Dokumen - Tips - Makalah Aritmia 561963e4635b2
Dokumen - Tips - Makalah Aritmia 561963e4635b2
com
MAKALAH KARDIOVASKULER
Tentang
ARITMIA/DISRITMIA
Di bimbing oleh :
Kelompok I :
S 1 TK-1 A Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 1/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik
ataupun masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 2/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 3/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih
dahulu mengetahui struktur dan fungsi setia alat darisusunan tubuh manusia yang sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia
merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan
mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, perawat professional dapat makin jelas
menafsirkan perubahan yangg terdapat pada alat tubuh tsb.
Jantung adalah organ terpenting dalam tubuh manusia yang difungsikan untuk
memompa darah keseluruh tubuh. Darah yang dipompa kseluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah membawa zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pemompaan darah
dipicu oleh simpul SA yang terdapat pada serambi kiri jantung. Untuk mengetahui
aktivitas elektris otot jantung diperlukan pencatatan atau perekaman dari permukaan
tubuh. Perekaman dapat dilakukan dengan menempelkan-menempelkan elektrode-
elektrode pada lokasi tertentu yang disebut sandapan (lead) pada permukaan kulit pasien.
Salah satu fungsi dan perekaman ini adalah mengetahui detak jantung yang dinyatakan
denagn satuan detak permenit. Frekuensi ini memberikan infomasi mengenai bagaimana
keadaaan jantung, cepat lambatnya impuls jantung, ada tidaknya gangguan pembentukan
impuls dan gangguan fungsi jantung jantung. Frekuensi detak jantung normal yaitu antara
60-100X/menit, takikardia adalah detak jantung yang lebih cepat dari 100X/menit,
bradikardia adalah detak jantung lebih lemah yaitu kurang dari 60X/menit.
1.2 Tujuan
Perawat dapat memahami dan dapat mengetahui tentang aritmia/disritmia.
Perawat mampu menangani lebih professional dalam menangani aritmia/disritmia.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 4/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
ARITMIA / DISRITMIA
Beberapa tipe malfungsi jantung yang paling mengganggu tidak terjadi sebagai akibat
dari otot jantung yang abnormal tetapi karena irama jantung yang abnormal. Sebagai contoh,
kadang-kadang denyut atrium tidak terkoordinasi dengan denyut dari ventrikel, sehingga
atrium tidak lagi berfungsi sebagai pendahulu bagi ventrikel.
Aritmia adalah kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan system konduksi
jantung. Aritmia adalah gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls. Terminology
dan pemakaian istilah untuk aritmia sangat bervariasi dan jauh dari keseragaman di antara
para ahli.
Beberapa sifat system konduksi jantung dan istilah-istilah yang penting untuk pemahaman
aritmia :
o Periode refrakter
Dari awal depolarisasi hingga awal repolarisasi sel-sel miokard tidak dapat menjawab
stimulus baru yang kuat sekalipun. Periode ini disebut periode refrakter mutlak.
Fase selanjutnya hingga hamper akhir repolarisasi, sel-sel miokard dapat menjawab stimulus
yang lebih kuat. Fase ini disebut fase refrakter relative.
o Blok
Yang dimaksud dengan blok ialah perlambatan atau penghentian penghantaran
impuls.
· Pemacu ektopik atau focus ektopik
Ialah suatu pemacu atau focus di luar sinus. Kompleks QRS yang dipacu dari sinus disebut
kompleks sinus. Kompleks QRS yang dipacu dari focus ektopik disebut kompleks ektopik,
yang bias kompleks atrial, kompleks penghubung – AV atau kompleks ventricular.
o Konduksi tersembunyi
Hal ini terutama berhubungan dengan simpul AV yaitu suatu impuls yang melaluinya
tak berhasil menembusnya hingga ujung yang lain, tetapi perubahan-[erubahan akibat
konduksi ini tetap terjadi, yaitu terutama mengenai periode refrakter.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 5/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
o Konduksi aberan.
