Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

MENGENAI KUESIONER DAN PEMBAHASAN TENTANG COVID-19


Untuk Memenuhi UTS Mata Kuliah Spritual Nursing
Dosen : Ns. Asmadi M.Kep Sp.Kom

Di Susun Oleh
YANI TRIYANI ( CKR0180039 )
Keperawatan Reguler A
Semester 4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah dan kuesioner tentang COVID-19. Pembuatan makalah ini,
dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan matakuliah Spiritualitas
Nursing , sehingga mahasiswa mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuannya.

Dalam penulisan makalah ini belumlah sempurna perlu dikembangkan kembali,


dikarenakan faktor kemampuan dan lain sebagainya, yang menghambat proses
pembuatannya, , penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak, guna
untuk perbaikan dan kesempurnaan isi dari makalah ini. Semoga makalah ini mampu
memberikan konstribusi positif dan bermakna dalam proses pembelajaran.

Kunungan, 1 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................................
BAB I Pentingnya Kesehatan Selama Pandemi Corona...........................................................
Latar Belakang...........................................................................................................
Tujuan.........................................................................................................................
Ruang Lingkup...........................................................................................................
BAB II Teori Yang Dilakukan Selama COVID-19............................................................
Langkah Penyebaran.................................................................................................
Panduan WHO Menjaga Mental Selama COVID-19............................................
Kegiatan positif Yang Bisa Dilakukan selama COVID-19...................................
BAB II Hasil Kajian Kuesioner............................................................................................
BAB IV Pembahasan Kuesioner...........................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
Latar Belakang
Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa
menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan
antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.
Ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu,
seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang
terserang infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-
paru (pneumonia).
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi
virus Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar
masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan
pencegahan. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing.

Tujuan
Langkah mencegah COVID-19
Panduan WHO untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19
Kegiatan positif yang bisa kamu coba untuk menjaga kesehatan mental
Diagram kuesioner tentang COVID-19
Menjelaskan hasil kuesioner

Ruang Lingkup
Pada makalah yang saya tulis terdapat mencegah corona dan panduan WHO
tentang kesehatan mental dalam masa ini, melakukan kegiatan positif untuk mencegah
mental lebih bagus, dan ada juga hasil kuesioner yang terdapat dari berbagai orang
dari masa pandemi sekarang.
BAB II
Covid-19 menjadi pembahasan diseluruh dunia saat ini. Begitu juga di Indonesia, seluruh
media dipenuhi berita dan informasi tentang masalah covid-19 dan bagaimana upaya
penanganan disetiap wilayah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Pada awal penanganan,
yang menjadi fokus adalah kesehatan dan upaya pemutusan penyebaran virus tersebut dengan
melakukan social distancing (pembatasan sosial) dan physical distancing (pembatasan sosial
dengan menjaga jarak fisik) yang berdampak pada situasi sosial masyarakat. Pembatasan
sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah, lebih spesifik lagi
adalah menjaga jarak fisik sebagaimana istilah yang di gunakan WHO dalam mengatasi
Covid-19, yang sejauh ini cukup dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama yang
kelompok menengah kebawah.
Langkah Mencegah Penularan Virus Corona
Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah
penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya
selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung
tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan
menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi umum, akan sulit untuk
menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan
produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi
kuman.
Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan
toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin. Cuci
tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau memerah ASI.
Menggunakan masker
Banyak yang menggunakan masker kain untuk mencegah infeksi virus Corona, padahal
masker tersebut belum tentu efektif. Secara umum, ada dua tipe masker yang bisa Anda
digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan.
Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak
orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.
Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus menghadap ke
luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah dan menutupi dagu,
hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran
dan menyaring kuman dari udara.
Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini
tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.
Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah
penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang yang sehat.
Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang digunakan sebagai salah satu alat pelindung
diri atau APD untuk petugas medis yang merawat pasien COVID-19.
Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95, hindari
menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang
menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar
tangan bersih dari kuman yang menempel.
Menjaga daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk
menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan
sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan
daging tanpa lemak.
Jika bosan dengan makanan yang dimasak sendiri, Anda bisa membeli makanan siap saji atau
makanan di restoran melalui layanan pesan antar, namun pastikan makanan tersebut bersih
dan sehat. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi
minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan
virus Corona.
Beberapa informasi menyebutkan bahwa berjemur di bawah sinar matahari juga dapat
mencegah infeksi virus Corona. Sayangnya hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Tidak pergi ke negara terjangkit
Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa
negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan
Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga
Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Agar tidak tertular virus ini, Anda disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang
sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran
coronavirus, baik di luar maupun dalam negeri.
Anda juga disarankan untuk melakukan physical distancing dengan cara menjaga jarak
minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain dan hindari bepergian ke tempat yang
ramai, kecuali untuk urusan penting seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Selama di
rumah, Anda juga perlu rutin membersihkan rumah guna mengurangi risiko tertular virus
Corona.
Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus
Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh beberapa
hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-hewan tersebut
Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci
dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan yang sudah
tidak segar atau busuk.
Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas dan
sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke Tiongkok atau negara-
negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona, segeralah tanyakan ke dokter
agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat. Anda juga bisa
mencoba mendeteksi risiko Anda terkena virus Corona dengan klik gambar di bawah ini.

