PK02a PDF
PK02a PDF
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG STANDAR
DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA
KONSULTANSI.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan :
1. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran pemerintah.
2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah
untuk menggunakan APBD.
3. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah Satuan Kerja yang
menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dari dana anggaran pemerintah.
4. Kepala Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Kasatker adalah Kuasa Pengguna
Anggaran dan/atau Barang.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
6. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang ditetapkan oleh Menteri dan
bersifat permanen.
7. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
8. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
9. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi.
10. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
11. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
12. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai
risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau pekerjaan yang
bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah).
ii
13. Kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Barang/Jasa dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
14. Ahli Hukum Kontrak adalah seorang/pejabat ahli yang dapat memberikan pendapat
terhadap Kontrak untuk pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi yang bernilai di atas
Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dan/atau yang bersifat kompleks sebelum
di tandatangani oleh para pihak.
15. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
16. Pejabat Eselon I atau Pimpinan Unit Kerja setara Eselon I adalah Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Menteri/Sekretaris Utama/Sekretaris Daerah, Inspektur Jenderal,
Kepala Badan, dan Direktur Jenderal/Deputi.
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan
jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi lebih operasional dan efektif.
Pasal 3
Ruang lingkup berlakunya Peraturan Menteri ini adalah untuk:
(1) Pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari
anggaran pembangunan pemerintah (pusat/daerah).
(2) Pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi yang dananya bersumber dari
pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup Pengadaan pekerjaan
konstruksi dan jasa konsultansi yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
pinjaman atau hibah dalam negeri.
Pasal 4
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi
ketentuan sebagai berikut:
(1) Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
(2) Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
(3) Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat;
(4) Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan tertulis para pihak;
(5) Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa;
(6) Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara
dalam Pengadaan Barang/Jasa;
(7) Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara; dan
(8) Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada
iii
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
(9) Proses pelaksanaan pelelangan/seleksi harus segera dimulai setelah rencana kerja dan
anggaran K/L/D/I disetujui DPR/DPRD sampai dengan penetapan pemenang,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah Dokumen Anggaran disahkan.
Pasal 5
Untuk pekerjaan konstruksi yang bernilai diatas Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah)
dan jasa konsultansi yang bernilai diatas Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah),
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) setelah
Rencana Perkiraan Biaya yang disusun mendapat persetujuan dari Pejabat Eselon I.
Pasal 6
(1) Dalam rangka menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dilakukan berdasarkan metode
pelaksanaan/kerja dan spesifikasi teknis dengan memperhatikan data harga pasar
setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannya
pengadaan dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS);
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan
sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya;
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi
lain maupun pihak lain;
g. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s
estimate);
h. norma indeks yaitu tentang nilai harga terendah dan harga tertinggi dari suatu
barang/jasa yang diterbitkan oleh instansi teknis terkait atau Pemerintah Daerah
setempat; dan/atau
i. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Dalam melakukan evaluasi penawaran harus berpedoman pada tata cara/kriteria yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, khusus untuk harga penawaran peserta
lelang/seleksi di bawah 80% HPS wajib dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan
meneliti dan menilai konsistensi rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama
terhadap syarat teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi penyimpangan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Pasal 7
Kontrak untuk pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi yang bernilai di atas
Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dan/atau yang bersifat kompleks sebelum di
tandatangani oleh para pihak, terlebih dahulu harus memperoleh pendapat Ahli Hukum
Kontrak.
Pasal 8
(1) Ahli Hukum Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang ditunjuk untuk
memberikan pendapat hukum, harus berdasarkan persetujuan para pihak.
(2) Dalam hal tidak diperoleh Ahli Hukum Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
iv
maka pendapat hukum dapat diperoleh dari Tim Pendapat/Opini Hukum Kontrak.
Pasal 9
(1) Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi meliputi :
a. Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi, terdiri atas :
1. Buku PK 01 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
2. Buku PK 01 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Kontrak Harga Satuan.
3. Buku PK 02 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur Kontrak Lump Sum.
4. Buku PK 02 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Kontrak Lump Sum.
5. Buku PK 03 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.
6. Buku PK 03 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.
7. Buku PK 04 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
8. Buku PK 04 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Kontrak Harga Satuan.
9. Buku PK 05 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan Evaluasi
Sistem Nilai Kontrak Lump Sum.
10. Buku PK 05 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai Kontrak
Lump Sum.
11. Buku PK 06 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur (Ambang Batas) Kontrak Harga Satuan.
v
12. Buku PK 06 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
(Ambang Batas) Kontrak Harga Satuan.
13. Buku PK 07 A
Standar Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi.
14. Buku PK 07 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi.
15. Buku PK 08
Pedoman Penyusunan Dokumen Pelelangan.
vi
11. Buku JK 14 A
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi
Metode Satu Sampul dan Evaluasi Pagu Anggaran Kontrak Lump Sum.
12. Buku JK 14 B
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi (Badan
Usaha) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Pagu Anggaran Kontrak
Lump Sum.
13. Buku JK 15 A
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi
Metode Satu Sampul dan Evaluasi Biaya Terendah Kontrak Harga Satuan.
14. Buku JK 15 B
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi (Badan
Usaha) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Biaya Terendah Kontrak
Harga Satuan.
15. Buku JK 16 A
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi
Metode Satu Sampul dan Evaluasi Biaya Terendah Kontrak Lump Sum.
16. Buku JK 16 B
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi (Badan
Usaha) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Biaya Terendah Kontrak
Lump Sum.
17. Buku JK 17 A
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perseorangan.
18. Buku JK 17 B
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi
Perseorangan.
19. Buku JK 18 A
Standar Dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi.
20. Buku JK 18 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi Jasa Konsultansi.
21. Buku JK 19
Pedoman Penyusunan Dokumen Seleksi.
(2) Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi di bidang pekerjaan umum
dilaksanakan sesuai dengan Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri ini.
(3) Kontrak pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dapat menggunakan:
a. kontrak Lump Sum, Harga Satuan, Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan untuk
pekerjaan tunggal atau terintegrasi.
b. kontrak Lump Sum Jasa Konsultansi didasarkan atas produk/keluaran (Output
based) yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR.
Jenis pekerjaan pada kelompok ini yaitu feasibility study, design, study, evaluasi,
kajian, telaah, pedoman, petunjuk, produk hukum, sertifikasi, dan lainnya.