Konduksi aberan ialah konduksi yang menyimpang dari jalur normal. Hal ini
disebabkan terutama karena perbedaan periode refrakter berbagai bagian jalur konduksi.
Konduksi aberan bias terjadi di atria maupun ventrikel, tetapi yang terpenting ialah konduksi
ventricular aberan, yang ditandai dengan kompleks QRS yang melebar dan konfigurasi yang
berbeda. Konduksi atrial aberan diandai dengan P yang melebar dan konfigurasi yang
berbeda.
o Re-entri.
Re-entri ialah suatu keadaan dimana suatu impulas yang sudah keluar dari suatu jalur
konduksi, melalui suatu jalan lingkar masuk kembali ke jalur semula. Dengan demikian
bagian miokard yang bersangkutan mengalami depolarisasi berulang.
o Mekanisme lolos.
Suatu kompleks lolos ialah kompleks ektopik yang timbul karena terlambatnya impuls
yang datang dari arah atas. Kompleks lolos paling sering timbul di daerah penghubung AV
dan ventrikel, jarang di atria. Jelas bahwa mekanisme lolos ialah suatu mekanisme
penyelamatan system konduksi jantung agar jantung tetap berdenyut meskipun ada gangguan
datangnya impuls dari atas.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 6/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
2.3 PENYEBAB
Penyebab dari aritmia jantung biasanya satu atau gabungan dari kelainan berikut ini dalam
sistem irama-konduksi jantung :
Irama abnormal dari pacu jantung.
Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke bagian lain dari jantung.
Blok pada tempat-tempat yang berbeda sewktu menghantarkan impuls melalui jantung.
Jalur hantaran impuls yang abnormal melalui jantung.
Pembentukan yang spontan dari impuls abnormal pada hamper semua bagian jantung.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 7/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung.
Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis).
Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).
Gangguan irama jantung akibat gagal jantung.
Gangguan irama jantung karena karmiopati atau tumor jantung.
Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).
2.4 TANDA/GEJALA
Bradikardia sinus
Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan
intrakanial, atau infark miokard (MI). Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahragawan
berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol,
reserpin, metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison,
panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah
nodus SA.
Berikut adalah karakteristik disritmia
Frekuensi: 40 sampai 60 denyut per menit
Gelombang P: mendahului setiap kompleks QRS; interval PR normal
Kompleks QRS: biasanya normal
Hantaran: biasanya normal
Irama: reguler
Semua karakteristik bradikardi sinus sama dengan irama sinus normal, kecuali
frekuensinya. Bila frekuensi jantung yang lambat mengakibatkan perubahan hemodinamika
yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop (pingsan), angina, atau disritmia ektopik,
maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi jantung. Bila penurunan
frekuensi jantung diakibatkan oleh stimulasi vagal (stimulasi saraf vagul) seperti jongkok saat
buang air besar atau buang air kecil, penatalaksanaan harus diusahakan untuk mencegah
stimulasi vagal lebih lanjut. Bila pasien mengalami intoksikasi digitalis, maka digitalis harus
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 8/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
dihentikan. Obat pilihan untuk menangani bradikardia adalah atropine. Atropine akan
menghambat stimulasi vagal, sehingga memungkinkan untuk terjadinya frekuensi normal.
Takikardia sinus
Takiakrdia sinus (denyut jantung cepat) dapat disebabkan oleh demam, kehilangan darah
akut, anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme,
kecemasan, simpatomimetika atau pengobatan parasimpatolitik.
Pola EKG takikardia sinus adalah sebagai berikut :
Frekuensi : 100 sampai 180 denyut permenit.
Gelombang P : Mendahului setiap kompleks QRS, dapat tenggelam dalam gelombang T
Semua aspek takikardia sinus sama dengan irama sinus normal kecuali frekeunsinya.
