase
Jawaban Pilihan
No Indikator (siswa) Jawaban
Ya Tidak
Ya Tidak
(%) (%)
1 Saya melaksanakan sholat wajib 28 2 93,3 6,7
2 Saya membaca Qur’an setiap 15 15 50,0 50,0
hari
3 Saya mengucapkan salam
terlebih dahulu ketika bertemu 29 1 96,7 3,3
guru
4 Saya mengajarkan teman yang 26 4 86,7 13,3
tak mengerti pelajaran
5 Saya membiasakan makan dan 28 2 93,3 6,7
minum sambil duduk
kehidupan sehari-hari. Hasil yang sudah baik tersebut perlu dievaluasi program
maupun pelaksanaan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam, agar para guru
lebih mempersiapkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam lebih baik lagi.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat tiga orang guru yang
mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas
Diponegoro 1 Jakarta. Berdasar diskusi dengan guru Pendidikan Agama Islam,
masih terdapat kendala yang dialami guru dalam menerapkan Kurikulum. Kendala
yang pertama proses penerimaan dan pemahaman dari ketiga guru tersebut dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 berbeda-beda karena perbedaan
pengalaman mengajar. Guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
metode pembelajaran dalam Kurikulum 2013, hal ini dikarenakan mereka sudah
terbiasa dengan kurikulum dan cara mengajar yang selama ini sudah diterapkan
dalam kurikulum sebelumnya.
Kendala yang kedua kurangnya pemahaman dalam penyusunan RPP
Kurikulum 2013 dan sistem penilaian yang rumit. Untuk mengetahui seberapa jauh
pencapaian yang sudah dilakukan dan yang belum tercapai dalam penerapan
Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas Diponegoro 1 Jakarta perlu dilakukan
evaluasi baik program maupun pelaksanaannya. Evaluasi program adalah upaya
untuk mengumpulkan data mengenai kondisi nyata tentang suatu hal, kemudian
membandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui seberapa jauh atau seberapa
tinggi kesenjangan yang ada antara kondisi nyata tersebut dengan kondisi yang
diharapkan (Arikunto & Jabar, 2014). Tujuan dari evaluasi adalah untuk
mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan
kegiatan program, karena evaluatorprogram ingin mengetahui dari komponen dan
subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya (Arikunto dan
Jabar, 2009).
Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan melalui
pendekatan saintifik ini merupakan salah satu pendekatan agar pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran ilmiah. Majid (2014: 193) mengungkapkan bahwa penerapan
pendekatan saintifik bertujuan untuk pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru.
Daryanto (2014:51) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan
ataumerumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang ditemukan.
8
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, dapat
diidentifikasi bahwa guru perlu mengevaluasi pelaksanaan pendekatan saintifik
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Maka dalam hal ini peneliti dapat
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Belum adanya evaluasi program pada pelaksanaan pendekatan saintifik
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan para guru
2. Belum ada evaluasi yang bisa menyelaraskan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari
3. Belum optimalnya pelaksanaan pendekatan saintifik pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.
4. Guru dalam menyusun RPP untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
belum mengevaluasi apakah sudah sesuai dengan komponen dan
sistematika RPP menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
5. Guru dalam melaksanakan pendekatan saintifik pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam belum mengevaluasi langkah-langkah
pembelajaran pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini maka penelitian ini dibatasi
pada masalah yang berkaitan dengan Evaluasi Pelaksanaan Pendekatan Saintifik
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
9
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut; “ Bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Pendekatan
Saintifik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas
Diponegoro 1 Jakarta”?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, tujuan penelitian adalah untuk: 1)
Mengetahui guru sudah menyusun RPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
sesuai dengan komponen dan sistematika Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014. 2) Mengetahui guru
sudah menerapkan pendekatan saintifik sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2014. 3) Mengetahui persepsi siswa terhadap guru
mata pelajaran PAI dalam menerapkan pendekatan saintifik pada implementasi
pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Manfaat secara umum penelitian ini memberi inspirasi yang akurat mengenai
pelaksanaan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI di Sekolah Menengah
Atas Diponegoro 1 Jakarta. Secara khusus, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memperkaya kajian tentang pelaksanaan pendekatan
saintifik kususnya lembaga-lembaga pendidikan dan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk
memberikan masukan kepada personal guru dalam evaluasi pelaksanaan
pendekatan saintifik.
b. Guru:
1) Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan kajian dan informasi
untuk meningkatkan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran
2) Untuk menemukan gagasan baru dalam usaha mengoptimalkan peran
guru dalam pelaksanaan pendekatan saintifik
10
Evaluasi memiliki arti dan makna yang luas, tetapi dalam penelitian ini
evaluasi diartikan khusus berkaitan dengan evaluasi pendidikan yang di dalamnya
mencakup evaluasi kurikulum, yang digunakan untuk melakukan penilaian bagi
seseorang yang melakukan program, yaitu guru dalam mengelola kelas, materi
pembelajaran dan bahan ajar kepada peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan kegiatan : merencanakan, memperoleh, mengumpulkan, dan
menyediakan informasi yang dilakukan dengan cara membandingkan untuk menilai
sesuatu apakah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yang hasilnya digunakan
untuk mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan.
Evaluasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dari metode-metode
analisis kebijakan lainnya yaitu:
1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada
penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan
program.
2. Interdependensi Fakta-Nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik ”fakta”
maupun “nilai”.
3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau. Tuntutan evaluatif, berbeda
dengan tuntutan-tuntutan advokat, diarahkan pada hasil sekarang dan
masa lalu, ketimbang hasil di masa depan.
4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai
kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus
cara.
Berdasarkan penjelasan di atas, karakteristik evaluasi terdiri dari empat
karakter. Pertama yaitu fokus nilai, karena evaluasi adalah penilaian dari suatu
kebijakan dalam ketepatan pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan. Kedua yaitu
interdependensi fakta-nilai, karena untuk menentukan nilai dari suatu kebijakan
bukan hanya dilihat dari tingkat kinerja tetapi juga dilihat dari buktiatau fakta
bahwa kebijakan dapat memecahkan masalah tertentu. Ketiga yaitu orientasi masa
kini dan masa lampau, karena tuntutan evaluatif diarahkan pada hasil sekarang dan
masa lalu sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan nilai dari kebijakan tersebut.
Keempat yaitu kualitas nilai, karena nilai-nilai dari evaluasi mempunyai arti ganda
baik rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang ada maupun nilai yang
diperlukan dalam mempengaruhi pencapaian tujuan.
Kegiatan utama pada tahap evaluasi adalah menilai sejauh mana sebuah
kegiatan/ program kerja sudah dicapai, dan apakah hasilnya sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Dengan kata lain evaluasi adalah parameter untuk
mengukur apakah suatu program/kegiatan sudah mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Susan S. Westin (2006:3) memberi pengertian evaluasi program dengan
manyatakan;
15
menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan nilai, kriteria judgment atau tindakan dalam pembelajaran.
Guru merupakan salah satu orang yang terlibat di dalam kegiatan
pembelajaran, dan sudah tentu mereka ingin mengetahui hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk menyediakan informasi tentang baik
atau buruk proses dan hasil pembelajaran, maka seorang guru harus
menyelenggarakan evaluasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang guru
memiliki kemampuan menyelenggarakan evaluasi. Guru akan lebih menguasai
kemampuan ini apabila sejak dini dikenalkan dengan kegiatan evaluasi.
Berdasarkan definisi di atas maka evaluasi pembelajaran merupakan suatu
proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam
rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti)
pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya
berada dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Jika objek
evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran merupakan bagian dari evaluasi kurikulum, di mana
evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi
mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai
dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks (Hasan,2008:1). Menurut Hasan,
tujuan dari evaluasi adalah untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi.
Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui apakah peserta didik
mengalamai perubahan dalam nilai maupun kemampuan pengetahuan yang
diperoleh.
Terkait dengan dengan evaluasi pembelajaran maka pembelajaran merupan
salah satu program dalam pedidikan. Evaluasi program adalah proses untuk
mendeskripsikan dan menilai suatu program dengan menggunakan kriteriatertentu
dengantujuan untuk membantu merumuskan keputusan atau kebijakan yang lebih
baik. Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator dalam
mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang dinilai, apakah sesuai
dengan ketentuan atau tidak. Menurut Arikunto dan Cepy (2014:23) evaluasi
program juga berarti upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu
kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing
komponennya. Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan
berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program, yaitu:
a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak
ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
18
Gambar 2.1.
Konsep Evaluasi Countenance
Berdasarkan gambar konsep evaluasi countenance di atas, penerapan evaluasi
model countenance dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
Kategori pertama dari matriks deskripsi adalah sesuatu yang direncanakan
(intent) pengembang program. Program adalah silabus atau rencana program
pengajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru. Seorang guru sebagai
pengembang program merencanakan keadaan (persyaratan) yang diinginkannya
untuk suatu kegiatan dikelas tertentu. Baik persyaratan tersebut berhubungan
dengan peserta didiknya seperti minat, kemampuan, pengalamannya, dan lain
sebagainyayang biasa diistilahkan dengan entry behaviors, ataupun persyaratan
yang berhubungan dengan lingkungan di kelas, yang kesemuanya dapat
dicantumkan dalam antecedent yang direncanakan. Lebih lanjut, menurut Hasan
(2008:2018) guru tersebut merencanakan apa yang diperkirakan akan terjadi pada
waktu interaksi di kelas, dan kemampuan apa yang diharapkan dimiliki peserta
didik setelah proses interaksi berlangsung.
20
Gambar 2.2.
Model Pengolahan Data Deskripsi
Contingency terdiri atas contingency logis dan contingency empirik.
Contingency logis adalah hasil pertimbangan evaluator terhadapketerkaitan atau
keselarasan logis antara kotak antecedents dengan transaksi dan hasil. Ini adalah
pertimbangan pertama yang harus dilakukan evaluator. Sedangkan contingency
empiric adalah hasil pertimbangan evaluator terhadap keterkaitan atau keselarasan
empirik antara kotak antecedents dengan transaksi dan hasil berdasarkan data
lapangan. Selain itu, evaluator juga harus memberikan pertimbangan mengenai
congruence atau perbedaan yang terjadi antara rencana dengan kenyataan di
lapangan.
23
peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran adalah proses berpikir
yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diamati untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan
penalaran ilmiah, meski penalaran non ilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan penalaran dari associating, bukan
merupakan terjemahan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar
atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk
pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.
Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran akan berhasil secara efektif
jika terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Pola interaksi
itu dilakukan melalui stimulus dan respon (S-R). Teori ini dikembangkan
berdasarkan hasil eksperimen Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori
asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses pembelajaran yang dianut oleh Thorndike
adalah asosiasi, yang dikenal dengan teori Stimulus Respon (S-R). Menurut
Thorndike, proses pembelajaran lebih khusus lagi proses belajar peserta didik
terjadi secara perlahan atau bertahap, bukan secara tiba-tiba.
d. Mencoba
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik
dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek
yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi. Anak perlu dibiasakan untuk menghubung-
hubungkan antara informasi satu dengan yang lain, untuk mengambil
kesimpulan.
e. Membentuk Jejaring
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Anak
perlu dibiasakan untuk mengemukakan dan mengkomunikasikan ide,
pengalaman, dan hasil belajarnya kepada orang lain (teman atau guru bahkan
orang tua).
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a.
Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan b. Berpikir tingkat
tinggi peserta didik, c. Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik, d. Memperoleh hasil belajar yang tinggi, e.
Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis karya ilmiah, serta f. Mengembangkan karakter peserta didik.
32
dasarnya hanya rajin berdzikir dan berdoa, gemar membaca Al –Quran, sholat
lima waktu dan terbiasa berakhlak mulia. Dengan alokasi waktu 2-3 jam
seminggu dan harus mengajarkan materi Al-Quran dan Al-Hadits, akhlak
tauhid, fiqih ibadah, muamalah dan sejarah Islam. Dengan wawasan
metodologi dan kecakapan Guru Agama Islam yang terbatas, maka sulit
rasanya mewujudkan output pendidikan yang memiliki integritas diniyah dan
loyalitas nasional dalam era global dan abad informasi ini.
Secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bangsa
dan Negara.
Tujuan Pendidikan Agama Islam menurut Syahminan Zaini (2006:3) adalah:
a) Agar anak didik dapat memahami ajaran Islam secara elementer (sederhana)
dan bersifat menyeluruh sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dan
amalan perbuatannya, baik dalam hubungan dirinya dengan Allah SWT,
hubungan dirinya dengan masyarakat maupun hubungan dirinya dengan alam
sekitar
b) Membentuk pribadi yang berakhlak mulia, sesuai dengan ajaran agama Islam
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan memperhatikan dari dua pengertian tujuan Pendidikan Agama Islam
dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendidikan Agama Islam khususnya
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama adalah agar anak didik
dapat memahami ajaran agama isalam secara sederhana dalam rangka untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pembinaan dan pemupukan
berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat berkembang dalam hal keimanannya
serta berakhlak mulia. Selanjutnya dapat tercerminkan dalam bentuk tingkah laku
kepribadiannya.
Untuk mencapai tujuan dan kemampuan-kemampuan tersebut maka ruang
lingkup pendidikan agama islam meliputi keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama
manusia, dirinya sendiri dan dengan makhluk lainnya (lingkungannya). Dari ruang
lingkup tersebut kemudian dijabarkan ke dalam bahan-bahan pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang meliputi 7 unsur pokok yaitu: keimanan, ibadah, AlQur‟an,
akhlak, muamalah, syariah, dan tarikh atau sejarah (kebudayaan) Islam.
34
Menurut Ahmad Tafsir (2012:7), ada tujuh fungsi Pendidikan Agama Islam
yaitu:
a) Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada
dasarnya yang pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan
ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
b) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
c) Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d) Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangankekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e) Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatife dan lingkungannya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
f) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata
dan mr nyata), sistem dan fungsionalnya.
g) Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara
optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang
lain.
Pendapat lain dikemukakan oleh Nur Uhbiyati (2006:18) bahwa fungsi
Pendidikan Agama Islam adalah menumbuhkan habit forming (pembentukan
kebiasaan) dalam melakukan amal ibadah serta akhlak yang mulia, mendorong
tumbuhnya iman yang kuat, mendorong tumbuhnya semangat untuk mengolah
alam sekitar sebagai anugerah Allah SWT kepada manusia.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi
Pendidikan Agama Islam pada intinya adalah menyalurkan bakat-bakat peserta
didik yang telah dimiliki khususnya Pendidikan Agama Islam sehingga bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal dan dapat diwujudkan dalam
perilakunya, sehingga dapat memperkuat iman dan memiliki akhlaq yang mulia.