Kontrak Harga Satuan Jasa Konsultansi didasarkan atas input (tenaga ahli dan
biaya-biaya langsung terkait termasuk perjalanan dinas) yang harus disediakan
konsultan (Input based) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja/TOR. Jenis pekerjaan pada kelompok ini yaitu supervisi/pengawasan
pekerjaan fisik, monitoring dan evaluasi, manajemen kontrak, survey, dan lainnya.
vii
LAMPIRAN
TENTANG
BUKU 02 A :
A. UMUM ................................................................................................................... 5
1. LINGKUP PEKERJAAN ...................................................................................................... 5
2. SUMBER DANA .............................................................................................................. 5
3. PESERTA......................................................................................................................... 5
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG
SERTA PENIPUAN ............................................................................................................ 6
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ..................................................................... 6
6. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI ................................................................ 7
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA.................................................................................... 8
B. DOKUMEN PENGADAAN...................................................................................... 9
8. PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN.......................................................................... 9
9. ISI DOKUMEN PENGADAAN ............................................................................................ 9
10. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................. 10
11. PEMBERIAN PENJELASAN ............................................................................................... 10
12. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN ........................................................................... 12
13. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN........................................... 12
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN...............................................................
PENAWARAN 12
14. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN ....................................................................... 12
15. BAHASA PENAWARAN .................................................................................................. 12
16. DOKUMEN PENAWARAN .............................................................................................. 13
17. HARGA PENAWARAN.................................................................................................... 13
18. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .................................................... 14
19. MASA BERLAKU PENAWARAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................... 14
20. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ................................................................................. 14
21. PAKTA INTEGRITAS ....................................................................................................... 14
22. PENGISIAN DOKUMEN ISIAN KUALIFIKASI ..................................................................... 15
23. JAMINAN PENAWARAN ................................................................................................. 15
D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN......................................................... 16
24. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL PENAWARAN ............................................... 16
25. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................... 17
26. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN .......................................................... 17
27. PENAWARAN TERLAMBAT ............................................................................................. 17
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI
EVALUASI PENAWARAN ..................................................... 18
28. PEMBUKAAN PENAWARAN............................................................................................ 18
29. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN ................................................................ 20
30. EVALUASI PENAWARAN ................................................................................................ 20
31. EVALUASI KUALIFIKASI ................................................................................................. 29
32. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI ............................................................................................ 30
i
F. PENETAPAN PEMENANG ..................................................................................... 30
33. PENETAPAN PEMENANG ................................................................................................ 30
34. PENGUMUMAN PEMENANG .......................................................................................... 31
35. SANGGAHAN................................................................................................................ 31
36. SANGGAHAN BANDING ................................................................................................ 32
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN .......................................................... 33
37. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA ........................................................................ 33
38. KERAHASIAAN PROSES .................................................................................................. 34
H. PELELANGAN GAGAL .......................................................................................... 35
39. PELELANGAN GAGAL .................................................................................................... 35
I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN ....................................................................... 36
40. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN .................................................................................... 36
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
KONTRAK.......................................................................
RAK 37
41. PENANDA-TANGANAN KONTRAK .................................................................................. 37
BAB IV
IV LEMBAR DATA PEMILIHAN (LD
(LDP
LDP) ...................................................................... 39
A. LINGKUP PEKERJAAN .................................................................................................... 39
B. SUMBER DANA ............................................................................................................ 39
C. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI .............................................................. 39
D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PENGADAAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN ............ 39
E. DOKUMEN PENAWARAN .............................................................................................. 40
F. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .................................................... 41
G. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN................................................................................. 41
H. JAMINAN PENAWARAN ................................................................................................. 41
I. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................... 41
J. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN .......................................................... 41
K. PEMBUKAAN PENAWARAN............................................................................................ 41
L. AMBANG BATAS........................................................................................................... 42
M. PENETAPAN PEMENANG ................................................................................................ 42
N. SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING.................................................................... 42
O. JAMINAN SANGGAHAN BANDING ................................................................................. 43
P. JAMINAN PELAKSANAAN ............................................................................................... 43
BAB V LEMBAR DATA KUALIFIKASI
KUALIFIKASI (LDK).................................................................... 44
A. LINGKUP KUALIFIKASI .................................................................................................. 44
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI ........................................................................................... 44
BAB VI BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
PENAWARAN .................................................................... 46
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO) ....................... 46
B. BENTUK SURAT KUASA .................................................................................................. 48
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)........................................ 50
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS....................................................................... 53
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN) ........................................................................................................................ 54
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR ..................................................................... 56
G. BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) ..... 57
H. BENTUK ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN ................................................................ 59
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK ................................................................... 60
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN .................. 62
ii
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS .......................................................................................... 64
L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI ........................................................................... 66
BAB VII PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
FORMULIR KUALIFIKASI .............................................. 71
A. DATA ADMINISTRASI ................................................................................................... 71
B. IJIN USAHA .................................................................................................................. 71
C. IJIN LAINNYA (APABILA DIPERSYARATKAN, YANG SESUAI DENGAN PEKERJAAN YANG
DILELANGKAN) ............................................................................................................ 71
D. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN BADAN USAHA ............................................................ 71
E. PENGELOLA BADAN USAHA (PENGAWAS/PENGURUS)................................................... 71
F. DATA KEUANGAN ........................................................................................................ 71
G. DATA PERSONALIA ....................................................................................................... 72
H. DATA FASILITAS/PERALATAN/PERLENGKAPAN .............................................................. 72
I. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN ............................................................................... 72
J. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN ......................................................... 72
K. MODAL KERJA ............................................................................................................. 72
L. KEMITRAAN/KSO........................................................................................................ 72
BAB VIII TATA CARA EVALUASI K
KUALIFIKASI