Tekanan sinus karotis, yang dilakukan pada salah satu sisi leher, mungkin efektif
memperlambat frekuensi untuk sementara, sehingga dapat membantu menyingkirkan
disritmia lainnya. Begitu frekuensi jantung meningkat, maka waktu pengisian diastolic
menurun, mengakibatkan penurunan curah jantung dan kemudian timbul gejala sinkop dan
tekanan darah rendah. Bila frekwensi tetap tinggi dan jantung tidak mampu mengkompensasi
dengan menurunkan pengisian ventrikel, pasien dapat mengalami edema paru akut.
Penanganan takikardia sinus biasanya diarahkan untuk menghilangkan penyebabknya.
Propranolol dapat dipakai untuk menurunkan frekwensi jantung secara cepat. Propranolol
menyekat efek serat adrenergic, sehingga memperlambat frekwensi.
DISRITMIA ATRIUM
Kontraksi premature atrium
Penyebab :
Iritabilitas otot atrium karena kafein, alcohol, nikotin.
Miokardium teregang seperti pada gagal jantung kongestif
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 9/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Cedera
Infark
Keadaaan hipermetabolik.
Karakteristik :
Frekwensi : 60 sampai 100 denyut per menit.
Gelombang P : Biasanya mempunyai konfigurasi yang berbeda dengan gelombang P
yang berasal dari nodus SA.
Kompleks QRS : Bisa normal, menyimpang atai tidak ada.
Hantaran : Biasanya normal.
Irama : Reguler, kecuali bila terjadi PAC. Gelombang P akan terjadi lebih awal dalam
siklus dan baisanya tidak akan mempunyai jeda kompensasi yang lengkap.
Kontraksi atrium premature sering terlihat pada jantung normal. Pasien biasanya
mengatakan berdebar-debar. Berkurangnya denyut nadi (perbedaan antara frekwensi denyut
nadi dan denyut apeksi) bisa terjadi. Bila PAC jarang terjadi, tidak diperlukan
penatalaksanaan. Bila terjadi PAC sering (lebih dari 6 per menit) atau terjadi selama
repolarisasi atrium, dapat mengakibatkan disritmia serius seperti fibrilasi atrium. Sekali lagi,
pengobatan ditujukan untuk mengatasi penyebabnya.
Adalah takikardia atrium yang ditandai dengan awitan mendadak dan penghentian mendadak.
Dapat dicetuskan oleh emosi, tembakau, kafein, kelelahan, pengobatan simpatomimetik atau
alcohol. Takikardia atrium paroksimal biasanya tidak berhubungan dengan penyakit jantung
organic. Frekwensi yang sangat tinggi dapat menyebabkan angina akibat penurunan
pengisian arteri koroner. Curah jantung akan menurun dan dapat terjadi gagal jantung.
Karakteristik :
Frekwensi : 150 sampai 250 denyut per menit.
Gelombang P : Ektopik dan mengalami distorsi dibanding gelombang P normal; dapat
ditemukan pada awal gelombang T; interval PR memendek (Kurang dari 0, 12 detik).
Kompleks QR : Biasanya normal, tetapi dapat mengalami distorsi apabila terjadi
penyimpangan hantaran.
Hantaran : Biasanya normal.
Irama : Reguler.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 10/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Fluter atrium
Terjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama jantung dan membuat impuls
antara 250 sampai 400 kali permenit. Karakter penting pada disritmia ini adalah terjadinya
penyekat tetapi terhadap nodus AV, yang mencegah penghantaran beberapa impuls.
Penghantaran impuls melalui jantung sebenarnya masih normal, sehingga kompleks QRS tak
terpengaruh. Inilah tanda penting dari disritmia tipe ini, karena hantaran 1:1 impuls atrium
yang dilepaskan 250 – 400 kali permenit akan mengakibatkan fibrilasi ventrikel, suatu
disritmia yang mengancam nyawa.
Karakteristik :
Frekwensi : frekwensi atrium antara 250 sampai 400 kali denyut per menit.