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai dasar-dasar
yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuharini dkk (2012:11) dapat ditinjau dari
berbagai segi, yaitu:
a) Dasar Yuridis atau Hukum
Dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dari perundang-undangan yang
secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan
agama di sekolah secara formal
b) Segi Religius
35
Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran
Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan
merupakan perwujudan ibadah KepadaNya. Dalam Al Qur‟an banyak ayat yang
menunjukkan perintah tersebut, antara lain: (1) Q.S. Al Ashr: “orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”. (2)
Q.S. Al Imron: 104: “ dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari
yang mungkar…. ”. (3) Al Hadits: “ sampaikanlah ajaran kepada orang lain
walaupun hanya sedikit ”
c) Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan
bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal
yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan
adanya pasangan hidup bahwa semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan
adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam
jiwanya ada suatu perasaan yang megakui adanya zat Yang Maha Kuasa tempat
mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolonganNya. Hal
semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat
yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalau mereka
dapat mendekat dan mengabdi kepada zat Yang Maha Kuasa.
Adapun pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam :
1) Sekolah dalam fungsi pendidikan nasional :
a) Mengembangkan kemampuan
b) Membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa
d) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
e) Berakhlak mulia
f) Menjadi warga Negara yang demokratis dan tanggung jawab ( Ps.3 UU RI
No.20/2003 ttg Sisdiknas) Kurikulum disusun dengan memperhatikan
peningkatan iman taqwa akhlak mulia serta wajib berisi pendidikan agama
terutama untuk jenjang Diknas dan Dikmenengah. ( Ps.36 dan 37 UU RI
No.30/2003 Sisdiknas )
2) Visi PAI pada sekolah umum:
Terwujudnya pelaksanaan pendidikan yang mendukung perkembangan
Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum, berkualitas yang mampu
mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kepribadian
dilandasi keimanan dan ketaqwaan serta tertanamnya nilai- nilai akhlak mulia,
berbudi pekerti yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku sehari-
hari.
3) Misi PAI pada sekolah umum:
36
dengan tujuan pendidikan Islam dan sesuai dengan kriteria manusia yang
baik. Islam menginginkan pemeluknya cerdas serta pandai. Cerdas ditandai
oleh adanya kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat,
sedangkan cerdas ditandai dengan banyak memiliki pengetahuan.
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian \
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Sumber: Permendikbud, 2014
1) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD
yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku
umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai
dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang
diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik
yang dapat diamati dan terukur.
2) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul
seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah
pembelajaran dapat digunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran.
d. Langkah Penyusunan RPP
1) Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar
2) Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 3.
3) Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
4) Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
42
yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c)
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang mendorong anak untuk melakukan kegiatan
ilmiah dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, dan
mengkomunikasikan.
Menurut Slavin (2008:134);
“Learning is usually defined as a change in an individual caused by
experience. Changes caused by development (such as growing taller) are not
instances of learning. Neither are characteristics of individuals that are
present at brith (such as reflexes and respons to hunger or pain). However,
humans do so much learning from the day of brith (and some say earlier) that
learning and development are inseparably linked.”
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi
melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya
atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan
bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Belajar bukan merupakan sesuatu
yang instan, tetapi suatu proses yang membutuhkan waktu lama dan berlangsung
sepanjang waktu.
Pembelajaran terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak
disengaja dan menuju pada suatu perubahan pada diri seseorang. Perubahan
perilaku berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang
diperoleh individu, sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu
dengan lingkungannya sebagai sumber belajar.
Definisi pembelajaran menurut Houwer, Holmes & Agnes Moors (2013:1),
Learning as a change in behavior that is due to experience. This is essentially
a very basic functional definition of learning in that learning is seen as a
function that maps experience onto behavior. In other words, learning is
defined as an effect of experience on behavior.
Pembelajaran sebagai perubahan perilaku melalui pengalaman. Hal ini
esensinya adalah definisi pembelajaran yang sangat mendasar bahwa pembelajaran
dipandang sebagai fungsi yang memetakan pengalaman menuju perilaku. Dengan
kata lain, pembelajaran didefinisikan sebagai efek dari pengalaman pada perilaku.
Perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasi sebagai pola-pola respon yang
baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
44
E. Kerangka Konseptual
Proses Pendekatan
Saintifik
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini melalui pendekatan kualitatif di mana jenis penelitian ini
melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, menurut Sudarwan
Danim (2002:35) mempunyai ciri-ciri: (a) fokus penelitiannya bersifat kompleks
dan luas (b) bermaksud untuk memberi makna atas fenomen secara holistik, dan (c)
menempatkan diri peneliti secara aktif dalam seluruh proses penelitian. Adapun
model evaluasi yang dilakukan adalah dengan evaluasi
Selain itu, menurut Sudarwan Danim (2002:36-37) penelitian kualitatif
dilakukan untuk membangun pengetahuan melalui pemaknaan dan penemuan
(meaning and discovery). dengan menggunakan observasi terstruktur dan tidak
terstruktur, interaksi komunikatif, wawancara mendalam (in depth interview), serta
peneliti itu sendiri sebagai instrumen. Relevan dengan pendapat sebelumnya,
Sudjana dan Ibrahim (2002:197-200) menjelaskan ciri-ciri penelitian kualitatif
adalah (a) Sumber data menggunakan lingkungan alamiah; (b) Sifatnya deskriptif
analitik yang berarti data yang diperoleh dari penelitian yang disusun di lokasi
penelitian dituangkan dalam analisis data dengan memperkaya informasi; (c)
Tekanan penelitian pada proses bukan pada hasil; (d) Induktif atau data yang
bersifat empiris dianalisis kemudian diambil kesimpulan; (e) mengutamakan
makna, artinya makna yang diungkap berkisar pada asumsi-asumsi apa yang
dimiliki orang mengenai hidupnya.
Sudarman Danim (2002:51) menyatakan, ada lima ciri utama penelitian
kualitatif, yaitu (a) mempunyai setting alami sebagai sumber data; (b) Bersifat
deskriptif, yaitu data yang terkumpul berupa kata-kata; (c) menekankan proses
dibandingkan hasil; (d) Cenderung menggunakan pendekatan induktif; (e) Memberi
tekanan pada makna. Lebih rinci lagi menurut Creswell (2007:37-39) bahwa
terdapat beberapa karakteristik dalam penelitian kualitatif, yakni: Natural setting,
researcher as key instrument, multiple sources of data, inductive data analysis,
participant;s meaning, emergent design, theoretical lens, interpretive inquirí, and
holistic account.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan model evaluasi
yang digunakan adalah Coutenance Stake. Model evaluasi Stake merupakan
analisis proses evaluasi yang menekankan pada dua jenis operasi yaitu
deskripsi (descriptions) dan pertimbangan (judgments) serta membedakan tiga
fase dalam evaluasi program yaitu: (1) persiapan (antecedents) dalam penelitian
ini adalah perencanaan pembelajaran; (2) transaksi adalah pelaksanaan
pembelajaran; dan (3) outcome dari program ini yakni hasil belajar peserta
didik. Matriks deskripsi berhubungan dengan intens program pembelajaran PAI
dan hasil observations dari program ini di sekolah. Matriks judgement
51
52
berhubungan dengan standar atau kriteria dalam hal ini adalah Permendikbud
No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pembelajaran dan judgement
(pertimbangan) evaluator. Penekanan paling besar pada model ini adalah pendapat
bahwa evaluator membuat keputusan tentang program yang sedang dievaluasi.
Desain penelitian ini menggunakan model evaluasi countenance yang di
kembangkan Stake seperti pada Gambar di bawah ini:
Gambar 3.1.
Desain Penelitian dengan model Countenance Stake
Alur evaluasi model Countenance Stake terdiri dari empat langkah, yaitu
langkah awal, mengumpulkan data, analisis logis, dan analis empiris. Setiap
langkah dijelaskan sebagai berikut. Langkah awal yang dilakukan adalah
menyusun rasional dari program pembelajaran PAI di SMA Diponegoro 1
Jakarta. Pada bagian ini dikumpulkan data awal tentang program yang telah
dilaksanakan oleh guru yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
belajar peserta didik erdasarkan kajian teoretis, dukungan peraturan yang
berlaku, serta kondisi nyata sekolah.
Tahap pengumpulan data mengenai intens ini dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang tujuan dari program pembelajaran PAI SMA dan
efek yang diharapkan dari program tersebut. Analisis tujuan ini dilakukan pula
pada tiga bagian komponen evaluasi yaitu antecedent berupa RPP, transaction
(proses) yakni pelaksanaan, dan juga hasil belajar PAI sebagai outcomes dalam
program ini. Analisis dilakukan dengan memperhatikan kondisi objektif program
53
pada tiga tahapan Stake yaitu: antecedent, transaction dan outcomes pada matriks
deskripsi dengan standar yang ada pada matriks pertimbangan, kemudian
disimpulkan. Dalam analisis tematik ini ditempuh alur analisis yang terdiri dari
pengumpulan data, reduksi data dan kesimpulan verifikasi.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui (1) pengamatan; (2)
angket, (3) wawancara mendalam; dan (4) analisis dokumen. Teknik pengamatan
yang dipilih adalah pengamatan yang terlibat (participant observer). Alasannya
adalah bahwa penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana individu
memproses dan mengkonstruksikan makna dalam setiap perilakunya. Hal ini hanya
dapat dilakukan melalui interaksi sosial yang mendalam. Dengan demikian, melalui
kegiatan pengamatan terlibat, peneliti dapat dengan mudah membangun
komunikasi dengan para pelaku sehingga dapat memahami bagaimana mereka
mengkonstruksikan pekerjaannya sebagai seorang guru. Implementasi dari ketiga
teknik penelitian yang telah diuraikan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada
awal kegiatan direncanakan peneliti berusaha masuk ke dalam dengan mengadakan
pendekatan (approach) informan dengan melakukan wawancara.
Wawancara dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
umum terlebih dahulu untuk setiap tema yang menjadi fokus penelitian. Dalam
setiap wawancara peneliti berupaya agar tidak menyela setiap ucapan para
informan, jika terjadi penyelaan, hal itu semata-mata hanya untuk mendapatkan
klarifikasi atau dalam rangka menggali keterangan tambahan. Dalam kegiatan ini,
di samping keterangan verbal yang diberikan informan, peneliti juga
memperhatikan dan mencatat ekspresi wajah mereka. Setelah beberapa pertanyaan
dalam kegiatan wawancara, peneliti berupaya agar para informan memegang
kendali perbincangan.
Konsistensi ungkapan dan ekspresi para informan ini merupakan penampakan
diri (self exposure) yang sangat berharga sebagai bahan informasi. Konsistensi
penampakan diri ini juga diuji melalui teknik interaksi langsung (face-to face
interaction) dan dalam kelompok (collective interaction).
Pelaksanaan penelitian Multicase studies yang dilaksanakan, khususnya
dalam penelitian kualitatif dengan studi komparasi, maka seperti yang dikatakan
Bogdan (2007:70), most qualitative researcher do not do fieldwork at more than
one site at a time. They do their fieldwork at for one case an tan move to the next.
Dalam penelitian kualitatif studi komparasi yang dilaksanakan maka peneliti
melakukan pengumpulan data tidak dalam satu waktu di dua tempat penelitian
tetapi dilakukan secara bergantian. Dalam setiap kegiatan wawancara, peneliti
menggunakan alat perekam ditambah dengan catatan-catatan untuk
mendeskripsikan ekspresi para informan.
56
c. Photo
Sumber informasi lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah photo.
Menurut Creswell (2007:22) photo sebagai dokumen dapat dijadikan “nara
sumber” sebab photo bukan hanya sekedar gambar, tetapi memiliki makna,
seperti dalam konteks apa photo itu diambil, menggambarkan kondisi apa yang
sedang terjadi dan siapa yang ada dalam photo tersebut. Dokumen-dokumen,
catatan-catatan, serta photo-photo yang terkumpul dijadikan sebagai bahan
kajian permulaan dan kemudian diikuti dengan menggali persepsi dan
keterangan para informan untuk pendalaman kajian mengenai fokus yang akan
diteliti.
5. Teknik Analisis Data
Moleong (2013:139) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
wawancara, pengamatan, dokumentasi sebagai berikut. Setelah itu mengadakan
reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat
61
konfigurasi yang utuh. Selanjutnya dijelaskan bahwa analisis data ini dilakukan
semenjak pengumpulan data, artinya tidak harus menunggu data itu terkumpul
semua tetapi dalam waktu proses pengumpulan data pun dapat dilakukan
analisis data.
Alur analis data dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Simpulan:
Verifikasi
Reduksi
Data
Temuan
Penelitian
Gambar 3.2.
Alur Analisis Data
terus-menerus dilakukan tidak hanya pada saat penelitian, tetapi juga sesudah
laporan ini dibuat. Terakhir trianggulasi dilakukan tidak hanya dengan melakukan
pemeriksaan silang (cross check) dengan informan atau sumber lain , tetapi juga
dengan melakukan metode yang berbeda.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Temuan Lapangan
Pada temuan lapangan, penelitian yang dilakukan melalui observasi evaluasi
model countenance Stake dan wawancara terhadap sumber data dari hasil evaluasi
yang telah dilakukan.
1. Evaluasi Countenance Stake
Analisis data dan pembahasan berdasarkan model evaluasi countenance
Stake. Hasil penelitian untuk setiap tahapan evaluasi disajikan pada matriks
Countenance Stake pada tabel yang meliputi intens, observasi, standar dan
judgment untuk masing-masing 3 komponen program yang dikelompokan
dalam tabel menurut antecedent, transaction, dan outcomes. Selanjutnya hal
itu dianalisis congruence dan contingency.
a. Perencanaan atau Komponen Antecendence
Komponen yang dievaluasi pada antecedent ini adalah RPP yang dibuat guru
PAI SMA Diponegoro 1 Jakarta yang menerapkan Kurikulum 2013. Untuk
mengetahui apakah guru Pendidikan Agama Islam kelas XI sudah menyusun RPP
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014, peneliti
mengumpulkan dokumen berupa RPP yang sudah dibuat oleh guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang pertama
dengan materi Beriman kepada Hari Akhir, RPP kedua dengan materi Beriman
Kepada Qadha dan Qadar. Dari kedua RPP tersebut kemudian dianalisis tingkat
kesesuainya berdasarkan Permendikbud Nomor. 103 Tahun 2014. Hasil analisis
RPP Permendikbud Nomor. 103 Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel. 4.1.
Tabel 4.1.
Hasil Analisis Penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014
No Skor Kriteria Skor Penilaian
RPP 1 RPP 2
1 70 - 96 Sangat sesuai - -
2 43 - 69 Sesuai 65 65
3 16 - 42 Tidak sesuai - -
Sumber: Data primer diolah, 17 Mei 2017
Berdasarkan hasil data di atas, skor RPP 1 adalah 65 dengan persentase
67,7% dengan kriteria sesuai, RPP 2 adalah 65 dengan persentase 67,7% dengan
kriteria sesuai. Berdasarkan skor tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyusunan
RPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Beriman kepada Hari Akhir
dan Beriman Kepada Qadha dan Qadar, sesuai dengan Permendikbud Nomor. 103
65
66
Tahun 2014. Berikut ini disajikan countenance matrix komponen antecedent pada
berikut:
Tabel 4.2.