UALIFIKASI ................................................................ 73
BAB X SYARAT-
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)...................................................... 82
iii
25. PEMERIKSAAN BERSAMA ............................................................................................... 92
B.2 PENGENDALIAN WAKTU .................................................................................... 92
26. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN ............................................................................... 92
27. PERPANJANGAN WAKTU............................................................................................... 93
28. PENUNDAAN OLEH PENGAWAS PEKERJAAN ................................................................... 93
29. RAPAT PEMANTAUAN ................................................................................................... 93
30. PERINGATAN DINI ........................................................................................................ 93
B.3 PENYELESAIAN KONTRAK .................................................................................. 94
31. SERAH TERIMA PEKERJAAN ........................................................................................... 94
32. PENGAMBILALIHAN ...................................................................................................... 95
33. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/ PEMELIHARAAN.................................... 95
B.4 ADENDUM .......................................................................................................... 95
34. PERUBAHAN KONTRAK ................................................................................................. 95
35. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ........................................................... 96
B.5 KEADAAN KAHAR ............................................................................................... 96
36. KEADAAN KAHAR......................................................................................................... 96
B.6 PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN
PEMUTUSAN KONTRAK ................................................... 97
37. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK .................................................................. 97
38. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KONTRAK KRITIS ............................... 99
39. PENINGGALAN ........................................................................................................... 100
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA
PARA PIHAK ................................................................ 100
40. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK ............................................................................ 100
41. PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI .............................. 101
42. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL .................................................................................... 101
43. PENANGGUNGAN DAN RISIKO .................................................................................... 101
44. PERLINDUNGAN TENAGA KERJA .................................................................................. 102
45. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN .................................................................................... 103
46. ASURANSI .................................................................................................................. 103
49. KEPEMILIKAN DOKUMEN ........................................................................................... 105
50. KERJASAMA ANTARA PENYEDIA DAN SUB PENYEDIA .................................................... 105
52. PENYEDIA LAIN .......................................................................................................... 106
53. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ....................................................................... 106
54. PEMBAYARAN DENDA ................................................................................................ 106
55. JAMINAN ................................................................................................................... 106
D. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA
PENYEDIA ....................................... 107
56. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN ....................................................................... 107
E. KEWAJIBAN PPK ................................................................................................ 108
57. FASILITAS ................................................................................................................... 108
58. PERISTIWA KOMPENSASI ............................................................................................ 108
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
PENYEDIA .................................................................. 109
59. HARGA KONTRAK ...................................................................................................... 109
60. PEMBAYARAN ............................................................................................................ 110
61. HARI KERJA................................................................................................................ 112
62. PERHITUNGAN AKHIR ................................................................................................. 112
63. PENANGGUHAN ......................................................................................................... 112
iv
G. PENGAWASAN MUTU....................................................................................... 113
64. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN .............................................................................. 113
65. PENILAIAN PEKERJAAN SEMENTARA OLEH PPK............................................................. 113
66. CACAT MUTU ............................................................................................................ 113
67. PENGUJIAN ................................................................................................................ 113
68. PERBAIKAN CACAT MUTU .......................................................................................... 114
69. KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN ............................................ 114
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PERSELISIHAN .......................................................................... 115
70. PENYELESAIAN PERSELISIHAN ...................................................................................... 115
BAB XI SYARAT-
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
KONTRAK (SSKK) .................................................. 116
A. KORESPONDENSI ........................................................................................................ 116
B. WAKIL SAH PARA PIHAK ............................................................................................ 116
C. TANGGAL BERLAKU KONTRAK .................................................................................... 116
D. MASA PEMELIHARAAN ............................................................................................... 116
E. UMUR KONSTRUKSI ................................................................................................... 116
F. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/ .......................................................... 116
PEMELIHARAAN.......................................................................................................... 116
G. PEMBAYARAN TAGIHAN ............................................................................................. 116
H. PENCAIRAN JAMINAN ................................................................................................. 116
I. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS
PEKERJAAN................................................................................................................. 117
J. KEPEMILIKAN DOKUMEN ........................................................................................... 117
K. FASILITAS ................................................................................................................... 117
L. PERISTIWA KOMPENSASI ............................................................................................ 117
M. SUMBER PEMBIAYAAN ................................................................................................ 117
N. PEMBAYARAN UANG MUKA ....................................................................................... 117
O. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN ............................................................................. 117
P. DENDA ...................................................................................................................... 117
Q. USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL ................................................... 118
R. PENYELESAIAN PERSELISIHAN ...................................................................................... 118
LAMPIRAN A – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK .............................................................. 119
BAB XII SPESIFIKASI TEKNIS DAN
DAN GAMBAR ................................................................. 120
A. URAIAN KETERANGAN SPESIFIKASI TEKNIS ................................................................... 120
B. KETERANGAN GAMBAR .............................................................................................. 124
BAB XIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ................................................................. 125
v
BAB I
UMUM
- Pekerjaan
Konstruksi : seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;
- Kontrak
Lump Sum : kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan
jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko
yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa;
- Kemitraan
Kemitraan/
/
Kerja Sama
Operasi
(KSO)
KSO) : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
1
- LDK : Lembar Data Kualifikasi adalah data yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan penyedia barang/jasa antara
lain dalam menyiapkan, mengisi formulir isian
kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;
- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan
Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
2
BAB II
PENGUMUMAN [PELELANGAN UMUM/PEMILIHAN LANGSUNG]
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
CONTOH
[kop surat]
PENGUMUMAN [PELELANGAN UMUM/PEMILIHAN LANGSUNG] DENGAN
PASCAKUALIFIKASI
Nomor : ..................
Pokja ........... [nama sesuai SK Pokja] ULP pada .................. [unit kerja/satminkal]
akan melaksanakan [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan
pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : ..................[sesuai dalam dokumen anggaran]
Lingkup pekerjaan : ..................[uraian singkat mengenai target dan
sasaran pekerjaan]
Nilai total HPS : Rp .................. (..................) termasuk PPN
Sumber pendanaan : .................. Tahun Anggaran .........
2. Persyaratan Peserta
Ijin Usaha : ..................
Klasifikasi : ..................
Kualifikasi : ..................
[Sesuai ijin usaha, klasifikasi dan kualifikasi yang dibutuhkan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan seperti Ijin Usaha Jasa Konstruksi ]
3. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : .................. [Ruang, Gedung, Lantai, Jalan, dst]
Website : .................. [K/L/D/I]
3
5. Peserta dapat melakukan pendaftaran secara langsung atau tidak langsung
melalui faksimili, e-mail, atau pos/jasa pengiriman
[Untuk pelelangan secara elektronik harus melalui website K/L/D/I]
Pokja ULP
4
BAB II
III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
5
3.5 Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang
mengikuti pelelangan harus memiliki bukti Ijin
Perwakilan Jasa Konstruksi Asing dan
melakukan kerja sama usaha dengan
perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan,
subkontrak dan lain-lain, dalam hal terdapat
perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan.