Irama : Reguler atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya (misalnya 2:1, 3:1 atua
kombinasinya).
Gelombang P : Tidak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh
focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat. Gelombang ini disebut sebagai
gelombang F.
Kompleks QRS : Konfigurasinya normal dan waktu hantarannya juga normal.
Gelombang T : Ada namun bisa tertutup oleh gelombang flutter.
Penanganan yang sesuai sampai saat ini untuk flutter atriuma dalah sediaan digitalis. Obat
ini akan menguatkan penyekat nodus AV, sehingga memperlambat frekwensinya. Quinidin
juga dapat diberikan untuk menekan tempat atrium ektopik.penggunaan digitalis bersama
dengan quinidin biasanya bisa merubah disritmia ini menjadi irama sinus. Terapi medis lain
10
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 11/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
yang berguna adalah penyekat kanal kalsium dan penyekat beta adrenergic.
Bila terapi medis tidak berhasil, fluter atrium sering berespons terhadap kardioversi listrik.
Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium (kontraksi otot atrium yang tidak terorganisasi dan tidak terkoordinasi)
biasanya berhubungan dengan penyakit jantung aterosklerotik, penyakit katup jantung, gagal
jantung kongestif, tirotoksikosis, cor pulmonale, atau penyakit jantung congenital.
Karakteristik :
Frekwensi : frekwensi atrium antara 350 sampai 600 denyut permenit; respons ventrikuler
biasanya 120 sampai 200 denyut per menit.
Gelombang P : tidak terdapat gelombang P yang jelas; tampak indulasi yang iereguler,
dinamakan gelombang fibrilasi atau gelombang F, interval PR tidak dapat diukur.
Kompleks QRS : Biasanya normal .
Hantaran : Biasanya normal melalui ventrikel. Ditandai oleh respons ventrikuler ireguler,
karena nodus AV tidak berespon terhadap frekwensi atrium yang cepat, maka impuls
yang dihantarkan menyebabkan ventrikel berespon ireguler.
Irama : ireguler dan biasanya cepat, kecuali bila terkontrol. Ireguleritas irama diakibatkan
DISRITMIA VENTRIKEL
Kontraksi ventrikel premature (PVC) terjadi akibat peningkatan otomatisasi sel otot
ventrikel. PVC bisa disebabkan oleh toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam,
asidosis, latihan, atau peningkatan sirkulasi katekolamin. PVC jarang terjadi dan tidak serius.
Biasanya pasien merasa berdebar-debar teapi tidak ada keluhan lain. Namun, demikian
perhatian terletak pada kenyataan bahwa kontraksi premature ini dapat menyebabkan
11
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 12/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
disritmia ventrikel yang lebih serius. Pada pasien dengan miokard infark akut, PVC bisa
menjadi precursor serius terjadinya takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel bila :
Jumlahnya meningkat lebih dari 6 per menit
Multi focus atau berasal dari berbagai area di jantung.
Terjadi berpasangan atau triplet
Terjadi pada fase hantaran yang peka.
Untuk mengurangi iritabilitas ventrikel, harus ditentukan penyebabnya dan bila mungkin,
dikoreksi. Obat anti disritmia dapat dipergunakan untuk pengoabtan segera atau jangka
panjang. Obat yang biasanya dipakai pada penatalaksanaan akut adalah lidokain,
prokainamid, atau quinidin mungkin efektif untuk terapi jangka panjang.
Bigemini Ventrikel
Bigemini ventrikel biasanya diakibatkan oleh intoksikasi digitalis, penyakit artei koroner, MI
akut, dan CHF. Istilah bigemini mengacu pada kondisi dimana setiap denyut adalah prematur.
Karakteristik :
Frekwensi : Dapat terjadi pada frekwensi jantung berapapun, tetapi biasanya kurang dari
90 denyut per menit.
Gelombang P : Seperti yang diterangkan pada PVC; dapat tersembunyi dalam kompleks
QRS.