Countenance Matrix Komponen Antecedent
Description Matrix Judgment Matrix
Intens Observasi Standar Judgments
RPP yang dibuat Aktualitas Komponen RPP Sebagian RPP yang
guru PAI sesuai ketercapaian berdasarkan Standar dibuat guru PAI
dengan standar RPP Proses Pembelajaran belum sesuai
proses yang dibuat meliputi:1) Identitas dengan
permendikbud No guru ekolah; 2) Identitas mata Permendikbud No
103 tahun 2014 PAI sebanyak pelajaran; 3) materi 103 tahun 2014
67,7% kategori pokok; 4) alokasi waktu; tentang standar
sesuai, 5) tujuan pembelajaran proses. Beberapa
meskipun belum yang dirumuskan faktor yang
semua guru PAI berdasarkan KD; 6) menyebabkan belum
merencanakan kompetensi dasar dan terpenuhinya adalah :
pembelajaran indikator pencapaian 1. Pemenahaman
sesuai dengan kompetensi; 7) materi guru dalam
kriteria yang pembelajaran, memuat menyusun RPP, 2.
telah ditetapkan fakta, konsep, prinsip, Guru belum
dalam standar dan prosedur yang memahami
proses relevan; 8) metode sepenuhnya tentang
permendikbud pembelajaran yang Permendikbud No
No 103 tahun digunakan pendidik guna 103 tahun 2014
2014 mencapai KD yang tentang standar
disesuaikan dengan proses. Hal yang
karakteristik siswa; 9) perlu dilakukan
media pembelajaran guna dalam penanganan
membantu proses tersebut adalah; 1.
menyampaikan materi Pelatihan
pelajaran; 10) sumber penyusunan RPP
belajar dapat berupa buku, yang sesuai dengan
media cetak dan K13 dan
elektronik, alam sekitar, mengikutkan seminar
atau sumber belajar lain maupun penataran
yang relevan ;11) tentang isi
langkah-langkah Permendikbud No
pembelajaran dilakukan 103 tahun 2014
melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan
penutup; 12) penilaian
hasil pembelajaran
Berdasarkan Tabel 4.2. RPP yang dibuat guru PAI SMA Diponegoro 1
Jakarta yang menerapkan Kurikulum 2013 termasuk dalam kategori sesuai
67
Tabel 4.6.
Countenance Matrix Komponen Outcomes
Description Matrix Judgment Matrix
Intens Observasi Standar Judgments
Hasil belajar Aktualitas Nilai siswa pada Hasil belajar siswa
PAI memenuhi ketercapaian hasil ulangan harian, secara rata-rata sudah
Kriteria belajar PAI adalah tugas, memenuhi KKM.
Ketuntasan kategori sesuai. ujian tengah Guru PAI seyogyanya
Minimal (KKM) Meskipun ditemukan semester, ujian lebihmenggunakan
sebesar 75% masih ada siswa yang akhir semester pendekatan penilaian
tidak tuntas pada dan buku rapor otentik (authentic
ulangan harian, tugas, memenuhi KKM assesment) yang
ujian tengah semester menilai kesiapan
dan ujian akhir siswa, proses, dan
semester hasil belajar secara
utuh.
Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Berarti, redaksi KI dan KD yang
dimuat dalam RPP yang disusun oleh bapak Jamaluddin selaku guru PAI
di SMA Diponegoro 1 Jakarta adalah benar-benar sama persis (identik)
dengan rumusan KI dan KD yang termaktub dalam permenag Kurikulum
Madrasah 2013.
Kemudian berpijak pada setiap rumusan KD, guru menindaklanjuti
dengan mengembangkan kreatifitasnya untuk menentukan indikator hasil belajar
melalui penentuan Kata Kerja Operasional (KKO) yang tepat, skop materi
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik dan model pembelajaran yang dipandang sesuai dengan
taraf perkembangan fisik dan psikis para siswa. Dan berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh peneliti ini, berarti penyusunan RPP tersebut memang
sudah sesuai lagi sejalan dengan kurikulum 2013. Hal ini didukung oleh
pernyataan bapak Jamaluddin selaku guru PAI Kelas XL, bahwa :
Penyusunan RPP ini saya susun berdasarkan kurikulum 2013. Termasuk
dari pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran danmodel
pembelajaran. Maka dari itu sebagai pendidik harus pandai-pandai
memilih pendekatan, strategi, metode dan teknik dengan harapan siswa
dapat menerima hasil yang maksimal.
Sejalan dengan pendapat di atas, ibu Tutik Alawiyah selaku guru PAI
kelas X menyatakan:
Ketika saya menyusun RPP yang berbasiskan pada Kurikulum 2013 saya
juga harus memperhatikan bagiman cara penyampaian materi yang ada pada
RPP tersebutm hmm….artinya bahwa melalui cara menyampaikan materi
pelajaran tentunya akan memudahkan guru dalam pembelajaran, pun siswa
akan mudah menangkap materi tersebut.
Dua pernyataan diatas menunjukkan bahwa pada lembaga pendidikan
tidak bisa lepas dari peran guru dan tanggung jawab seorang guru. Peran dari
seorang guru penting sekali untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus paham betul peran dari
posisinya. Tugas seorang guru adalah mengajar, sedangkan siswa belajar.
Antara keduanya saling berkaitan dalam proses pendidikan dengan
semangat siswa yang tinggi akan saling berkaitan dalam proses pendidikan
dengan semangat siswa yang tinggi akan tercipta pembelajaran yang aktif-
interaktif demi penciptakan interaksi-edukatif.
Sebelum memulai pelajaran hal pertama yang guru lakukan adalah
melihat situasi, kondisi dan karakter kelas baik dari siswa maupun
keadaan lingkungan kelas, barulah setelah itu mengadakan sedikit dialog
74
dikatakan sesuai karena sudah memenuhi komponen meskipun belum 100% masih
ada komponen yang tidak di susun secara lengkap dan tepat sesuai yang
dicantumkan pada permendikbud no 103 tahun 2014.
Meskipun sudah masuk kategori sesuai namun masih ada kelemahan
pelaksanaan pembelajaran PAI dengan standar proses berpangkal dari RPP, guru
serta faktor-faktor pendukung pembelajaran seperti media dan metode mengajar.
RPP yang dibuat guru PAI masih ada yang belum optimal, karena keterbatasan
kemampuan guru dalam melakukan pembaharuan metode dan strategi
pembelajaran, serta guru sulit dalam mengelola waktu. Hal ini berdampak pada
cara mengajar guru yang selalu hanya membentuk budaya menghapal dibanding
dengan membentuk pola berpikir kritis anak. Padahal pelaksanaan pembelajaran
PAI dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual dan
kemampuan untuk menyelidiki (membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan-
pertanyaan ilmiah), dapat berkomunikasi dan membenarkan temuan, produknya
diperlukan untuk membangun warga negara yang produktif.
Terkait dengan kondisi keterbatasan kemampuan guru dalam strategi
pembelajaran merupakan masalah sumber daya sekolah yang, menurut Naisbitt
yang dikutip Usep Supriyatna (2016:320) menegaskan bahwa“Education and
traning must be a major priority, they are the keys to maintaining
competitiveness”. Sumber daya manusia yang berkualitas, dengan pegangan norma
dan nilai yang kuat, kinerja dan disiplin tinggi yang dihasilkan oleh pendidikan
yang berkualitas dapat menjadi kekuatan utama untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi. Sebaliknya sumber daya manusia yang tidak berkualitas, lemah
dalam pegangan norma dan nilai, rendah disiplin dan kinerja yang dihasilkan oleh
pendidikan yang kurang berkualitas dapat merupakan pangkal dari permasalahan
yang dihadapi.
Adapun berkaitan dengan kreativitas mengajar guru, menurut Abdullah
(2016:61) guru juga dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan soal berikut
rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan siswa, dan guru diharapkan
untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiiki siswa selama
dalam proses pembelajaran.
c. Komponen Outcome
Hasil belajar siswa rata-rata sudah memenuhi KKM meskipun masih ada
siswa yang belum memenuhi KKM. Hal tersebut menunjukkan ketercapaian hasil
belajar siswa pada kategori sesuai.
Contingency, keterhubungan antara antecedent dengan transaction,
transaction dengan outcome dan antecedent, transaction dan outcomes, baik pada
intens dan observation, semua hasil evaluasi dalam kategori sesuai. Hal ini
sesuai dengan fenomena hasil observasi bahwa masih ada sebagian guru PAI
yang belum memahami cara menyusun RPP yang baik serta melaksanakan
88
pembelajaran yang sesuai dengan RPP yang dibuat. Sebagian guru PAI masih
melakukan “copy paste“ RPP dan ini terkadang berdampak pada tidak berhasilnya
pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini memberikan gambaran bahwa terdapat
contingency antara perencanaan, pelaksanaan dengan hasil belajar PAI.
RPP yang dibuat guru menggambarkan kemampuan guru PAI dalam
merencanakan pembelajaran termasuk dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi
oleh sebagian guru tidak paham menyusun RPP sehingga rancangan pembelajaran
sulit untuk diimplementasikan di kelas, Hal ini berdampak pada pelaksanaan
pembelajaran di kelas belum optimal.
Pelaksanaan pembelajaran menggambarkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran masih ada yang belum sesuai dengan standar proses.
Faktor ini dipengaruhi oleh guru kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
terutama dalam indikator menyebabkan siswa aktif dan siswa mampu mengajukan
pertanyaan yang menantang dalam kelas. Jika guru dapat menyusun RPP yang baik
maka pelaksanaan pembelajaran di kelas baik pula sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa yang baik. Secara umum hasil belajar PAI dalam kategori sesuai
KKM yang menggambarkan RPP dan pelaksanaan pembelajaran PAI sepenuhnya
sesuai dengan standar proses pembelajaran namun masih ada siswa yang belum
memenuhi KKM.
Selanjutnya berkaitan dengan penilaian otentik yang masih belum dikuasai
sepenuhnya oleh para guru, tidak sepenuhnya disalahkan pada guru. Masalah
umum yang terjadi menurut Abdullah (2016:61) :
Implementasi kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah masih banyak
terdapat kendala, mulai dari kesiapan madrasah, baik sarana dan prasarana
dalam menunjang proses belajar mengajar, kesiapan guru, buku paket siswa
yang belum didistribusikan ke madrasah, beban mengajar guru yang terlalu
banyak. Sampai dengan sistem penilaian pembelajaran yang begitu rumit,
yang dikenal dengan penilaian autentik
Penilaian autentik menjadi salah satu penekanan dalam Kurikulum 2013.
Kunandar mengungkapkan bahwa melalui Kurikulum 2013 penilaian autentik
menjadi penekanan yang serius dimana guru harus menerapkan penilaian autentik
dalam setiap proses pembelajaran. Kunandar (2014:35) juga mengungkapkan
bahwa penilaian bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan sekaligus mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan
kompetensi yang telah ditentukan. Guru dapat melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan melalui kegiatan penilaian.
Imas Kurinasih dan Berlin Sani (2014:48) juga menjelaskan bahwa penilaian
autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
89
Selain itu guru juga sering menyampaikan manfaat pembelajaran dan mengaitkan
materi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dengan yang akan
dipelajari. Guru selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga
membuat siswa belajar dengan semangat tanpa ada rasa tegang.
b. Kegiatan Mengamati
Kegiatan inti yang pertama dalam langkah pembelajaran saintifik adalah
mengamati. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk
mengimplementasikan proses mengamati ini. Cara yang digunakan guru menurut
RPP ini adalah dengan membaca buku bacaan materi, mengamati gambar atau
tayangan tentang materi, dan menyimak penjelasan guru. Hal ini dapat dilakukan
dengan bimbingan guru agar dapat berjalan baik, untuk lebih jelas gambaran
tentang pelaksanaannya akan dijelaskan pada poin berikutnya di dalam
pelaksanaan pembelajaran
Pada kegiatan mengamati guru memberikan sebuah kasus yang berhubungan
Beriman kepada Hari Akhir dan Beriman Kepada Qadha dan Qadar dan
menjelaskan secara detail sambil terkadang memberikan pertanyaan kepada siswa
agar ikut aktif dalam mengamati materi pada kasus tersebut.
Guru memberikan berbagai sumber belajar untuk dijadikan referensi, tetapi
guru juga sering meminta siswa untuk aktif mencari informasi dari sumber lain.
Dengan memberikan arahan untuk mencari sumber informasi lain, guru juga sering
meminta siswa untuk melakukan pengamatan sendiri.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada kelas XI MIPA 1 siswa sering
mengikuti instruksi guru untuk mencari informasi dari sumber lain. Jika guru
memberikan tugas, siswa sering melakukan pengamatan sesuai intruksi guru dan
mencatat hasil pengamatan. Dari hasil observasi yang dilakukan pada kelas XI IIS
2 siswa kadang-kadang tidak mengikuti intruksi guru untuk mencari dan
mengamati informasi dari sumber lain. Tetapi jika mendapatkan tugas dari guru,
siswa sering melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan.
Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya
memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif
banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran. Proses mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin
tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
c. Kegiatan Menanya
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
92
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna
serta tujuan pembelajaran. Proses mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan
rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan
fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru
Kegiatan menanya, dalam RPP ini dilaksanakan setelah kegiatan mengamati
selesai. Guru telah menjelaskan materi pada kegiatan mengamati dan siswa
menyimak apa yang guru paparkan, setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya-
jawab antara guru dan siswa, siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang
materi yang baru saja dijelaskan. Setiap siswa dipersilahkan mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Kegiatan dilanjutkan dengan
proses ketiga yaitu mencari data dan informasi tentang materi ajar dari berbagai
sumber. Guru biasanya mengizinkan siswa untuk mengakses internet guna mencari
informasi yang lebih dalam sehingga tidak terpaku pada buku paket yang ada
Pada kegiatan menanya guru kadang-kadang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membuat daftar pertanyaan. Tetapi guru sering memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan informasi atau materi yang belum
dipahami dengan cara berdiskusi terlebih dahulu dengan teman lain. Guru selalu
menjawab pertanyaan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Dari hasil yang diteliti pada kelas XI MIPA 1 siswa termasuk sering aktif
bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Namun berbeda dengan
siswa kelas XI IIS 2, dari hasil observasi siswa kadang-kadang atau kurang aktif
bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang dipahami. Hal itu dapat dilihat
ketika guru memberikan pertanyaan mengenai materi ada yang masing belum bisa
menjawab.
d. Kegiatan Mengumpulkan Informasi
Pada kegiatan ini guru sering memberikan waktu yang cukup kepada siswa
untuk mengumpulkan materi yang sedang dibahas sebagai bahan tugas atau
penilaian. Guru juga sering mengarahkan bagaimana cara mencari informasi yang
relefan. Tetapi guru tidak pernah memberikan tugas untuk mengumpulkan data
melalui angket atau wawancara.
Dari hasil observasi kegiatan mengumpulkan informasi siswa kelas XI MIPA
1 sering mengumpulkan informasi mengenai materi dengan membaca sumber lain
dan mengeksplorasi hasil informasi tersebut sesuai dengan intruksi guru. Untuk
hasil observasi pada kelas XI IIS 2 siswa sering mengumpulkan informasi sesuai
93
intruksi guru, tetapi kadang-kadang kurang dalam mengeksplorasi dan mencari dari
sumber belajar yang lain.
e. Kegiatan Mengasosiasi
Istilah “mengasosiasi” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan
bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.