6
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan
Komisaris suatu Badan Usaha tidak boleh
merangkap sebagai anggota Direksi atau
Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya
yang menjadi peserta pada Pelelangan yang
sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perencana menjadi Penyedia
Pekerjaan Konstruksi atau menjadi
konsultan pengawas untuk pekerjaan fisik
yang direncanakannya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Terima Jadi (turn key
contract) atau Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan pengawas menjadi Penyedia
Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan fisik
yang diawasi, kecuali dalam pelaksanaan
Kontrak Terima Jadi (turn key contract) atau
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan.
7
6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku,
tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan :
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh
di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara
terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari
tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
7. Satu Penawaran 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun
Tiap Peserta sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.
7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
8
B. Dokumen Pengadaan
9
9.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan
isi Dokumen Pengadaan. Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan sepenuhnya
merupakan risiko peserta.
10
k. besaran, masa berlaku dan penjamin yang
dapat mengeluarkan jaminan.
11
12. Perubahan 12.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum
Dokumen batas akhir waktu pemasukan penawaran,
Pengadaan Pokja ULP dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi
baru yang mempengaruhi substansi Dokumen
Pengadaan.
12
16. Dokumen Dokumen Penawaran, meliputi :
Penawaran a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) harga penawaran;
4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
5) tanda tangan:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik;
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama; atau
b. Jaminan Penawaran asli;
c. daftar kuantitas dan harga, apabila dipersyaratkan;
d. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya
(apabila dikuasakan);
e. surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi
(apabila ada);
f. dokumen penawaran teknis :
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal waktu pelaksanaan;
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasi teknis (apabila mengajukan spesifikasi
yang berbeda dari yang ditetapkan);
5) daftar personil inti;
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
g. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN;
h. dokumen isian kualifikasi; dan
i. dokumen lain :
1) Formulir Pra RK3K (apabila di persyaratkan)
2) Daftar Barang yang diimpor (apabila ada)
3) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (apabila di
persyaratkan)
13
17.3 Biaya overhead termasuk untuk
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan keuntungan serta semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi
ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.
18. Mata Uang 18.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
18.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
14
21.2 Pakta Integritas dimasukkan dalam Dokumen
Isian Kualifikasi dan menjadi bagian Dokumen
Penawaran.
15
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP
diterima oleh Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan
kemitraan/KSO.
D. Penyampaian
Penyampaian Dokumen Penawaran
24. Penyampula
Penyampulan 24.1 Penyampulan Dokumen Penawaran dengan
dan Penandaan menggunakan metode 1 (satu) sampul.
Sampul
Penawaran 24.2 Peserta memasukkan Dokumen Penawaran asli
dan salinannya ke dalam 2 (dua) sampul yang
masing-masing ditandai “Asli” dan “Rekaman”,
“Rekaman”
kemudian kedua sampul tersebut dimasukan ke
dalam 1 (satu) sampul (penutup) untuk
menjaga kerahasiaannya.
16
24.4 Bila sampul Dokumen Penawaran tidak direkat,
Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas risiko
yang mungkin timbul terhadap Dokumen
Penawaran.
26. Batas Akhir Penawaran harus disampaikan kepada dan harus sudah
Waktu diterima oleh Pokja ULP paling lambat di tempat dan
Pemasukan pada waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.
Penawaran
27. Penawaran 27.1 Setiap penawaran yang disampaikan dan
Terlambat diterima oleh Pokja ULP setelah batas akhir
waktu pemasukan penawaran akan ditolak dan
dikembalikan kepada peserta yang
bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul
tidak dibuka) disertai dengan bukti serah
terima.
17
27.2 Terhadap penawaran terlambat yang
disampaikan melalui pos/jasa pengiriman,
Pokja ULP membuka sampul luar untuk
mengetahui nama dan alamat peserta, serta
memberitahukan kepada peserta yang
bersangkutan untuk mengambil kembali
penawaran tersebut disertai dengan bukti serah
terima.
18
28.10 Pokja ULP membuka sampul Dokumen
Penawaran dihadapan peserta dan dijadikan
lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran.
19
28.15 Dalam hal terjadi penundaan waktu
pembukaan penawaran, maka penyebab
penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas
dalam Berita Acara.
20
30.6 Apabila terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar
yang menawarkan harga kurang (di bawah)
dari HPS maka proses lelang tetap dapat
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi
penawaran.
21
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang
terlibat persekongkolan diganti, dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka pelelangan dinyatakan gagal.
30.9 Evaluasi Administrasi :
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan
terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat
penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila :
1)syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan ini
dipenuhi/dilengkapi :
a) surat penawaran;
b) Jaminan Penawaran asli;
c) Rincian harga penawaran (daftar kuantitas
dan harga);
d) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang
namanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
e) surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila ada);
f) dokumen penawaran teknis:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal waktu pelaksanaan;
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan;
4) spesifikasi teknis (apabila mengajukan
spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan);
5) daftar personil inti yang akan
ditempatkan secara penuh;
6) Daftar bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan;
g) formulir rekapitulasi perhitungan
TKDN (khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan formulir
TKDN, penawarannya tidak
digugurkan.dan nilai TKDN-nya
dianggap nol);
22
h) dokumen lainnya (apabila
dipersyaratkan )seperti Formulir Pra
RK3K, daftar barang yang diimpor
(apabila ada), Analisa Teknis Satuan
Pekerjaan.
2) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a) ditandatangani oleh :
(1) direktur utama/pimpinan
perusahaan;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian atau
perubahannya;
(3) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
atau
(4) pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama berhak mewakili perusahaan
yang bekerja sama.
b) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan :
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam
angka jelas sedangkan nilai
dalam huruf tidak jelas, maka
nilai yang diakui adalah nilai
yang tertulis dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
c) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan :
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam
angka jelas sedangkan nilai
dalam huruf tidak jelas, maka
nilai yang diakui adalah nilai
yang tertulis dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
23
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
d) bertanggal;
3) Jaminan Penawaran memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya
tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) nama peserta sama dengan nama
yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran
tidak kurang dari nilai sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan
huruf;
f) nama Pokja ULP yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
g) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah
surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja ULP diterima oleh Penerbit
Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas
nama perusahaan kemitraan/KSO;
j) substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telah
dikonfirmasi dan diklarifikasi secara
tertulis oleh Pokja ULP kepada
penerbit jaminan;
4) surat kuasa (apabila dikuasakan) :
a) Harus ditandatangani direktur utama
/ pimpinan perusahaan;
b) Nama penerima kuasa harus
tercantum dalam akte pendirian atau
24
perubahannya;
c) Dalam hal kemitraan, surat kuasa
ditandatangani oleh anggota
kemitraan yang diwakili menurut
perjanjian kerja sama.