Kompleks QRS : Setiap denyut adalah PVC dengan kompleks QRS yang lebar dan aneh
dan terdapat jeda kompensasi lengkap.
12
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 13/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Hantaran : Denyut sinus dihantarkan dari nodus sinus secara normal, namun PVC yang
mulai berselang seling pada ventrikel akan mengakibatkan hantaran retrograde ke
jaringan penyambung dan atrium.
Irama : Ireguler.
Bila terjadi denyut ektopik pada setiap denyut ketiga maka disebut trigemini, tiap denyut
keempat, quadrigemini. Penanganan bigemini ventrikel adalah sama dengan PVC karena
penyebab yang sering mendasari adalah intoksikasi digitalis, sehingga penyebab ini harus
disingkirkan atau diobati bila ada. Bigemini ventrikel akibat intoksikasi digitalis diobati
dengan fenitoin (dilantin).
Takikardia Ventrikel
Disritmia ini disebabkan oleh peningkatan iritabilitas miokard, seperti PVC. Penyakit ini
biasanya berhubungan dengan penyakit arteri koroner dan terjadi sebelum fibrilasi ventrikel.
Takikardia ventrikel sangat berbahaya dan harus dianggap sebagai keadaan gawat darurat.
Pasien biasanya sadar akan adanya irama cepat ini dan sangat cemas. Irama ventrikuler yang
dipercepat dan takikardia ventrikel mempunyai karakteristik sebagai berikut :
o Frekwensi : 150 sampai 200 denyut per menit.
Gelombang P : Biasanya tenggelam dalam kompleks QRS; bila terlihat, tidak slealu
mempunyai pola yang sesuai dengan QRS. Kontraksi ventrikel tidak berhubungan dengan
kontraksi atrium.
Kompleks QRS : Mempunyai konfigurasi yang sama dengan PVC- lebar dan anerh,
dengan gelombang T terbalik. Denyut ventrikel dapat bergabung dengan QRS normal,
menghasilkan denyut gabungan.
Hantaran : Berasal dari ventrikel, dengan kemungkinan hantaran retrograde ke jaringan
Terapi yang akan diberikan dtentukan oleh dapat atau tidaknya pasien bertoleransi
terhadap irama yang cepat ini. Penyebab iritabilitas miokard harus dicari dan dikoreksi
segera. Obat antidisritmia dapat digunakan. Kardioversi perlu dilakukan bila terdapat tanda-
tanda penurunan curah jantung.
13
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 14/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Fibrilasi Ventrikel
Fibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. Pada disritmia ini
denyut jatung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. Polanya sangat
ireguler dan dapat dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. Karena tidak ada koordinasi
antivitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak
segera dikoreksi.
Karateristik :
Frekwensi : Cepat, tak terkoordinasi dan tak efektif.
Gelombang P : Tidak terlihat.
Kompleks QRS : CEpat, undulasi iregulertanpa pola yang khas (multifokal). Ventrikel
hanya memiliki gerakan yang bergetar.
Hantaran : Banyak focus di ventrikel yang melepaskan impuls pada saat yang sama
mengakibatkan hantaran tidak terjadi; tidak terjadi kontraksi ventrikel.
Irama : Sangat ireguler dan tidak terkordinasi, tanpa pola yang khusus.
Penanganan segera adalah melalui defibrilasi.
ABNORMALITAS HANTARAN
Penyekat AV derajat satu biasanya berhubungan dengan penyakit jantung organic atau
mungkin disebabkan oleh efek digitalis. Hal ini biasanya terlihat pad apasien dengan infark
miokard dinding inferior jantung. Karakteristik :
Frekwensi : Bervariasi, biasanya 60 sampai 100 denyut per menit.
Gelombang P : Mendahului setiap kompleks QRS. Interval PR berdurasi lebih besar dari
0, 20 detik.