Panduan WHO untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19


Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk menghindari keluhan fisik yang
muncul akibat stres. Karena, ketika seseorang stres, maka sistem imun dalam tubuh akan
berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.
Menyadari bahwa kecemasan akibat COVID-19 telah meliputi banyak masyarakat,
maka World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 merilis panduan bagi masyarakat
untuk sama-sama menjaga kesehatan mental. Caranya ialah dengan melakukan beberapa hal
berikut:
1. Cobalah berempati
Pahamilah bahwa COVID-19 adalah penyakit yang menyerang seluruh lapisan masyarakat.
Jadi, jangan pernah mengasosiasikan COVID-19 pada etnis tertentu atau negara tertentu.
Cobalah berempati pada orang yang terinfeksi COVID-19 dengan memahami bahwa mereka
tidak melakukan kesalahan. Sebaliknya, kita harus bersama-sama mendukung pasien
COVID-19 dengan memperlihatkan simpati, empati dan kebaikan.
2. Kurangi stigma negatif terhadap pasien COVID-19
Penting pula untuk tidak menyebut pasien COVID-19 sebagai “kasus COVID-19” atau
“keluarga COVID-19”, atau “orang sakit COVID-19”. Melainkan, sebutlah mereka sebagai
orang yang mempunyai COVID-19 atau orang yang menjalani perawatan COVID-19. Kita
perlu memisahkan identitas seseorang dengan COVID-19 untuk mengurangi stigma negatif.
Ketika para pasien ini sembuh, maka mereka berhak untuk kembali beraktivitas seperti
layaknya orang-orang kebanyakan.
3. Batasi diri dari paparan berita dan media sosial
Kita juga perlu membatasi diri dari paparan berita dan media sosial yang dipenuhi oleh
informasi seputar COVID-19. Karena membaca atau melihat banyak berita menyedihkan dan
menakutkan seputar COVID-19 akan membuat kita semakin putus asa, stress, bahkan
depresi.
Pahami pula bahwa tidak semua informasi dan berita yang kita lihat atau baca di TV dan di
internet adalah benar. Untuk menghindarkan diri dari berita tidak benar atau hoax, kamu
perlu membaca referensi dari website resmi pemerintah dan WHO. Pemerintah Indonesia
sendiri merilis update resmi seputar COVID-19 melalui www.covid19.go.id.
Kamu juga bisa mendukung menghentikan penyebaran berita hoax dengan menyaring
terlebih dahulu informasi atau berita sebelum menyebarkannya. Atau cara lain, kamu juga
bisa hanya menyebarkan berita-berita positif, melakukan kegiatan yang menyenangkan di
media sosial seperti posting berbagai challenge yang ramai saat ini, atau posting video kreatif
di TikTok.
4. Lindungi diri kamu dan keluarga
Rasa cemas yang menghampiri banyak orang dewasa ini sebetulnya sangat beralasan.
Karena, setiap orang pasti tidak ingin dirinya atau orang-orang yang dicintai akan terkena
virus corona yang akhirnya akan membahayakan jiwa. Agar kecemasan ini berkurang, kamu
bisa menerapkan anjuran WHO agar terhindar dari COVID-19. Caranya ialah dengan
melakukan physical distancing, #DiRumahAja, rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun atau
hand sanitiser, menutup hidung dan mulut ketika bersin dan batuk, serta tidak menyentuh
mata, mulut dan hidung. Jika kamu terpaksa harus bekerja di luar rumah, pastikan kamu tetap
melindungi diri dengan memakai masker, sarung tangan, dan menjaga jarak dengan orang
lain minimal 1,5 meter.
5. Berikan dukungan pada tenaga medis
Kamu juga bisa memberikan dukungan bagi para tenaga medis yang sudah merawat dan
menyelamatkan jiwa para pasien dengan cara mengirimkan kata-kata positif yang bisa