Istilah mengasosiasi di sini merupakan padanan dari associating; bukan
merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna
mengasosiasi atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas mengasosiasi dalam
konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak,
pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-
pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan
pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi
atau mengasosiasi. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi
antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran
atau kedekatan dalam ruang dan waktu.
Dalam kegiatan ini guru sering memberikan perintah untuk mengolah
informasi dengan berdiskusi bersama teman terlebih dahulu dan memberikan waktu
untuk menganalisi hasil dari informasi tersebut. \
Dari hasil observasi kelas XI MIPA 1 dan X IIS 2 siswa sama-sama
melakukan semua intruksi guru dalam kegiatan mengasosiasi, seperti mengolah
informasi, menganalisis informasi dan menyimpulkan hasil dari informasi yang
sudah dikumpulkan.
f. Kegiatan Mengkomunikasikan
Setelah mengumpulkan informasi, mengolah dan menganalisi, guru sering
meminta siswa menyusun laporan secara tertulis dan memberikan kesempatan
untuk menyampaikan hasil laporan didepan kelas. Guru juga sering memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau memberikan pendapat kepada siswa
yang sedang menyampaikan hasil laporan.
Guru selalu memberikan apresiasi kepada siswa yang telah melaporkan atau
menyajikan laporan. Dari hasil observasi kepada siswa kelas XI MIPA 1 dan IIS 2
hasilnya sama yaitu siswa berani menyampaikan hasil laporan didepan kelas tetapi
94
Menurut Abidin (2014:303-304) penilaian harus mencakup tiga ranah, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan .
Adapun strategi kegiatan pembelajaran PAI melalui pendekatan saintifik di
mana strategi guru merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
melaksanakan rencana secara menyeluruh dan berjangka panjang, guna mendidik,
membimbing dan mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik. Setiap
strategi yang dipilih guru memiliki manfaat yang dapat digunakan dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Dengan berpijak pada pandangan ini, maka dapat
disajikan pembahasan mengenai temuan yang terkait dengan strategi pembelajaran
PAI yang diterapkan di SMA Diponegoro 1 Jakarta seperti di bawah ini:
a. Guru menerapkan empat tahap pekerjaannya secara profesional, yaitu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
tindak lanjut. Ini sesuai pernyataan Wina Sanjaya (2009:77), mekanisme
model sistem pembelajaran secara umum meliputi :
1) Tahap persiapan; persiapan proses pembelajaran yang menyangkut
penyusunan desain (rancangan) kegiatan belajar mengajar yang akan
diselenggarakan, di dalamnya meliputi tujuan, metode, media, sumber,
evaluasi dan kegiatan belajar siswa.
2) Tahap pelaksanaan; pelaksanaan proses pembelajaran menggambarkan
dinamika kegiatan belajar siswa yang dipandu dan dibuat dinamis oleh
guru.
3) Tahap evaluasi; evaluasi merupakan laporan dari proses pembelajaran,
khususnya laporan tentang kemajuan dan prestasi belajar siswa.
4) Tahap refleksi; tindaklanjut dalam proses pembelajaran dapat dipilah
menjadi dua hal, yakni promosi dan rehabilitasi. Promosi adalah penetapan
untuk melangkah dan peningkatan lebih lanjut atas keberhasilan siswa.
Rehabilitasi adalah perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi dalam
proses pembelajaran.
b. Guru menerapkan pendekatan yang berpusat pada siswa (student oriented
approach) dengan semakin mantap terhadap group and individual learning,
sambil memastikan diri memperlemah penerapan teacher oriented approach.
Ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2009:127)
adalah “suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses
pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu ”Pendekatan
pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu student centered approach (pendekatan
yang berpusat pada siswa) dan teacher centered approach (pendekatan yang
berpusat pada guru).
c. Guru menerapkan strategi pembelajaran inquiry/discovery learning dengan
semakin mantap, sambil memastikan diri memperlemah penerapan
exposition/expository learning.
96
mengajukan berbagai pertanyaan tentang gambar, ini menunjukan rasa ingin tahu
siswa tinggi.
Media lain yang dapat digunakan guru untuk menstimulasi siswa adalah peta
konsep, power point, atau buku ajar siswa. Guru dapat menyiapkan media tersebut
untuk proses mengamati, sebagaimana yang dilakukan dengan menggunakan media
power point. Jika media ini dibuat oleh guru untuk kegiatan mengamati maka
tugas siswa adalah menyimak penjelasan guru dan mengamati power point.
b. Langkah guru menstimulasi siswa untuk bertanya tentang konsep yang
diajarkan
Kegiatan guru dalam hal ini adalah mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir siswa, mengarahkan perhatian siswa pada aspek yang belum
diketahuinya, membimbing siswa agar dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek, atau membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca, ketika proses
mengamati dilakukan sebagaimana pendapat Hosnan (2014:49).
Sebagaimana pendapat di atas, guru PAI di SMA Diponegoro 1 Jakarta
melakukan hal-hal yang sama. Berdasarkan hasil selama observasi peneliti
mengikuti pembelajaran, ada beberapa langkah guru dalam menstimulasi siswa
untuk bertanya yang muncul ketika pembelajaran berlangsung yaitu:
1) Tanya-jawab setelah presentasi selesai dilakukan antara siswa dengan
siswa atau per kelompok siswa
2) Siswa bertanya kepada guru saat pembelajaran berlangsung (pada
proses mengamati dan pemaparan materi dari guru)
3) Menstimulasi siswa untuk bertanya dengan reward
Guru memfasilitasi siswa agar mereka bebas bertanya melalui presentasi.
Dengan presentasi ini, siswa lebih dulu menjelaskan materi.Kemudian guru
membuka sesi tanya jawab bagi siswa lain yang menyimak untuk bertanya dan
siswa yang berpresentasi menjawabnya sehingga siswa dapat bertanya apapun
tentang materi yang belum dipahaminya dan teman yang lain dapat membantu
mencari jawabannya.
Keaktifan inilah yang diharapkan, pertanyaan dari siswa dan dijawab oleh
siswa. Sebuah pembelajaran bagi mereka agar dapat menemukan jawaban
sendiri dari setiap pertanyaan yang diajukan dan tanya-jawab tidak berjalan
satu arah, tetapi melibatkan semua siswa. Tugas guru adalah menilai proses tanya-
jawab, menilai penanya, dan mengapresiasi penjawab. Sejauh yang diamati
peneliti, guru lebih sering diam, memperhatikan, dan menilai siswa ketika proses
ini berlangsung.
Sementara siswa sangat aktif dan antusias dalam tanya jawab ini, bahkan
tidak jarang terjadi debat dan kegaduhan dalam jalannya kegiatan. Selain itu,
98
guru juga memotivasi siswa untuk bertanya ketika proses mengamati berlangsung
atau ketika guru sedang menjelaskan. Dalam setiap proses mengamati, guru
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang objek atau hal lain
yang sedang diamati dan belum dipahami. Dengan demikian, guru dapat
menjelaskan jawabannya. Guru juga memberi kesempatan pada siswa yang ingin
bertanya ditengah pemaparan materi.
Hal ini terjadi hanya satu arah, antara siswa dengan guru atau guru dengan
siswa. Beberapa guru menstimulasi siswa dengan sistem reward, biasanya siswa
akan lebih antusias apabila dimotivasi dengan reward, seperti nilai atau hal lainnya.
c. Langkah guru memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan berbagai informasi
terkait konsep yang diajarkan
Langkah ketiga pembelajaran saintifik adalah mengumpulkan informasi.
Proses ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah membaca buku,
memperhatikan fenomena atau objek, mencari data/informasi dari internet, atau
melakukan eksperimen seperti yang diungkapkan oleh Hosnan (2014:57).
Sebagaimana dijelaskan dalam
Permendikbud No. 81A Tahun 2013 yang dikutip oleh M. Hosnan (2014:
57) mencantumkan bahwa aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui
eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan narasumber, dan sebagainya. Kegiatan
mengumpulkan data dan informasi ini dapat dilakukan secara bersamaan dengan
proses mengamati. Selama siswa mengamati objek, dari sana mereka juga
akan memperoleh informasi, misalnya guru menugaskan siswa untuk membaca
buku teks dan menggali informasi tentang materi, ini artinya bahwa ketika
siswa membaca buku, dengan otomatis mereka akan mendapatkan informasi.
Sementara guru dapat kegiatan sebagai berikut (Hosnan, 2014, hal. 57):
1) Guru harus membuat siswa aktif terlibat dalam kegiatan mengamati,
dengan membangun suasana belajar yang semangat dan menyenangkan
2) Guru harus menampung semua pendapat siswa dan membimbingnya
untuk memperbaiki yang kurang tepat tanpa membuat patah semangat
3) Mengoreksi setelah siswa selesai mengungkapkan pendapatnya dan
jangan memotong ketika siswa sedang berbicara
4) Memfasilitasi siswa dengan sumber data dan informasi agar ia dapat
mencari secara mandiri
Berdasarkan hasil observasi, guru telah memfasilitasi siswa untuk mencari
data dan informasi secara mandiri bersamaam dengan proses pengamatan melalui
buku dan internet. Sebagian besar cara yang dilakukan guru adalah
99
menugaskan siswa mencari informasi tentang materi pada buku paket dan
internet secara berkelompok.
Guru memberi subtema materi yang berbeda pada setiap kelompoknya,
kemudian ketika mereka ditugaskan untuk mengamati buku bacaan dan
membacanya, pada saat itu pula proses pencarian informasi berlangsung.
Informasi dan data yang telah diperoleh dapat dibuat dalam beberapa cara,
diantaranya dirangkum dengan menuliskan poin-poin penting materi, dibuat
dalam bentuk power point untuk dipresentasikan, dibuat dalam bentuk makalah,
atau dibuat dalam bentuk peta konsep.
d. Langkah guru membimbing siswa untuk membangun argumentasi dari
konsep yang diajarkan
Langkah keempat adalah kegiatan mengkomunikasikan. Menurut M.
Hosnan (2014: 76) kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di depan
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa.
Masih dalam pendapat dan sumber yang sama, berikut beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan dalam proses mengkomunikasikan :
1) Siswa membacakan hasil kerja mereka di depan kelas
2) Setiap kelompok mendengarkan dengan baik presentasi yang
dibawakan kelompok lain
3) Setiap anggota kelompok bergiliran membacakan hasil kerja
kelompoknya
4) Guru mengarahkan dan memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik
5) Semua siswa harus terlibat aktif dalam kegiatan mengkomunikasikan
ini
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, setiap kegiatan untuk
mengimplementasikan proses keempat ini adalah dengan cara presentasi kelompok
atau individual. Presentasi adalah cara yang utama dan paling sering dilakukan
oleh guru ketika proses mengkomunikasikan berlangsung. Melalui presentasi
siswa, guru dapat melihat kemampuan berbicara siswa di depan umum dan
membelajarkan mereka tampil berani bicara serta terampil dalam berkomunikasi.
Hal ini sesuai dengan kompetensi yang diharapkan pada proses ini yaitu
mengembangkan keberanian, toleransi, berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, serta dapat mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar. Jadi, kegiatan presentasi dalam setiap
pembelajaran merupakan langkah rutin yang dilakukan guru untuk membimbing
siswa dalam membangun keberanian berargumentasi.
Seluruh kegiatan observasi yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran
PAI, mengimplementasikan proses mengkomunikasikan ini dengan cara presentasi.
100
Siswa sudah tampil kreatif dengan adanya media dan objek yang dimanfaatkan
sebagai pendukung presentasinya. Selain itu, guru menstimulasi kekreatifan siswa
dengan menugaskan mereka membuat peta konsep pada materi sejarah sehingga
mereka tidak hanya membaca atau bercerita. Namun juga menghasilkan kreasi
berupa peta konsep yang beragam sesuai dengan submateri yang ditugaskan
pada setiap kelompok.
Langkah ini mendorong siswa untuk lebih berkreasi, sementara guru menilai
kerja sama yang dilakukan kelompok selama proses pembuatan peta konsep
tersebut. Biasanya guru membawa jurnal penilaian siswa untuk diisi sebagai
nilai proses pembelajaran siswa. Setelah peta konsep selesai, setiap kelompok
mempresentasikannya sesuai dengan apa yang ada di dalam peta konsep.
Dalam setiap presentasi, guru selalu mendorong siswa agar berbicara secara
bergantian sehingga tidak hanya satu atau beberapa orang saja yang berbicara
menyampaikan materi, tetap semua anggota kelompok harus dapat bagian dalam
penyampaiannya. Para guru pun berpendapat sama bahwa harus ada pembagian
tugas dalam presentasi, agar rasa percaya diri dan keberanian siswa lebih
terasah.
e. Langkah guru membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep yang
diajarkan
Langkah terakhir dari pembelajaran saintifik adalah kegiatan menyimpulkan.
Kemampuan menyimpulkan merupakan kemampuan membuat intisari atau
seluruh proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut Abidin
(2014:140) simpulan biasanya harus menjawab poin-poin inti materi yang telah
dipelajari pada pertemuan itu. Dalam menyimpulkan materi pembelajaran,
biasanya ada yang disampaikan pada saat akhir kegiatan inti atau pada saat
kegiatan penutup. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh siswa secara mandiri,
guru, atau bersama-sama antara guru dan siswa.
Berdasarkan observasi pembelajaran, guru melakukan hal yang sama pada
saat pembelajaran. Beberapa narasumber menugaskan siswa untuk
menyimpulkan sendiri apa yang telah mereka diskusikan dan menyampaikan
simpulannya pada saat presentasi. Beberapa pendapat mengatakan bahwa
proses menyimpulkan dilakukan bersamaan dengan proses mengasosiasi atau
menganalisis data sehingga ketika siswa selesai membuat hasil diskusi, pada saat
itu juga mereka menyimpulkan data hasil temuan tersebut sebelum
dipresentasikan. Menurut Abidin 2014:143) hasil temuan dapat dapat diartikan
juga sebagai simpulan yang dibuat oleh siswa dan selanjutnya menjadi
pengetahuan yang benar-benar dikontruksi oleh siswa sendiri
Kegiatan ini dapat juga dilakukan pada saat kegiatan penutup. Artinya setelah
kegiatan inti selesai, guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang
telah disampaikan pada pertemuan itu. Biasanya, guru bertanya tentang poin inti
101
materi dan siswa menjawabnya. Dalam proses menyimpulkan ini, guru juga
memberi tambahan informasi materi dan penguatan.
Penguatan materi berarti guru menyebutkan kembali dengan tegas poin inti
materi yang harus diingat dan dihafal siswa, juga memberi penjelasan tambahan
tentang apa yang belum dibahas siswa pada saat presentasi.