Kompleks QRS : Mengikuti setiap gelombang P, biasanya normal.
Hantaran : Hantaran menjadi lambat, biasanya di setiap tempat antara jaringan
penyambung dan jaringan purkinje, menghasilkan interval PR yang panjang. Hantaran
ventrikel biasanya normal.
Irama : Biasanya regular.
14
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 15/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Disritmia ini penting karena dapat mengakibatkan hambatan jantung yang lebih serius.
Merupakan tanda bahaya. Maka pasien harus dipantau ketat untuk setiap tahap lanjut
penyekat jantung.
Penyekat AV Derajat Dua
Penyekat AV derajat dua juga disebabkan oleh penyakit jantung organic, infark miokard
atau intoksikasi digitalis. Bentuk penyekat ini menghasilkan penurunan frekwensi jantung
dan biasanya penurunan curah jantung. Karakteristik :
Frekwensi : 30 sampai 55 denyut per menit. Frekwensi atrium dapat lebih cepat dua , tiga
atau empat kali disbanding frekwensi ventrikel.
Gelombang P : Terdapat dua, tiga atau empat gelombang untuk setiap kompleks QRS.
Interval PR yang dihantarkan biasanya berdurasi normal.
Kompleks QRS : Biasanya normal.
Hantaran : Satu atau dua impuls tidak dihantarkan ke ventrikel.
Irama : Biasanya lambat dan regular. Bila terjadi irama ireguler, hal ini dapat diebabkan
oleh kenyataan adanya penyekat yang bervariasi antara 2:1 sampai 3:1 atau kombinasi
lainnya.
Penyekat AV Derajat Tiga
Penyekat AV derajat tiga (penyekat jantung lengkap) juga berhubungan dengan penyakit
jantung organic, intoksikasi digitalis dan MI. frekwensi jantung berkurang drastic,
mengakibatkan penurunan perfusi ke organ vital, seprti otak, jantung, ginjal, paru dan kulit.
Karakteristik :
Asal : Impuls berasal dari nodus SA, tetapi tidak dihantarkan ke serat purkinje. Mereka
disekat secara lengkap. Maka setiap irama yang lolos dari daerah penyambung atau
ventrikel akan mengambil alih pacemaker.
Frekwensi : frekwensi atrium 60 sampai 100 denyut per menit, frekwensi ventrikel 40
sampai 60 denyut per menit bila irama yang lolos berasal dari daerah penyambung, 20
sampai 40 denyut permenit bila irama yang lolos berasal dari ventrikel.
15
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 16/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Asistole Ventrikel
Pada asistole ventrikel tidak akan terjadi kompleks QRS. Tidak ada denyut jantung,
denyut nadi dan pernapasan. Tanpa penatalaksanaan segera, asistole ventrikel sangat fatal.
Karakteristik :
Frekwensi : tidak ada.
Gelombang P : Mungkin ada, tetapi tidak dapat dihantarkan ke nodus AV dan ventrikel.
Kompleks QRS : Tidak ada.
Hantaran : Kemungkinan, hanya melalui atrium.
Irama : Tidak ada.
Resusitasi jantung paru (CPR) perlu dilakukan agar pasien tetap hidup. Untuk menurunkan
stimulasi vagal, berikan atropine secara intravena. Efinefrin (intrakardiak) harus diberikan
secara berulang dengan interval setiap lima menit. Natrium bikarbonat diberikan secara
intravena. Diperlukan pemasangan pacemaker secara intratoraks, transvena atau eksternal.
16
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 17/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
2.5 PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. EKG : Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan oabt jantung.
2. Monitor Holter : gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
3. Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup.
4. Skan pencitraan miokardia : Dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang
dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan
kemampuan pompa.
5. Tes stress latihan : Dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang
menyebabkan disritmia.
6. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat
menyebabkan disritmia.
7. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas jantung, adanya obat jalanan atau
dugaan interaksi obat, contoh digitalis, quinidin dan lain-lain.