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara
tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh mengubah
substansi;
d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.
25
pelaksanaan adalah tahapan dan cara
pelaksanaan yang menggambarkan
pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai dengan akhir dan dapat
dipertanggung jawabkan secara
teknis.
b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan tidak melampaui
batas waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk menghasilkan produksi alat
yang dibutuhkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan; bagi penawar yang
menyampaikan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan maka spesifikasi
teknis tidak boleh kurang dari yang
disyaratkan, dan bagi penawar yang
tidak menyampaikan perubahan
spesifikasi teknis dianggap sama
dengan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan;
e) personil inti yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
g) Pra RK3K memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Apabila terdapat
hal yang meragukan dapat dilakukan
klarifikasi untuk menegaskan bahwa
K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat
menggugurkan teknis berdasarkan Pra
RK3K.
3) Untuk menilai konsistensi dan kewajaran
antara metode pelaksanaan, jadwal waktu
pelaksanaan, penggunaan peralatan dan
bahan (material konstruksi), tenaga kerja,
maupun pencapaian produktivitas dan
spesifikasi teknis, Pokja ULP dapat
melakukan klarifikasi dengan menilai
rincian/uraian Analisa Teknis Satuan
Pekerjaan untuk pekerjaan utama
26
meliputi komponen tenaga kerja,
peralatan, dan bahan (material
konstruksi) terhadap jenis pekerjaan yang
perlu dinilai konsistensinya. Selanjutnya
meneliti dan melakukan analisis terhadap
uraian Analisa Teknis Satuan Pekerjaan
tersebut, apabila dinilai tidak konsisten
dan/atau tidak wajar maka penawaran
tidak memenuhi syarat dan dalam
evaluasi penawaran harus dinyatakan
gugur teknis.
4) Pokja ULP dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
5) apabila dalam evaluasi teknis terdapat
hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja ULP melakukan
klarifikasi dan konfirmasi dengan peserta.
Dalam klarifikasi peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
Apabila dalam evaluasi menggunakan
ambang batas unsur teknis yang dinilai,
maka evaluasi teknis dilakukan dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis (perolehan nilai) yang ditetapkan
dalam LDP.
Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila
masing-masing unsur maupun nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas
minimal sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
c. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
d. apabila peserta yang lulus evaluasi teknis
kurang dari 3 (tiga), maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga;
e. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.
27
2) Perbedaan angka dan huruf harga
penawaran :
a) apabila ada perbedaan antara
penulisan nilai harga penawaran
antara angka dan huruf maka nilai
yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf;
b) apabila penawaran dalam angka
tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang
diakui adalah nilai dalam tulisan
angka; atau
c) apabila penawaran dalam angka dan
huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
berbeda dibandingkan dengan perkiraan
Pokja ULP;
2) klarifikasi kewajaran harga apabila harga
penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS dengan ketentuan :
a) apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
b) apabila peserta yang bersangkutan
tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan
Jaminan Penawaran disita untuk
negara serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan
Perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh
peserta berdasarkan penilaian sendiri (self
assessment), digunakan dalam evaluasi
penawaran harga apabila pelelangan
pekerjaan tersebut diberlakukan preferensi
harga yaitu apabila memenuhi ketentuan :
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa
dalam negeri diberlakukan pada
Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai
rupiah murni tetapi hanya berlaku
untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai
diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah) dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan
28
kepada Barang/Jasa dalam negeri
dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta
dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan
tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan
TKDN merujuk pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri yang membidangi
urusan perindustrian dengan tetap
berpedoman pada tata nilai Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010.
3) rumus penghitungan sebagai berikut :
1
HEA HP
1 KP
29
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
30
F. Penetapan Pemenang
31
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran;
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
e. hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang
dievaluasi.
32
dan tetap harus ditindaklanjuti.
33
terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah dan/atau masa sanggah
banding berakhir.
37.3 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima
keputusan tersebut, dengan ketentuan :
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih
berlaku dengan alasan yang dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja ULP, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih
berlaku dengan alasan yang tidak dapat
diterima secara obyektif oleh Pokja ULP,
maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya
sudah tidak berlaku, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan tidak boleh
dicairkan.
37.4 Apabila pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran dan Jaminan
Penawaran pemenang cadangan masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
37.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan
dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.
37.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
37.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah semua sanggahan dan
sanggahan banding dijawab.
37.8 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
37.9 Kontrak ditandatangani paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.
34
usulan calon pemenang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta, atau orang lain
yang tidak berkepentingan sampai keputusan
pemenang diumumkan.
38.3 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
38.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh
Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.
Pelelangan Gagal
35
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri.
39.3 Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi selaku PA menyatakan
pelelangan gagal, apabila :
a. Sanggahan banding dari peserta atas
terjadinya pelanggaran prosedur dalam
pelaksanaan pelelangan yang melibatkan
KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata
benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar.]
39.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka
Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh
peserta.
39.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan
gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP lainnya
yang ditugaskan meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya pelelangan gagal,
menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan :
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
36
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima
oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.
40.2 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa.
40.3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan
Surat Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak.
I. Penandatanganan Kontrak
37
41.5 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.
41.6 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian,
dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian
yang lain, maka berlaku urutan sebagai
berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas
dan harga (apabila daftar kuantitas dan
harga dilampirkan);
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
41.7 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu :
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari :
1) kontrak asli pertama untuk PPK
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila
diperlukan) tanpa dibubuhi materai.
41.8 Pihak yang berwenang menandatangani
kontrak atas nama penyedia adalah Direksi
yang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/ Anggaran Dasar, yang telah
didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
41.9 Pihak lain yang bukan Direksi atau yang
namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar sebagaimana
dimaksud pada pasal 41.8, dapat
menandatangani kontrak, sepanjang mendapat
kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari
Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menanda-
tangani kontrak.
38
BAB IV
IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LD
(LDP
LDP)
39
2. Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada :
Hari : ....................................