Pada saat kegiatan menyimpulkan, guru dapat sekaligus memberi penjelasan
tentang materi tambahan yang penting untuk dibahas. Dengan teknik ceramah,
guru menjelaskan materi secara satu arah pada siswa. Sementara siswa menyimak
atau menulis rangkuman dari apa yang dijelaskan guru. Pada saat itulah guru
menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
Beberapa cara tersebut dilakukan oleh guru dalam mengaplikasikan kegiatan
terakhir ini. Keterampilan menyimpulkan akan muncul jika siswa dapat fokus pada
materi yang disampaikan selama pembelajaran berlangsung. Maka guru harus
selalu memperhatikan setiap siswanya agar mereka tetap fokus selama
pembelajaran, dan diakhir pembelajaran guru harus mengecek pemahaman siswa
dengan cara menyimpulkan materi pembahasan pada saat itu. Baik secara individu
ataupun kelompok, dengan demikian akan terlihat siswa mana yang telah paham
dan tidak. Pencatatan dalam proses menyimpulkan juga sangat penting, karena
siswa sewaktu-waktu dapat lupa dan catatan itulah yang akan mengingatkannya
kembali.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penyusunan RPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Beriman
kepada Hari Akhir dan Beriman Kepada Qadha dan Qadar, sesuai dengan
Permendikbud Nomor. 103 Tahun 2014 namun masih ada kelemahan pelaksanaan
pembelajaran PAI dengan standar proses berpangkal dari RPP, guru serta faktor-
faktor pendukung pembelajaran seperti media dan metode mengajar. RPP yang
dibuat guru PAI masih ada yang belum optimal, karena keterbatasan kemampuan
guru dalam melakukan pembaharuan metode dan strategi pembelajaran, serta guru
sulit dalam megelola waktu. Berdasarkan hasil data, skor RPP 1 adalah 65 dengan
persentase 67,7% dengan kriteria sesuai, RPP 2 adalah 65 dengan persentase 67,7%
dengan kriteria sesuai
RPP yang dibuat guru menggambarkan kemampuan guru PAI dalam
merencanakan pembelajaran termasuk dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi
oleh sebagian guru tidak paham menyusun RPP sehingga rancangan pembelajaran
sulit untuk diimplementasikan di kelas, Hal ini berdampak pada pelaksanaan
pembelajaran di kelas belum optimal.
Pelaksanaan pembelajaran menggambarkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran masih ada yang belum sesuai dengan standar proses.
Faktor ini dipengaruhi oleh guru kesulitan dalam merencanakan pembelajaran
terutama dalam indikator menyebabkan siswa aktif dan siswa mampu mengajukan
pertanyaan yang menantang dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan saintifik memiliki skor 164 atau
74,5% dengan kriteria sesuai. Hasil observasi 2 yang dilakukan pada kelas XI IIS 2
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
pendekatan saintifik memiliki skor 158 atau 71,8% dengan kriteria sesuai.
Sudah ada kesesuaian antara hasil belajar PAI dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini ditunjukan oleh aktualitas ketercapaian hasil
belajar siswa pada kategori sesuai. Faktor kesesuaian ini adalah pada penentuan
proses penilaian
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
a. Hendaknya guru PAI meningkatkan kemampuannya dalam strategi
pembelajaran yang meliputi: penggunaan media, metode pembelajaran dan
pendekatan pembelajaran
102
103
Putra, Nusa dan Santi Lisnawati. Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)
Putra, Sitiatava Rizema. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
(Yogyakarta: Diva Press, 2008)
Rogers, Alan. What is thedifference?A new critique of adult learning and teaching.
(Oxford:NIACE’s publications, 2003)
Rossum, Jan van and Rebecca Hamer, The Meaning of Learning and Knowing.
(Rotterdam: Sense Publishers, 2010)
Said, Isa Muhammad. Eddy Sutadj. The Scientific Approach-Based Cooperative
Learning Tool for Vocational Students Vocation Program of Autotronic
(Automotive Electronic) Engineering. IOSR Journal of Research & Method
in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X
Volume 6, Issue 3 Ver. IV (May. - Jun. 2016), PP 67-73.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. (Jakarta: Bumi Aksaram 2014)
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009)
____________. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:Kencana,
2009)
____________. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Kencana 2009)
Sera, Yumidan Susan Beaudry. Monitoring and Evaluation: Tips for
Strengthening Organizational Capacity. (World Bank:2007)
Slavin, R.E. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. (Boston:
Allyn and Bacon, 2000)
Sofan, Amri. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013,
(Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013)
Stavropoulou, Aretiand Theodora Stroubouk. 2014. Evaluation of Educational
Programmes the Contribution of History to Modern Evaluation Thinking.
Health Science Journal.VOLUME 8 (2014),ISSUE 2
Stufflebeam, Daniel L. and Anthony J.Shinkfield, Evaluation Theory, Models, and
Applications, (San Francisco: A Wiley Imprint, 2007)
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. (Bandung: PT. Remaja,
2009)
Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008)
107
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam rangka menjalankan proses belajar mengajar dilingkungan sekolah dan kegiatan
menunjang lainya maka diperlukan garis besar kebijakan yang dituangkan dalam program kerja.
Program kerja merupakan arahan bagi aparatur sekolah dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dan sebagai acuan dalam mengevaluasi/mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan
sekolah,selain itu pula program kerja berguna untuk kepala sekolah dalam mengendalikan
sekolah dan bermanfaat bagi pengawas sekolah dalam membina sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut maka setiap sekolah sebagai institusi pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar perlu menyusun program kerja sebagai arahan
pelaksanaan kegiatan.
2. Landasan operasional
Program kerja tahunan sekolah disusun berdasarkan:
a. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang standar Pengelolaan
d. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang standar Sarana Prasarana
e. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar Proses
f. Permendikbud No.54 tahun 2013 tentang standar Kompetensi Lulusan
g. Permendikbud No.59 tahun 2014 tentang standar Isi
h. Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti
i. Permendikbud No.53 tahun 2015 tentang standar Penilaian
j. Permendikbud no. 18 tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa
baru
k. Pedoman Umum Penyelenggaraan Administrasi Sekolah Menengah DKI Jakarta,
wilayah Jakarta Timur.
l. Juknis Penerimaan Siswa Baru Perguruan Diponegoro
m. Panduan Penyelenggaraan Masa Orientasi Sekolah Bagi Siswa SMP – SMA
n. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta
b. Tujuan penyusunan rencana kerja tahunan agar seluruh aparatur sekolah memahami dan
mengaktualisasikan diri terhadap:
1) Latar belakang permasalahan yang dihadapi sekolah dalam mencapai tujuan
109
BAB II
RENCANA KERJA SEKOLAH TAHUN 2016/2017
BAB III
PROGRAM KERJA DAN JADWAL KEGIATAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1
RAPAT KERJA Guru mengetahui visi misi 15 Juli 2016 SPMP Kep. Sek Seluruh guru
a. Rapat persiapan sekolah dan program dan
mengajar kegiatan sekolah selama 1 karyawan
tahun pelajaran
Persiapan program kerja dan
administrasi mengajar guru
Mengukur/evaluasi
kemampuan peserta didik
melalui tes harian untuk Per Kompetensi - Waka Seluruh guru
mencapaian kompetensi per dasar/per bulan Kurikulum
indikator
k. Psikotest
2 Kesiswaan:
a. Penerimaan peserta Terlayaninya peserta didik
28 Maret – 17 Formulir Kepsek Panitia
didik baru baru yang akan masuk ke
SMA Juli 2017 PPDB
Memperoleh peserta didik
baru guna mempertahankan
kelangsungan sekolah
b. LDKS dan lari lintas Penggantian kepengurusan Agustus – BOP dan Wakasek Pembina
juang OSIS
september 2017 OSIS kesiswaan Kesiswaan
Peserta didik mendapatkan
pengalaman berorganisasi
Pembentukan karakter
bangsa
d. Pesatren Ramadhan Menambah keimanan dan 30 – 31 Juni 2017 BOP Wakasek Pembina
ketaqwaan terhadap allah (kelas 11) kesiswaan Kesiswaan
SWt
1-2 Juli 2017
117
Menjalin pertemanan
g. Trip Obsevasi dengan teman lain kelas 13 September Panitia idul
Pembentukan karakter
peserta didik 2017 BOP Pembina qurban
Peningkatan keimanan Kesiswaan
Seluruh guru
k. Jambore Penguatan karakter siswa 22 Desember BOP Waka seni dibantu
2017 Kurikulum dan pembina
Pelantikan anggota pramuka
kesiswaan
baru Kesiswaan
c. Penghapusan barang
Penambahan/penggantian
Agustus SPP Ka. TU Staf TU
barang yang tercatat untuk
dihapuskan
5 Keuangan:
a. Penyusunan RAPBS Menyusun RAPBS sesuai Januari SPP/BOP/ Kep Sek Perguruan
dengan plafon anggaran
yang telah ditetapkan SPMP
120
Melaksanakan pembukuan
uang sesuai peraturan yang
berlaku
BAB IV
PEMBAGIAN TUGAS DAN APBS
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KELAS
JAM
HARI WAKTU
KE- 12 IPS
10MIPA1 10MIPA2 10 IPS 1 10 IPS 2 10 IPS 3 10 IPS 4 11 MIPA1 11 MIPA2 11 IPS 1 11 IPS 2 11 IPS 3 11 IPS 4 12MIPA1 12MIPA2 12 IPS 1 12 IPS 2 12 IPS 4 PIKET
3
RA,
06.30 - 06.45 TADARUS QUR'AN GG,
R
1 06.45 - 07.30 BI/YS PK/IW A/TA EN/HW OR/RS EK/G A/UJ K/VL SO/EP G/SB P/RY SO/M K/BI F/HC M/NE EN/HD P/DH EK/DA
2 BI/YS PK/IW A/TA EN/HW OR/RS EK/G A/UJ K/VL SO/EP G/SB P/RY SO/M K/BI F/HC M/NE EN/HD P/DH EK/DA
07.30 - 08.15
3 08.15 - 09.00 M/RV EN/HW A/TA BI/ID OR/RS EK/G A/UJ EK/K BI/FF M/OD OR/PM P/RY F/HC BIO/D PK/IH EN/HD M/NE SO/M
4 09.00 - 09.45 M/RV EN/HW OR/RS BI/ID pramuka BK/L BK/S EK/K BI/FF M/OD OR/PM P/RY F/HC BIO/D PK/IH BTQ M/NE SO/M
5 10.00 - 10.45 EK/K M/RV OR/RS G/SB SB/WD BI/ID M/OD F/HC P/RY SO/EP OR/PM pramuka BIO/D BI/YS A/TA SO/M EN/HD P/DH
6 10.45 - 11.30 EK/K M/RV OR/RS G/SB SB/WD BI/ID M/OD F/HC P/RY SO/EP EN/HW OR/PM BIO/D BI/YS A/TA SO/M EN/HD P/DH
7 11.30 - 12.15 EK/K BK/L M/RV G/SB BI/ID SB/WD P/RY pramuka M/OD BI/FF EN/HW OR/PM A/UJ M/NE A/TA P/DH EN/HD PK/IH
8 12.15 - 13.00 pramuka K/TH M/RV BK/L BI/ID SB/WD P/RY S/EP M/OD BI/FF SO/M OR/PM A/UJ M/NE EK/DA P/DH BI/YS PK/IH
9 13.30 - 14.15 SB/WD K/TH BI/ID M/RV P/DH BTQ BIO/D S/EP pramuka BK/S SO/M G/SB A/UJ EK/G EK/DA BK/N BI/YS EN/HD
10 14.15 - 15.00 SB/WD K/TH BI/ID M/RV P/DH pramuka BIO/D PK/IW EN/HW EK/IH K/VL G/SB M/NE EK/G BK/N BI/YS EK/DA EN/HD
11 15.00 - 15.45 pramuka PK/IW EN/HW EK/IH K/VL BK/S M/NE BK/N BTQ BI/YS EK/DA EN/HD
122
RS,
06.30 - 06.45 TADARUS QUR'AN HW ,
G
1 06.45 - 07.30 M/RV EK/K EN/HD SO/EP A/TA K/BI F/HC P/RY G/SB SP/EA K/VL PK/DA OR/IM M/NE P/DH BJ/JK G/R S/RA
2 M/RV EK/K EN/HD SO/EP A/TA K/BI F/HC P/RY G/SB SP/EA K/VL PK/DA OR/IM M/NE P/DH BJ/JK G/R S/RA
07.30 - 08.15
3 08.15 - 09.00 K/TH EK/K EN/HD SO/EP A/TA K/BI PK/IW F/HC A/UJ OR/PM M/OD EK/IH OR/IM BIO/D G/R EK/DA BJ/JK SB/GG