8. Pemeriksaan Tiroid : Peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan /meningkatnya disritmia.
9. laju Sedimentasi : Peninggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut/aktif, contoh
endokarditis sebagai faktor pencetus untuk disritmia.
GDA/Nadi Oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.
spesifik. Aritmia sendiri, dapat diterapi dengan beberapa hal di bawah ini; Disritmia
17
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 18/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
umumnya ditangani dengan terapi medis. Pada situasi dimana obat saja tidak memcukupi,
disediakan berbagai terapi mekanis tambahan.
Terapi yang paling sering adalah kardioversi elektif, defibrilasi dan pacemaker.
Penatalaksanaan bedah, meskipun jarang, juga dapat dilakukan.
1. OBAT-OBATAN
Obat-obatan. Ada beberapa jenis obat yang tersedia untuk mengendalikan aritmia.
Pemilihan obat harus dilakukan dengan hati-hati karena mereka pun memiliki efek
samping. Beberapa di antaranya justru menyebabkan aritimia bertambah parah.
Evaluasi terhadap efektivitas obat dapat dikerjkan melalui pemeriksaan EKG
(pemeriksaan listrik jantung).
2. KARDIOVERSI
Kardioversi mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang
memiliki kompleks QRS, biasanya merupakan prosedur elektif. Pasien dalam keadaan
sadar dan diminta persetujuannya.
3. DEFIBRILASI
Defibrilasi adalah kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat.
Biasanya terbatas penatalaksanaan fibrilasi ventrikel apabila tidak ada irama jantung
yang terorganisasi. Defibrilasi akan mendepolarisasi secara lengkap semua sel
miokard sekaligus, sehingga memungkinkan nodus sinus memperoleh kembali
fungsinya sebagai pacemaker.
frekwensi jantung kerika pacemaker alamiah jantung tak mampu lagi memenuhi fungsinya.
18
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 19/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Pacemaker biasanya digunakan bila pasien mengalami gangguan hantaran atau loncatan
gangguan hantaran yang mengakibatkan kegagalan curah jantung.
19
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 20/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Aktivitas
Rekreasi
Istirahat tidur
Suhu tubuh
Rasa aman nyaman
Hubungan sosial
Pelaksanaan ibadah
20
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 21/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Palpitasi
nyeri dada
vertigo, syncope
tanda hipoperfusi
1. Diagnosa : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
gangguan konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial.
5. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay
oksigen ke jaringan
6. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d gangguan konduksi eliktrikal;
penurunan kontraktilitas miokardial.
Intervensi :
Raba nadi (radial, carotid, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi,
keteraturan, amplitude (penuh/kuat) dan simetris. Catat adanya pulsus
alternan, nadi bigeminal, atau deficit nadi.
21
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 22/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
22
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 23/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Intervensi : Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
Rasional : meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk miokard, yang
menurunkan iritabilitas yang disebabkan oleh hipoksia.
23
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 24/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
24
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 25/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
Intervensi : Berikan obat-obatan sesuai indikasi nyeri
Rasional : untuk menghilangkan nyeri dan respon inflamasi
10. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay
oksigen ke jaringan.
25
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 26/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
26
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 27/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jantung adalah organ terpenting dalam tubuh manusia yang difungsikan untuk memompa
darah keseluruh tubuh. Darah yang dipompa kseluruh tubuh melalui sistem peredaran darah
membawa zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dari penjelasan diatas disimpulkan
bahwa kesehatan jantung penting sekali , maka dari itu kita harus menjaga kesehatan jantung
dan menjauhi penyebab-penyebab aritmia/disritmia.
3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu sangat
diharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca yang bersifat membangun agar kedepan
penulis dapat menyempurnakan makalah ini.
27
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 28/29
5/20/2018 makalaharitmia-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito J.L. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Hudack & Galo. 1996. Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I Jakarta:
EGC.
28
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-aritmia-561963e4635b2 29/29