Tanggal : ....................................
Pukul : ....................................
Tempat : ....................................
40
F. Mata Uang 1. Mata uang yang digunakan ..................
Penawaran dan [diisi Rupiah atau mata uang lainnya apabila
Cara Pembayaran ditentukan]
Penyampaian
I. Pe nyampaian Hari : ................ s.d. ..................
Dokumen Tanggal : ................ s.d. ..................
Penawaran Pukul : ........... s.d. ................. (kecuali hari
terakhir pemasukan penawaran sampai
dengan pukul ……)
Tempat : ....................................
41
L. Ambang Batas [apabila evaluasi teknis menggunakan ambang batas
unsur teknis yang dinilai]
1. Ambang batas : .................
2. unsur teknis yang dinilai :
a. metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan, bobot
max…%, min…%;
b. jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melampaui batas waktu,
bobot max…%, min…%;
c. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan, bobot
max…%, min…%;
d. spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini,
bobot max…%, min…%;
e. personil inti yang akan ditempatkan secara
penuh serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan, bobot
max…%, min…%;
f. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan,
bobot max…%, min…%;
g. Pra RK3K memenuhi persyaratan, max…%,
min…%.
Catatan : huruf d. digunakan apabila mengajukan
spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan.
42
3. Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada :
a. PPK .................. [contoh, PPK Kegiatan
Pembangunan Jalan Perkotaan]
b. Pokja ULP .................. [contoh, Pokja Pekerjaan
Konstruksi ULP Satker Pembangunan Jalan]
c. APIP K/L/D/I .................. [contoh, Inspektur
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum]
43
BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
44
7. memiliki kemampuan untuk menyediakan
fasilitas/ peralatan/ perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu:
.......................................................................
[sebutkan fasilitas/peralatan/perlengkapan minimum
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang
dimaksud, termasuk yang bersifat khusus/
spesifik/berteknologi tinggi].
45
BAB VI
VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Nomor : ................, .................. 20....
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja .................. ULP .................. [Satker/Balai
[diisi oleh Pokja ULP]
di
......................................................
46
5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
6. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN);
7. Dokumen isian kualifikasi;
8. [Dokumen lain yang dipersyaratkan seperti Formulir Pra RK3K, Daftar Barang
yang diimpor (apabila ada), dan Analisa Teknis Satuan Pekerjaan].
..........................
Jabatan
47
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
48
CONTOH--2
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha KSO]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
.................................... ...................................
(nama) (nama dan jabatan)
*) untuk penandatanganan surat perjanjian, surat kuasa ini dapat diberlakukan apabila
perjanjian KSO sudah disahkan oleh notaris.
49
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/
KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
50
6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama
kemitraan/KSO diberikan kepada .................................. [nama wakil
peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
.................................. [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis
(surat kuasa untuk menandatangani penawaran) dari seluruh anggota
kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(………………....) (………………....)
[Peserta 3] [dst]
(………………....) (………………....)
Catatan :
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel
51
CONTOH
SURAT KUASA *)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*) Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.
52
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
53
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Barang*)
I. Material
langsung (Bahan (1A) (1B) (1C) (1D)
Baku)
II. Peralatan (Barang (2A) (2B) (2C) (2D)
Jadi)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)
Jasa**)
III. Manajemen
Proyek dan (4A) (4B) (4C) (4D)
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas (5A) (5B) (5C) (5D)
Kerja
V. Konstruksi dan (6A) (6B) (6C) (6D)
Fabrikasi
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
Catatan :
*) diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
**) dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)
54
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan :
Biaya Gabungan (9C) – Biaya Gabungan LN (9B)
% TKDN Gabungan
= X 100%
Barang & Jasa (9E)
Biaya Gabungan (9C)
55
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
CONTOH
TOTAL HARGA
*)
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
56
G. BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK (PRA-
(PRA-RK3K)
CONTOH
……………………….
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
IDENTIFIKASI
NO JENIS/TYPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
1 2 3 4
(diisi dengan jenis /type (diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada (diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
pekerjaan) pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat, berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
jenis material, proses dan lingkungan kerja K3 yang tersebut pada kolom no. 3)
terkait pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)
57
2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
d dst
CONTOH :
Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
d dst
Program K3 :
a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
d dst
Organisasi K3 :
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Contoh :
Penanggung Jawab K3
58
H. BENTUK ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN
CONTOH
59
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
CONTOH
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
60
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama …………… (……………….) hari kalender,
dari tanggal ……………….... s.d. ……………….... .
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ……………….....
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
………………....
mengkonfirmasi Garansi [Nama dan Jabatan]
ini ke ...........[bank]
61
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN
CONTOH
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
………………....………... yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
4. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal …………… sampai dengan tanggal ……………
62
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
63
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ……………
Bertindak : PT/CV/Firma/ atau lainnya …………… [pilih yang sesuai
untuk dan cantumkan nama]
dan atas nama
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
64
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ……………
Bertindak : PT/CV/Firma/ atau lainnya …………… [pilih yang sesuai
untuk dan dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ……………
Bertindak : PT/CV/Firma/ atau lainnya …………… [pilih yang sesuai
untuk dan dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
65
L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
Alamat : …………
No. Telepon : ...............
No. Fax : ...............
E-mail : ...............
66
A. Data Administrasi
Nama (PT/CV/Firma/
1. : ……………………………………………
atau lainnya)
2. Status : Pusat Cabang
E-Mail : ……………………………………………
4. Alamat Kantor Cabang :
……………………………………………
E-Mail : ……………………………………………
B. Ijin Usaha
67
D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
E. Pengelola
Pengelola Badan Usaha
1. Komisaris/Pengawas
Komisaris/Pengawas untuk Perseroan
Perseroan Terbatas (PT)
F. Data Keuangan
68
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Kapasitas
Jenis atau Merk Status
Tahun Kondisi Lokasi
No. Fasilitas/Peralatan/ Jumlah output dan Kepemilikan/Dukungan
pembuatan (%) Sekarang
Perlengkapan pada tipe Sewa
saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak
Menurut
Nama Komitmen
Sub Bidang
No. Paket Lokasi BA
Pekerjaan Alamat Nomor
Pekerjaan Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon Tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
69
J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Komitmen
Nama Sub Rencana
No. Paket Bidang Lokasi tanggal
Pekerjaan Pekerjaan Alamat Nomor Kontrak Prestasi kontrak
Nilai
Nama dan dan (rencana) Kerja berakhir
(Rp)
Telepon Tanggal % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
K. Modal Kerja
Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : Rp ………………. ( .……... dalam huruf………..)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha
yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
70
BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan E-mail badan usaha
peserta yang dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan E-mail kantor pusat
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
B. Ijin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat ijin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku ijin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin usaha.