4 09.00 - 09.45 K/TH BI/YS BTQ/T M/RV SP/EA P/DH PK/IW F/HC A/UJ OR/PM M/OD EK/IH BK/N BIO/D G/R EK/DA BJ/JK SB/GG
5 10.00 - 10.45 K/TH BI/YS PK/DA M/RV SP/EA P/DH MP/DY M/OD A/UJ OR/PM G/SB BI/FF BIO/D OR/IM BJ/JK SB/GG S/RA M/NE
6 10.45 - 11.30 F/IW SB/WD PK/DA A/TA SP/EA SO/EP MP/DY M/OD OR/PM A/UJ G/SB BI/FF BIO/D OR/IM BJ/JK SB/GG S/RA M/NE
7 11.30 - 12.15 F/IW SB/WD P/DH A/TA M/RV SO/EP EK/K BIO/D OR/PM A/UJ EK/IH K/VL M/NE OR/IM S/RA G/R SB/GG SO/M
8 12.15 - 13.00 F/IW P/DH A/TA M/RV SO/EP EK/K BIO/D OR/PM A/UJ EK/IH K/VL M/NE EN/HD S/RA G/R SB/GG SO/M
MP/DY
13.00 - 13.30 ISTIRAHAT
9 13.30 - 14.15 S/RA SM/DF SR/W BK/L M/RV K/VL BI/FF SO/EP EK/IH PK/DA M/OD PK/IW EN/HD M/NE BI/YS SO/M BJ/JK
MP/DY
10 14.15 - 15.00 S/RA SM/DF SR/W Bim TIK M/RV K/VL BI/FF SO/EP EK/IH PK/DA M/OD PK/IW EN/HD M/NE BI/YS SO/M BJ/JK
MP/DY
HC,
06.30 - 06.45 TADARUS QUR'AN VL,
W
1 06.45 - 07.30 BI/YS M/RV G/R BI/ID G/SB S/RA S/EP MP/DY SP/EA PK/DA BI/FF EK/IH EK/G PK/IW OR/IM A/TA BTQ BJ/JK
2 BI/YS M/RV G/R BI/ID G/SB S/RA S/EP MP/DY SP/EA PK/DA BI/FF EK/IH EK/G PK/IW OR/IM A/TA BK/N BJ/JK
07.30 - 08.15
3 08.15 - 09.00 PK/IW P/DH G/R OR/RS G/SB BI/ID BIO/D En/HW M/OD SP/EA EK/IH SO/M K/BI SB/GG OR/IM A/TA BJ/JK SP/So
4 09.00 - 09.45 PK/IW P/DH BK/L OR/RS M/RV BI/ID BIO/D En/HW M/OD SP/EA EK/IH SO/M K/BI SB/GG EN/HD OR/IM BJ/JK SP/So
5 10.00 - 10.45 MP/DY En/HW S/RA OR/RS M/RV Bim TIK M/OD BIO/D BI/FF SB/GG SP/EA G/SB P/DH K/BI EN/HD OR/IM EK/DA BI/YS
6 10.45 - 11.30 MP/DY En/HW S/RA EK/G BI/ID A/TA M/OD BIO/D BI/FF SB/GG SP/EA G/SB P/DH K/BI EN/HD OR/IM EK/DA BI/YS
7 11.30 - 12.15 MP/DY En/HW M/RV EK/G BI/ID A/TA BI/FF A/UJ KL/TH M/OD SO/M S/EP S/RA P/DH SP/So BJ/JK M/NE EK/DA
8 12.15 - 13.00 En/HW F/IW M/RV EK/G K/BI A/TA BI/FF A/UJ KL/TH M/OD SO/M S/EP S/RA P/DH SP/So BJ/JK M/NE EK/DA
9 13.30 - 14.15 En/HW F/IW BI/ID P/DH K/BI M/RV MP/DY A/UJ PK/DA SO/EP G/SB BI/FF BI/YS M/NE BJ/JK PK/IH SP/So BK/N
10 14.15 - 15.00 En/HW F/IW BI/ID P/DH K/BI M/RV MP/DY BK/S PK/DA SO/EP G/SB BI/FF BI/YS M/NE BJ/JK PK/IH SP/So BTQ
123
DH,
06.30 - 06.45 TADARUS QUR'AN PM,
IW
1 06.45 - 07.30 Bim TIK BI/YS SO/EP S/RA EN/HD En/HW K/VL EK/K G/SB P/RY A/UJ SP/EA EK/G F/HC G/R M/NE OR/IM A/US
2 OR/RS BI/YS SO/EP S/RA EN/HD En/HW K/VL EK/K G/SB P/RY A/UJ SP/EA EK/G F/HC G/R M/NE OR/IM A/US
07.30 - 08.15
3 08.15 - 09.00 OR/RS Pramuka SO/EP K/BI EN/HD SP/EA F/HC M/OD BK/S BI/FF A/UJ En/HW M/NE EK/G SB/GG EK/DA OR/IM A/US
4 09.00 - 09.45 OR/RS BIO/D Bim TIK K/BI BTQ/T SP/EA F/HC M/OD BTQ BI/FF Pramuka En/HW M/NE EK/G SB/GG EK/DA SP/So OR/IM
5 10.00 - 10.45 En/HW BIO/D SP/HA K/BI EK/G SP/EA BI/FF SB/W KL/TH Pramuka SB/GG M/OD BI/YS S/RA SO/M SP/So OR/IM
G/R
6 10.45 - 11.30 En/HW BIO/D SP/HA Pramuka EK/G OR/RS BI/FF SB/W KL/TH BTQ/S SB/GG M/OD BI/YS S/RA SO/M PK/IH OR/IM
G/R
7 11.30 - 12.15 BTQ/T S/RA SP/HA PK/DA EK/G OR/RS EK/K BI/FF SB/W KL/TH M/OD BTQ/S BTQ/J K/BI BI/YS SP/So PK/IH G/R
8 12.15 - 13.00 BIO/D S/RA Pramuka PK/DA SO/EP OR/RS EK/K BI/FF SB/W KL/TH M/OD A/UJ EN/HD K/BI BI/YS SP/So A/US G/R
9 13.30 - 14.15 BIO/D BTQ/T En/HW Bim TIK SO/EP PK/DA SB/W K/VL EK/IH G/SB BI/FF A/UJ EN/HD BI/YS SP/So SO/M A/US M/NE
10 14.15 - 15.00 BIO/D Bim TIK En/HW BTQ/T SO/EP PK/DA SB/W K/VL EK/IH G/SB BI/FF A/UJ EN/HD BI/YS SP/So SO/M A/US M/NE
FF,
06.00 - 06.45 Dzikir / Lari Pagi RY,
RV
1 06.45 - 07.30 A/TA OR/RS K/BI EN/HD S/RA G/SB En/HW OR/PM SP/EA KL/TH S/EP K/VL SB/GG M/NE BI/YS SP/So SO/M G/R
2 A/TA OR/RS K/BI EN/HD S/RA G/SB En/HW OR/PM SP/EA KL/TH S/EP K/VL SB/GG M/NE BI/YS SP/So SO/M G/R
07.30 - 08.15
JUM'AT
3 08.15 - 09.00 A/TA OR/RS K/BI EN/HD PK/DA G/SB BTQ/S OR/PM S/EP En/HW SP/EA SB/GG F/HC BTQ SO/M M/NE G/R BI/YS
4 09.20 - 10.05 P/DH A/TA EK/G SP/HA PK/DA EN/HD OR/PM BTQ/S S/EP En/HW SP/EA SB/GG F/HC A/UJ SO/M M/NE G/R BI/YS
5 10.05 - 10.55 P/DH A/TA EK/G SP/HA En/HW EN/HD OR/PM MP/DY EK/IH S/EP BTQ/S SP/EA M/NE A/UJ EK/DA S/RA BI/YS SP/So
6 10.55 - 11.35 BK/L A/TA EK/G SP/HA En/HW EN/HD OR/PM MP/DY EK/IH S/EP BK/S SP/EA M/NE A/UJ EK/DA S/RA BI/YS SP/So
124
2. KALENDER KEGIATAN
SMA DIPONEGORO 1
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Juli
Tanggal Keterangan
2016 HBE = 10
Sn 4 11 18 25 1-2 Libur Semester
Sl 5 12 19 26 4 - 16 Libur Hari Raya Idul Fitri
Rb 6 13 20 27 18 Hari pertama masuk sekolah
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan
Km 7 14 21 28 19 - 21
Sekolah)
Jm 1 8 15 22 29 22 Psikotest kls 10 dan 12
Sb 2 9 16 23 30 29 AMT Kelas 12
Mg 3 10 17 24 24/31 30 In House Training (IHT)
Agustus
Tanggal Keterangan
2016 HBE = 22
Sn 1 8 15 22 29 1-5 Seleksi akademik LDKS
Sl 2 9 16 23 30 6 Tes Kesehatan LDKS
Pertemuan orang tua peserta didik dan
Rb 3 10 17 24 31 6
sekolah
Km 4 11 18 25 9 Tes Fisik LDKS
Jm 5 12 19 26 10 Tes Wawancara LDKS
Sb 6 13 20 27 13 LDKS Teori
Mg 7 14 21 28 22 - 31 Supervisi kelas
23 - 25 LDKS Lapangan
30 Pemilu Raya OSIS
Oktober
Tanggal Keterangan
2016 HBE = 21
Sn 3 10 17 24/31 1 Pra TO
Sl 4 11 18 25 3 Peringatan Tahun Baru Islam
Rb 5 12 19 26 4-7 Trip Observasi (TO)
Km 6 13 20 27 17 - 21 TO UN Ke-2 Materi Kelas 11
Penerimaan laporan evaluasi belajar
Jm 7 14 21 28 22
mid semester
Sb 1 8 15 22 29
Mg 2 9 16 23/30
Februari
Tanggal Keterangan
2017 HBE= 20
Sn 6 13 20 27 1-3 Supervisi kelas
Sl 7 14 21 28 6 - 13 Try Out UNBK Sekolah Ke-1
Rb 1 8 15 22 13 - 17 Ujian Praktik Kelas 12
Km 2 9 16 23 20 - 28 Perkiraan Simulasi UNBK Ke-2
Jm 3 10 17 24 22 - 28 UN Perbaikan
Sb 4 11 18 25
Mg 5 12 19 26
Mei
Tanggal Keterangan
2017 HBE = 18
Sn 1 8 15 22 29 1 Hari Buruh
Sl 2 9 16 23 30 11 Hari Raya Waisak
Rb 3 10 17 24 31 12 Petunia (Pensi)
Km 4 11 18 25 17 - 23 UKK
Jm 5 12 19 26 24 Wisuda
Sb 6 13 20 27 25 Kenaikan Isa Al Masih
Mg 7 14 21 28 26 - 29 Libur awal Ramadhan
Pesantren Ramadhan Kelas 10
30 - 31
Remedial Kelas 11
MATA
NO NAMA GURU HARI MGMP KOORDINATOR
PELAJARAN
1 PEND. AGAMA Jamaluddin S. Ag SELASA Dra. Tutik Alawiyah
Dra. Tutik Alawiyah
Drs. Saripudin
2 PKn Drs. Dodo Hidayat SENIN Drs. Dodo Hidayat
Retno Yulianti S. Pd
Hesty Wulandari S. Pd
MATA
NO NAMA GURU HARI MGMP KOORDINATOR
PELAJARAN
Dra. Eny Purwanti
Robby Amrullah, S.Pd
12 EKONOMI Gunaryo SELASA Dewi Andayani,
Dewi Andayani, M.Pd M.Pd
Imas Hujaimah,M.Pd
Kusmiati S. Pd
13 GEOGRAFI Dra. Sri Budi Purwanti RABU Dra. Sri Budi P
Riandi, S.Pd
14 SOSIOLOGI Dra. Eny Purwanti KAMIS Dra. Eny Purwanti
Mardiyana S. Pd
15 BIMBINGAN TIK Urip Supriadi, S.Kom SELASA Urip Supriadi, S.Kom
16 B. ASING Julkifli , S.Pd JUM’AT Julkifli , S.Pd
17 PRAKARYA DAN Dewi Andayani S. Pd JUM’AT Ilham Wahyudin,
KEWIRAUSAHAAN S.Pd
Ilham Wahyudin, S.Pd
Imas Hujaimah, M.Pd
18 BK Nurhay Abdurrahman RABU Nurhay
Abdurrahman, S.Sos
Esa
Lina Marina, S.Pd
130
5. PENGAJUAN PROGRAM SEKOLAH YANG PERLU DUKUNGAN / PERAN SERTA KOMITE SEKOLAH
Bentuk dukungan masyarakat/komite yang diperlukan
No Kegiatan sekolah
Dana Materi Nara Sumber Lain-lain
1 Kegiatan kurikulum:
a. Program sukses UN: Dana diperlukan untuk Diperlukan nara
Seminar motivasi melaksanakan kegiatan sumber buat
tersebut karena tidak kegiatan AMT
dianggarkan pada peserta didik kelas
RAPBS tahun ini 12
c. Hadiah/reward untuk peserta Dana berupa buku Diperlukan hadiah Diperlukan nara
didik yg berprestasi(juara kls) tabungan berupa alat sumber untuk
tulis/pembelajaran/buku memotivasi
semangat belajar
d. Career day(ajang informasi ke Diperlukan dana Diperlukan buku peserta didik kelas
PERGURUAN TINGGI) tambahan untuk informasi tentang PTN 12.
mengundang motivator
2 Kegiatan Kesiswaan
a. Pemotongan hewan Qurban Diperlukan :
a. Sumbangan hewan
Qurban
b. Ember Plastik
c. Kantong plastik yg
132
Diperlukan bantuan
c. Programpemeriksaan kesehatan tambahan dana Obat/ vitamin Tenaga medis
peserta didik operasional untuk
pelaksanaan kegiatan
tersebut
b. Bubur kacang hijau setiap habis Diperlukan bantuan Bubur kacang hijau dan
lari pagi Jum’at tambahan dana roti
operasional
untukpelaksanaan
kegiatan tersebut
PROFIL SEKOLAH
A. DATA SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMA DIPONEGORO 1
2. Alamat : Jl. Sunan Giri No. 5
Kelurahan Rawamangun
Kecamatan Pulogadung
Kota Jakarta Timur
No. Telp (021) 4757826
No. Fax (021) 47860364
Websiter : perguruandiponegoro.sch.id
Email : sma_dipo1@yahoo.co.id
3. Status Sekolah : Swasta
Jenjang Akreditasi : A
Tahun 2011 s.d 2017
Tanggal akreditasi terakhir 24 Nov 2014
4. Nama Yayasan/pengelola : Yayasan Al-Hidayah Jakarta
5. N.S.S : 302016402010
N.P.S.N : 20103205
6. Luas tanah : 4800 m2
Luas bangunan : 1500 m2
Status tanah dan bangunan : Milik sendiri
7. Jumlah ruang belajar : 18 lokal kelas
8. Waktu belajar : Pagi, pukul 06.30 s.d 15.00
1 jam pelajaran 45 menit
9. Kurikulum yang dipakai : Kurikulum 2013
10. Muatan lokal : Informasi dan teknologi
11. Jenis kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler :
a. Pramuka j. Renang
b. Karate k. Rohis/Hadroh
c. Paduan Suara l. Futsal
d. Paskibra m. Bulutangkis
e. Seni lukis dan Desain Grafis n. Jurnalsitik dan Fotografi
f. Palang Merah Remaja o. Tari Modern
g. Taekwondo p. Tari Tradisional
h. Basket q. Bahasa Jepang
i. Gitar
12. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi :
Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK serta berwawasan kebangsaan.
135
Misi :
1. Meningkatkan iman dan taqwa, akhlak mulia serta ilmu pengetahuan dan
teknologi
2. Melaksanakan belajar mengajar secara aktif, kreatif dan inovatif serta
menjalankan 18 karakter bangsa
3. Menumbuh kembangkan potensi siswa melalui berbagai kegiatan sekolah
4. Berperan aktif dalam kegiatan lokal dan nasional
Tujuan dan sasaran sekolah pada tahun 2016/2017 :
1. Membentuk pribadi siswa yang beriman, bertaqwa dan memiliki kepedulian
terhadap sesama
2. Memberikan layanan belajar yang terbaik bagi siswa
3. Memaksimalkan teknologi informasi untuk melahirkan inovasi
4. Memberikan layanan bakat dan minat sesuai potensi siswa
5. Menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik
6. Memberikan kesempatan dan memfasilitasi siswa dalam berbagai kegiatan
pada tingkat lokal dan nasional
E. SISWA/PESERTA DIDIK
1. Masukan tahun 2015/2016
Jumlah Persentase NUN SMP yang diterima
Peminat Diterima diterima Tertinggi Terendah
315 227 72% 34 23,4
F. KETENAGAAN
1. Guru
Jumlah semua guru
Guru Guru Guru Guru Jumlah
Pendidikan terakhir
tetap Honor DPK bantu/PTT Guru
Pasca Sarjana (S2-S3)
a. Kependidikan - 1 1 - 2
b. Non kependidikan - - - - -
Sarjana / S1 17 22 2 - 41
Sarmud/D3 dan lebih
- 1 - - 1
rendah
Jumlah guru 17 24 3 - 44
137
2. Pegawai
Jumlah Pegawai
Pendidikan Pegawai Pegawai Jumlah
Pegawai DPK
Terakhir Tetap Honor Pegawai
Pasca Sarjana - - - -
Sarjana 2 - - 2
Sarmud/D3 - 1 - 1
D2/D1 - - - -
SLTA/KPAA 3 - - 3
SLTP&SD - - - -
Jumlah semua 5 1 - 6
A. Kompetisi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir.
2. KD pada KI-2
2.5. Menunjukkan sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran berIman
kepada Hari Akhir.