menguatkan mereka selama bekerja, mengirimkan bunga, mengirimkan bantuan alat
kesehatan, mengirimkan makanan, dan sebagainya.
6. Saling mendukung sesama
Kebijakan physical distancing dan berkegiatan di rumah saja telah berdampak serius bagi
kehidupan ekonomi. Tak hanya memukul kalangan pemilik usaha, pandemi ini terutama
memberikan pukulan keras bagi para pekerja. Banyak pekerja yang harus mengalami
pengurangan atau kehilangan penghasilan selama pandemi berlangsung. Kamu pun bisa
mendukung mereka dengan cara memakai produk dan jasa yang mereka tawarkan atau
sekadar bersedekah.
Kegiatan positif yang bisa kamu coba untuk menjaga kesehatan mental
Meski ruang beraktivitas kita terbatas, namun kebijakan berkegiatan di rumah memiliki
banyak manfaat positif. Pertama, waktu kamu bersama keluarga sangat banyak. Kamu
menjadi bisa mengawasi anggota keluarga dalam aktivitas mereka, serta punya banyak
quality time dengan mereka. Kedua, kamu tidak perlu buang waktu dan tenaga di jalan untuk
ke kantor dan ke sekolah. Kelebihan waktu ini bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal lain,
seperti melakukan hobi atau bekerja. Kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan di rumah
untuk menjaga kesehatan mental?
1. Lakukan hal kegemaranmu
Dalam hal ini, kamu bisa melakukan hobi di sela waktu yang senggang, seperti bikin kue,
berkebun, bikin kerajinan tangan, merawat hewan peliharaan, olahraga, main musik, baca
buku, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa nonton film series, mendengarkan rekaman
podcast, atau siaran streaming dari tokoh-tokoh inspiratif dunia.
2. Baca berita-berita yang positif
Di tengah wabah COVID-19 ini, setiap hari bisa jadi kita terpapar oleh begitu banyak berita
negatif. Secara tidak langsung, berita-berita negatif ini bisa berdampak langsung pada
kesehatan mental kamu. Untuk menyeimbanginya, penting juga mengakses berita-berita
positif untuk membangun kembali semangatmu. Kamu bisa membaca kisah-kisah inspiratif
dari para survivor penyakit ini, upaya berbagai negara yang berhasil menanggulanginya,
hingga progres pembuatan vaksin penyembuhnya.
2. Coba hal baru
Karena kamu punya lebih banyak waktu, ini saat yang tepat untuk mencoba hal baru.
Misalnya, belajar menjahit atau merajut, masak masakan yang belum pernah kamu masak
sebelumnya, meditasi dan latihan pernapasan, olahraga di dalam rumah, atau mencoba
eksperimen kerajinan bersama anak-anak. Salah satu teknik menenangkan diri yang bisa
kamu coba ketika panik atau cemas ialah mencoba latihan pernapasan. Cobalah tarik napas
dalam sebanyak enam kali untuk menenangkan diri setiap kali kamu merasa cemas.
3. Tetaplah terhubung dengan orang lain
Berkegiatan di rumah tidak berarti kamu tidak bisa terhubung dengan teman atau keluarga.
Justru, ini momen yang tepat untuk memberikan dukungan pada orang-orang yang berarti
bagi kamu, seperti keluarga dan sahabat. Kamu bisa tetap terhubung dengan mereka dengan
melakukan conference call keluarga atau “nongkrong live” bareng teman sambil melakukan
kegiatan, seperti makan siang bareng, ngopi bareng, belajar bareng, atau bahkan olahraga
bareng.
Pandemi COVID-19 memang menimbulkan kecemasan bagi semua orang. Tetapi, stress yang
berlebihan akan menurunkan imun tubuh, yang pada akhirnya mengancam kesehatan fisik.
Karenanya, mari perhatikan kesehatan mental agar kamu tetap tenang dan berpikiran positif.
Tetap sehat dan semangat, ya.
.
BAB III
HASIL KAJIAN KUESIONER
Jenis kelamin
21 tanggapan