C. Ijin Lainnya (apabila dipersyaratkan,
dipersyaratkan, yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan)
dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat ijin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku ijin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin.
D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
badan usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan
terakhir badan usaha, apabila ada.
E. Pengelola
Pengelola Badan Usaha (Pengawas/Pengurus)
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha, apabila
berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha.
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak :
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan
terakhir) :
1) PPh pasal 21;
2) PPh pasal 23;
3) PPh pasal 25/pasal 29;
4) PPN.
71
Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan
penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa dapat diganti oleh peserta
dengan penyampaian Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak.
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah
dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat
Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan
sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis sesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan yang dilelangkan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada
saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase),
lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan/dukungan sewa (milik
sendiri/sewa beli/sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/
perlengkapan sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan yang
dilelangkan. Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu
Pembuktian Kualifikasi.
K. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS.
L. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-
masing kualifikasi badan usahanya.
72
BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
73
11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7 dan 9
dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 dan 10 evaluasi
persyaratan digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO;
74
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian
peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk
dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.
75
BAB IX
BENTUK KONTRAK
CONTOH - 1
SURAT PERJANJIAN
(Lump Sum)
Sum)
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................
Nomor: ........................
MENGINGAT BAHWA :
76
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) adalah sebesar Rp...................... (.........dalam huruf............. rupiah).
Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada angka 3
di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam
Kontrak yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
77
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama ...................... Untuk dan atas nama ......................
Penyedia PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan asli ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
78
CONTOH - 2
SURAT PERJANJIAN
Lump Sum
[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor : ........................
MENGINGAT BAHWA :
79
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut :
1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) adalah sebesar Rp...................... (.........dalam huruf............. rupiah).
Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka
3 di atas;
80
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Untuk dan atas nama ...................... Untuk dan atas nama ......................
Penyedia/Kemitraan (KSO) PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
81
BAB X
SYARAT-
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. Ketentuan Umum
82
1.9 Kemitraan/KSO
Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar
penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
83
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
84
1.26 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
85
4. Larangan Korupsi,
Korupsi, 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
Kolusi dan pemerintah, dilarang untuk :
Nepotisme (KKN), a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
Penyalahgunaan untuk memberi atau menerima hadiah atau
Wewenang serta imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penipuan tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
86
para pihak yang tercantum dalam SSKK.
6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
Pihak untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
87
yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
17. Penemuan-
Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada
penemuan pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang
yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan
88
di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-
undangan dikuasai oleh negara .
89
keadaan diluar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan membuat
adendum kontrak.
90
22.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.
22.5 Pemutakhiran program mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.
22.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
91
24.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
92
27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
Waktu penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui Adendum
Kontrak.
27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin
maka keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.
28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis
Pengawas penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
Pekerjaan perintah penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.
93
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut
di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.
94
31.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
32. Pengambil
Pengambilalihan
ngambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
B.4 Adendum
95
perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
36. Keadaan Kahar 36.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
36.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi :
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
96
36.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia
memberitahukan kepada PPK paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang.
97
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.
98
37.5 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan penyedia :
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; dan/atau
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
99
Tahap II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba kedua) yang dituangkan dalam
berita acara SCM Tahap II.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba kedua,
maka harus diselenggarakan SCM Tahap III
yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
penyedia dalam periode waktu tertentu (uji
coba ketiga) yang dituangkan dalam berita
acara SCM Tahap III.
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat peringatan kepada
penyedia atas keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal keterlambatan pada pasal 38.2 c
PPK setelah dilakukan rapat bersama atasan
PPK sebelum tahun anggaran berakhir dapat
langsung memutuskan kontrak secara sepihak
dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
100
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak.
101
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat
PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika ada),
dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.
43.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK.
43.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
43.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil
Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.
44. Perlindungan 44.1. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas
Tenaga Kerja biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya
pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
102
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
103
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
48. Laporan Hasil 48.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan kemajuan
pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
48.2. Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan
harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
48.3. Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.
104
49. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,
Dokumen dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan
tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.
50. Kerjasama Antara 50.1. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Penyedia dan Sub Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Penyedia rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil,
yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
105
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.
106
perseratus) HPS.
55.2. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
55.3. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau dengan menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;
55.4. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam
rangka pengambilan uang muka dengan nilai
100% (seratus perseratus) dari besarnya uang
muka;
55.5. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;
55.6. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-
kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
55.7. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).
56. Personil Inti 56.1. Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
dan/atau harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Peralatan
Peralatan Dokumen Penawaran.
56.2. Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak
boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis
PPK.
107
56.3. Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.
E. Kewajiban PPK
108
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
59. Harga Kontrak 59.1. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
109
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi.
60. Pembayaran
Pembayaran 60.1. Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
c. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak;
d. PPK harus mengajukan surat permintaan
pembayaran untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki ijin
untuk menjual produk jaminan (suretyship)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
110
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
sub penyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh
sub penyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
111
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.
61. Hari Kerja 61.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
112
63.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada
penyedia tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.
G. Pengawasan Mutu
66. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
113
68. Perbaikan Cacat 68.1. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan
Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
114
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan konstruksi dan/atau kegagalan
bangunan.
H. Penyelesaian Perselisihan
115
BAB XI
SYARAT-
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :
Penyedia :
Nama : ....................
Alamat : ....................
E-mail : ....................
Faksimili : ....................
116
I. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
Penyedia yang persetujuan PPK adalah : .................... [sebutkan selain
Mensyaratkan yang sudah tercantum dalam SSUK, apabila ada]
Persetujuan PPK
atau Pengawas Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
Pekerjaan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah : ....................