3. KD pada KI-3
3.3. Memahami makna Iman kepada Hari Akhir.
4. KD pada KI-4
4.3. Berperilaku yang mencerminkan kesadaran berIman kepada Hari Akhir.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI-1
Peserta didik mampu:
1.1.1. Membiasakan diri untuk mengamalkan perilaku Iman kepada Hari Akhir.
2. Indikator KD pada KI-2
Peserta didik mampu:
2.5.1. Membiasakan diri untuk bersikap mawas diri dalam hidup.
2.5.2. Membiasakan diri untuk taat menjalankan ibadah.
3. Indikator KD pada KI-3
Peserta didik mampu:
3.3.1. Menyebutkan dalil naqli dan aqli terkait dengan Iman pada Hari Akhir.
3.3.2. Menjelaskan pengertian Iman kepada Hari Akhir.
3.3.3. Menjelaskan pengertian Hari Akhir.
3.3.4. Membedakan antara kiamat kubra dan shugra.
3.3.5. Menyebutkan tanda-tanda datangnya Hari Akhir.
3.3.6. Mengidentifikasi periodesasi Hari Akhir.
3.3.7. Menyebutkan macam-macam surga.
3.3.8. Menyebutkan macam-macam neraka
3.3.9. Menjelaskan tanda-tanda penghayatan Iman kepada Hari Akhir.
3.3.10. Menyebutkan dampak beriman kepada adanya Hari Akhir.
4. Indikator KD pada KI-4
Peserta didik mampu:
4.3.1. Mengidentifikasi contoh perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman pada Hari Akhir.
4.3.2. Melaksanakan perintah Allah atas dasar Iman kepada Hari Akhir
139
Inti: Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “Iman 110 menit
Mengamati kepada Hari Akhir”
Mencermati teks bacaan tentang beriman kepada Hari Akhir secara
individu maupun kelompok.
Menanya Mengajukan pertanyaan, misalnya tentang makna beriman kepada
Hari Akhir?,
Memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk
menjawab.
Pemerataan peserta didik dalam menjawab (tidak di dominasi oleh
140
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
salah satu peserta didik saja).
Memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan
jawaban.
Mengamati keberanian dan sikap peserta didik dalam menjawab
dan memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban
dari peserta didik lain.
Ekslorasi GPAI memilih 4 orang peserta didik yang memiliki pengetahuan
agama yang baik, dan diangkat sebagai ketua kelompok. Kemudian
alur pembelajaran tugas diatur sebagai berikut:
Kelompok I mendiskusikan tentang dalil naqli dan dalil akli terkait
dengan Iman pada Hari Akhir.
Kelompok II mendiskusikan tentang Hari Akhir.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Waktu
Pendahuluan 20 menit
Peserta didik berdoa untuk mengawali pembelajaran
Melakukan konfirmasi tentang kehadiran peserta didik,
memperhatikan kerapihan pakaian dan kebersihan kelas. 3)
Peserta didik berdinamika dengan yel-yel. Contoh: guru
berkata: Aku {singkatan SMA Diponegoro 1}. Peserta didik
menjawab:A(tangan di atas), Kkemauan dan kemampuan
(tangan menunjuk ke dada),U (tangan mengepal ke kedepan ),
takbir dan tepuk semangat.
Peserta didik bertadarus sesuai dengan tema yang akan
dipelajari
Dilanjutkan dengan membaca terjemahannya dan bertanya jawab
tentang makna yang terkandung pada ayat tersebut
Peserta didik mengisi kegiatan tadarrus pada buku praktikum
sebagai kegiatan portofolio
Guru mengingatkan kembali tentang tujuan pembelajaran
Meminta informasi dari peserta didik tentang implementasi
beriman pada Hari Akhir, yang diketahuinya.
Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “Iman
kepada Hari Akhir”
Inti: Mencermati video terkait dengan Iman pada Hari Akhir 110 menit
Mengamati Mencermati gambar-gambar terkait dengan bencana alam
Menanya Mengajukan pertanyaan, misalnya tentang bagaimana fungsi
berIman kepada Hari Akhir dalam kehidupan?, pentingnya
berIman kepada Hari Akhir?
Memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk
menjawab.
Pemerataan peserta didik dalam menjawab (tidak di dominasi oleh
salah satu peserta didik saja).
Memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani
memberikan jawaban.
Mengamati keberanian dan sikap peserta didik dalam
menjawab dan memberikan klarifikasi tentang benar dan
tidaknya jawaban dari peserta didik lain.
Ekslorasi Peserta didik membagi diri menjadi 4 kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya untuk memberikan komentar pada gambar
terkait dengan Hari Kiamat (Permasalahan-penyebab-solusi).
Pembagian tugas diatur sebagai berikut:
o Kelompok I memberikan komentar pada bencana alam di daratan;
o Kelompok II memberikan komentar pada bencana alam di lautan;
o Kelompok III memberikan komentar pada bencana alam di udara.
o Kelompok IV memberikan komentar pada bencana akibat ulah
manusia.
Selanjutnya peserta didik dalam kelompoknya masing-masing
melakukan brain storming.
Ketika brain storming sedang berlangsung, peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru agar dapat
bekerjasama, toleran, peduli, responsif dan bertanggung jawab
untuk melakukan tugas diskusi kelompok
Setelah peserta didik dalam kelompok mendapatkan jawaban dari
berbagai informasi, kemudian diminta untuk
Asosiasi menyimpulkan jawaban, membuat resume hasil pengamatan
gambar (poster coment), dan selanjutnya menyiapkan diri untuk
celebration exebition di depan kelas.
Selanjutnya setiap kelompok melakukan celebration exebition atas
hasil kerja kelompoknya, kelompok lain memperhatikan dan
Komunikasi mengajukan pertanyaan/sanggahan dengan menggunakan kata-kata
santun. Adapun urutan celebration exebition, sebagai berikut:
Kelompok I
142
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir
celebration exebition.
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok
Tes Formatif
Penutup Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar 15 menit
yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada masukan
untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Peserta didik menyimak penjelasan tentang topik materi serta tugas
yang diberikan guru PAI terkait dengan pembelajaran selanjutnya
Mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran
a. Penilaian Sikap
1) Observasi
Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan:
“Implementasi Iman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari”.
2) Penilaian antar teman (lembar penilaian antar teman terlampir)
3) Penilaian diri (lembar penilaian diri terlampir)
4) Jurnal (lembar jurnal terlampir)
b. Penilaian pengetahuan
Tes tulis; essay (soal, kunci, penskoran terlampir)
c. Penilaian keterampilan
1) Projek
• Membuat makalah tentang “Implementasi Iman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari”.
2) Praktik
• Mempresentasikan poster coment terkait dengan materi Iman kepada Hari Akhir.
3) Portofolio
• Tuliskanlah semua aktivitas keagamaan, baik di sekolah, rumah, dan masyarakat di buku Penilaian
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Tugas mandiri).
2. Instrumen Penilaian
(Terlampir)
G. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
1. Media : Gambar/ Poster, video, Power point,
2. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Wolf Vission.
3. Sumber Belajar :
a. Al Qur’an dan Terjemahnya, Kemenag RI, halaman 109, 1019, 1028, 1032, 1086, 1093
b. Buku PAI dan Budi Pekerti SMK kelas XII, penerbit Kemendikbud
c. www. YouTube: Keajaiban Al-Qur’an.
Mengetahui Jakarta, 01 Juli 2016
Kepala SMA Diponegoro 1 Jakarta Guru Mata Pelajaran Agama Islam,
Kebiasaan
No Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
1 Saya berusaha melaksanakan shalat 5 waktu dengan khusuk.
2 Saya berusaha membaca Al Qur’an dengan ikhlas.
3 Saya menjalankan puasa Ramadhan.
Setelah melaksanakan shalat 5 waktu, saya melaksanakan
4
shalat sunnah.
5 Saya melakukan puasa Senin dan Kamis.
144
Kelompok :
Nama Siswa :
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda chek list (√) pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik dalam kerja kelompok
selama proses pembelanjaran berlangsung.
Hasil Pengamatan
No Aspek yang di observasi
1 2 3 4
1 Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok
2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
3 Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok
4 Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir (total/5)
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator secara konsisten).
DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN
TEKNIS NON TES BENTUK PENGAMATAN
dst
Nama Siswa :
NIS :
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berikanlah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
Tanggapan Verifikasi Guru
No KD/Pernyataan
TP KD SR SL Ya Tidak
1 Melaksanakan syari’at Islam
2 Mentaati peraturan sekolah
3 Perduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar
4 Membantu teman yang sedang menghadapi
kesulitan dalam belajar
5 Membantu teman yang sedang menghadapi
kesulitan ekonomi atau menghadapi masalah
C. Tabel Penilaian
Nomor
Skor Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5
Maksimal 4 4 4 4 4
Perolehan
Nilai = ∑ Skor Pernyataan/Skor Maksimal * 4
147
Nama Siswa :
NIS :
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berikanlah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
Tanggapan Verifikasi Guru
No KD/Pernyataan
TP KD SR SL Ya Tidak
1 Saya menjalankan shalat lima waktu.
2 Saya melaksanakan shalat sunnah baik di rumah
atau di sekolah
3 Saya melaksanakan tadarrus di sekolah
4 Saya melaksanakan tadarrus di rumah
5 Saya mendengarkan atau membaca tentang
siraman rohani
C. Tabel Penilaian
Nomor
Skor Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5
Maksimal 4 4 4 4 4 20
Perolehan
Nilai = ∑ Skor Pernyataan/Skor Maksimal * 4
148
dst
149
Nama Siswa :
Kelas :
No Absen :
Petunjuk Mengerjakan:
1. Kerjakan Soal - soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
2. Perhatikan Intruksi dari Bapak / Ibu Guru dan sikap dalam mengerjakan soal akan diamati oleh guru
Soal
1. Sebutkan satu dalil naqli terkait dengan Iman kepada Hari Akhir
2. Sebutkan dalil akli terkait dengan Iman kepada Hari Akhir
3. Jelaskan pengertian Iman kepada Hari Akhir.
4. Apa yang dimaksud dengan Hari Akhir!
5. Coba bedakan antara kiamat kubra dan kiamat shugra?
6. Sebutkan tanda-tanda datangnya Hari Akhir?
7. Coba identifikasikan periodesasi Hari Akhir?
8. Sebutkan nama-nama surga dan nama-nama neraka?
9. Coba identifikasikan contoh perilaku orang yang berIman kepada Hari Akhir!
10. Sebutkan manfaat berIman kepada Hari Akhir!.
Kunci Jawaban:
No Kunci Jawaban Skor
1 QS Takwir {81}: 1-3 dan 6 5
2 Dalil akli tentang Iman kepada Hari Akhir adalah segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, 10
tidak ada yang bersifat abadi, suatu saat akan punah, begitu juga alam semesta beserta seluruh
isinya.
3 Percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhirat kelak 5 5
4 Peristiwa berakhirnya kehidupan seluruh makhluk dan hancur leburnya alam semesta 10 10
secara total dan serentak.
5 Kiamat kubra adalah peristiwa hancurnya alam semesta secara total dan kehidupan 10 10
semua makhluk berakhir, sementara kiamat shugra adalah peristiwa datangnya kematian
bagi setiap makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu.
6 a. Tanda-tanda kecil: Hamba sahaya wanita melahirkan anak majikannya, ada sekelompok 10
orang yang tidak beralas kaki lengkap (sebelah saja), dan apabila telah ada penggembala yang
berlomba -lomba membangun gedung yang tinggi dan lain sebagainya.
b. Tanda-tanda besar: Datangnya Ya’juj dan Ma’juj, adanya malam yang panjang dan
terbitnya matahari dari sebelah barat.
7 a. Yaumul Ba’tsi
b. Yaumul Hasyr
c. Yaumul Hisab
d. Yaumul Mizan
e. Yaumul Fashl
f. Yaumul Jaza’
g. Ash-Shirath
h. Surga dan neraka
8 a. Macam-macam surga: Firdaus, Adn, Na’īm, Ma’wā, Dārussalām, Dārul Muqāmah, Al 10
Maqāmul Amīn, Khuldi.
150
Kelompok :……………………………...
Nama Siswa :………………………………..
1……………………… 5………………………………..
2……………………… 6………………………………..
3……………………… 7………………………………..
Catatan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Kurang Baik
152
Kelompok :……………………………...
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Maks Nilai Ketuntasan Tindak Lanjut
1 2 3 R P
1
2
Dst
Program Perbaikan
Sasaran perbaikan : Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 78
Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
Jenis perbaikan : Individual
Materi pokok : Iman kepada Hari Akhir
Proses perbaikan : Peserta didik diberikan kesempatan belajar di bawah bimbingan teman dalam satu
kelompoknya
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...
Program Pengayaan
Sasaran pengayaan : Siswa yang memeproleh nilai di atas 78
Bentuk pengayaan : Pemberian materi tambahan
Jenis pengayaan : Individual
Materi Pokok : Iman kepada Hari Akhir
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...
PERBAIKAN
Nomor Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
Urut Absen Nama Siswa Sebelum Ket.
Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Perbaikan
PENGAYAAN
Nomor Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
Urut Absen Nama Siswa Sebelum Ket.
Pengayaan Pengayaan Pengayaan
Pengayaan
154
A. Kompetisi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.2. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Qadha dan Qadar.
2. KD pada KI-2
2.6. Menunjukkan sikap optimis, berikhtiar dan bertawakal sebagasi cerminan dari kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT.
3. KD pada KI-3
3.4. Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar.
4. KD pada KI-4
4.6. Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar.
4.6.2. Melaksanakan perintah Allah atas dasar iman kepada Qadha dan Qadar.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
jawaban.
Mengamati keberanian dan sikap peserta didik dalam menjawab
Ekslorasi dan memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban
dari peserta didik lain.
Peserta didik membagi diri menjadi 4 kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya. Pembagian tugas, diatur sebagai berikut:
Kelompok I mendiskusikan tentang prinsip-prinsip keimanan
kepada Qadha dan Qadar.
Kelompok II mendiskusikan tentang hubungan antara taqdir,
ikhtiar, doa dan tawakal.
Kelompok III mendiskusikan tentang tanda-tanda penghayatan
beriman kepada Qadha dan Qadar.
Kelompok IV mendiskusikan tentang dampak beriman kepada
Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika diskusi kelompok sedang berlangsung, peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru agar dapat
bekerjasama, toleran, santun, responsif dan bertanggung jawab
untuk melakukan tugas diskusi kelompok.
Selama pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan
Asosiasi sikap terhadap peserta didik, dan mencatat di lembar pengamatan
semua hal yang terjadi di kelas.
Setelah peserta didik dalam kelompok mendapatkan jawaban dari
berbagai informasi, kemudian diminta untuk menyimpulkan
Komunikasi jawaban, membuat Resume Hasil Diskusi, dan selanjutnya
menyiapkan bahan untuk dipresentasikan di depan kelas.
Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/sanggahan
dengan menggunakan kata-kata santun. Adapun urutan
mempresentasikannya adalah sbb:
Kelompok I mempresentasikan tentang prinsip-prinsip keimanan
kepada Qadha dan Qadar.
Kelompok II mempresentasikan tentang hubungan antara taqdir,
ikhtiar, doa dan tawakal.