33.3

66.7

Laki-laki prempuan

Pendidikan Terakhir
21 tanggapan

19%

81%

SD SMA/SMK S1 D3

Apa Pekerjaan Saudara


21 tanggapan

23.8

57.1

14.3

petani wiraswasta/karyawan TNI/Polri Pelajar/Mahasiswa


1. Apa saudara selalu mengikuti perkembangan informasi mengenai corona ?
21 tanggapan

TIDAK
YA

100

2. Apa yang anda rasakan dengan makin banyak pemberitahuan mengenai corona ?
21 tanggapan

6%

33% Merasa hidup tidak nyaman/amam


Membuat saya lebih berhati-hati
Biasa saja tidak mempengaruhi
kehidupan saya
Merasa bosan/jenuh dengan
pemberitahuan penyakit corona
61%

3. Apa yang saudara lakukan ketika mendengar berita atau postingan mengenai penyakit
corona?
21 tanggapan

4%
14%

Mengikuti atau membaca info tsb


sampai selesai
Mengalihkan kepada info lain
Yang lain

82%
4. Selama pendemi corona ini bagaimana selera makan saudara?
21 tanggapan

5%

Menurun
Biasa saja
Meningkat

95%

5. Selam masa pendemi corona ini bagaimana istirahat/tidur saudara ?


21 tanggapan

43% Biasa saja seperti biasa


Menurun atau terganggu
57% Meningkat/ makin nyenyak

6. Selama masa pandemi corona ini bagaimana aktifitas olahraga saudara?


21 tanggapan

38%
43% Biasa saja seperti biasa
Menurun/terganggu
Makin rajin berolahraga

19%
7. Selama masa pandemi ini bagaimana aktifitas membersihkan rumah saudara?
21 tanggapan

4%

29%
Menurun/terganggu
Biasa saja seperti biasa
Makin rajin memberesihkan rumah

67%

8. Selama masa pandemi ini bagaimana aktifitas membuka pintu dan jendela rumah setiap pagi
hari saudara ?
21 tanggapan

29%
Biasa saja seperti biasa

Menurun/terganggu
62%
10%
Makin rajin

9. Selama masa pandemi corona ini bagaimana aktifitas pergaulan saudara ?


21 tanggapan

14%

10%
Biasa saja tidak terganggu
Malas berintraksi secara langsung
Lebih sering berintraksi dengan
orang lain melalui sosial media

76%
10. Selama masa pandemi corona ini bagaimana emosi saudara ?
21 tanggapan

29%

Biasa saja tidak terganggu


Mudah tersinggung
52%
Lebih sering menahan emosi

19%

11. Selama masa pandemi corona ini bagaimana aktifitas mencuci tangan saudara ?
21 tanggapan

5%

Biasa saja
Makin rajin mencuci tangan
Males mencuci tangan

95%

12. Selama masa pandemi corona ini apakah saudara lebih sering meminum obat suplemen
vitamin ?
21 tanggapan

29%

YA
TIDAK

71%
13. Selama masa pandemi corona ini bagaimana aktifitas keagamaan saudara ?
21 tanggapan

24%

Makin rajin
Biasa saja
Tidak bersemangat

76%

14. Selama masa pandemi corona ini apa yang saudara pikirkan ketika berinteraksi dengan
orang lain ?
21 tanggapan

14%

Takut terkena penyakit corona


Biasa saja

86%

15. Selama masa pandemi corona ini apakah saudara sering konsultasi dengan petugas
kesehatan ?
21 tanggapan

43%
TIDAK
YA
57%
16. Selama masa pandemi corona ini apakah saudara lebih sering mengingatkan orang lain
untuk memakai masker ?
21 tanggapan

TIDAK
YA

100%

17. Selama masa pandemi corona ini apa yang saudara lakukan terhadap pendatang ?
21 tanggapan

24%
Melaporkan pada ketua RT
Melapor kepada satgas atau
puskesmas
Mengingatkan pendatang untuk
10% isolasi mandiri
67% Tidak melakukan apa pun