[sebutkan selain yang sudah tercantum dalam SSUK, apabila
ada]
K. Fasilitas
Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :
.................... [sebutkan fasilitas milik PPK yang dapat
digunakan, apabila ada]
[jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar .....%
(.....dalam huruf........ persen) dari Nilai Kontrak
117
Q. Usaha Mikro, Sanksi kepada penyedia apabila melanggar ketentuan
Usaha Kecil dan mengenai subkontrak :
Koperasi Kecil a. Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil yang mensubkontrakkan pekerjaan
adalah…………….. [diisi di denda senilai pekerjaan
yang dikontrakkan kepada pihak lain atau sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku]
b. Penyedia bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil yang tidak mensubkontrakkan
pekerjaan adalah …………….. [diisi di denda
senilai pekerjaan yang akan disubkontrakkan yang
dicantumkan dalam dokumen penawaran atau sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku]
c. Penyedia bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil yang mensubkontrakkan pekerjaan
utama adalah…………… [diisi di denda senilai
pekerjaan utama yang disubkontrakkan atau sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku]
118
Lampiran A – Syarat-
Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Subpenyedia, Personil Inti,
Inti, dan Peralatan
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
119
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Perhatian :
Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini.
120
d. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data
Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang diterbitkan
oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber-sumber yang
berkompeten dan/ atau berwenang.
11. Spesifikasi Teknis Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan :
a. ULP/Panitia Pengadaan harus mengidentifikasi bahaya setiap jenis
alat dan perkakas yang akan digunakan untuk pelaksanaan
konstruksi, maupun peralatan permanen kelengkapan bangunan
konstruksi dan menetapkan spesifikasi teknis setiap jenis alat yang
harus digunakan tersebut;
b. Setiap jenis alat dan perkakas yang digunakan sedapat mungkin
dipilih yang paling kecil bahaya dan risikonya serta lebih mudah
penggunaan dan perawatannya, dan diberi penjelasan singkat cara
penggunaan dan pemeliharaannya;
c. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi
sistem perlindungan atau kelengkapan pengaman untuk mencegah
paparan (expose) bahaya secara langsung terhadap tubuh pekerja;
d. Informasi tentang jenis, cara penggunaan/ pemeliharaan/
pengamanannya alat dan perkakas dapat diperoleh dari manual
produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari pedoman/peraturan
pihak yang kompeten.
12. Spesifikasi Teknis Proses/Kegiatan :
a. ULP/Panitia Pengadaan dan/atau Ahli K3/Petugas K3 harus
mengidentifikasi bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan
kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi
proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh penyedia;
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling
kecil bahaya dan risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja
yang lebih aman dan selamat;
c. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja,
sistem perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan
rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses
tersebut;
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan
yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis bahaya dan
risikonya (Job Safety Analysis) dan harus dilakukan tindakan
pengendaliannya;
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur ijin
kerja lebih dulu dari penanggung-jawab proses dan Ahli K3
Konstruksi;
121
f. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh
tenaga kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan telah
mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.
122
f. Setiap metoda kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang
diperlukan berdasarkan data teknis yang dapat dipertanggung-
jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau melalui penyelidikan
teknis dan analisis laboratorium maupun pendapat ahli terkait yang
independen.
14. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi
a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan
dan gambar-gambar konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur
teknis serta metode pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan
oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan,
baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal, elektrikal,
plumbing dan penataan lingkungan maupun interior dan jenis
pekerjaan lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai
kemampuan untuk melakukan proses manajemen risiko (identifikasi
bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko) yang terkait
dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat
memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko yang terkait
pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode
kerja/konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan
pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan
standar K3 yang berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan,
pembongkaran, pemindahan, pengangkutan, pengangkatan,
penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan,
pembongkaran dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga
terampil yang berkompeten berdasarkan gambar gambar, spesifikasi
teknis, manual, pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan
sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil dibidang K3 di atas harus
mempunyai kemampuan melakukan analisis keselamatan pekerjaan
(job safety analysis) setiap sebelum memulai pekerjaannya, untuk
memastikan bahwa potensi bahaya dan risiko telah diidentifikasi dan
diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan/atau
penyakit di tempat kerja;
e. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko,
sebelum diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan
ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi;
f. Dalam melaksanakan identifikasi bahaya harus dilaksanakan oleh
Ahli K3 Konstruksi/berkonsultansi dengan Ahli K3 Konstruksi.
123
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail
124
BAB XIII
XIII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
1. Pada kontrak Lump Sum ini Daftar Kuantitas dan Harga tidak harus
diminta kecuali diperlukan dapat dipersyaratkan untuk melengkapi.
2. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
125
Contoh-contoh berikut ini hanya apabila Daftar Kuantitas dan Harga
dipersyaratkan (diminta)
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
126
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: ....................1
CONTOH
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
127
Daftar 3: Mata Pembayaran ..................... 1
CONTOH
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
128
Daftar Rekapitulasi CONTOH
129
BAB XI
XIV
BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.
....................
di ....................
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini
yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.
....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
1. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2. APIP K/L/D/I
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon 2………. /Kepala Satuan kerja………..
5. .................... [Pokja ULP]
......... dst
130
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
SURAT PERINTAH
PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor : ....................
Paket Pekerjaan : ....................
131
Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai
dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
[tanda tangan]
132
C. BENTUK SURAT-
SURAT-SURAT JAMINAN
133
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ...................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
......................................
mengkonfirmasi Garansi ini [Nama dan Jabatan]
ke ……….[bank]
134
Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
Dikeluarkan di ……………………
pada tanggal ……………………...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
135
Jaminan Pelaksanaan dari Bank
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
136
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....................
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank ......................................
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank]
137
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan
Asuransi/Perusahaan Penjaminan
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................................... tanggal ...................................
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
138
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke …… [Penerbit
Jaminan]
139
Jaminan Uang Muka dari Bank
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
140
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan
berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri …………..
Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
......................................
mengkonfirmasi Garansi [Nama dan Jabatan]
ini ke ……..[bank]
141
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ........................................ tanggal ................................. atas dasar Surat
Perjanjian/Kontrak dari Penerima Jaminan No…………Tanggal……............
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
142
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke ………[Penerbit Jaminan]
143
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
144
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ..................
Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
......................................
mengkonfirmasi Garansi [Nama dan Jabatan]
ini ke …….[bank]
145
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
...................................... ......................................
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke …….[Penerbit Jaminan]
146
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN
DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]
147
LAMPIRAN
TENTANG
BUKU 02 A :
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Mei 2011
ttd
DJOKO KIRMANTO