Kelompok III mempresentasikan tentang tanda-tanda
penghayatan beriman kepada Qadha dan Qadar.
Kelompok IV mempresentasikan tentang dampak beriman
kepada Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir
presentasi.
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok
Penutup Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar 15 menit
yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada masukan
untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Peserta didik menyimak penjelasan tentang topik materi serta tugas
yang diberikan guru PAI terkait dengan pembelajaran selanjutnya
Mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran
Pertemuan II:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Peserta didik berdoa untuk mengawali pembelajaran 20 menit
Melakukan konfirmasi tentang kehadiran peserta didik,
memperhatikan kerapihan pakaian dan kebersihan kelas.
Peserta didik berdinamika dengan yel-yel. Contoh: guru berkata:
“ Aku {singkatan SMA Diponegoro 1}. Peserta didik
menjawab:A(tangan di atas), Kkemauan dan kemampuan
(tangan menunjuk ke dada),U (tangan mengepal ke kedepan ),
takbir dan tepuk semangat.
Peserta didik bertadarus sesuai dengan tema yang akan dipelajari
Dilanjutkan dengan membaca terjemahannya dan bertanya jawab
tentang makna yang terkandung pada ayat tersebut
Peserta didik mengisi kegiatan tadarrus pada buku praktikum
sebagai kegiatan portofolio
Guru mengingatkan kembali tentang kompetensi dasar yang akan
dicapai.
Meminta informasi dari peserta didik tentang contoh perilaku
157
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
beriman kepada Qadha dan Qadar, yang diketahuinya.
Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
“Iman kepada Qadha dan Qadar”
Inti: 110 menit
Mengamati Mencermati tayangan terkait dengan mengimani kepada Qadha dan
Menanya Qadar.
Mengajukan pertanyaan, misalnya tentang bagaimana fungsi
Qadha dan Qadar dalam kehidupan?, pentingnya beriman kepada
Qadha dan Qadar?
Memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk
menjawab.
Pemerataan peserta didik dalam menjawab (tidak di dominasi oleh
salah satu peserta didik saja).
Memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan
jawaban.
Ekslorasi Mengamati keberanian dan sikap peserta didik dalam menjawab
dan memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban
dari peserta didik lain.
Peserta didik membagi diri menjadi 4 kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya untuk membuat naskah drama dengan
dengan tema “Mengaplikasikan sifat-sifat mengimani Qadha dan
Qadar Allah SWT dalam kehidupan”.
Selanjutnya peserta didik dalam kelompoknya masing-masing
melakukan brain storming.
Ketika brain storming sedang berlangsung, peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru agar dapat
bekerjasama, toleran, peduli, responsif dan bertanggung jawab
Asosiasi untuk melakukan tugas diskusi kelompok
Setelah peserta didik dalam kelompok selesai membuat naskah
drama, kemudian berlatih berulang-ulah. Dan selanjutnya
menyiapkan diri untuk bermain peran di depan kelas.
Selanjutnya setiap kelompok melakukan bermain peran sesuai
dengan, secara bergantian. Ketika kelompok melakukan happy
performing kelompok lain memperhatikan. Adapun urutan happy
performing, sebagai berikut:
Komunikasi
Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir happy
performing.
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok
Tes Formatif
Penutup Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar 15 menit
yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada masukan untuk
perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Peserta didik menyimak penjelasan tentang topik materi serta tugas
yang diberikan guru PAI terkait dengan pembelajaran selanjutnya
3) Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri
pembelajaran
Tugas (Terstuktur)
• Mengisi rubrik tentang Iman kepada Qadha dan Qadar.
a. Penilaian Sikap
1) Observasi
Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan:
“Implementasi Iman kepada Qadha dan Qadardalam kehidupan sehari-hari”.
158
b. Penilaian pengetahuan
Tes tulis; essay (soal, kunci, penskoran terlampir)
c. Penilaian keterampilan
1) Projek
Membuat makalah tentang “Mengaplikasikan sifat-sifat mengimani Qadha dan Qadar Allah
SWT dalam kehidupan”.
2) Praktik
Memperagakan melalui bermain peran dengan tema “Mengaplikasikan sifat-sifat mengimani
Qadha dan Qadar Allah SWT dalam kehidupan”.
3) Portofolio
Tuliskanlah semua aktivitas keagamaan, baik di sekolah, rumah, dan masyarakat di buku
Penilaian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Tugas mandiri).
2. Instrumen Penilaian
(Terlampir)
G. Media/Alat/Sumber Pembelajaran
1. Media : Gambar/ Poster, video, Power point,
2. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Wolf Vission.
3. Sumber Belajar :
a. Al Qur’an dan Terjemahnya, Kemenag RI, halaman 559, 946
b. Buku PAI dan Budi Pekerti SMK kelas XII, penerbit Kemendikbud
c. www. YouTube: Api dan mukjizat para Nabi, hewan dan mukjizat para Nabi (Khazanah
Ensiklopedi
d. Electronic Book
Kebiasaan
No Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
Saya berusaha bersikap ridha terhadap apa yang saya
1
miliki.
Saya beriktiar dengan sepenuh hati atas apa yang saya
2
cita-citakan.
Saya berusaha untuk bersikap tabah, ketika mendapat
3
cobaan dari Allah SWT.
Apabila saya diberi anugerah oleh Allah SWT, saya
4
bersyukur
Setelah berikhtiar lahir dan batin, sya bertawakal pada
5
Allah SWT.
160
Kelompok :
Nama Siswa :
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda chek list (√) pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik dalam kerja
kelompok selama proses pembelanjaran berlangsung.
Hasil Pengamatan
No Aspek yang di observasi
1 2 3 4
1 Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok
2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
3 Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok
4 Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir (total/5)
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator secara konsisten).
dst
Nama Siswa :
NIS :
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berikanlah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
Tanggapan Verifikasi Guru
No KD/Pernyataan
TP KD SR SL Ya Tidak
1 Melaksanakan syari’at Islam
2 Mentaati peraturan sekolah
3 Perduli terhadap kebersihan lingkungan
sekitar
4 Membantu teman yang sedang menghadapi
kesulitan dalam belajar
5 Membantu teman yang sedang menghadapi
kesulitan ekonomi atau menghadapi masalah
C. Tabel Penilaian
Nomor
Skor Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5
Maksimal 4 4 4 4 4
Perolehan
Nilai = ∑ Skor Pernyataan/Skor Maksimal * 4
163
Nama Siswa :
NIS :
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti.
2. Berikanlah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
Tanggapan Verifikasi Guru
No KD/Pernyataan
TP KD SR SL Ya Tidak
1 Saya menjalankan shalat lima waktu.
2 Saya melaksanakan shalat sunnah baik di
rumah atau di sekolah
3 Saya melaksanakan tadarrus di sekolah
4 Saya melaksanakan tadarrus di rumah
5 Saya mendengarkan atau membaca tentang
siraman rohani
C. Tabel Penilaian
Nomor
Skor Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5
Maksimal 4 4 4 4 4 20
Perolehan
Nilai = ∑ Skor Pernyataan/Skor Maksimal * 4
164
dst
165
Nama Siswa :
Kelas :
No Absen :
Petunjuk Mengerjakan:
1. Kerjakan Soal - soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
2. Perhatikan Intruksi dari Bapak / Ibu Guru dan sikap dalam mengerjakan soal akan diamati oleh guru
Soal
1. Sebutkan satu dalil naqli terkait dengan Iman kepada Qadha dan Qadar
2. Sebutkan dalil akli terkait dengan Iman kepada Qadha dan Qadar
3. Jelaskan pengertian Iman kepada Qadha dan Qadar!.
4. Coba bedakan antara Qadha dan Qadar?
5. Ada berapa macam taqdir? Jelaskan
6. Coba bedakan antara ikhtiar lahir dan ikhtiar batin?
7. Mengapa manusia harus berikhtiar?
8. Coba bedakan antara ikhtiar dan tawakal!
9. Coba identifikasikan tanda-tanda orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar!
10. Jelaskan implementasi sikap mengimani Qadha dan Qadar yang sudah Anda lakukan!.
Kunci Jawaban:
No Kunci Jawaban Skor
1 QS Al Furqan {25}: 2 5
2 Dalil akli tentang Iman kepada Qadha dan Qadar adalah takdir Allah SWT berupa 10
hukum-hukum alam semesta yang berjalan secara adil, tertib, dan teratur. Takdir
Allah SWT disebut pula sunnatullah. Takdir, yang baik maupun yang buruk, sedikitpun
tidak mengandung makna bahwa Allah SWT mengendalikan manusia seperti dalang
memainkan wayang. Adanya takdir baik dan buruk, tidak menutup ruang gerak manusia
untuk melakukan segala perbuatan menurut pilihan dan kemauannya.
5 Takdir terbagi dua: Pertama, Takdir Mubrom yakni takdir semata-mata ketentuan Alla 10
SWT seperti mati, kelahiran dan jenis kelamin. Kedua, Takdir Mu’allaq yakni takdir
yang tergantung ikhtiar dan potensi yang ada pada manusia seperti sembuh dengan
berobat, sukses dalam studi, sukses dalam karir, dan lain-lain.
6 Ikhtiar lahir adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dengan mengunakan akal dan 10
fisik, sementara ikhtiar batin berusaha dengan sungguh -sungguh dengan cara memohon
kepada Sang Maha Pencipta.
166
8 Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam menggapai 10
cita-cita dan tujuan. Sementara tawakal adalah menyerahkan segala urusan dan hasil
ikhtiarnya hanya kepada Allah SWT .
Kelompok :……………………………...
Nama Siswa :………………………………..
1……………………… 5………………………………..
2……………………… 6………………………………..
3……………………… 7………………………………..
Catatan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Kurang Baik
168
Kelompok :……………………………...
Nama Siswa :……………………………...
Kelas :……………………………...
No Absen :……………………………...
Penilaian Bermain Drama:
No Nama Aspek yang dinilai Skor Maks Nilai
Siswa Tokoh Ekspresi Intonasi Penguasaan
1
2
Dst
II. Ekspresi/Gesture
3. Sesuai
2. Kurang sesuai
1. Tidak sesuai
Program Perbaikan
Sasaran perbaikan : Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 78
Bentuk perbaikan : Tes perbaikan
Jenis perbaikan : Individual
Materi pokok : Iman kepada Qadha dan Qadar
Proses perbaikan : Peserta didik diberikan kesempatan belajar di bawah bimbingan teman dalam satu
kelompoknya
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...
Program Pengayaan
Sasaran pengayaan : Siswa yang memeproleh nilai di atas 78
Bentuk pengayaan : Pemberian materi tambahan
Jenis pengayaan : Individual
Materi Pokok : Iman kepada Qadha dan Qadar
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : ...
Waktu : ...
Hasil : ...
PERBAIKAN
Nomor Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
Urut Absen Nama Siswa Sebelum Ket.
Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Perbaikan
PENGAYAAN
Nomor Nilai
Tanggal Hasil Bentuk
Urut Absen Nama Siswa Sebelum Ket.
Pengayaan Pengayaan Pengayaan
Pengayaan
170
No PERNYATAAN SL SR KK TP
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1 Guru memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran dan media pembelajaran sebelum
pelajaran dimulai
2 Guru memeriksa kesiapan dan kelengkapan siswa
dengan cara mengabsen siswa
3 Guru menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan guru mengajar penuh
semangat
4 Guru mengaitkan pembelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dipelajari
5 Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran
yang akan dicapai
6 Guru menyampaikan manfaat pembelajaran untuk
kehidupan sehari-hari
7 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
II KEGIATAN INTI
A MENGAMATI
8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengamati objek atau fenomena sebagai
sumber informasi
9 Guru memberikan berbagai sumber belajar untuk
dijadikan referensi selama melakukan
pengamatan
10 Guru meminta siswa untuk membaca sumber
informasi lain untuk mendukung informasi
tentang objek yang telah diamati
11 Guru meminta siswa untuk mencatat secara detail
hasil pengamatan
12 Guru meminta siswa untuk melakukan
pengamatan berdasarkan instruksi yang telah
dijelaskan oleh guru
13 Siswa mencari sumber informasi dengan
mengamati objek atau fenomena sesuai instruksi
guru
14 Siswa mencari sumber informasi lain untuk
179
No PERNYATAAN SL SR KK TP
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1 Guru memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran dan media pembelajaran sebelum
182
pelajaran dimulai
2 Guru memeriksa kesiapan dan kelengkapan siswa
dengan cara mengabsen siswa
3 Guru menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan guru mengajar penuh
semangat
4 Guru mengaitkan pembelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dipelajari
5 Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran
yang akan dicapai
6 Guru menyampaikan manfaat pembelajaran untuk
kehidupan sehari-hari
7 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
II KEGIATAN INTI
A MENGAMATI
8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengamati objek atau fenomena sebagai
sumber informasi
9 Guru memberikan berbagai sumber belajar untuk
dijadikan referensi selama melakukan
pengamatan
10 Guru meminta siswa untuk membaca sumber
informasi lain untuk mendukung informasi
tentang objek yang telah diamati
11 Guru meminta siswa untuk mencatat secara detail
hasil pengamatan
12 Guru meminta siswa untuk melakukan
pengamatan berdasarkan instruksi yang telah
dijelaskan oleh guru
13 Siswa mencari sumber informasi dengan
mengamati objek atau fenomena sesuai instruksi
guru
14 Siswa mencari sumber informasi lain untuk
mendapat informasi tambahan tentang objek yang
sudah diamati
15 Siswa melakukan pengamatan sesuai instruksi
guru
16 Siswa mencatat secara detail hasil pengamatan
B MENANYA
17 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membuat daftar pertanyaan
183
menyimpulkan
35 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan
informasi yang telah didiskusikan bersama teman
36 Siswa mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik individu atau berdiskusi
dengan teman
37 Siswa menganalisis informasi yang sudah
didapatkan
38 Siswa menyimpulkan fenomena atau informasi
yang sudah dikumpulkan
E MENGKOMUNIKASIKAN
39 Guru meminta siswa menyusun laporan tertulis
dari informasi yang telah diperoleh secara
individu dan kelompok
40 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan hasil laporan didepan kelas
41 Guru meminta siswa untuk memberikan pendapat
pada siswa yang sedang menyajikan laporan
42 Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
telah menyajikan laporan
43 Guru meminta kepada siswa untuk memberikan
kesimpulan secara lisan hasil laporan
44 Siswa menyusun laporan dari informasi yang
telah diperoleh baik secara individu atau
kelompok
45 Siswa berani menyampaikan hasil laporan
didepan kelas
46 Siswa berani memberikan pendapat kepada siswa
yang sedang menyajikan laporan
47 Siswa memberikan kesimpulan secara lisan
tentang hasil laporan yang sudah dikumpulkan
III KEGIATAN PENUTUP
48 Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman
atau kesimpulan terhadap pembelajaran yang
sudah dilakukan
49 Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan
nilai-nilai pembelajaran yang bisa didapatkan
siswa
50 Guru menilai setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh siswa
51 Guru mengumumkan arahan, kegiatan atau tugas
sebagai bahan remedian
185