18. Selama masa pandemi corona ini apa yang saudara pikirkan ketika ada orang lain yang batuk
atau filek ?
21 tanggapan

10%

Curiga penyakit corona


Sakit biasa

91%
BAB IV
PEMBAHASAN KUESIONER
1. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 1 yaitu “Apa saudara selalu mengikuti
perkembangan informasi mengenai corona ?” 100% respon mengatakan YA selalu
mengikuti informasi tentang corona
2. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 2 yaitu “Apa yang anda rasakan dengan
makin banyak pemberitahuan mengenai corona ?” 61,9% responden mengatakan
membuat hidupnya lebih berhati-hati dan 33,3% responden mengatakan merasa
hidupnya tidak nyaman karena adanya corona.
3. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 3 yaitu “Apa yang saudara lakukan ketika
mendengar berita atau postingan mengenai penyakit corona?” 81% respon
mengatakan selalu mengikuti informasi tentang corona dan 14,3% respon
mengatakan mengalikan info tentang corona.
4. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 4 yaitu “Selama pendemi corona ini
bagaimana selera makan saudara?” 95,2% respon mengatakan biasa saja dalam selera
makan dan 4,8% respon mengatakan meningkat dalam selera makan.
5. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 5 yaitu “Selam masa pendemi corona ini
bagaimana istirahat/tidur saudara ?” 57,1% respon mengatakan biasa saja seperti biasa
dan 42,9% respon mengatakan menurun dan terganggu.
6. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 6 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
bagaimana aktifitas olahraga saudara?” 42,9% respon mengatakan biasa saja seperti
biasa, 38,1% respon mengatakan makin rajin berolahraga dan 19% respon
mengatakan menurun.
7. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 7 yaitu “Selama masa pandemi ini
bagaimana aktifitas membersihkan rumah saudara?” 66,7% respon mengatakan makin
rajin memberesihkan rumah, 28,6% respon mengatakan biasa saja dan 47 % respon
mengatakan menurun dan terganggu.
8. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 8 yaitu “Selama masa pandemi ini
bagaimana aktifitas membuka pintu dan jendela rumah setiap pagi hari saudara ?”
61,9% respon mengatakan biasa saja seperti biasa, 28,6% respon mengatakan makin
rajin dan 9,5% respon mengatakan menurun dan terganggu.
9. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 9 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
bagaimana aktifitas pergaulan saudara ?” 76,2% respon mengatakan lebih sering
berintraksi melalui sosial media, 14,3% respon mengatakan biasa saja atau tidak
terganggu dan 9,5% respon mengatakan malas untuk berintraksi.
10. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 10 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
bagaimana emosi saudara ?” 52,4% respon mengatakan biasa saja tidak berganggu,
28,6% respon mengatakan lebih sering menahan emosi dan 19% respon mengatakan
mudah tersinggung.
11. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 11 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
bagaimana aktifitas mencuci tangan saudara ?” 95,2% respon mengatakan rajin
mencuci tangan dan 4,8% respon mengatakan biasa saja.
12. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 12 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apakah saudara lebih sering meminum obat suplemen vitamin ?” 71,4% respon
mengatakan YA dan 28,6% respon mengatakan TIDAK.
13. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 13 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
bagaimana aktifitas keagamaan saudara ?” 76,2% respon mengatakan makin rajin dan
23,8% respon mengatakan biasa saja.
14. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 14 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apa yang saudara pikirkan ketika berinteraksi dengan orang lain ?” 85,7% respon
mengatakan takut terkena penyakit corona dan 14,3% respon mengatakan biasa saja.
15. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 15 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apakah saudara sering konsultasi dengan petugas kesehatan ?” 57,1% respon
mengatakan TIDAK dan 42,9% respon mengatakan YA.
16. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 16 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apakah saudara lebih sering mengingatkan orang lain untuk memakai masker ?” 100%
respon mengatakan YA
17. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 17 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apa yang saudara lakukan terhadap pendatang ?” 66,7% respon mengatakan
mengingatkan pendatang untuk isolasi mandiri, 23,8% respon mengatakan melapor
ketua RT dan 9,5% respon mengatakan melapor ke puskesmas.
18. Tanggapan respon terhadap pertanyaan No 18 yaitu “Selama masa pandemi corona ini
apa yang saudara pikirkan ketika ada orang lain yang batuk atau filek ?” 90,5%
respon mengatakan curiga penyakit corona dan 9,5% respon mengatakan sakit biasa.
Daftar Pustaka

https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--mengawasi-pelayanan-publik-di-masa-pandemi-covid-19

https://www.allianz.co.id/explore/detail/pentingnya-menjaga-kesehatan-mental-di-samping-
kesehatan-fisik-saat-pandemi-covid-19/99383

https://www.ui.ac.id/pandemik-corona-kesehatan-mental-tetap-harus-terjaga/

Anda mungkin juga menyukai