OLEH
DINI DAIN PUTRI
(1913919)
(Ns. UlfaSuryani, M.Kep, Sp.Kep.J) (Ns. YolaYolanda, M.Kep) (Ns. Gusnita, S.Kep)
2020
PROPOSAL TAK
Sesi ke :I
Sasaran : 10 orang pasien yang di rawat di Ruang Flamboyan RSJ Prof.HB. Sa’anin
Padang
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien mampu menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus
kepadanya
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal isi halusinasi
b. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mampu mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadinya halusinasi
B. LANDASAN TEORI
D. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setujuikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
Hari/tanggal : sabtu, 18 April 2020
Tempat kegiatan : Di Ruang Flamboyan
Waktu kegiatan : 10.00 – 10.30
Metode kegiatan : Diskusi dan tanya jawab
Anggota Kelompok :
3 5 d) Terminasi
menit 1) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien
setalah mengikuti TAK -Memberikan pendapat
Terapis memberikan reinforcement
positif atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak Lanjut -Mendengarkan
Terapis meminta klien untuk
melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang -Bertepuk tangan
a. Terapis membuat kesepakatan
dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu cara mengontrol -Mendengarkan dan
halusinasi. menyetujui kontrak
b. Terapis membuat kesepakatan
waktu dan tempat.
-Mendengarkan dan
menyetujui kontrak
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Dini Dian Putri
Co-Leader : Dini Dian Putri
Observer : Dini Dian Putri
Fasilitator
Perilaku Pemimpin/Terapis Yang Diharapkan :
a. Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader) :
1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir
2. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai
3. Memfasilitasi semua anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dan umpan balik
4. Sebagai role model
5. Menutup kegiatan TAK
b. Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-Leader) :
1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok
2. Mengingatkan leader tentang waktu
3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topik
4. Menjadi role model bersama leader
5. Menulis pendapat klien selama kegiatan pelaksanaan TAK
c. Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peran observer) :
1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mengobservasi setiap respon klien (verbal/nonverbal)
3. Mencatat semua proses yang terjadi
4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas kelompok
d. Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator) :
1. Memfasilitasi media dan alat serta ansemsi
2. Memotivasi klien untuk berperan aktif selama kegiatan
I. METODE
Metode yang digunakan dalam TAK adalah diskusi dan Tanya jawab
J. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Leader : Fasilisator
: Co-leader : Observer
: Pasien : Pembimbing
K. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Diharapkan peserta sesuai dengan yang diharapkan.
2. Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
3. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
4. Diharapkan peran terapis sesuai dengan tugasnya masing-masing
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan peserta tidak meninggalkan tempat, selama kegiatan berlangsung
2. Diharapkan peserta dapat mengikuti peraturan yang di tetapkan
3. Diharapkan peserta berperan aktif dan dapat memberikan tanggapan tentang
manfaat kebersihan diri keramas.
L. Evaluasi Hasil
1. Minimal 5 dari 10 anggota mampu mengenal isi halusinasi
2. Minimal 5 dari 10 anggota mampu mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Minimal 5 dari 10 anggota mampu mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Minimal 5 dari 10 anggota mampu mengenal perasaannya pada saat terjadinya
halusinasi
M. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi
adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal,
membuat perubahan, atau ketiganya. TAK stimulasi adalah TAK dengan fokus
memberikan stimulasi kepada pasien agar mampu memberikan respon yang adekuat.
TAK stimulasi persepi diindikasikan untuk pasien gangguan jiwa yang mengalami
gangguan pada persepsi sensori yaitu halusinasi.
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas individu
praktek profesi ners di RSJ Prof. Dr. HB. Sa’anin Padang. Atas perhatian dan
kesempatan yang di berikan kami ucapkan terimakasih.
Disetujui Oleh
Pembimbing Klinik
( )
Keliat, Budi Anna &Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta:EGC
Budi Anna Keliat, S. M. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas.Jakarta: EGC.
Lampiran 1
Sesi I : TAK
Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut situasi Menyebut perasaan saat halusinasi
No Nama Klien
halusinasi terjadi halusinasi terjadi halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien
tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: Defisit
Keperawatan Diri sesi IB Klien mampu memperagakan tata cara keramas. Anjurkan klien
untuk keramas dengan cara yang dilatih sebanyak 2x per minggu.
Lampiran 2
10